BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin “ communis” atau “common” dalam bahasa inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita sedang berusaha menyampaikan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan, atau sikap dengan partisipan lainnya. Komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain. Objek ilmu komunikasi adalah usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain.1 Komunikasi menurut forsadale dalam mulyana adalah “communication is the process by which a system is estabilished, maintained, and altered by means of shared signals that operate according to rules”.2 Komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang (I) terhadap informasi, sikap, dan prilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku atau perasaan-perasaan, sehingga 1 Hoeta Soehoet A.M.Dasar-Dasar Jurnalistik: Yayasan Kampus Tercinta lisip.Jakarta.2003.Hal 5 2 Deddy Mulyana.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar:Pt. Remaja Rosdakarya.Bandung.2001.Hal 6 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 11 seseorang membuat reaksi-reaksi terhadap informasi, sikap, dan prilaku tersebut berdasarkan pada pengalaman yang pernah dia alami.3 Menurut Burhan Bungin dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerimaan (audience). Selain tiga unsur ini, yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknakan informasi yang disampaikan oleh sumber informasi yang disampaikan oleh sumber informasi yang disampaikan oleh audience terhadap informasi-informasi yang diterimanya. Pemaknaan kepada informasi bersifat subjekif dan kontekstual. Menurut Burhan Bungin, lingkup teori komunikasi sebagai berikut : 1. Teori komunikasi kelompok 2. Teori komunikasi organisasi 3. Teori komunikasi massa 4. Teori komunikasi interpretasi. Menurut Burhan Bungin, tujuan komunikasi adalah perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (behavior change), perubahan sosial (sosial change).4 3 Burhan Bungin.Sosiologi Komunikasi.Teori Paradigma Dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat: Kencana,2007, Hal.57 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 12 2.1.1 Fungsi Komunikasi Fungsi – fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :5 A. Komunikasi Sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. B. Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan – perasaan ( emosi ) kita. C. Komunikasi Ritual Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara – upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, 4 5 Ibid, halaman.35 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya hal : 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 13 sunatan, ulang tahun dan sebagainya. Dalam acara – acara itu orang mengucapkan kata – kata atau menampilkan perilaku – perilaku simbolik. Mereka berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi atau agama mereka. D. Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur. Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan ( to inform ) mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui. 2.1.2 Komunikasi Massa Menurut McQuail, komunikasi massa adalah komunikasi yang berlangsung pada tingkat masyarakat luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan menggunakan media massa.6 Ciri-ciri utama komunikasi massa; pesannya beragam dan dapat diperkirakan; pesannya diproses dan distandarisasikan; pesan sebagai produk yang memiliki nilai 6 Ibid, halaman.33 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 14 jual dan makna simbolik; hubungan antara komunikan dan komunikator berlangsung satu arah; bersifat impersonal, non moral dan kualitatif.7 Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial yang berfungsi di masyarakat. Robert K. Merton mengemukakan, bahwa fungsi aktivitas social yang memiliki dua aspek,yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunnyi (laten function) yaitu dengan fungsi yang di inginkan.8 Menurut Burhan Bungin, unsure-unsur penting dalam komunikasi massa adalah : 1. Komunikator, 2. Media massa, 3. Informasi (pesan) massa, 4. Gatekeeper, 5. Khalayak (public), dan 6. Umpan balik.9 Media massa pada mulanya dianggap mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa kepada khalayaknya, yang diungkapkan dalam gambar sebuah jarum suntik. 7 8 9 Ibid, halaman.33 Ibid, halaman.78 Ibid, halaman.71 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 15 Dengan menyuntikan isi pernyataan kedalam urat darah khalayak, dan khalayak akan memberikan informasi yang disampaikan dalam media mereflesikan suatu kehidupan yang pernah terjadi didalam masyarakat. 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa menurut Karlinah, dkk ( 1999 ):10 1. Fungsi Pengawasan Salah satu fungsi komunikasi massa adalah sebagai pengawasan, karena dengan pengawasan ini akan lebih mempermudah pengontrolan kegiatan – kegiatan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. 2. Fungsi Social Learning Melalui media massa ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam berbagai hal yang bersifat positif, meski tidak bisa dipungkiri ada juga beberapa hal yang bernilai negative dalam media massa. Namun, pada dasarnya dengan media massa, masyarakat dapat mendapatkan pencerahan dari media tersebut. 10 Elvinaro dan Lukiati Komala. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004. Hal 19-21 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 16 3. Fungsi Pencerahan Informasi Dengan adanya media massa, masyarakat akan lebih mudah mencari dan mendapat informasi. Karena fungsi utama dari media massa adalah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang menyangkut berbagai hal, baik dalam ekonomi, politik, agama, hukum, dan budaya. 4. Fungsi Hiburan Fungsi lain dari media massa adalah sebagai hiburan, karena dalam media massa masyarakat akan mendapatkan hal – hal yang bersifat menghibur, baik dari surat kabar, radio, tayangan televise, dan lain – lain. Misalnya dalam tayangan televise, masyarakat dapat menikmati hiburan music, film, sinetron, dan olahraga. Sehingga adanya tayangan – tayangan tersebut masyarakat akan merasa terhibur. 2.1.4 Media Massa Media massa adalah berasal dari istilah bahasa inggris. Media massa merupakan singkatan dari mass media of communication atau media of mass communication. Media massa adalah “komunikasi dengan menggunakan sarana atau peralatan yang dapat menjangkau massa sebanyak-banyaknya dan area yang seluasluasnya”. “ Komunikasi massa tak akan lepas dari massa, karena dalam komunikasi massa penyampaian pesannya adalah melalui media”. Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. Bukan hanya http://digilib.mercubuana.ac.id/z 17 itu, media juga dapat menjadi sumber dominan yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial baik secara individu maupun kolektif, dimana media menyajikan nilai-nilai dan penilaian normatife yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Istilah ‘media massa’ memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja dimasyarakat, dengan skala yang sangat luas.11 2.2 New Media Perkembangan media telah mencapai tahapan dimana konvergensi menjadi alat pamungkas untuk menyatukan antara media – media tradisional seperti internet. New Media terdiri dari dua kata yaitu New dan Media. New yang berarti Baru dan Media yang berarti perantara. Jadi new media merupakan sarana perantara yang baru. Baru dalam arti disini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. New Media juga dapat disebut sebuah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang dugambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak.12 11 Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid U.Teori Komunikasi Massa. Bogor. PT . Ghalia Indonesia. 2010 Hal 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 18 Menurut Denis McQuail, ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada dimana – mana.13 Keberadaan media baru tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknlogi dan komunikasi yang begitu pesat. Internet sebagai sebuah produk teknologi komunikasi, meski sudah berkembang beberapa puluh tahun yang lalu, namun masih menjadi perbincangan publik hingga sekarang. Publik tidak hanya membicarakan “ kekuatan” Internet, tetapi juga dampak negative yang menyertainya.14 Internet telah mempengaruhi masyarakat masyarakat dalam menyebarkan informasi. Bahkan sekarang kita dapat merasakan betapa jarangnya orang mencari media cetak sebagai prioritas dalam mencari informasi. Pandangan new media dari masyarakat sekitar, karena masyarakat selalu berhubungan dengan adanya new media misalnya internet yang mencakup jejaring sosial, televisi analog,iPhone maupun game. Berikut adalah pandangan masyarakat: A. Luasnya jejaring sosial yang bisa menghubungkan semua user di seluruh dunia bisa berkomunikasi dengan mudah. B. Kesepian, hal ini yang memicu masyarakat untuk bermain game di internet maupun online jejaring sosial, tetapi dampak negatif dari faktor ini adalah 12 5 13 14 Eugenia Siapera, Understanding New Media, Jakarta : London ECIY ISP, I oliver’s Yard, 2012, Hal Ibid hal. 43 Anis Hamidati, Komunikasi 2.0 Teoritis dan Implikasi, ASPIKOM, 2011, Yogyakarta Hal 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 19 terkadang masyarakat bisa terasingkan dari dunia luar(nyata) karena terlalu fokus pada new media di dunia maya. 2.2.1 Fungsi New Media Menurut Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online, mengartikan fungsi new media terbagi dua yaitu fungsi wright dan fungsi de vito.15 Fungsi Media Wright : 1. Pengawasan ( Surveillance ) terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui proses peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya tahu, panic, terancam, gelisah, apatis, dan sebagai lainnya. 2. Menghubungkan (Correlation), mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap atas suatu peristiwa atau masalah. 3. Transmisi Kultural ( Cultural Transmission) pewarisan budaya, sosialisasi. 4. Hiburan ( Entertainment ). Fungsi Media De Vito : 1. Menghibur 2. Meyakinkan, yaitu iklan, mengubah sikap, call for action. 3. Menginformasikan 4.Menganugerahkan status, yaitu menunjukan kepentingan orang-orang tertentu. 5. Membius massa terima apa saja yang disajikan media. 15 Asep Syamsul M, Romli, Panduan Mengelola Media Online, Bandung: Nuansa, 2012, hal 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 20 2.2.2 Karakteristik New Media Media baru merupakan perkembangan baru dari media – media yang telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Kemunculan memberikan dampak besar terhadap kehidupan manusia dan secara langsung telah merubah pola kehidupan manusia dimulai dari pola kehidupan masyarakat, budaya , cara berfikir, dan hampir sampai ke segala aspek dalma kehidupan manusia itu sendiri. Namun, sejalan dalam perkembangannya media baru juga memberikan dampak negative, seperti dapat mengakses situs yang berbau pornografi dan kekerasan ddngan mudah serta memberikan efek ketagihan begi penggunanya. Jadi, sudah seharusnya perkembangan media baru diikuti juga dengan kebijakan ornag yang menggunakannya. Menurut Feldman, New Media memiliki lima karakteristik, yaitu : Pertama, media baru mudah dimanipulasi. Hal ini sering kali mendapat tanggapan negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan informasi dengan bebas. Kedua, media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang terdapat dalam media baru dapat dengan mudah dishare dan dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat kita sebut http://digilib.mercubuana.ac.id/z 21 sebagai kelebihan, karena media baru membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna. Ketiga, media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya dapat dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan konten-konten tersebut dan men-sharenya kepada orang lain. Keempat, media baru sifatnya padat. Dimana kita hanya membutuhkan space yang kecil untuk menyimpan berbagai konten yang ada dalam media baru. Sebagai contoh, kita hanya memerlukan satu PC yang terkoneksi dengan jaringan internet untuk dapat menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia dalam PC tersebut. Kelima, media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Karena itulah media baru seringkali disebut sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan konsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku aktif disana.16 16 http://irwanugraha1.blogspot.co.id/2013/11/pembahasan-new-media.html http://digilib.mercubuana.ac.id/z 22 2.2.3 Komponen New Media Komponen dari new media yaitu : Handphone, Internet, dan Komputer. Handphone / Smart Phone dapat dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Smart Phone kita dapat mengakses bebesapa situs jejaring sosial. Internet dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Internet kita dapat mengakses berbagai informasi dimanapun kita berada. Internet memudahkan kita untuk melakukan sebuah interaksi sosial dengan manusia sekitar. Komputer dijadikan sebagai komponen New Media karena computer juga dapat memudahkan kita mendapatkan informasi. Ketiga komponen diatas tidak dapat saling dipisahkan, antara Smart Phone dengan Internetm dan juga Komputer dengan Internet. Ketiganya saling berkaitan dan harus seimbang dalam pemakaiannya 2.2.4 Aplikasi New Media Adapun macam – macam aplikasi New Media diantaranya : 1. Jejaring Sosial Contoh aplikasi new media dalam bidang jejaring sosial yaitu facebook, twitter, yahoo messenger, my space, skype dll. Aplikasi ini sangat mudah digunakan bagi masyarakat, fasilitas di jejaring sosial ini adalah bisa updates status, upload photo, video call dll. Kelebihan new media seperti ini adalah biaya murah, cepat dan mudah. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 23 2. Online Shop Produk produk sekarang dengan mudah bisa dipromosikan melalui online shop yang sudah sangat banyak tersebar didunia maya, masyarakat bisa membuat online shop melalui facebook, twitter, blog, website, ataupun kaskus yang bisa menarik perhatian konsumen secara cepat. 3. Informasi/Pendidikan Untuk mencari segala informasi maupun berita yang terkini, dengan adanya new media yaitu biasa menggunakan aplikasi seperti wikipedia, google, televisi analog ataupun website website lain nya. Beberapa contoh aplikasi didalam internet yang mengembangkan new media, yaitu: Google, altavista, yahoo dan website sejenisnya yang merupakan aplikasi pencarian sejumlah kata yang terdapat didalam website untuk mencari berita. 1. CNN, BBC, detik, okezone dan berbagai website sejenisnya yang dibuat untuk memberikan berita secara cepat sebagai pengganti koran/majalah. 2. Youtube, seleb.tv, metacave dan website sejenisnya yang menyediakan layanan membagikan video atau menampilkannya sebagai sarana hiburan dan berita secara audio visual. 3. Twitter, facebook, friendster dan website sejenisnya yang menyediakan layanan mini blog dan social network sebagai sarana komunikasi langsung yang http://digilib.mercubuana.ac.id/z 24 sengaja dibagikan kepata publik. 4. BSE, e-dukasi.net, ilmukomputer,com yang menyediakan layanan pendidikan secara online berupa pembahasan-pembahasan materi pendidikan dan ada yang menyediakan buku elektronik (e-book), dsb. 2.3. Media Sosial Perkembangan dunia teknologi yang semakin pesat membuat banyak berbagai macam media komunikasi yang membantu mempercepat proses komunikasi dan penyampaian informasi. Dengan menggunakan jaringan internet untuk mengakses kesalah satu situs website, maka setiap orang dapat mengakses informasi dan berita kapanpun dan dimanapun. Internet tidak hanya menyediakan data teks dan gambar tetapi juga menyediakan data audio dan visual. Kata “media” di sosial media datang dari “medium”, atau wadah dimana orang dapat saling berhubungan dan menjalin interaksi sosial. Jadi, sosial media bukan mainstream media layaknya Koran, majalah atau televise. Sebenarnya sejak zaman dahulu, bahkan era sebelum masehi media sosial sudah ada. Hanya saja, kala itu media sosial mengambil bentuk yang lebih sederhana. Menurut Ashadi Siregar17, media online atau media sosial adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia 17 Ward, Hanson. Pemasaran Online. Jakarta: Salemba. 2000. Hal 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 25 (komputer dan internet). Didalamnya terdapat portal, website ( situs web ), radio online, Facebook, Twitter, Email, Path, Instagram, dll. Kini, media sosial telah menjadi sangat digital dan mampu mengubah biaya komunikasi yang mahal menjadi terjangkau. Sosial media telah memungkinkan satu manusia berhubungan dengan manusia lain, tanpa batasan ruang dan waktu. Di era digital, sebuah hubungan sosial dapat terjalin dengan sedemikian mudahnya seperti orang pendiam mendadak bisa memiliki hubungan pertemanan dengan orang lain yang jumlahnya banyak. Seperti yang dikatakan oleh Marshall Mc Luhan18 bahwa media adalah perluasan dari eksistensi manusia karena disebut sebagai the extention of man, maka dengan sendirinya media dapat dipandang sebagai perluasan dari kepentingan dan kebutuhan manusia. Dalam lingkup itu manusia mengembangkan diri melalui berbagai cara untuk menentukan tingkat peradaban. Semua fase peradaban memberikan ciri terhadap teknologi yang dihasilkan dan digunakan, dan pada akhirnya media merupakan sistem tentang know-how yang mengarahkan pengetahuan dan mengenalkan seperangkat aturan dan kesempatan baru. 18 Suparno, Agus, Basuki, Sosiawan, Arief, Edwi, dan Tripambudi, Sigit. Computer Mediated Communication: Situs Jejaring Sosial dan Identitas Diri Remaja. Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 10 Nomer 1.2012. Hal 86 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 26 2.3.1 Peran dan Fungsi Media Sosial Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran. Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain : 1. Kesederhanaan Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan guntuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet. 2. Membangun Hubungan Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback http://digilib.mercubuana.ac.id/z 27 langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah. 3. Jangkauan Global Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna. 4. Terukur Dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama. 2.3.2 Fungsi Media Sosial Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu : http://digilib.mercubuana.ac.id/z 28 1. Administrasi Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda. 2. Mendengarkan dan Belajar Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka. 3. Berpikir dan Perencanaan Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaimana anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar. 4. Pengukuran Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 29 2.3.3 Media Online Istilah untuk menangkap media adalah menyebut atau menyusun sebagai media online. Hal ini direferensikan langsung dengan internet, dimana dalam banyak hal media baru yang prototypical. Media online tersebut memprioritaskan unsure konektivitas, atau cara – cara di mana mereka terhubung dengan media lain, terutama komputer, juga telepon genggam. Konektivitas tentu saja merupakan atribut penting dari media yang teliti: Kemampuan untuk mengakses link , dan orang lain, satu atau banyak pada saat yang sama, memliki konsekuensi yang luas. Untuk itu, media online memperkenalkan modernitas sesuai dnegan pergeseran waktu ( zaman ), yang biasanya terkait dengan isolasi dan individuasi.19 Online media adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet . Peran teknologi terutama internet menjadi kata kunci dalam perubahan – perubahan yang terjadi melalui media sosial. Teknologi internet menjadi faktor yang memungkinkan (enabler). Sebagai media online, dari segi kenyamanan teknologi ini dapat dengan mudah diakses kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun. Dia memiliki konektivitas dan jangkauan secara global. Efisiensi dalam 19 Eugnia Siapera, Understanding New Media, Jakarta: London ECIY ISP, I Oliver’s Yard, 2012, Hal 4-5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 30 penggunaanya, melibatkan interaktifitas, fleksibel dan yang paling penting adalah bersifat pribadi.20 Perkembangan media massa bagi manusia sempat menumbuhkan perdebatan panjang tentang makna dan dampak media massa pada perkembangan masyarakat. Dalam perkembangan teori komunikasi massa, konsep masyarakat massa mendapat relasi kuat dengan produk budaya massa yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dalam konteks masyarakat massa membentuk dan dibentuk oleh budaya massa yang ada. Media massa berperan untuk membetuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia. Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi secara simultan saling berhubungan satu sama lain.21 2.4 Persepsi Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda, oleh karena itu persepsi mempunyai sifat subjektif. Persepsi dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh si memorinya. Persepsi adalah penerapan atau pengamatan yang secara sadar dilakukan seseorang terhadap suatu pesan komunikasi yang disampaikan kepadanya. Persepsi 20 21 Anis Hamidati, Komunikasi 2.0 Teoritis dan Implikasi, ASPIKOM, 2011, Yogyakarta Hal 7 Asep Syamsul M. Romli, Panduan Mengelola Media Online, Bandung: Nuansa, 2012 Hal : 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 31 atau pandangan disebut inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat, tidak mungkin bisa berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lainnya.22 Persepsi atau pandangan itu meliputi penginderaan (sensai) melalui alat-alat indera peraba, penglihat, pencium, pengecap dan pendengar juga atensi dan interpretasi. Persepsi adalah proses dimana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita. Persepsi mempengaruhi rangsangan ( stimulus ) atau pesan yang kita serap dan apa makna yang telah kita berikan kepada mereka mencapai kesadaran. 2.4.1 Jenis – Jenis Persepsi Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis : A. Persepsi visual Persepsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indera. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak binatang yang 22 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT . Remaja Rosdakarya.2002 Hal 167 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 32 indera penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indera lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya kelelawar. Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat menggunakan alat bantu atau menjalani operasi lasik untuk memperbaiki penglihatannya. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari. B. Persepsi auditori Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf – syaraf, dan otak. Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat mengenali amplitude dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus sistem pendengaran dapat menjadi rusak. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 33 C. Persepsi perabaan Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Kulit dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap suatu rangsangan; sebagai alat eksresi; serta pengaturan suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. D. Persepsi penciuman Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung. Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah penagkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan anologi, sel sensor pada antena invertebrata. Untuk hewan penghirup udara sistem olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori, aksesori, fase cair. Pada orgamisme yang hidup di air, seperti ikan atau krustasea, zat kimia tergantung pada medium air http://digilib.mercubuana.ac.id/z 34 di sekitarnya. Penciuman, seperti halnya pengecapan, adalah suatu bentuk komensensor. E. Persepsi pengecapan Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk komoreseptor langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini merujuk pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indera pengecapan terkait dengan indera penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. 2.4.2 Proses Persepsi Persepsi merupakan sebuah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang bersangkutan.23 Pada dasarnya persepsi merupakan proses penginterpretasian stimuli, data atau informasi yang berasal dari diri seseorang. Menurut Karen Huffman, melalui 23 Walgito,Bimo.Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Edisi Revisi.Catakan keempat.(Yogyakarta:Andi Offset.1994),hal:57 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 35 proses penginderaan (sensasi), informasi yang diterima seseorang melalui organ inderanya kemudian dikirim keotak, disinilah interpretasi informasi terjadi.24 Dengan demikian dalam proses perspepsi terjadi tiga komponen utama seperti berikut ini : 1. Seleksi adalah proses penyaring oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak ataupun sedikit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan seleksi diantaranya: a. Faktor Psikologis Faktor Psikologis yang utama dalam seleksi ialah sel-sel khusus yang terdapat dalam otak yang disebut Featur dectectors yang berfungsi merespon hanya informasi yang pasti dan terpilih yang ditangkap oleh organ indera. Selain feature dectector faktor lain yang juga penting dalam seleksi adalah habituasi (habituation) yaitu kecenderungan otak untuk tidak lebih memberi perhatian pada stimuli yang telah terbiasa dan telah menetap pada ingatannya. 24 Huffman Karen,et.al. Psycology in Action 2nd Edition, John Wiley & Sons Inc,Canada,1991, hal: 101 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 36 b. Faktor Stimulus Dari sekian banyak stimuli dilingkungan kita, otak secara otomatis memlih stimuli yang paling kuat, bergerak, kontras, berubah-ubah atau yang paling sering diulang. c. Faktor Psikologis Alasan yang utama seseorang memilih satu stimuli dan bukan yang lain adalah karena motivasi dan kebutuhan. Apapun stimuli yang dilihat, didengar, diamati, akan ditentukan oleh besarnya kepuasan dan kebutuhan yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut. 2. Mengorganisasi ialah proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Dalam tahapan ini rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam sebuah bentuk. Ada tiga dimensi utama dalam pengorganisasian rangsangan, yaitu : a. Pengelompokkan meliputi kesamaan, kedekatan, dan kecenderungan untuk melengkapi. b. Bentuk timbul dan latar yaitu kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada gejala-gejala tertentu yang timbul menonjol, sedangkan rangsangan atau gejala lainnya berada dilatar belakang. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 37 c. Kemantapan persepsi yaitu kecenderungan untuk menstabilkan persepsi dan perubahan-perubahan konteks tidak mempengaruhinya. 3. Interpretasi adalah memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang diterima. Interpretasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman masa lalu, system nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengategorian informasi yang diterimanya. Selanjutnya hasil interpretasi ini membentuk persepsi yang kemudian dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksinya. Jadi proses persepsi adalah melakukan penyeleksian, organisasi, dan interpretasi sehingga terjadi pembulatan terhadap informasi yang sampai.25 Menurut David A. Aeker dan John G.Mayers, dalam persepsi terdapat dua hal utama dalam proses persepsinya yaitu : attention (perhatian) dan interpretation (interpretasi). Kedua hal ini memainkan peranan penting dalam membantu individu dalam menghasilkan perhatian dalam dirinya.26 Dalam proses persepsi terjadi dua hal yang paling utama, yaitu tahap Atensi dan Interpretasi. Tahap Atensi adalah tahap dimana kita memperhatikan stimulus ( 25 Sobur, Alex. Ocpit, hal: 447 26 A. Aker David and G.Mayers john, Advertising Management 2 nd edition (New Delhi : Prentince Hall Ltd, 1996) hal :236 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 38 tahap penyaringan perhatian ) yang didahului teresponnya seorang pada rangsangan tertentu. Oleh karena itu melalui mekanisme panca indera. Sebelum seseorang terkena pesan dari suatu media, maka ia harus menjadi bagian dari khalayak berita tersebut. Tahap ini dinamakan media Eksposure ( pengenaan media ). Setelah seseorang terespons tahap suatu media. Tahap paling awal adalah tahap penerimaan pesan adalah sensasi yaitu proses menangkap stimulus oleh indera sehingga manusia dapat memperoleh pengetahuan dan kemauan untuk berinteraksi dengan dunianya, dimana manusia harus memiliki awareness ( kesadaran ) terhadap apa yang akan ia perhatikan dan setelah itu timbulah perhatian atau atensi terhadap sesuatu. Lalu berlanjut pada tahap pada tahap interpretasi, dimana individu selalu memberikan makna pada setiap rangsangan yang masuk ke pusat kesadarannya yang dipengaruhi oleh faktor fungsional dan structural. Tindakan memberi makna ini disebut dengan interpretasi . Setelah melalui tahap interpretasi, hasil yang akan diperoleh dari pemberian makna terhadap objek yang dipersepsikan akan mendapat kognisi yaitu gambaran yang lengkap dari objek yang akan disimpan dalam ingatan dan kognisi merupakan tahap akhir dari persepsi.27 2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu : 27 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1994 Hal 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 39 A. Perhatian ( attention ) Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian ( attention ) perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera lainnya. Manusia akan lebih memperhatikan hal – hal yang dianggap menarik daripada yang tidak menarik. Apa yang menjadi perhatian kita, kadang- kadang dapat lolos dari perhatian orang lain. Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting dan diminati saja. Kita cenderung menonton program atau acara televise atau film tertentu, hal – hal seperti ini akan menentukan kita untuk menaruh perhatian. B. Penafsiran ( interpretation ) Persepsi juga sering disebut dengan tindakan memberi makna melalui inderaindera kita untuk menafsirkan suatu informasi dalam bentuk yang lebih berarti. Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti terhadap pesan yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya, dan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi. http://digilib.mercubuana.ac.id/z 40 Setiap makna yang timbul akan berbeda – beda dengan individu lainnya salam menafsirkan informasi. Hal ini karena setiap individu mengorganisasikan rangsanganya yang diterimanya sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirinya. Oleh karena itu, ragam penafsiran akan muncul pada setiap individu walaupun stimulinya sama.28 C. Pengetahuan ( kognitif ) Kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Kognitif membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan pengetahuannya ( kognitif ), melalui media massa, dapat diperoleh berbagai informasi tentang tempat yang belum pernah dikunjungi, orang teknologi baru atau benda. Pada saat mempersepsikan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan kognitif, yaitu usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan eksternal.29 28 David A. Aaker and John G Mayer. Advertising Management. New Jersey: Pretince Hall Inc. 1996 Hal 218 29 Elvinaro Arvianto dan Lukiati K.M. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Hal 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 41 2.5 Khalayak Menurut Anton Moelyono, Khalayak adalah orang banyak, orang ramai, publik, kelompok tertentu di masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi. Khalayak sebagai konsep dalam ilmu komunikasi artinya masyarakat manusia yang menjadi tujuan penyampaian isi pernyataan. Khalayak dalam inggris adalah audience.30 Khalayak juga merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi yang ia lakukan itu apabila pesan yang disampaikan melalui suatu saluran media dapat diterima sampai ke khalayak sasaran. Dipahami dan mendapat tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan yang diinginkan komunikator. Khalayak memiliki beberapa karakteristik yaitu :31 a. Khalayak sebagai penggarap informasi Pada dasarnya proses pengolahan informasi yang terjadi pihak penerima (khalayak) bersifat “selektif”. Pihak penerima pesan pada saat berhadapan dengan “bentuk informasi” tertentu akan melakukan “decoding” (pemecahan atau penginterpretasian kode). Akhirnya, tidak semua isi informasi akan diserap oleh si penerima secara utuh. Artinya, satu atau beberapa bagian dari isi pesan itu tidak akan dicerna atau diolah karena tidak masuk dalam kerangka pengetahuan dan pengalaman hidupnya, atau karena dipandang tidak sesuai dengan keperluan, minat, dan 30 A.M Hoeta Soegoet.Teori Komunikasi. Yayasan IISIP. Jakarta:2003, hal 36 31 Jalaluddin Rakhmat.Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya.Bandung : 2003,hal 74 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 42 keinginannya. Beberapa studi menunjukan bahwa, tingkat pendidikan seseorang secara signifikan turut mempengaruhi derajat pengolahan informasi yang sampai kepada dirinya. Orang yang latar belakang pendidikannya relatif ‘tinggi’, di samping tinggi rasa ingin tahunya tentang sesuatu, juga cenderung lebih kritis, selektif, dan banyak pertimbangan dibandingkan dengan orang yang latar belakang pendidikannya lebih rendah. Itulah sebabnya mempengaruhi sikap dan pendapat orang yang berpendidikan tinggi jauh lebih sulit dibandingkan dengan orang yang latar belakang pendidikannya lebih rendah. b. Khalayak sebagai “problem solver” Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang mereka hadapi. Mereka juga akan selalu berupaya mencari cara-cara pemecahannya. Dari pihak penerima pesan (khalayak), salah satu fungsi yang diharapkan dari penyebaran informasi melalui media massa adalah, bahwa informasi tersebut mampu membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian informasi atau pesan yang dipandang tidak membantu mereka dalam memecahkan permasalahan atau malah mungkin menambah kesulitan/permasalahan baru, jelas tidak akan mendapat perhatian mereka. 2.6 Teori Uses and Gratification Herbert Blumer dan Elihu Katz dalam teorinya yaitu Uses and Gratifications mengemukakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan http://digilib.mercubuana.ac.id/z 43 menggunakan media tersebut.32 Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik didalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengansumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternative untuk memuaskan kebutuhannya. Theory Uses and Gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam memilih dan melihat media massa.33 Artinya manusia itu memiliki otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunkan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media baik cetak, elektronik sampai new media online.34 Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana ( lewat media mana ) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya. 2.7 Pengertian Pornografi Pornografi berasal dari kata yunani yang terdiri dari kata porne artinya “wanita jalang” dan graphos artinya gambar atau tulisan. Sedangkan dalam Kamus 32 Nurudin, M. Si., Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Rosdakarya, 2004, Hal, 191 33 Ibid, Hal. 191-192 34 Ibid, Hal 192 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 44 Besar Bahasa Indonesia, pornografi didefinisikan sebagai “ ( l ) penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi; ( 2 ) bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata – mata dirancang untuk membangkitkan nafsu birahi dalam seks. Dalam undang – undang republic Indonesia no 44 tahun 2008 menyatakan pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat ol eh manusia dalam bentuk gambar sketsa ilustrasi, foto, tulisan, suara , bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan dimuka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai – nilai kesusilaan dalam masyrakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Undang - undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi sebagai acuan penulis dalam melakukan penelitian ini karena seluruh warga negara Indonesia diwajibkan untuk menaatinya. Dalam pasal Undang – Undang No. 44 Tahun 2008 disebutkan bahwa setiap orang dilarang menyebarluaskan, memproduksi, menyiarkan, membuat, memperbanyak, mengimpor, menggandakan, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang memuat:35 a. Persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang; 35 http://www.lbh-apik.or.id/uu-pornografi.htm http://digilib.mercubuana.ac.id/z 45 b. Kekerasan seksual; c. Mastrubasi atau Onani d. Ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan atau e. Alat kelamin. Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang: 36 a. Menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan. b. Menyajikan secara eksplisit alat kelamin; c. Mengeksploitasi atau menyajikan aktivitas seksual; atau d. Menawarkan atau mengiklankan baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual. 2.8 Pengertian Moral dan Etika Menurut Suseno moral adalah suatu pengukur apa yang baik dan buruk dalam kehidupan suatu masyarakat. Sedangkan etika adalah keseluruhan norma dan penilaian yang digunakan masyarakat bersangkutan untuk mengetahui bagaimana seharusnya manusia menjalankan kehidupannya. Pesan moral dapat disampaikan 36 Ibid http://digilib.mercubuana.ac.id/z 46 melalui beberapa cata antara lain : melalui perbuatan, kata-kata yang secara gamblang diungkapkan, khayalan, dan lain – lain.37 Sikap moral yang sebenarnya disebut moralitas. Moralitas adalah sikap hato orang yang terungkap dalam tindakan lahiriah ( mengingat bahwa tindakan merupakan ungkapan sepenuhnya dari sikap hati). Moralitas terdapat apabila orang mengambil sikap yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya. Moralitas adalah sikap dan perbuatan baik yang betul – betul tanpa pamrih, hanya moralitaslah yang bernila secara moral.38 2.8.1 Sistematika Etika Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran, melainkan memeriksa kebiasaan – kebiasaan, nilai – nilai, norma – norma dan pandangan – pandangan moral secara kritis. Etika menuntut pertanggung jawaban dan mau menyikapkan kerancuan. Etika tidak membiarkan pendapat – pendapat moral begitu saja melainkan menuntut agar pendapat – pendapat moral yang dikemukan dipertanggung jawabkan, etika berusaha menjernihkan permasalahan moral.39 Secara umum etika dapat dikelompokan dalam dua kategori yaitu : 37 Frans Magnis-Suseno, Etika Dasar, Pustaka Filsafat, 1989, hal 19. 38 Ibid hal 17 39 Frans Magnis- Suseno, Etika Dasar, Pustaka Filsafat, 1989, hal 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 47 1. Etika deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. 2. Etika Normatif Etika yang menetapkan sebagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya di jalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma – norma yang dapat menuntut agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal – hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku dimasyarakat. Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangusng diskusi – diskusi yang paling menarik tentang masalah – masalah moral. Etika normatif bertujuan prinsip – prinsip etis yang dapat di pertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/z 48 praktek. Etika normatif dapat dibagi lebih lanjut dalam etika umum dan etika khusus.40 Etika umum memandang tema – tema umum seperti norma etis, hubungan satu sama lain, norma moral mengikat, hubungan antara tanggung jawab manusia dan kebebasannya. Syarat – syarat mana yang harus di penuhi agar manusia dapat dianggap sungguh – sungguh baik dari sudut moral. Etika khusus menerapkan prinsip – prinsip etis yang umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus. Dapat dikatakan juga bahwa dalam etika khusus itu premis normatif dikaitkan dengan premis factual untuk sampai pada suatu kesimpulan etis yang bersifat normatif juga. 2.8.2 Jenis – jenis Moral Jenis – jenis moral sebagai berikut :41 1. Moral Sosial Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang berkembang dengan pengaruh banyak orang lain, dan kehadirannya sendiri pun juga ikut mempengaruhi perkembangan pribadi orang lain. Perkembangan individu terjadi dalam hubungan – hubungan antarpribadi. Sebaliknya individu pun dapat berkurang mutunya karena pengaruh orang – orang lain. Karena hubungan – hubungan dalam masyarakat itu begitu kompleks, kiranya baik penilaian moral 40 41 K. Bertens. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2004, Hal 17 - 19 Ihsan Fuad. Filsafat Ilmu. Jakarta : Rineka Cipta, 2010, hal 25 - 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/z 49 terhadap hubungan – hubungan itu kita laksanakan segi demi segi. Namun harus tetap diingat segi yang satu dalam kenyataan selalu berkaitan erat dengan segi – segi yang lainnya. 2. Moral Hidup Hidup selayaknya dilihat sebagai anugerah Tuhan yang sangat berharga. Karena itu kita terpanggil untuk memelihara dan melindungi kehidupan juga merupakan salah satu bentukrasa syukur atas anugerah tesebut. Maka manusia dalam keadaan manapun, harus kita hargai sesuai dengan martabatnya yang luhur itu. http://digilib.mercubuana.ac.id/z