penyelesaian sengketa ganti rugi pengangkutan barang melalui laut

advertisement
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENYELESAIAN
SENGKETA ALTERNATIF :
STUDI MENGENAI MASYARAKAT PERKOTAAN BATAK
KARO DI KABANJAHE DAN BRASTAGI
( Success And Failure Of Alternative Dispute Resolution :
A Study Of Karonese Urban Community In Both Kabanjahe And Brastagi )
DISERTASI
Oleh :
RUNTUNG
NIM : 993301007
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2002
Runtung : Keberhasilan Dan Kegagalan Penyelesaian Sengketa Alternatif : Studi (Suatu Studi…, 2002
USU Repository © 2007
INTISARI
Lahirnya gerakan penyelesaian sengketa alternatif di berbagai negara di dunia termasuk
Indonesia, merupakan solusi atas dilema yang menimpa lembaga peradilan negara dalam
menghadapi sengketa sebagai fenomena sosial yang cenderung mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu.
Di Indonesia pola penyelesaian sengketa alternatif mempunyai basis sosial yang
kuat. Oleh karena itu agar bentuk penyelesaian sengketa alternatif yang akan dikembangkan
mendapat dukungan sosial secara meluas, haruslah didasarkan pada nilai-nilai budaya yang
hidup dalam masyarakat.
Secara garis besarnya penelitian ini akan menjelaskan berbagai bentuk dan praktekpraktek penyelesaian sengketa alternatif yang berkembang dalam masyarakat Batak Karo
perkotaan, alasan-alasan pemilihan forum penyelesaian sengketa alternatif,
sengketa-sengketa yang diselesaikan melalui penyelesaian sengketa alternatif, dan
keberhasilan dan kegagalannya dalam menyelesaikan sengketa.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kecenderungan menggunakan caracara penyelesaian sengketa alternatif pada masyarakat Batak Karo kota hingga saat ini
masih tetap kuat dan merupakan upaya yang utama. Terutama karena pertimbangan
budaya untuk perbaikan hubungan dan harmonisasi. Namun alasan yang bersifat efisiensi
juga merupakan faktor yang turut berperan mendorong orang-orang Batak Karo kota memilih
penyelesaian sengketa alternatif.
Berb ag ai b en tuk dan prak tek p eny el esaian sengk eta altern atif telah
berkembang dalam masyarakat Batak Karo kota, baik melalui perundingan
(negosiasi) terutama dengan peran tidak langsung, maupun mediasi. Namun dalam
berbagai bentuk penyelesaian sengketa alternatif tersebut ciri budaya Batak Karo tetap
menonjol. Di mana keterlibatan unsur-unsur sangkep sitelu (senina, anak beru, kalimbubu)
masih tetap dianggap merupakan syarat penting baik keberhasilan penyelesaian
sengketa alternatif. Bahkan dalam sengketa-sengketa keluarga (misalnya sengketa
harta warisan) penyelesaian melalui runggun masih dianggap merupakan keharusan dan
jalan terbaik.
Sengketa-sengketa yang diselesaikan melalui penyelesaian sengketa alternatif tidak
hanya menyangkut perkara perdata saja, tetapi juga perkara pidana.
Keberhasilan penyelesaian sengketa alternatif dalam masyarakat Batak Karo d i
K a b a n j a h e d a n B r a s t a g i t e r u t a m a s ek a l i b e r k a t m a s i h k u a t n y a b u d a y a
musyawarah keluarga (runggun) dalam masyarakat. Sedangkan kegagalannya
terutama disebabkan belum adanya jaminan hukum bahwa putusan penyelesaian sengketa
alternatif mempunyai kekuatan eksekutorial.
Kata-kata kunci :
- Penyelesaian sengketa alternatif
- Musyawarah mufakat (konsensus)
- Perbaikan hubungan dan harmonisasi
Runtung : Keberhasilan Dan Kegagalan Penyelesaian Sengketa Alternatif : Studi (Suatu Studi…, 2002
USU Repository © 2007
ABSTRACT
The rise of Alternative Dispute Resolution movement in various worldwide nations,
including Indonesia is a solution for dilemma taking place in jurisdictional institutions in dealing
with dispute as a social phenomenon which tend to develop any time.
In Indonesia, the patterns of Alternative Dispute Resolution have a powerful social basis.
And therefore, in order that the Alternative Dispute Resolution being developed to have a wider
social support, it should be based on cultural values which are still alive in society.
In general, this study describes a variety of forms and practices of Alternative Dispute
Resolution developed in urban Karonese community, the reasons for choosing Alternative
Dispute Resolution, disputes resolute by Alternative Dispute Resolution and even the success and
failure of Alternative Dispute Resolution.
The findings of the study discovered that the trend in use of Alternative Dispute
Resolution method in urban Karonese community until recently was still powerful and it was a
key method. However, efficiency was also one of the reasonable factors played an important
role to support urban Karonese community for choosing the Alternative Dispute Resolution.
A variety of forms and practices of Alternative Dispute Resolution have been developed in
urban Karonese community through either negotiation especially by playing an indirect role or
mediation. However, in such various forms of Alternative Dispute Resolution, cultural
characteristics of Karonese remained prominent in which the involvement of cultural elements
sangkep sitelu (senina, anak beru kalimbubu) was still considered to be important requirements
for the success of Alternative Dispute Resolution. And even in familiar disputes (e.g.
dispute of inheritance), resolution through runggun was still considered to be that best and
mandatory way.
Any disputes resolute by Alternative Dispute Resolution involved not only civil cases but
also criminal cases.
The success of Alternative Dispute Resolution in Karonese community in both
Kabanjahe and Brastagi was closely associated with the powerful cultural values of consensus
(runggun) in the community. Whereas the failure was especially caused by the lack of legal
guarantee that the Alternative Dispute Resolution has an executorial power.
Key words
- Alternative Dispute Resolution
- Consensus
- Improved relationship and harmonization
Runtung : Keberhasilan Dan Kegagalan Penyelesaian Sengketa Alternatif : Studi (Suatu Studi…, 2002
USU Repository © 2007
Download