BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dan pembahasan mengenai Beban Pajak Tangguhan, Leverage, Ukuran Perusahaan serta manajemen laba dengan menggunakan conditional revenue model dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini membuktikan bahwa beban pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba, menunjukkan beban pajak tangguhan memiliki pengaruh dengan nilai Sig 0.005 <0.05, atau nilai signifikansi t hitung < t tabel, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa beban pajak tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba. Beban Pajak Tangguhan berpengaruh terhadap manajemen laba, hal ini membuktikan bahwa beban pajak tangguhan muncul dari komponen-komponen yang bersifat akrual, dimana manajer dapat menentukan besarnya nilai dari komponen tersebut. Keleluasaan yang diberikan oleh Standar Keuangan memungkinkan pihak manajemen dalam mengatur komponen-komponen, penyebab terjadinya 86 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Perbedaan temporer yang merupakan pembentuk beban pajak tangguhan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi, sehingga menghasilkan laba yang diharapkan. Pengaturan tersebut dapat berupa upaya manajemen untuk melakukan manajemen laba, sehingga perusahaan tidak melaporkan angka rugi. 2. Leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba, Leverage memiliki nilai sig 0.264 dimana nilai sig > 0.05 Hal ini membuktikan jika perusahaan memiliki leverage yang tinggi, maka tindakan manajemen laba yang dilakukan agent akan tetap atau konstan. Semakin tingginya tingkat hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka hal tersebut dapat mendorong manajemen untuk melakukan manajemen laba untuk menciptakan citra perusahaan dimata publik dan agar investor tetap mau berinvestasi dengan perusahaan tersebut. 3. Hasil pengujian pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba berpengaruh negatif, ukuran perusahaan memiliki nilai Sig 0.654 dimana nilai Sig > 0.05 atau t hitung > t tabel hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan belum tentu dapat memperkecil kemungkinan terjadi manajemen laba. Perusahaan besar lebih banyak memiliki aset dan memungkinkan banyak memiliki aset yang tidak dikelola dengan baik, sehingga kemungkinan kesalahan dalam mengungkapkan jumlah aset dalam perusahaan tersebut. Perusahaan lebih besar kurang mendapatkan dorongan melakukan manajemen http://digilib.mercubuana.ac.id/ laba, karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. 4. Manajemen laba dengan pengukuran conditional revenue model dapat berpengaruh dalam mendeteksi manajemen laba Komponen perhitungan CRM terdapat penambahan komponen selain pendapatan yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan gross profit margin mampu menjelaskan piutang usaha akhir tahun. Piutang usaha dapat dijadikan formula dalam mengindikasikan manajemen laba, yaitu piutang dapat meningkatkan pendapatan bersih perusahaan, cenderung dapat berakibat terhadap pengelolaan laba. Teknik yang digunakan dalam mengelola laba adalah dengan melakukan penyesuaian terhadap estimasi akuntansi, seperti estimasi atas penyesuaian piutang tak tertagih. Penggunaan ukuran perusahaan dapat dianggap mampu mewakili kekuatan finansial perusahaan tersebut, kemudian untuk pertumbuhan pendapatan merupakan tahapan perusahaan dalam siklus bisnis sehingga dapat mengetahui perkembangan pendapatan setiap tahunnya. B. IMPLIKASI Adapun penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu, Terdapat dua implikasi dalam penelitian ini yatiu: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1). Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini mendukung agency theory (teori keagenan), menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajemen (agent) dengan investor (principal). Pandangan agency theory adalah adanya pemisahan antara pihak principal dan agent yang menyebabkan munculnya potensi konflik yang dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan.Hasil penelitian ini telah mendukung beberapa penelitian terdahulu antara lain penelitian dari (Ujiyantho &Pramuka, 2007), yang menyatakan bahwa semakintingginya asimetri informasi antara manajer (agent) dengan pemilik (principal)yang mendorong pada tindakan manajemen laba oleh manajemen akan memicu semakin tingginya biaya keagenan (agencycost) dan menunjukkan adanya hubungan positif antara asimetri informasi dengan manajemen laba. Teori akuntansi positif dalam penelitian ini membuktikan adanya indikasi manajemen laba, yang mendasarkan pada premis bahwa individu selalu bertindak atas dasar motivasi pribadi (self-seeking motives) dan berusaha memaksimumkan keuntungan pribadi. 2). Implikasi Praktis Hasil penelitian yang menemukan bahwabeban pajak tangguhan berpangaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini menunjukkan bahwa beban pajak tangguhan dapat digunakan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ memprediksi praktik manajemen laba oleh manajemen dengan dua tujuan yaitu untuk menghindari penurunan laba dan menghindari kerugian (Philip et al , 2003). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan conditional revenue model dalam mengukur manajemen laba, tingkat efektifitas model cenderung lebih besar dalam mendeteksi terjadinya manajemen laba.Conditional Revenue Model dengan menggunakan akun piutang dan pendapatan menjadi alternatif penting dalam melakukan manajemen laba secara akrual. C. SARAN Saran-saran yang dapat disampaikan sebagai berikut: 1) Bagi Emiten Adanya manajemen laba yang oportunis, dalam jangka pendek dapat menguntungkan perusahaan. Tetapi dalam jangka panjang, saat investor menyadari perusahaan melakukan manajemen laba yang oportunis, sehingga investor akan kehilangan kepercayaan padaperusahaan dan tidak tertarik lagi membeli saham perusahaan. Sehingga mengakibatkan harga saham perusahaan akan mengalami penurunan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2) Bagi Peneliti Berikutnya Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas sampel perusahaan yang mencakup semua jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Penelitian ini hanya menggunakan variabel beban pajak tangguhan, kontrak hutang dan ukuran perusahaan untuk mengetahui pengaruhnya dalam mengukur manajemen laba. Disarankan kepada peneliti selanjutnya, untuk meneliti variabel keuangan lainnya yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap manajemen laba. Peneliti tidak membahas komponen-komponen perubahan dalam konvergensi IFRS yang berdampak pada hasil penelitian, akan lebih baik jika peneliti selanjutnya mempertimbangkan adanya perubahan-perubahan kebijakan dalam IFRS yang juga berpengaruh terhadap manajemen laba akrual. Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak memperoleh data secara lengkap, untuk semua sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, sehingga mengurangi jumlah obyek penelitian yang akan diteliti. Peneliti tidak menggunakan periode 2012 terkait adanya perubahan Konvergensi IFRS, sehingga tidak dapat membandingkan model akrual sebelum dan sesudah kebijakan berlaku. http://digilib.mercubuana.ac.id/