80 V. KESIMPULAN DAN SARAN 2.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung dilihat dari analisis asset yang diukur menggunakan analisis Likuiditas terdiri dari Rasio Lancar, Rasio Kas, Quick Ratio, Working Capital to Total Aset Ratio menunjukkan hasil yang meningkat dibanding dengan tahun 2009 meskipun pada tahun 2011 mengalami pelandaian kembali. Berdasarkan analisis Solvabilitas ternyata Pemerintah Kabupaten Bandung sangat mampu memenuhi seluruh kewajiban dengan memanfaatkan asset. Sedangkan berdasarkan analisis rasio utang (leverage) relatif tidak mengalami perubahan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Hal ini berarti bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung dalam membayar dan menutupi kewajibannya sudah baik. 2. Kinerja keuangan berdasarkan analisis kewajiban dan ekuitas yang diukur dengan rasio utang terhadap ekuitas dana semakin menurun yang artinya ketergantungan pemerintah daerah terhadap pembiayaan utang semakin kecil. Berdasarkan Rasio utang terhadap asset modal mengindikasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung pada posisi aman. Sedangkan berdasarkan rasio utang terhadap pendapatan pajak daerah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 semakin menurun. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan 80 81 kemampuan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk membayar utang ditunjang oleh peningkatan pendapatan Pajak Daerah. 3. Kinerja keuangan pemerintah berdasarkan analisis pendapatan dilihat dari rasio kemandirian keuangan daerah terlihat bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung cenderung menunjukkan peningkatan kemandirian dalam mencukupi pembiayaan pembangunan . Jika dilihat dari rasio ketergantungan daerah, ketergantungan Pemerintah Kabupaten Bandung sangat tinggi, kondisi ini terlihat dari data Laporan Realisasi Anggaran tahun 2009 sampai dengan 2011 yang memperlihatkan prosentase penerimaan transfer pusat dan provinsi. Begitu juga kinerja keuangan berdasarkan derajat desentralisasi, ternyata Pemerintah Kabupaten Bandung dari tahun 2009 sampai dengan 2011 menunjukkan angka yang sangat kecil, artinya penerimaan pemerintah daerah dari dana transfer masih tinggi dibanding dengan Penerimaan Asli Daerah. Dilihat dari rasio efektifitas PAD, ternyata Pemerintah Kabupaten Bandung dapat merealisasikan PAD diatas 100% pada tahun 2010 dan 2011 melebihi target yang dianggarkan pada tahun 2009. Sedangkan berdasarkan rasio efektifitas daerah dari tahun 2009 sampai dengan 2011, pemerintah Kabupaten Bandung terus meningkat. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bandung dalam pengembalian pinjaman sangat baik, seperti yang digambarkan pada rasio utang terhadap pendapatan daerah Kabupaten Bandung. 82 4 Kinerja keuangan pemerintah Kabupaten Bandung berdasarkan analisis belanja, ternyata rasio belanja operasi terhadap total belanja tahun 2009 sebesar (82,98 %), tahun 2010 (88,43%) dan tahun 2011 (91,56 %), artinya wajar dan proporsional. Begitu juga bedasarkan rasio belanja modal terhadap total belanja menunjukkan hasil yang wajar dan proporsional. Sedangkan berdasarkan rasio efisiensi belanja ternyata Pemerintah Kabupaten Bandung mampu untuk melakukan efisiensi belanja, dan paling efisien terjadi pada tahun 2010. 5.2. Saran Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah Kabupaten Bandung hasil kinerja keuangan pemerintah berdasarkan analisis-analisis yang sudah menunjukkan peningkatan semoga tetap dipertahankan dan kinerja keuangan pemerintah yang belum menunjukan hasil kinerja keuangannya harus lebih ditingkatkan kembali. 2. Pendapatan Kabupaten Bandung dari sektor Pajak Daerah perlu ditingkatkan dalam upaya menunjang kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar utang. 3. Diperlukan upaya untuk mengurangi ketergantungan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung melaui penggalian sumber- 83 sumber Pendapatan Asli Daerah seperti potensi pajak dari sektor air tanah, pajak hotel, pariwisata, pertanian, peternakan, perkebunan. 4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian serupa tetapi di Pemerinta Kabupaten yang berbeda agar dapat membandingkan Pemerintahan Kabupaten yang satu dengan Kabupaten yang lainnya.