BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahulan Dasar

advertisement
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pendahulan
Dasar-Dasar Sistem Kerja APS-6 Eaton
3.1.1 Catu Daya (Power Supply)
Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi
listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya power
supply atau catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yangkemudian
mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat
elektronika lainnya.
3.1.2
Prinsip Kerja Power Supply
Tegangan input masuk ke Transformer (Trafo) akan masuk ke lilitan
kabel primer yang akan dirubah tegangannya (dinaikan atau diturunkan) dan
akan dikeluarkan pada lilitan sekunder pada trafo. Dimana perbandingan lilitan
dari suatu trafo akan mempengaruhi perbandingan tegangan yang akan
dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih sama seperti tegangan
input yaitu tegangan AC dan belum disearahkan. Rangkaian penyearah yang
digunakan memanfaatkan empat buah dioda yang dirancang untuk bisa
meloloskan kedua siklus gelombang AC menjadi satu arah.
Tegangan input masuk ke Transformer (Trafo) akan masuk ke lilitan kabel primer yang akan
dirubah tegangannya (dinaikan atau diturunkan) dan akan dikeluarkan pada lilitan sekunder pada
trafo. Dimana perbandingan lilitan dari suatu trafo akan mempengaruhi perbandingan tegangan
yang akan dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih sama seperti tegangan input
yaitu tegangan AC dan belum disearahkan. Rangkaian penyearah yang digunakan
AFFRIYANTO 41413120150
Page 30
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
memanfaatkan empat buah dioda yang dirancang untuk bisa meloloskan
kedua siklus gelombang AC menjadi satu arah.
Semakin kecil impedansi beban maka akan menjadikan proses
pelepasan muatan pada kapasitor semakin cepat, sehingga dengan begitu maka
bisa dipastikan gelombang yang semula rata akan berubah kembali menjadi
memiliki riak akibat proses pelepasan muatan yang begitu cepat.
Gambar 3.1 Blok Diagram Power Supply sederhana
3.1.3
Jenis-Jenis Power Supply
Power Supply dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah
DC
Power
Supply,
AC
Power
Supply,
Switch
Mode
Power
Supply,Programmable Power Supply, Uninterruptible Power Supply, High
Voltage Power Supply. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai jenisjenis Power Supply.
1. DC Power Supply
DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan
maupun arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas
yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya. Terdapat 2 jenis DC
Supply yaitu :
a. AC to DC Power Supply
AC to DC Power Supply, yaitu DC Power Supply yang
mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang
dibutuhkan oleh peralatan Elektronika. AC to DC Power Supply pada
umumnya memiliki sebuah Transformator yang menurunkan
AFFRIYANTO 41413120150
Page 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan Kapasitor sebagai Penyaring
(Filter).
b. Linear Regulator
Linear Regulator berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang
berfluktuasi menjadi konstan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan
DC Input.
2. AC Power Supply
AC Power Supply adalah power supply yang mengubah suatu taraf
tegangan AC ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC PowerSupply yang
menurunkan
tegangan
AC
220V
ke
110V
untuk
peralatanyang
membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V
ke 220V.
3. Switch-Mode Power Supply
Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis Power Supply yang
langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC
untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian diswitch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi
sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati transformator
frekuensi tinggi.
4. Programmable Power Supply
Programmable Power Supply adalah jenis power supply
yangpengoperasiannya dapat dikendalikan oleh Remote Control melalui
antarmuka (interface) Input Analog maupun digital
5. Uninterruptible Power Supply (UPS)
Uninterruptible Power Supply atau sering disebut dengan UPSadalah Power
Supply yang memiliki 2 sumber listrik yaitu arus listrikyang langsung
AFFRIYANTO 41413120150
Page 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
berasal dari tegangan input AC dan baterai yang terdapat didalamnya. Saat
listrik normal, tegangan Input akan secara simultan mengisi Baterai dan
menyediakan arus listrik untuk beban (peralatan listrik). Tetapi jika terjadi
kesalahan pada sumber tegangan AC seperti matinya listrik, maka baterai
akan mengambil alih untuk menyediakan tegangan ke beban.
6. High Voltage Power Supply
High Voltage Power Supply adalah power supply yang
dapatmenghasilkan Tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt.
HighVoltage Power Supply biasanya digunakan pada mesin X-ray
ataupunalat-alat yang memerlukan tegangan tinggi
Gambar 3.2 Jenis-jenis Power Supply
3.2 Circuit Breaker
Circuit
Breaker
adalah
komponen
yang
berfungsi
sebagai
sistemproteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung
singkat arus listrik (short circuit atau korsleting). Kegagalan fungsi dari
circuitbreaker ini berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan
sepertitimbulnya percikan api karena hubung singkat yang akhirnya bisa
menimbulkan kebakaran
AFFRIYANTO 41413120150
Page 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Gambar 3.3 Circuit Breaker
3.2.1
Prinsip Kerja Circuit Breaker
Circuit Breaker merupakan pengaman listrik yang memiliki duacara
pemutusan yakni secara thermal (panas) dan elektromagnetik. Saat terjadi
hubung singkat maka circuit breakerakan memutuskan arus dengan sangat
cepat
karena
menggunakan cara kerja elektromagnetik,
namun saat
memutuskan arus karena beban yang berlebihan maka kerja circuit breaker
akan sedikit lambat karena cara kerja circuit breaker
berdasarkan panas.
Gambar 3.2 Bagian pada Circuit Breaker
3.2.2
Jenis-Jenis Circuit Breaker
Circuit breaker dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
AFFRIYANTO 41413120150
Page 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga
dilengkapi
relay
elektromagnetik
untuk
pengaman
hubung
Gambar 3.3 MCB
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan
menjadi 5 jenis yaitu :
a. Tipe G (kapasitas besar) biasa digunakan untuk pengaman motor.
b. Tipe L (kapasitas besar ) untuk pengaman kabel dan jaringan.
c. Tipe K (kapasitas kecil) digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah
tangga.
d. Tipe Z (kapasitas kecil) digunakan untuk pengaman semi konduktor dan
trafo yang sensitif terhadap tegangan.
e. Tipe H biasa digunakan untuk pengaman instalasi penerangan
pembangunan.
Menurut karakteristik tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu:
a. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih
besar tiga sampai lima kali dari arus maksimum atau arus nominal
MCB. MCB tipe B merupakan karakteristik trip tipe standar yang biasa
digunakan pada bangunan domestik.
b. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih
besar lima sampai sepuluh kali arus nominal MCB.
AFFRIYANTO 41413120150
Page 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Karakterisik trip MCB tipe C akan menguntungkan bila digunakan pada
peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi seperti motor dan lain
sebagainya.
c. MCB Tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih
besar delapan sampai dua belas kali arus nominal MCB. Karakteristik
trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang biasa digunakan
pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat
seperti transformer dan kapasitor.
3.3 Kontaktor
Kontaktor(Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah
belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti
besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul
tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak bantu NC
(Normally Close) akan membuka. Kontaktor digunakan untuk mengoperasikan
perangkat/alat yang memerlukan kebutuhan daya yang besar seperti kontrol
motor listrik dan juga untuk sistem kontrol automatic transfer switch(ATS).
3.3.1
Prinsip Kerja Kontaktor
Gambar 3.1 Kontaktor
AFFRIYANTO 41413120150
Page 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet
pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang
dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini
akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari
posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka.
Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontakkontaknya akan tetap pada posisi operasinya.
Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi
maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan
kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka
akan menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi
berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat
merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan
kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.
Gambar 3.2 Cara kerja Kontaktor
3.3.2
Jenis-Jenis Kontaktor
yaitu :
Kontaktor berdasarkan input tegangannya dibagi menjadi dua jenis
1. Kontaktor DC
Kontaktor DC terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari
besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan
menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker
yang sekaligus menutup/membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke
AFFRIYANTO 41413120150
Page 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak
angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.
Gambar 3.3 Kontaktor DC
2. Kontaktor AC
Kontruksi kontaktor AC pada dasarnya sama dengan kontaktor
magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang
sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama
dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Hertz berarti dalam 1 detik akan
terdapat 50 gelombang. Dan satu periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02
detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik
terjadi 100 kali titik nol atau dalam satu detik kumparan magnet kehilangan
magnetnya 100 kali. Untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan
magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang
berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada
kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada
kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).
3.4 Shunt Resistor
Shunt resistor atau disebut juga sebagai shunt resistor arus atauammeter shunt
resistor adalah resistor dengan kepresisian tinggi yang bisa digunakan untuk
AFFRIYANTO 41413120150
Page 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
mengukur arus yang mengalir pada suatu rangkaianelektronika atau sebuah
beban. Arus dapat diukur menggunakan shunt resistor dengan menggunakan
low side current shunt insertion yang merujuk pada arus balik dari beban dan
high side current shunt insertion yang merujuk pada arah arus yang menuju
beban. Teknik tersebut digunakan untuk mengukur arus pada arus listrik AC
maupun DC dengan memanfaatkan voltage drop pada resistor.
Gambar 3.1 Shunt Resistor
Dasar dari shunt resistor secara simpel adalah sebuah kawat tembaga yang
telah diukur panjang dan diameternya dan dihubungkan secara seri antara suplai
listrik dengan beban yang akan diukur. Untuk mengetahui besar arus yang
mengalir dengan memanfaatkan voltage drop pada shunt resistor adalah dengan
cara menghubungkan terminal positif dan negatif dari voltmeter pada sambungan
pada masing-masing sisi shunt resistor tersebut.
Gambar 3.15 Pengukuran Shunt Resistor
AFFRIYANTO 41413120150
Page 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Shunt
resistor
yang
telah
terkalibrasi
akan
menghasilkan
pembacaanyang lebih akurat. Cara kalibrasinya adalah dengan membandingkan
hasil pembacaan dengan ampere meter standard yang presisi. Dalam proses
kalibrasi, ampere meter harus dihubungkan secara seri antara sumber listrik
, shuntresistor dan beban yang akan diukur. Kemudian hasil pembacaandari
voltmeter dibandingkan dengan hasil pembacaan pada ampere meter referensi.
Shunt resistor yang sempurna akan mempunyai nilai resistansi
yangsama persis dengan spesifikasi dan resistansi yang tertera dan juga tidak
berubah dengan adanya perubahan temperatur, arus, waktu dan mempunyai
nilai induktansi nol. Yang perlu diingat bila menggunakan shunt resistor adalah
bila shunt resistor tersebut mengalami perubahan temperatur yang ekstrim
karena akan merubah nilai resistansi dari shunt resistor tersebut.
Gambar 3.16 Pemasangan Shunt Resistor
Sebagai contoh adalah sebuah shunt resistor yang mempunyai kapasitas
100 Amperes. Shunt resistor tersebut dapat digunakan untuk mengukur arus
sampai dengan 100 Amperes meskipun untuk menghindari panas yang berlebih,
shunt resistor tersebut harus digunakan untuk
AFFRIYANTO 41413120150
Page 40
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
mengukur arus secara kontinyu tidak lebih dari 60 sampai 70 Amperes. Jika
dalam penggunaan shunt resistor terjadi panas yang berlebih akan
mengakibatkan perubahan permanen dari nilai resistansi shunt resistor tersebut.
3.5 Baterai Lead Acid / Akumulator
Baterai Lead Acid biasa disebut accu/aki adalah sebuah sel listrik
dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat
berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses
elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses
pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya
dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara
regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus
listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel. Fungsi baterai
adalah untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia yang akan
digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke perangkat lainnya.
Gambar 3.1 Baterai Lead Acid
3.5.1
Jenis Baterai Lead Acid
Berdasarkan jenisnya baterai lead acid digolongkan menjadi 2
macam yaitu :
1. VRLA (Valve Regulated Lead Acid
VRLA (Valve Regulated Lead Acid) / SLA (Sealed Lead Acid) atau
di Indonesia lebih dikenal dengan istilah aki/baterai kering adalah battery
tertutup (sealed). Karena sifatnya tertutup maka uap yang keluar dari
AFFRIYANTO 41413120150
Page 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
baterai sangat sedikit (terjadi rekombinasi) sehingga tidak perlu menambah
cairan elektrolit selama masa pemakaian baterai tersebut. Istilah valve (katup)
Gambar 3.1 BateraiLead Acidjenis VRLA
mengacu pada katup yang ada di VRLA baterai sebagai sarana keluarnya
uap untuk mencegah tekanan dalam baterai terlalu besar yang dapat
menyebabkan baterai menggelembung.
2. VLA (Vented Lead Acid)
VLA (Vented Lead Acid) atau di Indonesia lebih dikenal dengan
istilah aki/baterai basah adalah baterai yang mengandung cairan/electrolit
dan memerlukan pengisian elektrolit selama masa pemakaian baterai
tersebut.
Gambar 3.2 Baterai Lead Acidjenis VLA
AFFRIYANTO 41413120150
Page 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Pada baterai jenis VRLA, baterai ini terbagi menjadi dua
penggolongan, yaitu berdasarkan teknologi dan berdasarkan penggunaannya.
Penggolongan baterai jenis VRLA berdasarkan teknologinya yaitu :
1. Teknologi AGM (Absorbent Glass Mat)
Baterai jenis AGM memiliki separator (pemisah) yang terdiri dari
fiberglass
yang
diletakkan
di
antara
pelat-pelat
selnya
yang
bertujuanmenyerap cairan elektrolit agar tersimpan di pori-pori fiberglass.
Gambar 3.3 Baterai AGM (Absorbent Glass Mat)
2. Teknologi Gel
Baterai jenis gel, cairan elektrolitnya dicampur dengan pasir silica
sehingga menjadi kental seperti gel. Gel ini berfungsi seperti halnya dengan
cairan elektrolit
Gambar 3.4 Baterai Gel
Penggolonganbaterai jenis VRLA berdasarkanpenggunaannya yaitu :
1. Standby Use
AFFRIYANTO 41413120150
Page 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Baterai bekerja mengeluarkan arus pada waktu sumber listrik utama
tidak bekerja.Contohnya adalahUPS (Uninterruptible PowerSupply), lampu
emergensi, dan sebagainya.
2. Cyclec Use
Baterai bekerja mengeluarkan arus / pengosongan (discharging)
kemudian dilanjutkan proses pengisian dan pengosongan secara terusmenerus. Contohnya adalah baterai-baterai pada peralatan elektronika,
kendaraan bertenaga baterai seperti forklift, golf mobile, dan sebagainya.
Kelebihan dari baterai jenis VRLA adalah baterai dapat dipasang dalam
posisi apapun, tidak memerlukan maintenance, memiliki ketahanan pada
discharge (pengosongan) yang lebih tinggi, internal resistansi lebih kecil, dan
self-discharge
lebih
rendah.
Kekurangannya
adalah
rentan
terhadap
overcharge(kelebihan tegangan), harga lebih mahal dan tidak cocok di
temperatur yang tinggi.
Sedangkan kelebihan dari baterai jenis VLA adalah harganya lebih
murah, kekurangannya adalah memerlukan perawatan berkala, tidak cocok di
temperatur rendah, dan menimbulkan gas pada saat overcharge.
3.6 KabelTwisted Pair
Kabel twisted Pair terbagi menjadi dua jenis yaitu Shielded Twisted Pair (STP)
dan Unsielded Twisted Pair (UTP). Kabel STP adalah jenis kabel yang memiliki
selubung pembungkus sedangkan kabel UTP adalah jenis kabel jaringan yang
tidak memiliki selubung pembungkus kabel. Konektor yang digunakan adalah RJ45 dan RJ-11
3.6.1 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)adalah jenis kabel ini terbuat dari
bahan penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh
bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel
UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masingmasing pasang mempunyai kode warna berbeda.
AFFRIYANTO 41413120150
Page 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Gambar 3.22 Kabel UTP
Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan
Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga
dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai
penghantar data.
Karakteristik Kabel UTP adalah :
•
Bagian dalam kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) terdiri dari dua
kawat tembaga yang dibagi menjadi 4 pasang (pair), lalu dipilin
menjadi satu.
•
Tiap-tiap pair atau dawai kawat tembaga dilapisi insulator yang
memiliki warna-warna unik.
•
Kecepatan dan keluaran transmisi mencapai 10 – 100 Mbps.
•
Panjang Kabel UTP maksimal yang diizinkan yaitu 100 meter
(pendek).
•
Tegangan Kabel 150 ohm.Kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted
Pair) hanya bisa menangani satu kanal data (yang bekerja pada
baseband).
•
Instalasi jaringan komputer menggunakan kabel Twisted Pair
membutuhkan sebuah hub untuk membangun sebuah LAN yang
baik.
•
Konektor kabel jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair)
menggunakan konektor RJ-45 untuk koneksinya.
AFFRIYANTO 41413120150
Page 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3.6.2Kabel STP(Shielded Twisted Pair)
Kabel STP adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa
bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan
kabel,Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan
Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik
terhadap interferensi.
Gambar 3.6 Kabel STP
Fungsi Kabel STP adalahsebagai media transmisi yang digunakan pada
beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan
penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika,
seperti : telepon, komputer, televisi dan radio membutuhkan media transmisi
untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang
digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel.Setiap
peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam
pengiriman datanya.
3.7 Kabel Listrik
Kabel adalah media untuk menyalurkan energi listrik.Sebuah kabel
listrik terdiri dari isolator dan konduktor.Isolator adalah bahan pembungkus
AFFRIYANTO 41413120150
Page 46
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting,
sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun alumunium.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA
(kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik
ditentukan dalam satuan Ampere.Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan
mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN (Standar
Perusahaan Listrik Negara)..
Gambar 3.24 Kabel Listrik
3.7.1
Jenis Kabel Listrik
•
Kabel NYA
Kabel NYA merupakan salah satu jenis kabel listrik tunggal yang
banyak digunakan pada instalasi listrik rumah.Kabel NYA rata-rata
memiliki diameter 1,5mm atau 2,5mm yang dilapisi isolator berbahan PVC.
Kabel NYA memiliki kekurangan yaitu lebih mudah terkena cacat
akibat goresan, gigitan tikus, atau cuaca, karena lapisan isolator pada kabel
NYA hanya satu lapis.
•
Kabel NYM
Kabel NYM merupakan salah satu jenis kabel yang mempunyai inti
lebih dari satu, yang mana biasanya kabel ini digunakan untuk instalasi
listrik gedung atau bangunan yang langsung tertanam pada dinding.Jumlah
AFFRIYANTO 41413120150
Page 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
inti dari kabel NYM adalah 2, 3, atau 4 inti.Masing-masing inti kabel NYM
dilapisi dengan isolator.Bahan terluar dari kabel ini dilapisi dengan isolasi
PVC.Pada dasarnya kabel jenis NYM mempunyai keamanan yang lebih
baik terutama untuk instalasi listrik, karena setiap keseluruhan kabel inti
masing-masing dilindungi dengan isolator.
•
Kabel NYY
Kabel NYY dirancang untuk penggunaan di dalam tanah, ataupun
berbagai kondisi seperti di luar ruangan, kering, ataupun lembab.Namun
untuk lebih amannya kebel ini sangat direkomendasikan menggunakan
perlindungan lagi seperti pipa PVC ataupun pipa besi.Jenis kabel ini
digunakan untuk aliran listrik bertegangan tinggi. Kabel jenis NYY
mempunyai inti lebih dari satu, yakni 2,3, atau 4 inti. Bahan isolator untuk
kabel jenis NYY mempunyai konstruksi lebih kuat dan kaku dibandingkan
dengan kabel jenis NYM.
•
Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan salah satu jenis kabel listrik yang dibuat
dari bahan tembaga murni atau campuran yang dilapisi dengan isolasi PVC
kualitas menengah.Kabel jenis NYAF sangat fleksibel sehingga cocok
untuk digunakan pada jalur jalur dengan banyak belokan-belokan
tajam.Dalam penggunaannya kebel ini harus dilindungi dengan lagi dengan
pipa distribusi.Kabel jenis ini tidak cocok digunakan pada lingkungan
dengan kondisi lembab atau basah.
Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBYKabel jenis ini memiliki lapisanlapisan isolator yang kuat dan tahan lama.Pada penggunaannya, kabel ini
dapat ditanam didalam tanah tanpa memerlukan perlindungan tambahan
lagi.
•
Kabel NYCY
Kabel jenis ini merupakan jenis kabel yang dirancang untuk
penggunaan di dalam ruangan, tanah, maupun alam terbuka.Kabel ini terdiri
dari penghantar konsentris yang dilapisi dengan pelindung pita CU
AFFRIYANTO 41413120150
Page 48
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
kabel.Kabel NYCY dikenal dengan jenis kabel yang tahan dengan berbagai
kondisi cuaca.
•
Kabel BC
Kabel jenis ini memiliki sistem konduktansi yang unik, dimana
penghantarnya terdiri dari pilinan kabel yang disatukan sehingga
menghasilkan konstruksi kabel yang kuat dan tidak mudah putus.Ukuran
kabel ini pada umumnya antara 6 mm hingga 500 mm. Kabel jenis BC
banyak digunakan sebagai pentanahan atau ground.Pada gedung atau
bangunan tinggi, kabel ini sangat baik untuk digunakan sebagai kabel
penghantar untuk penangkal petir.
•
Kabel AAAC
Kabel AAAC merupakan jenis kabel yang terdiri dari pilinan kabel
berbahan alumunium magnesium silikon yang merupakan bahan logam
campuran.Kabel jenis ini dirancang sebagai kabel yang memiliki konstruksi
yang kuat, anti karat, dan untuk penggunaan yang sangat lama.Kabel jenis
AAAC juga baik untuk digunakan sebagai penghantar dari penangkal petir.
•
Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan
untuk saluran transmisi tegangan tinggi, dimana biasanya kabel ini
melintang tanpa isolasi diantara dua tiang menara distribusi.Kabel ACSR
terdiri dari bahan alumunium dengan inti kawat baja.Jenis kabel listrik tipe
ACSR sangat cocok digunakan pada saluran arus dan tegangan sangat
tinggi.
•
Kabel ACAR
Kabel jenis ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan kabel
ACSR hanya saja kabel jenis ACAR memiliki kualitas yang lebih baik
karena bahan kabelnya diperkuat lagi dengan bahan logam campuran
sehingga menghasilkan kabel yang sangat kokoh dan kuat.
•
Kabel NYMHYO
Kabel jenis ini merupakan salah satu kabel yang memiliki dua kabel
serabut atau lebih.Kabel jenis ini banyak digunakan pada peralatan
AFFRIYANTO 41413120150
Page 49
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
elektronik rumah tangga atau peralatan elektronika yang memerlukan arus
rendah.
•
Kabel NYMHY/NYYHY
Kabel jenis ini banyak digunakan untuk keperluan listrik rumah
tangga yang pemasangannya diatap atau di dinding ruangan.Kabel jenis ini
terdiri dari beberapa kabel berinti serabut yang dilapisi dengan isolasi PVC.
AFFRIYANTO 41413120150
Page 50
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Download