informasi singkat benih - Sistem Informasi Perbenihan Tanaman

advertisement
INFORMASI SINGKAT BENIH
No.087, Oktober 2014
Parinarium glaberimum, Hask
(Atong)
Taksonomi dan Tatanama
banyak menggunakan buah/biji Atong untuk
Famili : Rosaceae
obat-obatan (diare, alergi, diabetes dan jantung).
Sinonim : Laberium panarium
Selain itu juga dipakai sebagai bahan pengawet
Nama lokal/daerah:
makanan maupun sebagai bahan anti rayap dan
Lomo
(Makassar),
Pele Kambing (Aceh),
Samaka
(Bugis),
Saya
hama bubuk untuk pengawetan kayu.
Atong
(Ternate), Atong (Ambon)
memiliki
kemampuan
untuk
membunuh 7 jenis bakteri penyebab kebusukan
Penyebaran dan Habitat
Tumbuhan Atong tersebar terutama pada
pada ikan, udang, kerang dan buah-buahan
Indonesia,
(Moniharapon dkk,1997). Larutan hasil ekstraksi
Malaysia dan kepulauan Solomon. Di Indonesia
biji Atong dapat dicampur dengan cat untuk anti
umumnya
kerosif pada besi. (Kenehira (1993) dalam
daerah-daerah
tropika
dijumpai
di
seperti
Maluku,
Sulawesi
Selatan, Aceh dan Maluku Utara. Di daerah
Moniharapon,1998)
Maluku terdapat di pulau Ambon, Haruku,
Deskripsi Botani
Tumbuhan Atong adalah tumbuhan
Saparua, Nusalaut dan Seram.
Atong umumnya tumbuh
monopodial, dengan bentuk batang silindris.
pada tanah yang mengandung cukup unsur hara
Warna batang abu-abu sampai putih kecoklatan
dengan pH tanah 6.0 – 6.5. Jenis tanah yang
dengan kulit batang kasar. Tebal kulit antara
dominan
adalah
0.2-0.4 mm dengan warna putih kekuning-
regosol, kambisol dan rendzina dengan tektur
kuningan. Tumbuhan Atong memiliki banyak
tanah lempung berpasir atau pasir berlempung
percabangan yang muncul pada tinggi 2 – 3 m
dan
umumnya
dari permukaan tanah. Pertumbuhan lambat,
berstruktur lepas atau gembur. Kondisi drainase
kayunya keras tapi mudah keropos. Tanaman
tanah harus baik.
Atong banyak memiliki akar cabang dengan akar
Tumbuhan
bagi
liat
pertumbuhan
berlempung.
Atong
Tanah
Atong
tumbuh
pada
daerah dataran rendah atau pada ketinggian 0–
300 mdpl.Rata-rata curah hujan tahunan yang
sesuai
adalah 1500 - 3500 mm. Rata-rata
temperatur
tahunan
21–30oC
kelembaban relatif 80–90 %.
dengan
Tanaman Atong
adalah tanaman yang sangat butuh cahaya untuk
tunggang
yang
dalam
dan
kuat.
Daun
berbentuk lonjong dan berwarna hijau muda,
tetapi daun yang ternaungi berwarna hijau
tua. Permukaan daun licin dengan tepi
daun rata dan ujung daun tumpul. Tangkai
daun pendek kira-kira 0,30-0,50 cm. Ukuran
pertumbuhannya.
panjang daun 15-25 cm dan lebar 6-9 cm.
Kegunaan
Maluku
Tulang daun duduk berselang seling atau
khususnya diwilayah Maluku Bagian Tengah
berhadapan. Jumlah tulang daun berkisar
Secara
tradisional,
masyarakat
di
Balai Perbenihan Tanaman Hutan Maluku dan Papua
antar 11-16 pasang. Bunga berukuran kecil
tanah berhumus 50 % : 50 %. Media disterilisasi
bergerombol. Kelopak bunga berjumlah 4-6
sebelum digunakan. Benih dapat langsung
helai dengan warna hijau muda kekuningan.
disemaikan dalam polybag maupun bedeng
Mahkota bunga berwarna putih dengan
tabur. Benih Atong dapat berkecambah 14 – 30
jumlah 4-6 helai. Bunga berumah satu.
Benang sari berwarna ungu dengan ukuran
panjang
0,75-1,0
cm.
Jumlah
hari setelah disemaikan.
Bibit tanaman Atong
pada umur 6 – 12 bulan dapat dipindahkan ke
lapangan.
benang
sari 20-30 tangkai dengan posisi kotak sari
pada ujung benang sari. Putik bunga tertanam
pada dasar bunga dan kepala putik berwarna
putih.
Deskripsi buah dan benih
Buah: Warna buah coklat bata dan berbiji
tunggal
serta
berbentuk
telur
bebek
dan
berukuran diameter 4 – 7 cm dan panjang 7 – 12
cm. Permukaan kulit buah agak kasar dengan
tebal daging buah 1 – 2 cm,
daging buah
berwarna coklat bata
Benih: Benih atong berwarna coklat, berbentuk
lonjong dan berukuran diameter 2-4 cm dan
Gbr. (searah jarum jam) Pohon atong, bunga, buah
dipohon, buah, bibit cabutan dan batang pohon atong.
panjang 4-6 cm.
Pembungaan dan Pembuahan
Pembungaan
biasanya
pada
Oktober
dan
November, Tanaman ini mulai berbuah umur 3
tahun. Masa panen secara umum pada bulan
Februari sampai April.
Pemanenan Buah
Buah yang baik adalah bundar
telur bebek
dengan diameter diatas 5 cm dan panjang lebih 8
cm, rata-rata berat buah diatas 100 gram, warna
buah coklat tua dan tidak terserang hama
penyakit.
Daftar Pustaka
K Heyne, 1987. Tumbuhan Berguna
Indonesia II, Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta.
Moniharapon, T; S.T. Soekarto; S. Putro dan
R.R. Nitibaskara. 1993. Biji Atung
(Parinarium glaberimum, Hassk) sebagai
pengawet Udang Windu segar. Journal ilmu
pertanian Indonesia. 3 (2) hal. 14 IPB,
Bogor.
Moniharapon, T. 1998. Kajian Fraksi
Bioaktif Atung Sebagai Bahan Pengawet
Pangan. Disertasi. Program Studi Ilmu
Pangan. Program Pasca sarjana IPB, Bogor
Perlakuan Pendahuluan
Buah dijemur hingga retak kulit buahnya, lalu di
rendam selama 2-3 jam.
Edisi cetak ulang
DISIAPKAN OLEH BPTH MALUKU DAN
PAPUA
Penulis
Penaburan dan pengecambahan
Pengecambahan menggunakan cara generatif
dengan
benih.
Tanah
untuk
persemaian
sebaiknya menggunakan campuran pasir dan
Foto
: Bernadinus Widhiartadi, SP
(PEH Pertama BPTH MP)
: BPTH MP (2014)
BPTH MALUKU DAN PAPUA
Jl. Kebun Cengkeh Gedung Pamahanu Ewang Lt.I Eks.
Ambon Telp/Fax (0911) 354369 Kode Pos 97128
E-Mail. [email protected]
Balai Perbenihan Tanaman Hutan Maluku dan Papua
Download