BAB I - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Fahmi (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Pemasaran Multi
Level Marketing (MLM) Syariah Terhadap Peningkatan Pendapatan pada PT.
Surcoindo Medan”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan perusahaan dengan diterapkannya strategi pemasaran
berdasarkan
syariah
terhadap
peningkatan
pendapatan
perusahaan
dan
juga
membuktikan bahwa strategi pemasaran dapat menjadi stimulan dalam pemasaran.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode deduktif.
Hasil dari penelitian membuktikan bahwa strategi pemasaran MLM Syariah (X) yang
diterapkan perusahaan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap
pendapatan PT. Surecoindo (Y). Dari data satu tahun terakhir jumlah penjualan produk
156.847 kotak, jumlah mitra niaga 7198 orang dan jumlah penjualan sebesar
Rp.4.940.680.500,00. berdasarkan realisasi volume penjualan, jumlah mitra niaga dan
tingkat pendapatan perusahaan bahwa prospek MLM Syariah cukup baik dimasa
mendatang karena masih terbukanya peluang pasar walaupun tingkat persaingan di
antara berbagai perusahaan MLM cukup kuat di pasar.
Fhitri (2006) melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Pemasaran Multi
Level Marketing (MLM) Syariah Terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada
PT. Surecoindo Medan”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
sejauh mana tingkat keberhasilan perusahaan dengan diterapkannya strategi pemasaran
berdasarkan
syariah
terhadap
peningkatan
pendapatan
perusahaan
dan
juga
12
Universitas Sumatera Utara
membuktikan bahwa strategi pemasaran dapat menjadi stimulan dalam pemasaran.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode deduktif.
Hasil dari penelitian membuktikan bahwa strategi pemasaran MLM Syariah (X) yang
diterapkan perusahaan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap
pendapatan PT. Surecoindo (Y). Dari data satu tahun terakhir jumlah penjualan produk
156.847 kotak, jumlah mitra niaga 7198 orang dan jumlah penjualan sebesar
Rp.4.940.680.500,00. berdasarkan realisasi volume penjualan, jumlah mitra niaga dan
tingkat pendapatan perusahaan bahwa prospek MLM Syariah cukup baik dimasa
mendatang karena masih terbukanya peluang pasar walaupun tingkat persaingan di
antara berbagai perusahaan MLM cukup kuat di pasar.
B. Pemasaran
Secara umum pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai analisis
kebutuhan dan keinginan konsumen, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan barang dan jasa, membangun keunggulan
dan nilai serta mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembeli
demi mencapai sasaran organisasi. Jadi, manajemen pemasaran termasuk menata olah
permintaan yang akhirnya termasuk menata olah hubungan dengan pelanggan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan
pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan
kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun
tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga
Universitas Sumatera Utara
produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana
membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang
pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang
program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
pemasaran.
Pemasaran telah didefenisikan dalam berbagai pengertian. Untuk lebih
memahami pengertian pemasaran, penulis akan menguraikan pengertian pemasaran
yang dikemukakan dalam berbagai cara yang berbeda oleh beberapa ahli pemasaran:
Pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2001:7) adalah suatu proses sosial
dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.
Pemasaran menurut Stanton (2000:7) adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan–kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan haraga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan, baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) adalah suatu
proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah
ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan
individu dan organisasi. (Lamb, Hair, Mc Daniel : 2001,6)
Pemasaran menurut Miller dan Layton dalam Tjiptono (2005:2) adalah sistem
total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga,
Universitas Sumatera Utara
mempromosikan, dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu
memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
C. Strategi Pemasaran
Tjiptono (2003:3) mengatakan bahwa: Istilah strategi berasal dari kata Yunani
strategi (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk
menjadi seorang Jenderal. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk
pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan
kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan, kekuatan dan karakter
sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta
antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.
Konsep strategi militer di atas jika diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis
seperti yang dilakukan oleh Tzu, Hannibal, dan Clausewitz menggambarkan arah bisnis
yang
mengikuti
lingkungan
yang
dipilih
dan
merupakan
pedoman
untuk
mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Sedangkan konsep yang
mendasari perencanaan strategi muncul pada tahun 1970-an sebagai tanggapan atas
kejutan beruntun yang menghantam industri Amerika Serikat dimana pada waktu itu
terjadi krisis, inflasi, stagnasi perekonomian, keunggulan kompetitif perusahaan Jepang,
dan deregulasi industriindustri penting.
Kolter
(2002:74)
mengemukakan
bahwa:
Perencanaan
strategis
yang
berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar
tujuan, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus
berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk membentuk serta menyempurnakan
Universitas Sumatera Utara
usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan.
Lebih lanjut Kotler (2002:74) mengemukakan bahwa: Perencanaan strategis
memerlukan tiga kegiatan kunci. Pertama, pengelolaan unit-unit bisnis perusahaan
sebagai portofolio investasi. Kedua, mengevaluasi kekuatan masing-masing unit bisnis
secara tepat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta
kesesuaian masing-masing perusahaan dan kegiatan kunci ketiga adalah strategi.
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai
program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi serta mengimplementasikan
misinya. Untuk itu manajer memiliki peran aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan
strategi organisasi, strategi ini lebih banyak diterapkan dalam lingkungan yang turbulen
dan selalu mengalami perubahan. Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi
didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya
sepanjang waktu. Pandangan ini lebih cocok diterapkan pada manajer yang bersifat
reaktif, yaitu manajer yang hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.
Strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis, strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota
organisasi, bila konsep strategi tidak jelas maka keputusan yang diambil akan bersifat
subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah faktor
mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat, faktor makro,
yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Universitas Sumatera Utara
D.
Multi Level Marketing ( MLM)
Clothier dalam Faisol (2003:26) mengemukakan rumusan dasar dari MLM adalah
suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui
jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas yang memperkenalkan para
distributor berikutnya, pendapatan yang dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba
grosir ditambah dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok
yang dibentuk oleh sebuah distributor.
Multi level marketing adalah jalur
alternatif bagi perusahaan untuk
mendistribusikan produk dan jasanya ke pasaran (jalur distribusi yang lain termasuk
supermarket, toko retail, door to door sales dan lain-lain). Ada beberapa alasan
perusahaan memilih MLM untuk mendistribusikan produknya yaitu:
1. Biaya overhead yang rendah
Perusahaan MLM tidak seperti perusahaan retail, tidak perlu mengalokasikan
dana yang besar dalam advertising untuk menarik customer. Sebagai penggantinya,
dana dialihkan untuk memberikan komisi bagi distributor untuk memasarkan produk ke
customer. Selain itu, perusahaan hanya perlu memberikan komisi bagi distributor
berdasarkan hasil, yaitu dari persentasi dari produk yang terjual.
2. Biaya overhead distribusi yang rendah
Typical distribusi melalui retail menggunakan serangkaian regional, negara,
kota, dan retailer lokal untuk mendistribusikan barang-barang. Masing-masing perlu
mendapatkan keuntungan dan melakukan mark up harga dari barang.
Jalur distribusi yang tidak menggunakan sistem MLM adalah:
manufacturer –> transporter –> wholesaler –> retailer –> advertisers –> customers
sedangkan jalur distribusi yang menggunakan sistem MLM adalah:
Universitas Sumatera Utara
manufacturer –> representative –> customer
3. Tingkat pertumbuhan yang tinggi
Perusahaan MLM yang diatur dengan baik bisa berkembang dengan tingkat
pertumbuhan 20%, 50%, bahkan 100% tiap bulan.
4. Tim sales dan marketing yang termotivasi.
Ada banyak sekali produk yang membanjiri pasaran. Dibutuhkan dana
marketing yang besar untuk bisa memperoleh tempat di customer. Selain itu banyak
produk yang membutuhkan penjelasan yang rinci dibandingkan dengan yang dapat
dilakukan di iklan TV selama 30 detik.
MLM bagi perorangan bisa memberikan kesempatan untuk mempunyai sumber
penghasilan tambahan yang jika disertai dengan kerja keras, bisa menjadi sumber
penghasilan yang cukup signifikan. MLM adalah tentang “banyak orang melakukan
bagiannya masing-masing yang sedikit”. Dalam MLM, komisi tidak hanya didapatkan
hasil penjualan secara langsung namun juga secara tidak langsung yaitu didapatkan juga
dari hasil penjualan orang yang dibawa ke perusahaan. Dengan mendapatkan persentasi
hasil dari banyak orang, penghasilan akan berkembang sampai hasil yang sangat besar.
Faisol (2003:8) ada beberapa sistem pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan
yang menggunakan sistem Multi Level Marketing (MLM). Namun, sistem ini melanggar
norma bisnis dan kemanusiaan diantaranya adalah:
1. Skema Piramida dan Investasi Berantai
Ciri-ciri khusus dari sistem piramida dan investasi berantai yang mudah dikenali
adalah sebagai berikut:
a. Pungutan biaya pendaftaran anggota relatif jauh lebih besar dan sebagian
dipergunakan untuk memberikan kompensasi (bonus atau komisi) kepada orang-
Universitas Sumatera Utara
orang yang merekrut anggota baru. Akibatnya, anggota perusahaan yang
nenggunakan skema piramida ini lebih sibuk melakukan perekrutan dan
melalaikan tanggung jawab untuk melakukan penjualan produk dan memberikan
pelayanan kepada pelanggan.
b. Setiap anggota diharuskan untuk melakukan pembelian produk dalam jumlah
besar dan dengan potongan harga setinggi mungkin sebelum (sementara harga
produk umumnya telah “disesuaikan” secara tidak wajar) menerima pesanan dari
pelanggan atau distributor lainnya.
c. Ketidakpedulian perusahaan dan distributor independennya terhadap kualitas
produk dan kepuasan pelanggan, sehingga konsumen cenderung menjadi korban.
Ketidakpedulian ini juga tampak nyata karena banyak distributor yang telah
memesan produk dengan syarat menjadi anggota semata, kemudian tidak pernah
mengambil produk tersebut dari perusahaan. Sementara perusahaan acap kali
kehabisan stock produk tertentu dan lalai untuk menyediakannya dalam kurun
waktu yang dijanjikan.
d. Tidak adanya perjanjian atau kontrak tertulis antara perusahaan dengan
distributornya.
e. Tidak adanya pelatihan dan sistem pendidikan yang
sistematis dan
berkesinambungan untuk para distributor. Perusahaan dan para pemimpin
jaringan tidak menunjukkan tanggung jawab moral untuk mengembangkan
sumber daya manusianya secara sungguh-sungguh.
f. Dilanggarnya prinsip umum MLM yakni semua anggota memiliki peluang yang
sama untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk atau jasa. Dalam
skema piramida, mereka yang mendaftar belakangan kurang ataupun tidak
Universitas Sumatera Utara
memiliki sama sekali peluang untuk mendapatkan keuntungan. Setiap
keberhasilan seseorang harus dibayar dengan kegagalan sejumlah orang lain
yang bergabung belakangan.
2. Sistem Binari
Sistem binari dapat dikatakan anak kembar dari sistem pemasaran berskema
piramida dan investasi berantai yaitu dikembangkan berdasarkan pola perekrutan
dua orang (dua kaki) yang diduplikasi terus menerus, termasuk “kreativitas”
pengusaha-pengusaha tak bermoral dalam merekayasa sistem MLM. Dengan jelas
perusahaan yang menggunakan sistem ini memberikan keuntungan kepada
distributornya dari hasil perekrutan semata. Suatu hal yang jelas-jelas melanggar
aturan World Federation of Direct Selling Association (WFDSA).
E. Strategi Pemasaran Multi Level Marketing (MLM)
Faisol (2003:61) seorang distributor/peniaga MLM yang menghendaki
kesuksesan harus memiliki strategi MLM. Strategi yang bagaimana dan sejauh mana
suatu strategi dapat menghantarkan peniaga menuju suatu kesuksesan? Berkenaan
dengan strategi tersebut berikut ini berbagai hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Bagaimana membina diri seorang distributor agar menjadi orang yang ahli dalam
perniagaan MLM.
2. Tumbuhkan pemahaman dan pengetahuan bahwa seorang distributor adalah
pemimpin untuk dirinya sendiri.
3. Bagaimana dan apa saja yang harus direncanakan dalam merancang pembentukan
dan pembinaan jaringan.
Universitas Sumatera Utara
4. Bagaimana melakukan pembinaan untuk melahirkan pemimpin-pemimpin dalam
setiap rangkaian/jaringan/kumpulan.
5. Apa yang harus diupayakan agar pembinaan dapat dilakukan hingga ke
rangkaian/jaringan/kumpulan yang terbawah.
6. Bagaimana mengupayakan penjualan secara terencana serta menetapkan sasaran
atau target penjualan dari bulan ke bulan.
Setelah memahami pemaparan di atas, berikut ini sekurang-kurangnya terdapat empat
langkah kongkret yang harus direalisasikan sebagai strategi pemasaran MLM:
a. Membangun jaringan (network)
b. Melakukan pembinaan pada setiap distributor
c. Melakukan langkah-langkah pembangunan dan pembinaan jaringan (kelompok)
dalam jaringan
d. Presentasi
a. Membangun jaringan (network)
Membangun jaringan dapat diwujudkan dengan proses penggandaan/duplikasi
yang pelaksanaannya dapat melalui dua cara atau bentuk yaitu:
1. Mendalam
2. Melebar
Membangun jaringan secara mendalam apabila proses penggandaan/duplikasi
dilakukan secara mendalam (ke bawah). Jaringan yang terbentuk dengan cara ini
bonus yang diterima hanya sekedar royalti. Sedangkan untuk memperoleh hasil
maksimal, selain cara mendalam tadi, juga dilakukan melalui cara atau bentuk
melebar. Melebar merupakan prestasi murni, dimana semakin besar omset penjualan
Universitas Sumatera Utara
maka semakin besar komisi yang diterima. Sebab komisi ini diambil dari
keuntungan produk, bukan dari uang pendaftaran.
b. Melakukan pembinaan pada setiap distributor
Ibarat suatu tanaman, agar tumbuh dengan subur dan cepat berbuah perlu
dipupuk
dan
menyiangi
rumput
liar
yang
dapat
mengganggu
proses
pertumbuhannnya. Begitupun dengan jaringan yang dibangun, mereka adalah orangorang yang perlu terus dibina agar mereka “tumbuh dan berbuah.”
Kuatnya hubungan diantara mereka menjadi modal dasar kemitraan yang
saling menguntungkan serta menjadi salah satu ciri keberhasilan dalam menjalankan
bisnis ini. Pembinaan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara diantaranya:
1. Melakukan hubungan atau komunikasi secara terus-menerus, menanyakan
kendala yang dihadapi dan memberikan solusinya, serta menawarkan bantuan
yang sekiranya diperlukan dan memungkinkan.
2. Monitoring, yaitu melakukan pengamatan, penilaian, evaluasi, dan memberikan
suntikan motivasi.
3. Reward, atau menunjukkan penghargaan terhadap keberadaan mereka serta hasil
atau upaya yang telah mereka lakukan.
Seorang distributor dalam melakukan pembinaan tentunya perlu menunjukkan sikap
kepemimpinan. Sedikitnya ada sembilan sikap yang harus dimiliki:
1. Bersikap positif
2. Senantiasa memiliki semangat yang berkobar
3. Memiliki rasa percaya diri dan optimisme
4. Berani menghadapi kendala dan rintangan
5. Kooperatif atau senang diajak kerjasama
Universitas Sumatera Utara
6. Mampu memberikan solusi bagi jaringannya
7. Kreatif dan inovatif
8. Mampu memotivasi
9. Simpatik, berwibawa dan bisa dipercaya
c. Melakukan
langkah-langkah
pembangunan
dan
pembinaan
jaringan
(kelompok) dalam jaringan.
Langkah-langkah pembangunan jaringan dalam jaringan dan pembinaan
adalah hal yang sangat menentukan keberhasilan seorang distributor dalam bisnis ini
terutama sekali dikaitkan dengan keberhasilannya dalam mencapai peringkat dan
tentunya bonus yang akan diterimanya.
d. Presentasi
Presentasi dalam dunia bisnis MLM merupakan salah satu bagian dari strategi
MLM.
Setiap
distributor
yang
ingin
membangun,
membina
dan
terus
mengembangkan jaringannya, maka pada gilirannya ia dituntut untuk mampu
melakukan presentasi.
Secara umum hal yang sangat mendasar untuk menjadi seorang presenter
bisnis MLM yang berhasil dalam melakukan presentasinya sekurang-kurangnya
meliputi:
1. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dan menerapkan teknik komunikasi
yang baik dan benar.
2. Menguasai persoalan bisnis MLM secara umum dan bisnis MLM yang
dipresentasikan (yang dimasuki)
3. Tidak kaku dan tegang serta sesekali menunjukkan sikap humoris
4. Memahami siapa saja audiens.
Universitas Sumatera Utara
5. Mengetahui kondisi ruangan atau tempat dimana presentasi diadakan
6. Mengetahui alat bantu apa saja tyang dibutuhkan
7. Menunjukkan sikap yang menarik dan simpati
F. Pendapatan
Pengertian pendapatan menurut Simanora (2000 : 24) adalah kenaikan aktiva
perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan (atau kombinasi antara keduanya)
selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang-barang, penyerahan jasa,
atau kegiatan-kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan sentral perusahaan. Pada
intinya pendapatan merupakan arus masuk sumberdaya yang berasal dari kegiatankegiatan usaha perusahaan dan umumnya diakibatkan oleh penyelesaian pertukaran
ekonomi, manakala sebuah perusahaan menjualprodukproduknya atau menyerahkan
suatu jasa kepada pihak lainnya, perusahaan menerima aktiva. Pendapatan adalah
peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban yang timbul dari penyerahan jasa /
barang atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode. Pendapatan merupakan jumlah
yang dibebankan kepada langganan atas penjualan barang atau penyerahan jasa yang
dilakukan (Soemarso,1999 : 274).
Sedangkan menurut Sugiri (2002 : 90) pendapatan adalah tiap-tiap tambahan
aktiva atau pengurangan kewajiban yang timbul karena usaha perusahaan, baik berupa
penyerahan jasa-jasa maupun penjualan barang. Pendapatan adalah uang yang diterima
oleh segenap orang yang merupakan balas jasa untuk faktor-faktor produksi (Kaslan A.
Tohir, 1982:236).
Biro pusat statistik (BPS), merinci pendapatan dalam kategori sebagai berikut:
1. Pendapatan berupa uang yaitu pendapatan :
Universitas Sumatera Utara
a. Dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja
lembur dan kerja kadang-kadang.
b. Dari hasil usaha sendiri berupa hasil bersih dari usaha sendiri dan penjualan dari
kerajinan rumah.
c. Dari hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah.
d. Dari keuntungan sosial yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial.
2. Pendapatan berupa barang yaitu pendapatan berupa :
a. Bagian pembayaran upah dan gaji yang berbentuk beras, pengobatan, transportasi,
perumahan dan rekreasi.
b. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah antara lain pemakaian barang
yang diproduksi dirumah dan sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah
sendiri yang ditempati.
Menurut BPS hasil survei tahun 1990 menggolongkan pendapatan penduduk
dalam 4 golongan, yaitu :
a. Golongan berpendapatan rendah, bila rata-rata pendapatannya kurang dari
Rp 150.000,00 perbulan
b. Golongan berpendapatan sedang, bila rata-rata pendapatannya Rp 150.000,00
sampai Rp 450.000,00 perbulan
c. Golongan yang berpendapatan menengah, bila rata-rata pendapatannya
Rp 450.000,00 sampai Rp 900.000,00 perbulan
d. Golongan berpendapatan tinggi, bila rata-rata pendapatannya lebih dari
Rp 900.000,00 perbulan (BPS, 1990:181).
Universitas Sumatera Utara
Penggolongan pendapatan dalam masyarakat ada tiga, yaitu:
a. Pendapatan pokok diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh dari upah
sebagai kerja pokok.
b. Pendapatan tambahan yaitu pendapatan yang diperoleh selain dari pendapatan
pokok.
c. Pendapatan lain-lain yaitu pendapatan yang diperoleh selain dari pendapatan
pokok dan pendapatan sambilan.
Pendapatan masyarakat pada umumnya tidak hanya berasal dari satu sumber
saja, melainkan dari beberapa sumber. Adapun sumber-sumber pendapatan masyarakat
itu dapat dikelompokkan menjadi :
a. Penghasilan dari pekerjaan yaitu penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan
kerja dan pekerjaan bebas seperti penghasilan dari praktek dokter atau guru.
b. Penghasilan dari kegiatan usaha melalui sarana perusahaan.
c. Penghasilan dari modal yaitu penghasilan yang dikerjakan sendiri, misal dari
penghasilan yang diperoleh dari pengerjaan tanah.
Universitas Sumatera Utara
Download