presentasi tindak pidana perbankan

advertisement
TINDAK PIDANA
PERBANKAN
PRODI ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
DISUSUN OLEH
• Idik Saeful Bahri
POKOK BAHASAN
HOME
PENGERTIAN
BENTUK TPP
DIMENSI TPP
RUANG LINGKUP TPP
JENIS TPP
TINDAK PIDANA LAIN
TPP DALAM UU PERBANKAN
DUA VERSI ISTILAH
Belum ada satu kesepakatan dalam
pemakaian istilah mengenai tindak
pidana yang perbuatannya merugikan
ekonomi keuangan yang berhubungan
dengan lembaga perbankan.
NEXT
URAIAN VERSI
Dua istilah itu adalah Tindak Pidana
Perbankan dan Tindak Pidana di Bidang
Perbankan.
Yang pertama mengandung pengertian tindak
pidana itu semata-mata dilakukan oleh bank
atau orang bank, sedangkan yang kedua lebih
luas karena dapat mencakup tindak pidana
yang dilakukan oleh orang di luar dan di dalam
bank atau keduanya.
NEXT
DEFINISI
Tindak pidana (di bidang) perbankan
adalah tindak pidana yang
menjadikan bank sebagai sarana
(crimes through the bank) dan
sasaran tindak pidana (crimes
against the bank).
BACK
BENTUK
Bentuk tindak pidana perbankan, bisa
berupa: Tindak kejahatan seseorang
terhadap bank; Tindak kejahatan bank
terhadap bank lain; ataupun Kejahatan
bank terhadap perorangan.
Sehingga bank dapat menjadi korban
maupun pelaku.
BACK
DIMENSI
Adapun dimensinya, tindak pidana
perbankan tidak terbatas pada suatu
ruang tertentu, tapi bisa melewati
batas-batas teritorial suatu negara.
BACK
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup terjadinya tindak pidana
perbankan, dapat terjadi pada keseluruhan
lingkup kehidupan dunia perbankan.
Sedangkan ketentuan yang dapat
dilanggarnya baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis juga meliputi norma-norma
kebiasaan di bidang perbankan. Lingkup
pelaku dan tindak pidana perbankan dapat
dilakukan oleh perorangan maupun badan
hukum (korporasi).
BACK
JENIS TPP
Jenis dari Tindak Pidana Perbankan dapat
diklasifikasikan ke dalam:
Tindak Pidana yang Berkaitan dengan Perizinan;
Tindak Pidana yang Berkaitan dengan Rahasia
Bank; Tindak Pidana yang Berkaitan dengan
Pengawasan dan Pembinaan Bank; Tindak
Pidana Yang Berkaitan dengan Usaha Bank.
4 Jenis tersebut akan dijelaskan di bagian akhir.
BACK
TINDAK PIDANA LAIN
TP PASAR MODAL
TP PENCUCIAN UANG
BACK
TINDAK PIDANA PASAR MODAL
Kebijakan formilatif mengenai Tindak Pidana
Pasar Modal (TTPM) diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (UUPM), pada bab XV tentang
ketentuan pidana (pasal 103-110).
Kelompok ini tidak membahas secara rinci,
karena hanya fokus pada Tindak Pidana di
UU Perbankan.
BACK
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
Keterlibatan perbankan dalam kegiatan pencucian uang
dapat berupa:
-Penyimpanan uang hasil kejahatan dengan nama
palsu;
-Penyimpanan uang dalam bentuk deposito/tabungan/
giro;
-Penukaran pecahan uang hasil perbuatan illegal;
-Pengajuan permohonan kredit dengan jaminan uang
yang disimpan pada bank yang bersangkutan;
-Penggunaan fasilitas transfer;
-Pemalsuan dokumen-dokumen yang bekerjasama
dengan oknum pejabat bank terkait; dan
-Pendirian/pemanfaatan bank gelap.
BACK
TINDAK PIDANA PERBANKAN DALAM UU
Ketentuan ini berada di Undang-Undang
No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang No. 10
Tahun 1998 tentang Perbankan (UU
Perbankan) dengan menetapkan macam
tindak pidana yang diatur mulai dari
Pasal 46 sampai dengan Pasal 50.
NEXT
PASAL 46
• Barang siapa menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
tanpa izin usaha dari Menteri, diancam dengan
pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun
dan denda paling banyak sepuluh milyar rupiah.
NEXT
PASAL 47
• Barang siapa tanpa membawa
perintah tertulis dari Menteri kepada
bank, dengan sengaja memaksa bank
atau pihak terafiliasi untuk
memberikan keterangan kepada publik,
diancam dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
banyak tiga milyar rupiah.
NEXT
PASAL 48
• Anggota dewan komisaris, direksi
atau pegawai bank yang dengan
sengaja tidak memberikan keterangan
wajib kepada Bank Indonesia, diancam
dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun clan denda paling banyak
dua milyar rupiah.
NEXT
PASAL 49
• Anggota dewan komisaris, direksi atau pegawai bank yang
dengan sengaja :
• a. membuat pencatatan palsu,
• b. tidak melakukan pencatatan dalam pembukuan atau
dalam laporan,
• c. mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus,
atau menghilangkan adanya suatu pencatatan dalam
pembukuan.
• Diancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun dan denda paling banyak sepuluh milyar rupiah.
NEXT
PASAL 50
• Pihak terafiliasi yang dengan
sengaja tidak melaksanakan langkahlangkah yang diperlukan untuk
memastikan ketaatan bank terhadap
ketentuan dalam Undang-undang
Perbankan, diancam dengan pidana
penjara paling lama 6 (enam) tahun
dan denda paling banyak enam milyar
rupiah.
BACK
Download