Bab V Kesimpulan dan Saran V.1 Kesimpulan Garam rangkap CaCu(CH3COO)4.6H2O berwarna biru cerah telah disintesis dari larutan kalsium asetat dan larutan tembaga(II) asetat dengan komposisi sama atau lebih besar dari 4:1. Rendemen yang diperoleh dari komposisi 4 :1 sebanyak 40 %, rendemen ini meningkat menjadi 61 % ketika komposisi 6 :1. Garam rangkap ini mengandung 6 molekul air kristal, bersifat paramagnetik dengan momen magnet sebesar 1,75 BM sesuai dengan adanya satu elektron bebas pada ion Cu2+. Ketika perbandingan mol Ca2+ : Cu2+ kurang dari 4:1 tidak terbentuk garam rangkap melainkan garam sederhana Cu2(CH3COO)4.2H2O, dengan struktur dimer, berwarna hijau-kebiruan. Garam ini mengandung dua molekul air kristal dan bersifat paramagnetik dengan momen magnet sebesar 1,86 BM. Kristal tunggal garam ini berhasil ditumbuhkan dari larutan air dan strukturnya merupakan oktahedral terdistorsi sehingga membentuk segi empat datar. Struktur dimer ini mengandung ikatan kovalen antara ion logam Cu-Cu dengan panjang ikatan 2,2560(18)วบ dengan dua molekul air yang terikat pada ion tembaga(II). Pada struktur dimer ini ion-ion asetat berperan sebagai ligan jembatan. V.2. Saran-saran Untuk memperkaya koleksi garam rangkap, penelitian dapat dilanjutkan dengan anion lain seperti sulfat, karbonat atau dikromat. Demikian juga kation-kation dengan berbagai bilangan oksidasi seperti ion logam trivalen (M3+) atau monovalen (M+), dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian tentang garam rangkap. 34