6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain, metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena itu, metode peramalan termasuk dalam kegiatan peramalan kuantitatif. Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh pengetahuan teknik tentang informasi lalu yang dibutuhkan yaitu informasi yang bersifat kuantitatif. 2.2 Kegunaan Peramalan Di dalam bagian organisasi terdapat beberapa kegunaan peramalan diantaranya: 1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan tingkat permintaan konsumennya atau si pelanggan. 2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang (lead time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru atau pembelian mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun. Peramalan digunakan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 7 3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan sumber daya yang dimiliki dalam waktu jangka panjang. Keputusan semacam ini bergantung kepada faktor-faktor lingkungan, manusia dan pengembangan sumber daya keuangannya. Semua penentuan ini memerlukan peramalan yang baik dan dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang baik. Walaupun banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah dan panjang. 2.3 Jenis Peramalan Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atasdua kategori utama yaitu: 1. Peramalan yang kualitatif atau teknologis Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang yang menyusunnya. Hal ini sangat penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. 2. Peramalan Kuantitatif Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada metode yang diperguanakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda pula. Metode kuantitaif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan metode kausal. Dalam hal ini penulis membatasi bahwa metode peramalan yang akan digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah cara memperkirakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan secara kuantitatif. Oleh karena itu, dalam pembahasan selanjutnya akan ditekankan pada peramalan kuantitatif. Pada Universitas Sumatera Utara 8 dasarnya peramalan kuantitatif dibedakan atas: 1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu (time series). 2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, bukan waktu, yang disebut dengan metode korelasi atau sebab akaibat (causal methods). Dalam penulisan Tugas Akhir ini, digunakan metode peramalan yang pertama, yaitu metode peramalan dengan menggunakan variabel waktu atau yang dikenal dengan time series. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi yaitu: 1. Adanya informasi tentang masa lalu 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data 3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa yang akan datang. Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan (asumption of mend continuity). Asumsi ini merupakan modal yang mendasari dari semua metode peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut. 2.4 Jenis-Jenis Metode Peramalan Metode-metode peramalan dengan analisa deret waktu yaitu: 1. Metode pemulusan eksponensial dan rata-rata bergerak Sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai untukperamalan jangka panjang. 2. Metode Regresi Metode ini bisa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka panjang. Universitas Sumatera Utara 9 3. Metode Box-Jenkins Jarang dipakai, namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah dari jangka panjang. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, yang akan digunakan adalah metode time series yang pertama, yaitu metode pemulusan eksponensial. 2.4.1 Analisa Deret Berkala Data berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisa deret berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta hubungannya dengan kejadian lain. Metode time series merupakan metode peramalan kuantitatif didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu. Tujuan time series ini mencakup meneliti pola data yang digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stasioner atau tidak. Stasioner itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan atau penurunan data. Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu, dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu. 2.4.2 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisa keadaan dalam mempersiapkan peramalan. Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan, yaitu: 1. Horizon waktu Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing Universitas Sumatera Utara 10 metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu di masa yang akan datang. Aspek kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan. 2. Pola data Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. 3. Jenis dari model Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan. 4. Biaya yang dibutuhkan Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu prosedur peramalan. Yakni biaya-biaya pengembangan, penyimpanan data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode peramalan. 5. Ketepatan metode peramalan Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan. 6. Kemudahan dalam penerapan Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah dialokasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan. 2.5 Metode Pemulusan (Smoothing) Metode pemulusan (smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun lalu untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Secara umum metode smoothing diklasifikasikan menjadi dua bagian: 1. Metode Rata-rata Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang. Universitas Sumatera Utara 11 Metode rata-rata dibagi atas empat bagian: a. Rata-rata sederhana b. Rata-rata bergerak tunggal (Single moving average) c. Rata-rata bergerak ganda (Double moving average) d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya. 2. Metode Pemulusan Eksponensial Bentuk umum dari metode pemulusan eksponensial : Ft+1 = α Xt + (1–α) Ft Dimana: Ft+1: Ramalan suatu periode ke depan Xt : Data aktual pada periode ke-t Ft : Ramalan pada periode ke-t α : Parameter pemulusan Metode ini terdiri atas: 1. Pemulusan Eksponensial Tunggal a. Satu Parameter (One Parameter) b. Parameter Adaptif 2. Pemulusan Eksponensial Ganda a. Satu Parameter (Metode Linier) dari Brown b. Dua Parameter dari Holt 3. Pemulusan Eksponensial Triple a. Satu Parameter (Metode Kuadratik) dari Brown Digunakan untuk pola kuadratik, kubik, atau orde yang lebih tinggi. b. Metode Kecenderungan Dan Musim Tiga Parameter Dari Winter Dapat digunakan untuk data berbentuk trend dan musiman. 2.5.1 Metode yang Digunakan Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Makametode peramalan analisis deret berkala yang digunakan untuk meramalkan jumlah pelanggan energi gas pada pemecahan masalah ini adalah dengan Universitas Sumatera Utara 12 menggunakan Metode Smoothing Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown. Persamaan yang dapat dipakai dalam pelaksanaan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut: = = + (1-α) =α + (1-α) = +( - = ( + - )= 2 ) m Dengan: m = Jumlah periode di depan yang diramalkan = Nilai eksponensial smoothing tunggal = Nilai eksponensial smoothing ganda α = Parameter Pemulusan Ekponensial at= Nilai konstanta pada periode ke-t bt= Nilai slope Ft+m= Hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan. 2.6 Ketepatan Peramalan Ketepatan ramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Beberapa krikteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan adalah: Universitas Sumatera Utara 13 1. Nilai tengah kesalahan (Mean Error) ∑ 2. Nialai tengah kesalahan kuadrat (Mean Square Error) ∑ 3. Nilai tengah kesalahan absolut (Mean Absolut Error) ∑ 4. Nilai tengah kesalahan persentase (Mean Percentage Error) ∑ 5. Nilai tengah kesalahan persentase absolut (Mean Absolute Percentage Error) ∑ Dengan: (Kesalahan pada periode ke-t) Data aktual pada periodeke-t Nilai ramalan pada periode ke-t ( ) (100) (Kesalahan persentase pada periodeke-t) Banyaknya periode waktu Metode peramalan yang dipilih adalah metode yang memberikan nilai MSE paling kecil. Universitas Sumatera Utara