BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, di mana teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.59 Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.60 Penelitian kuantitatif bersifat deduktif, yang mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hasil dari penelitian kuantitatif biasanya bersifat generalisasi untuk populasi di mana sampel diambil. Hal ini karena pengambilan sampel biasanya dilakukan secara random atau acak di mana 59 60 Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 14 Qori’ah, Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar Siswa….., hal. 44 65 66 setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. 2. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah sutau penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. 61 Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata, penelitian korelasi adalah penelitian yang ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu variabel dengan beberapa variabel dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik. 62 Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas berupa motivasi intrinsik (variabel X1), dan motivasi ekstrinsik (variabel X2) yang dimiliki peserta didik terhadap variabel terikat berupa hasil belajar (variabel Y). 61 Sukardi, Metodologi Penelitian ……., hal. 166 Nanik Haryati, Hubungan Minat Belajar dengan PrestasiBelajar Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman Tahun Ajaran 2014/2015, hal. 32, dalam eprints.uny.ac.id/23029/ diakses pada tanggal 18 Nopember 2016 pukul 09.00 WIB 62 67 B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 63 Selanjutnya, Tulus Winarsunu mengartikan variabel sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Konsep tentang apapun jika memiliki ciri-ciri yang bervariasi atau beragam dapat disebut sebagai variabel. Jadi variabel adalah segala sesuatu yang bervariasi. 64 Secara garis besar, ada dua macam variabel, yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas, dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel terikat. Variabel bebas (disingkat variabel X) adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu (diduga) akan dapat berubah dalam keragamannya. Sedangkan variabel yang berubah karena pengaruh variabel bebas disebut sebagai variabel terikat (disingkat variabel Y). 65 Berdasarkan penjabaran di atas, maka variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (variabel X) terdiri dari : 63 Qori’ah, Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar Siswa……, hal. 49 Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang: UMM Press, 2002), hal. 3-4 65 Ibid, hal. 4 64 68 a. Variabel X1 : Motivasi intrinsik peserta didik b. Variabel X2 : Motivasi ekstrinsik peserta didik 2. Variabel terikat (variabel Y) : Hasil belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits C. Populasi, Sampling, dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi atau population mempunyai arti yang bervariasi. Menurut Ary, dkk. population is all members of well defined class of people, events or objects. Sedangkan menurut Babbie, populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target hasil penelitian. Jadi pada prinsipnya, populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. 66 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik MIN Pucung Ngantru tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 228 anak. MIN Pucung mempunyai 10 kelas yang terdiri dari 2 ruang kelas untuk masingmasing kelas I, II, IV, dan VI, dengan rata-rata peserta didik berjumlah 20 anak, serta 1 ruang kelas untuk masing-masing kelas III dan V dengan rata-rata peserta didik berjumlah 30 anak. 66 Sukardi, Metodologi Penelitian ……., hal. 53 69 2. Sampling Sampling adalah suatu prosedur yang menyebabkan sejumlah elemen khusus digambarkan dari kerangka sampling yang mewakili daftar aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi. 67 Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengambilan sampel ini atas pertimbangan dari guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits serta kemampuan peserta didik untuk memahami pernyataan dalam angket. 3. Sampel Penelitian Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data disebut sampel. 68 Roscoe dalam buku Research Methods for Business memberikan beberapa saran tentang ukuran sampel dalam penelitian. Salah satunya adalah apabila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Berarti dengan jumlah total tiga variabel penelitian (variabel bebas + variabel terikat), maka minimal diambil sampel sebanyak 30 peserta didik. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah peserta didik kelas IV-A dengan jumlah 22 anak dan kelas V dengan jumlah 29 anak. Jadi, total jumlah sampel adalah 51 anak. 67 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), hal. 41 68 Ibid, hal.54 70 D. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah suatu alat dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian sangat penting dalam pengumpulan data. 69 Secara fungsional, kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. Tetapi perlu disadari bahwa dalam penelitian kuantitatif, membuat instrumen penelitian, menentukan hipotesis, dan pemilihan teknik statistika adalah termasuk kegiatan yang harus dibuat secara intensif sebelum peneliti memasuki lapangan atau laboratorium. Karena dalam penelitian kuantitatif, instrumen penelitian memang seharusnya dibuat terlebih dahulu secara intensif sebagai kelengkapan proposal penelitian. 70 Di bidang pendidikan dan tingkah laku, instrumen penelitian pada umumnya perlu mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel. Menurut Gay, suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. 71 Selanjutnya, suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. 72 Adapun instrumen yang peneliti gunakan adalah berupa angket. Berikut penjabarannya: 69 Haryati, Hubungan Minat Belajar ……., hal. 36 Sukardi, Metodologi Penelitian….., hal. 75 71 Ibid, hal.121 72 Ibid, hal. 127 70 71 1. Penyusunan Instrumen Dalam penelitian ini digunakan instrumen angket untuk mengetahui tingkat motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Butir angket tersebut dinyatakan dalam dua bentuk, yakni pernyataan positif (pernyataan yang mendukung gagasan motivasi) dan pernyataan negatif (pernyataan yang tidak mendukung gagasan motivasi). 73 Hal ini dilakukan agar responden tidak menjawab secara asal-asalan. Selanjutnya, angket dibuat dengan menggunakan skala Likert dengan pedoman penskoran setiap butir pernyataan angket berdasarkan pilihan dan sifat butir adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Butir Angket Pilihan Sifat Positif Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju Raguragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 4 2 3 3 2 4 1 5 a. Angket Motivasi Belajar Angket motivasi belajar digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Aspek-aspek yang digunakan adalah motivasi belajar intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik. Dalam angket ini akan ada 20 butir pertanyaan. Indikator-indikator variabel motivasi dapat dilihat pada kisi-kisi angket motivasi di bawah ini: 73 Qori’ah, Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar Siswa……, hal. 53-54 72 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Variabel Motivasi Belajar Sub Variabel Intrinsik Indikator Jumlah Ekstrinsik Cita-cita atau aspirasi siswa (aktualisasi diri) Kemampuan Siswa Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa Kondisi Lingkungan Siswa Unsur-unsur Dinamis Belajar Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa No. Item Soal Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 1, 6, 4 8 3, 10 2 5, 9 7 7 3 1, 5 2 3 7, 10 9, 4, 6 8 Jumlah 6 4 Sumber: Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015) b. Angket Hasil Belajar Angket hasil belajar ini disusun berdasarkan sub-variabel aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan). Angket hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Angket ini terdiri dari 38 pernyataan yang terdiri dari 19 pernyataan positif dan 19 pernyataan negatif. Indikator-indikator variabel hasil belajar dapat dilihat pada kisi-kisi angket hasil belajar di bawah ini: 73 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Hasil Belajar Variabel Sub Variabel Aspek Kognitif Hasil Belajar Aspek Afektif Indikator Aspek Psikomot orik Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi kreativitas Penerimaan Partisipasi Penilaian dan Penentuan Sikap Organisasi Pembentukan Pola Hidup Persepsi Kesiapan Gerakan Terbimbing Gerakan yang Terbiasa Gerakan Kompleks Penyesuaian Kreativitas Jumlah No. Item Soal Pernyataan Pernyataan Positif Negatif 1 4 5 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 21 23 24 25 28 26 27 29 30 32 31 33 35 38 19 34 36 37 19 Sumber: Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015) 2. Uji Coba Instrumen Sebelum angket digunakan untuk mengambil data, terlebih dahulu angket ini akan diuji melalui uji validitas ahli dan uji coba instrumen. Uji validitas ahli dilakukan pada 2 dosen IAIN Tulungagung serta guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits MIN Pucung untuk memberikan penilaiannya terhadap instrumen yang telah dibuat oleh peneliti. Selain itu, peneliti juga akan melakukan uji coba instrumen yang akan diberikan pada 22 responden. Selanjutnya, peneliti akan melakukan 74 uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS 20.0. a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan itu sudah valid atau belum. Suatu instrumen dikatakan valid, apabila alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Metode yang sering digunakan untuk mengetahui validitas instrumen adalah korelasi produk momen. Sugiyono dan Wibowo memberikan ketentuan validitas instrumen sahih apabila r hitung lebih besar dari r kritis, yakni 0,30. 1) Angket Motivasi Belajar Angket motivasi belajar dibuat berdasarkan dua aspek, yakni motivasi belajar intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik. Untuk mempermudah proses penghitungan skor, maka angket sengaja dibuat terpisah. Tabel 3.4 Output SPSS untuk Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Intrinsik Scale Mean if Item Deleted NO1 NO2 NO3 NO4 NO5 NO6 NO7 33.64 33.45 33.41 33.32 33.32 33.55 33.55 Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Correlation Deleted Deleted 38.433 .616 .834 36.545 .757 .821 38.158 .666 .830 36.132 .788 .817 41.846 .360 .857 39.117 .513 .844 42.831 .322 .859 75 NO8 33.59 36.539 .777 NO9 33.36 43.766 .388 NO1 33.45 42.260 .377 0 Sumber: Output SPSS 20.0 data primer diolah 2017 .819 .852 .854 Dari hasil output dapat dilihat bahwa semua item mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa 10 item pernyataan dalam angket motivasi belajar intrisik adalah valid. Tabel 3.5 Output SPSS untuk Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Ekstrinsik Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total Alpha if Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted NO1 34.73 35.351 .373 .814 NO2 35.23 32.851 .338 .822 NO3 35.00 34.381 .350 .816 NO4 35.32 34.989 .308 .819 NO5 35.32 28.418 .718 .775 NO6 35.50 29.024 .649 .784 NO7 35.77 30.279 .671 .783 NO8 35.41 31.872 .469 .805 NO9 35.41 33.396 .487 .804 NO10 35.77 29.898 .636 .786 Sumber: Output SPSS 20.0 data primer diolah 2017 Dari hasil output pada tabel 3.5 dapat dilihat bahwa semua item mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa 10 item pernyataan dalam angket motivasi belajar ekstrinsik adalah valid. 76 2) Angket Hasil Belajar Tabel 3.6 Output SPSS untuk Uji Validitas Angket Hasil Belajar NO1 NO2 NO3 NO4 NO5 NO6 NO7 NO8 NO9 NO10 NO11 NO12 NO13 NO14 NO15 NO16 NO17 NO18 NO19 NO20 NO21 NO22 NO23 NO24 NO25 NO26 NO27 NO28 NO29 NO30 NO31 NO32 NO33 NO34 NO35 NO36 NO37 Scale Mean if Item Deleted 127.95 127.68 127.82 127.77 127.50 127.91 127.77 128.45 127.68 127.73 127.91 127.86 128.77 128.18 127.68 127.95 127.77 128.05 127.59 128.32 127.73 127.50 127.73 127.50 128.14 128.18 127.36 127.73 127.64 127.77 127.82 127.82 128.27 127.91 127.82 127.95 127.82 Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 394.712 .700 .935 393.656 .652 .935 394.061 .605 .935 391.994 .689 .935 403.881 .550 .936 403.991 .385 .937 380.470 .736 .934 406.450 .272 .939 392.703 .645 .935 398.874 .543 .936 397.515 .479 .937 388.219 .690 .934 429.232 -.279 .942 395.108 .699 .935 395.656 .572 .936 388.045 .799 .934 397.613 .545 .936 380.903 .739 .934 400.729 .398 .937 408.513 .346 .937 418.208 .048 .940 400.833 .405 .937 418.208 .048 .940 385.881 .813 .933 402.504 .662 .936 394.061 .650 .935 409.957 .316 .938 397.541 .770 .935 399.004 .624 .935 400.755 .521 .936 394.918 .786 .934 394.061 .605 .935 433.065 -.375 .943 397.229 .665 .935 394.061 .605 .935 394.903 .564 .936 407.584 .382 .937 77 NO38 127.73 393.351 .734 Sumber: Output SPSS 20.0 data primer diolah 2017 .934 Dari hasil output pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa ada beberapa item mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari dari 0,30, yakni no item 8, 13, 21, 23 dan 33 sehingga pernyataan tersebut dianggap tidak valid. Sedangkan untuk 33 item lainnya dianggap valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan hasil yang diberikan oleh suatu alat ukur. Hasil pengukuran bisa dipercaya jika dalam beberapa kali penggunaannya pada kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Reliabilitas instrumen digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Alpha Cronbach’s. Triton memberikan ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:74 1) Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 s.d. 0,20 berarti kurang reliabel 2) Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 s.d. 0,40 berarti agak reliabel 3) Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 s.d. 0,60 berarti cukup reliabel 4) Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 s.d. 0,80 berarti reliabel 5) Nilai Alpha Cronbach’s 0,81 s.d. 1,00 berarti sangat reliabel 74 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009), hal. 97 78 Berikut adalah hasil uji reliabilitas masing-masing angket yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.7 Output SPSS untuk Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar Intrinsik Motivasi Belajar Ekstrinsik Hasil Belajar Alpha Cronbach’s 0,853 0,818 0,938 Keterangan Sangat Reliabel Sangat Reliabel Sangat Reliabel Sumber: Output SPSS 20.0 data primer diolah 2017 Berdasarkan tabel 3.7 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach’s pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,60, sehingga instrumen ini dinyatakan reliabel. E. Data, Sumber Data dan Skala Pengukuran 1. Data Secara sederhana, data dapat diartikan sebagai keterangan mengenai sesuatu. Keterangan tersebut bisa berupa bilangan, angka atau disebut data kuantitatif, dan bisa juga berupa keterangan yang bukan bilangan atau disebut data kualitatif. 75 Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. 76 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang 75 Winarsunu, Statistik dalam Penelitian……, hal. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal.161 76 79 yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik pertanyaan tertulis maupun lisan. 77 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah ceritera atau penuturan atau catatan para saksi mata. Data tersebut dilaporkan oleh pengamat atau partisipan yang benar-benar menyaksikan suatu peristiwa. 78 Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar dan angket hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder, yakni ceritera atau penuturan atau catatan mengenai suatu peristiwa yang tidak disaksikan sendiri oleh pelapor. Pelapor mungkin pernah berbicara dengan saksi mata yang sebenarnya (atau membaca laporan/ceritera/catatan saksi mata), tetapi kesaksian pelapor itu tetap bukan kesaksian mata tersebut.79 Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen data, nilai raport semester I tahun ajaran 2016/2017 peserta didik kelas IV dan V pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, sejarah berdirinya sekolah, dan lain sebagainya. 77 Qori’ah, Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar Siswa……, hal. 48 Sanapiah Faisal dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hal. 391 79 Ibid, hal. 392 78 80 3. Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. 80 Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya: 81 a. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5 b. Setuju/sering/positif diberi skor 4 c. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 d. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1 80 81 Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 133 Ibid, hal. 134-135 81 F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Cara atau metode tersebut umumnya ditandai dengan pengamatan tentang apa yang benar-benar dilakukan oleh individu, dan membuat pencatatan secara objektif mengenai apa yang diamati. 82 Dalam hal ini, peneliti akan melakukan observasi untuk mengetahui kondisi lingkungan dan proses pembelajaran di MIN Pucung Ngantru. Selanjutnya, peneliti menyusun pedoman observasi agar observasi yang dilakukan bisa lebih terarah. Adapun pedoman observasi sebagaimana terlampir. 2. Angket/Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengana cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka.83 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. 82 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal.149 83 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 199 82 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, dan lainlain. Peneliti menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data berupa sejarah berdirinya MIN Pucung, jumlah peserta didik, nilai raport semester I tahun ajaran 2016/2017 peserta didik kelas IV dan V pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, dan lain sebagainya. Adapun pedoman dokumentasi sebagaimana terlampir. G. Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.84 1. Uji Prasyarat Analisis Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka untuk mengetahui pengaruh hubungan antar variabel analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sebelum data yang diperoleh dianalisis dengan regresi berganda, maka data tersebut harus melalui pengujian linearitas yang meliputi uji normalitas dan serangkaian uji asumsi klasik. 84 Budiyanti, Hubungan Gaya Mengajar Guru Terhadap Motivasi…., hal. 13, dalam perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles.fulltext/ diakses pada tanggal 19 Nopember 2016 pukul 19.10 WIB 83 a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t, korelasi, regresi dapat digunakan. 85 Normalitas data bisa diuji dengan bantuan program SPSS 20.0 dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan data dikatakan berdistribusi normal jika sig > 0,05. b. Uji Asumsi Klasik Menurut Sujianto, model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik, yakni: 86 1) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas merupakan alat uji untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam suatu model regresi. Multikolinearitas timbul sebagai akibat adanya kausal antara dua variabel bebas atau lebih atau adanya kenyataan bahwa dua variabel penjelas atau lebih bersama-sama dipengaruhi oleh variabel ketiga yang berada di luar model. Metode yang dapat digunakan untuk menguji multikolinearitas adalah metode VIF. Jika nilai VIF kurang dari 10 maka tidak ada masalah multikolinearitas. 85 86 Qori’ah, Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar Siswa……, hal. 60 Sujianto, Aplikasi Statistik…,hal. 79 84 2) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual pada pengamatan model regresi tersebut. Uji heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan metode Barlet dan Rank Spearman atau uji Spearman Rho’. 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi dari anggota serangkaian data yang diobservasi dan dianalisis menurut ruang dan waktu. Uji autokorelasi bisa dilakukan dengan metode grafik, metode Durbin-Watson, metode Runtest, dan uji statistik non-parametrik. 2. Uji Hipotesis Dalam analisis ini peneliti menggunakan teknik regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh (hubungan) antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pemilihan regresi berganda, karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu motivasi belajar intrinsik (X1), dan motivasi belajar ekstrinsik (X2), serta satu variabel terikat, yakni hasil belajar Al-Qur’an Hadits (Y). Persamaan regresi yang digunakan adalah Y’ = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y’ : Hasil Belajar 85 a : konstanta b1, b2, b3, b4 : koefisien regresi masing-masing variabel X1 : motivasi belajar intrinsik X2 : motivasi belajar ekstrinsik e : variabel pengganggu Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien regresi variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan uji stastistik sebagai berikut:87 a. Uji F Uji F digunakan untuk menguji secara bersama-sama pengaruh variabel bebas: motivasi belajar intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik terhadap variabel terikat yakni hasil belajar peserta didik pada mata peljaran Al-Qur’an Hadits. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, berarti secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi varibel terikat. Tapi jika yang terjadi Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, yang artinya variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat. b. Koefisien Determinasi (R2) Digunakan untuk mengukur persentase total variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas di dalam garis regresi. Jika R2 semakin mendekati angka 1 maka semakin baik garis regresi. Tetapi jika R2 semakin mendekati angka 0, maka garis regresi kurang baik. 87 Eliana, Pengaruh Marketing Mix dalam Simpanan Arisan Terhadap Minat Anggota (Studi Kasus di BTM Surya Madinah Tulungagung), (Tulungagung: Skripsi tidak diterbitkan, 2016), hal.72