Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA 1

advertisement
UJI EFEKTIVITAS SERAT PANGAN RUMPUT LAUT COKLAT(Laminaria sp.)
SEBAGAI PENURUN KADAR KOLESTROL TOTAL PADA
MENCIT PUTIH (Mus Musculus)
ABSTRAK
Disera,Carol Zaida. 2013. Uji efektivitas serat pangan rumput laut coklat (Laminaria sp.) sebagai
penurun kadar kolesterol total pada mencit putih (Mus Musculus). Karya tulis ilimiah
Akademi Analis Farmasi dan Makanan Putra Indonesia Malang. Pembimbing Rocky
Fahriar.S.Farm,Apt.
Kata kunci : , kolesterol,rumput laut coklat (laminaria sp), serat pangan, mencit.
Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak normal yang terdapat di dalam darah.
namun pola makan masyarakat sekarang sering sekali mengonsumsi makanan yang
kandungan lemak sangat tinggi, sehingga kadar kolesterol dalam darah menjadi meningkat.
Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan
lemak dalam darah (aterosklerosis) yang akan berdampak pada beberapa penyakit
degeneratif seperti jantung koroner dan stroke. Salah satu alternatif yang dapat
menurunkan kadar kolesterol adalah dengan memanfaatkan rumput laut coklat ( laminaria
sp).Rumput laut coklat (laminaria sp) yang mengandung polisakarida yang tidak dapat di
cerna manusia,merupakan sumber serat pangan yang paling baik. Serat yang di gunakan
adalah serat pangan terlarut dan yang di ambil senyawanya adalah alginat.Metode yang di
gunakan untuk mengambil alginat yaitu digestion. Dari hasil ekstraksi untuk mengambil
serat terlarut maka rendemen yang di peroleh sebesar 5,2709%.Penelitian ini dilakukan
untuk mengetauhi efektivitas serat pangan untuk menurunkan kadar kolesterol total pada
mencit. Hewan uji yang di gunakan sebanyak 15 ekor di bagi menjadi 5 kelompok,dan 1
kelompoknya di bagi masing-masing 3 ekor mencit. Pengelompokannya yaitu konrol
positif yang di beri gemfibozil,kontrol negatif yang di beri aquadest dan perlakuan di beri 3
dosis yg berbeda yaitu dosis I yaitu 0,052 g, dosis II yaitu 0,078 g dosis III 0,104 g. Ratarata penurunan kadar kolesterol dosis I sebesar 4; dosis II sebesar 10; dosis III sebesar 12;
kontrol positif sebesar 7; kontrol negatif sebesar 5. Hasil penelitian menunjukan bahwa
hasil analisa data yang menggunakan metode one way ANOVA. Alasan menggunakan
metode one way anova yaitu karena penilitian ini menggunakan perbandingan antara dua
rata-rata. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dosis I dan dosis II berbeda signifikan
dengan kontrol negatif dan memiliki aktivitas hampir sama dengan kontrol positif (tidak
berbeda secara signifikan).
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
1
PENDAHULUAN
Hiperkolesterolemia merupakan salah
satu penyakit berbahaya yang dapat
menyerang siapa saja, yaitu keadaan di
mana kolesterol darah melebihi normal.
Kolesterol merupakan suatu zat lemak yang
terdapat di dalam darah, di prosuksi oleh
hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kadar
kolesterol
yang
berlebihan
dapat
menimbulkan masalah terutama dalam
pembuluh darah,,jantung dan otak.
Hiperkolesterolemia
mendapat
perhatian yang cukup serius dari para ahli
epidemiologi dan pengamat kesehatan.
Beberapa penelitian telah membuktikan
bahwa meningkatnya kadar kolesterol dalam
darah pada kondisi hiperkolesterolemia
sangat beresiko terhadap degenerasi
pembuluh
darah.
Kolesterol
secara
kompleks dapat melapisi dinding pembuluh
darah bagian dalam dan lama-kelamaan
pembuluh darah akan menyempit dan
tersumbat
yang
disebut
dengan
aterosklerosis (Fielding dan Fielding 1985).
Apabila aterosklerosis terjadi pada organorgan vital seperti jantung, otak, atau ginjal
maka akan berakibat sangat buruk.
Gangguan klinis yang ditimbulkannya
berupa serangan jantung dan stroke.Hal
tersebut dapat ditempuh melalui pengaturan
pola konsumsi pangan yang seimbang,
mengonsumsi serat pangan di lakukan untuk
mencegah penyakit degeneratif.
Serat telah terbukti dapat menurunkan
penyakit degeneratif salah satunya penyakit
kolesterol, Hunninghake et al. (1994) telah
melakukan penelitin bahwa serat sebanyak
20 g/hari ternyata total kolesterol, LDL,
serta rasio LDL-HDL plasma mengalami
penurunan masing-asing 6, 8, 9% .
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
Mengonsumsi serat dapat menurunkan kadar
kolesterol,salah satunya
dengan cara
menurunkan kolesterol dalam plasma darah
melalui mekanisme peningkatan ekskresi
asam empedu ke feses serta meningkatkan
konversi kolesterol plasma menjadi asam
empedu dalam hati, dan penghambatan
aktivitas
enzim
kunci
(HMG-KoA
reduktase) dalam sintesis kolesterol oleh
asam propionat yang dihasilkan dari
fermentasi serat pangan larut air di dalam
usus.
.Rumput laut merupakan salah satu
penghasil ekspor andalan dari instansi
perikanan sebagai penghasil devisa pada
negara. Pada perkembangan di dunia farmasi
ditandai dengan munculnya penemuanpenemuan obat baru. Rumput laut memeiliki
banyak potensi yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pangan, obat-obatan alami
dan
juga
sebagai
bahan
baku
perindustrian.Rumput
laut
yang
mengandung polisakarida yang tidak dapat
dicerna manusia, merupakan sumber serat
pangan yang baik. Serat pangan dari rumput
laut mempunyai perbedaan sifat kimia dan
fisiko-kimia dibandingkan dengan serat dari
tanaman teresterial, oleh karena itu akan
mempunyai efek fisiologis yang berbeda
terhadap manusia. Pada faktanya, rumput
laut memiliki kandungan serat pangan total
yang sangat tinggi berkisar antara 25-75 %
dan sebagian besar seratnya terdiri dari serat
pangan larut yaitu sekitar 51-85 %. Jenis
seratnya antara lain selulosa, xylan, manan,
karagenan, agar, alginat, laminaran, fucan
dan furcelaran, dengan distribusi dan
komposisi yang berbeda untuk masingmasing jenis rumput laut (Lahaye 1991).
2
Pada umumnya, rumput laut (alga)
dikelompokkan menjadi empat kelas,yaitu
alga hijau (Chlorophyceae), alga hijau biru
(Cyanophyceae),
alga
coklat
(Phaeophyceae),
dan
alga
merah
(Rhodophyceae) (Winarno 1996). Beberapa
jenis rumput laut yang bernilai ekonomi
tinggi adalah dari golongan Rhodophyceae
(ganggang merah) dan Phaeophyceaea
(ganggang
coklat).
Rhodophyceae
merupakan rumput laut penghasil agar-agar
dan karaginan, sedangkan Phaeophyceaea
merupakan rumput laut coklat yang belum
dioptimalkan pemanfaatannya (Permana
2008). Rumput laut coklat sering dianggap
sebagai sampah karena mengotori pantai,
padahal banyak manfaat yang dapat diambil
dari rumput laut coklat tersebut. Salah
satunya di bidang kesehatan, beberapa
manfaat dari serat pangan rumput laut coklat
yaitu dapat menurunkan kolesterol pada
darah.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
ingin mengadakan suatu penelitian tentang
uji efektivitas serat pangan rumput laut
coklat terhadap penurunan kadar kolestrol
yang diinduksi minyak babi pada mencit
bahan yang digunakan untuk penelitian.
Peralatan yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah beaker gelas, kertas lakmus, kerta
saring,tabung sentrifius,mikro pipet,Easy
Touch, tes strip kolesterol Easy Touch.
Bahan yang di gunakan dalam penelitian in
adalah Rumput laut coklat, aqadest, HCl,
NAOH, Na2CO3, KOH 2%, H2O2 6 %,
ethanol 95%, minyak babi.
PROSEDUR PENELITIAN
Pengambilan serat pangan (alginate)
rumput laut coklat.
Pengambilan serat pangan di lihat dari
diagram di bawah :
Rumput Laut coklat 20 g
Di rendam
KOH 2%
NaOH 0,5%
Hcl 0,5%
30 menit
30 menit
30 menit
Di ekstraksi
Na2CO3 7%
7 jam
METODOLOGI
Penelitian ini di pada bulan lakukan april
sampai dengan juni 2013. Populasi yang di
gunakan dalam penelitian ini yaitu rumput
laut coklat (Laminaria sp) .Sampel yang di
gunakan dalm penelitian ini yaitu Rumput
laut coklat diambil secara acak di Pantai
Natsepa desa Suli Ambon, Maluku dengan
mengambil 2 kg sampel. Metode yang di
gunakan pada pengambilan serat pangan
rumput laut coklat yaitu metode digestion.
instrumen penelitian adalah semua alat dan
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
Larutan hasil ekstraksi
Hcl 5%
H2O2 6 %
NaOH 10 %
5 jam
1 jam
5 jam
Di murnikan
Etanol 96%
3
Prosedur pengujian
Persiapan hewan uji
Persiapan hewan uji meliputi pemilihan
umur yang sama, 11 - 12 bulan karena
sesuai dengan umur manusia yang
mengalami penuaan dan mulai terjadi
penurunan kadar growth hormone, sehat,
berat badan rata-rata 20 g yang sesuai serta
persiapan kandang dan makanan hewan.
a. Hari pertama sampai hari ketujuh
dilakukan adaptasi binatang percobaan.
b. Mengecek kadar kolesterolnya harus
normal dam angka kolesterol darahnya
tidak berbeda jauh.
Pemilihan hewan uji
Di pilih 15 ekor mencit dengan berat yang
sama 20 g dan kadar kolesterol darah pada
mencit harus normal. Dikelompokan
menjadi 5 kelompok dan masing-masing
kandang terdiri dari 3 ekor mencit dan
sebelum dilakukan pengujian harus di
berikan tanda, hal ini bertujuan untuk dapat
mengetahui hewan yang akan diuji.
Pemberian asupan
Sebelum dilakukan perlakuan mencit di test
kadar kolesterolnya di catat,kadar darah
pada mencit yang akan dilakukan perlakuan
kadar
kolesterolnya
harus
normal.
Kemudian diberi asupan yang memiliki
kadar kolesterol yang tinggi yaitu di
gunakan minyak babi. Masing-masing
kelompok yang dilakukan perlakuan harus
di berikan asupan yang sama yaitu 0,5 mL
minyak babi, pemberian asupan ini selama 7
hari berturut-turut. Pada hari ke 8 masingmasing mencit
dicek tinnginya kadar
kolesterolnya kemudian dicatat hasil
pengamatannya.
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
Pemberian alginat serat rumput laut
coklat
Pemberian larutan mulai dari hari ke 8
sampai 15 hari diberikan berturut-turut.
Pemberian larutan dengan tiga dosis yang
sudah di tentukan. dilakukan perlakuan 2
kali 0,5 mL sehari sampai hari yang ke 15.
Setelah itu dicek penurunan kadar kolesterol
darah pada mencit yang di berikan dosis.
Pada kelompok positif dan negatif dilakukan
hal yang sama seperti kelompok perlakuan.
3.6.3.1 Proses pengecekan kadar kolesterol
darah pada mencit yang di berikan
serat pangan (alginat).Setelah 15 hari dan
beberapa data pengecekan 3 hari sekali
maka dapat mempermudah menemukan
dosis yang tepat untuk menurunkan kadar
kolesterol darah pada mencit.
HASIL PENELITIAN
Pembuatan tepung rumput laut coklat.
Rumput laut coklat yang di keringkan
dengan suhu 60 ˚C di blender sampai halus
kemudian di ayak dengan ayakan mesh 60.
Organoleptis tepung rumput laut coklat
adalah sebagai berikut
Organoleptis
Hasil
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Serbuk
Hijau kecoklatan
Khas
Agak asin
4
Gambar Tepung RLC
Hasil ekstraksi serat pangan (alginat)
rumput laut coklat (laminarria sp).
Tepung rumput laut coklat di ekstraksi
dengan cara digestion. Digestion ialah suatu
proses ekstraksi yang menggunakan dua
pelarut yaitu asam basah. Tepung rumput
laut coklat di timbang 20,023g kemudian di
ekstaksi dan randemen yang di peroleh :
Rendemen ekstrak =
x 100%
=
x 100%
= 5,2709 %
Organoleptis serat pangan rumput coklat
adalah sebagai berikut :
Organoleptis
Hasil
Bentuk
Warna
Bau
Rasa
Serbuk
Coklat
Khas
Tidak berasa
Gambar.serat pangan
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
Analisa data
Untuk mengetahui serat pangan rumput laut
coklatn
terhadap penurunan kadar
kolesterol dalam darah antara masingmasing perlakuan. Pengelolaan data tersebut
menggunakan
program SPSS 15,0 for
Windows. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan sidik ragam (Analysis of
Variance; ANOVA). Apabila analisis sidik
ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa
perlakuan memberikan pengaruh yang nyata
(p<0.05) atau sangat nyata (p<0.01)
terhadap respon pengamatan.
Ho : μA = μB = μC =μKP = μKN (mean
dari semua kelompok sama)
Ha : μA ≠ μB ≠ μC ≠ μKP ≠ μKN (mean
dari dua atau lebih kelompok tidak sama)
Dari hasil tabel di bawah maka hasil yang di
peroleh dengan menggunakan analisa anova
dengan taraf signifikansi p< 0,05. Dan nilai
F hitung 6,359 dan F tabel antara 6,04 -5,91
maka F hitung > F tabel H0 di tolak dan Ha
diterima, nilai sig 0.008 < taraf signifikan
0.05 maka H0 di tolak. dan di lihat Analisis
Post Hoc Dosis 1 dan 2 tidak berbeda
secara bermakna sedangkan dosis 3 berbeda
secara bermakna.
PEMBAHASAN
Rumput laut coklat yang mengandung
polisakarida merupakan sumber serat
pangan yang baik. Serat pangan dari rumput
laut mempunyai perbedaan sifat kimia dan
fisiko-kimia dibandingkan dengan serat dari
tanaman teresterial, oleh karena itu akan
mempunyai efek fisiologis yang berbeda
terhadap manusia. Pada faktanya, rumput
laut memiliki kandungan serat pangan total
yang sangat tinggi berkisar antara 25-75 %
5
dan sebagian besar seratnya terdiri dari serat
pangan larut yaitu sekitar 51-85 %. Jenis
seratnya antara lain selulosa, xylan, manan,
karagenan, agar, alginat, laminaran, fucan
dan furcelaran, dengan distribusi dan
komposisi yang berbeda untuk masingmasing jenis rumput laut (Lahaye 1991).
Serat yang di gunakan sebagai penurun
kadar kolesterol adalah serat pangan terlarut
yaitu alginat pada rummput laut coklat
(laminaria sp). Menurut penelitian alginat
dari rumput laut coklat (sasagum sp) dapat
menurunkan kadar kolesterol sebesar
32%.Efek alginat dapan menurunkan kadar
kolesterol dengan adanya peningkatan
ekskresi asam empedu ke feses serta
meningkatkan konversi kolesterol plasma
menjadi asam empedu dalam hati, dan
penghambatan aktivitas enzim kunci (HMGKoA reduktase) dalam sintesis kolesterol
oleh asam propionat yang dihasilkan dari
fermentasi serat pangan larut air di dalam
usus.asam alginat dalam menurunkan level
kolesterol darah pada tikus disebabkan
penurunan absorbsi kolesterol dalam usus
khususnya pada sodium alginat dengan
derajat polimerisasi paling rendah dapat
diabsorbsi oleh saluran pencernaan. Ada
hubungan yang positif antara derajat
polimerisasi asam alginat dan aktivitas
hipokolesterolemik
dan
kenyataan
penurunan kolesterol dalam feses dengan
penurunan aktivitas hipokolesterolemik. Hal
ini berarti asam alginat mempengaruhi
absorbsi kolesterol dalam usus.
Pengambilan
serat
pangan
terlarut
menggunakan metode digestion. Metode
yaitu tahapan pengambilan serat dengan
mengunakan pelarutan asam dan pelarutan
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
basa. Dalam pengambilan alginat sebagai
serat terlarut di butuhkan Optimalisasi
proses ekstraksi alginate, Terutama pada
proses hidrolisa asam, karena apabila
ekstraksi dilakukan pada suasana asam dan
suhu terlalu tinggi menyebabkan alginat
akan mudah terhidrolisis sehingga akan
menurunkan rendemen dan mutu tepung
alginat yang didapat. Apabila alginat dapat
diekstrak dengan baik maka dapat
menghasilkan nilai tambah pada rumput laut
penghasil alginat tersebut (Winarno, 1986).
Proses ekstraksi rumput laut coklat
dilakukan dalam suasana basa bertujuan
untuk memisahkan selulosa dan alginat.
Na2CO3 dan NaOH (Basmal, et al., 2001).
Na2CO3 berfungsi untuk mengekstrak
kandungan alginat yang terdapat didalam
talus rumput laut coklat.Kecepatan ekstraksi
alginat yang ada dalam talus sangat
tergantung pada konsentrasi Na2CO3, suhu
dan lama waktu ekstraksi yang diberikan
(Basmal et al., 1998). NaOH yang
merupakan salah satu golongan senyawa
alkali dalam proses ekstraksi rumput laut
berfungsi membentuk natrium alginat dari
asam alginat (Basmal et al., 2001). Proses
ekstraksi alginat juga menggunakan HCl
yang berfungsi dalam demineralisasi
(Susanto et al., 2001).
Dari hasil ekstraksi untuk mengambil serat
terlarut maka rendemen yang di peroleh
sebesar 5,2709% dari 20 g rumput laut
coklat (laminaria sp) yang sudah di blnder.
Hasil yang di peroleh di timbang dengan
menggunakan dosis yang sudah di
tentukan,pemberian dosis sebanyak 0,052 g,
0,075g dan 0,104g dan masing-masing di
add dengan aquadest 1 mL. ketiga dosis
6
yang sudah di tetapkan d berikan ke hewan
uji ayang sudah di cek kadar kolesterol awal
atau kadar kolesterol normal yang belum di
induksi minyak babi.
Dari data kadar kolesterol total normal yang
diperoleh dari 5 ekor mencit yaitu : 119
mg/dl, 124 mg/dl, 120 mg/dl , 134 mg/dl,
142 mg/dl dari hasil yang di peroleh
menunjukan bahwa hasil pengecekan kadar
kolesterol total mengalami kenaikan yang
tidak sesuai dengan standart literature yang
kadar kolesterol normalnya 26.0 – 82,4 mg/
dl. Kenaikan kadar kolesterol pada mencit
yang sebelum di hiperkolesterolkan hal ini
kemungkinan, di sebabkan oleh pakan yang
di berikan mengandung lemak tinggi
sehingga dapat mempengaruhi kenaikan
kadar kolesterolnya.
Dari hasil penelitian dapat di lihat dari
masing-masing perlakuan dan control, dapat
di lihat perbedaan pada dosis 1 = 0,052 <
dari pada control negatif = aquades. Hal ini
terjadi karena setiap hewan uji yang beri
perlakuan tidak sepenuhnya mudah di sonde
atau di beri perlakuan. Perbedaan antara
dosis 2 = 0,078g ,dosis 3 =0,104 g > control
positif = gemfribosil, hal ini di sebabkan
karena pemberian control positif tidak sesuai
dengan dosis yang di tetapkan sehingga
penurunanya tidak maksimal. Dari data
penurunan kadar kolesterol total pada
mencit dosis 3 dengan total penurunan
sebesar 12 mg/dl.
Dan hasil analisa data yang menggunakan
metode
one
way
anova.
Alasan
menggunakan metode one way anova yaitu
karena
penilitian
ini
menggunakan
perbandingan antara dua rata-rata. Analisa
data
menunjukan
bahwa
perlakuan
memberikan pengaruh yang nyata (p<0.05)
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
atau sangat nyata (p<0.01) terhadap respon
pengamatan. Dari hasil tabel
yang di
peroleh maka hasil yang di peroleh dengan
menggunakan analisa anova dengan taraf
signifikansi p< 0,05.
Dan nilai F hitung 6,359 dan F tabel antara
6,04 -5,91 maka F hitung > F tabel H0 di
tolak dan Ha diterima, nilai sig 0.008 < taraf
signifikan 0.05 maka H0 di tolak. Jika H0
di tolak Ha di terima artinya serat pangan
yang di ginakan untuk menurunkan kadar
kolesterol berpengaruh.
PENUTUP
Kesimpulan
Pemberian serat pangan rumput laut coklat
(laminaria sp) sangat berpangaruh dalam
menurunkan kadar kolesterol total pada
mencit diberi asupan lemak berupa minyak
babi. Dari data hasil penelitian yang didapat
disimpulkan bahwa dosis I dan II memiliki
aktivitas hampir sama dengan kontrol positif
(tidak berbeda secara signifikan) yaitu dosis
I dan II efektiv menurunkan kolesterol total
pada mencit.
Saran
1. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan
membuat suatu sediaan pangan dengan
mengunakan tepung rumput laut sehingga
tidak hanya dengan sediaan farmasi Untuk
menurunkan kadar kolesterol total.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang
lebih spesifik dengan menggunakan Tikus
putih sebagai hewan uji untuk mengetahui
7
masing-asing kadar koesterol seperti :
LDL,HDL dan trigliserida.
DAFTAR RUJUKAN
.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Monografi / ACIDUM ALGINICUM hal
47. 1995. Edisi IV. Farmakope Indonesia.
Jakarta : Depertemen kesehatan.
SutejoA.Y. 2006 , Keerlefever Joyce, 2007.
H:\jantung.klik dokter.menuju Indonesia
sehat.mht. Kolesterol.
Gastric emptying of wholemeal and white
bread. Gut 18:725-729. Hartono, A.
1996.Makanan berserat menurunkan
kolesterol. Intisari No. 392. Maret 1996:38
42
Lucia, E.W 2011.eksperimen farmakaologi.
Surabaya : Sandira Surabaya.
Atmanegara,dionisius .2011 .pengaruh dosis
pektin kulit buah apel (Matus sylvestris Mill)
varietas Anna sebagai penurun kadar
kolesterol pada mencit putih jantan (Mus
musculus).Malang : Akademi farmasi Putra
Indonesis Malang.
Artikel AKAFARMA PUTRA INDONESIA
8
Download