BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Terdapat berbagai definisi mengenai informasi, dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Informasi adalah “Data yang diproses, atau data yang memiliki arti”. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : 1 Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, akurat juga berarti harus mencerminkan maksudnya, harus akurat dari sumber sampai penerima informasi. 2 Tepat Waktu Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah tidak berlaku tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan diadakannya pengambilan keputusan, bila keputusan terlambat maka akan berakibat fatal bagi organisasi/perusahaan. 3 Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiaptiap orang berbeda. 2.2 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi, atau sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi demi mencapai tujuan tertentu. Komponenkomponen dalam organisasi tersebut adalah manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data yang dapat menyimpan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi yang bersangkutan. Dalam lingkungan berbasis komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi, manajemen basis data berbasis komputer dan berbagai bentuk teknologi informasi yang bertujuan untuk mengubah sumber data menjadi berbagai macam hasil informasi yang dibutuhkan. 2.2.1 Komponen-komponen Sistem Informasi Suatu sistem informasi menggunakan sumber orang/manusia (end user dan spesialis sistem informasi), sumber data, sumber hardware (mesin dan media), dan sumber software (program dan prosedur) untuk melakukan proses informasi yaitu input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Proses informasi merupakan suatu kegiatan yang mengubah sumber-sumber data ke dalam produk informasi. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Dapat disimpulkan bahwa terdapat empat konsep utama yang dapat digunakan pada semua jenis sistem informasi, yaitu: a. Manusia, hardware, software dan data adalah empat sumber dasar dari sistem informasi b. Sumber manusia terdiri dari end user (pengguna akhir) dan spesialis sistem informasi. Sumber hardware terdiri dari mesin dan media. Sumber software adalah program dan prosedur serta sumber data adalah data dan pengetahuan dasar. c. Sumber data yang ada diolah oleh kegiatan proses informasi ke dalam berbagai produk informasi untuk end user. d. Proses informasi terdiri dari input, pemrosesan, output, penyimpanan dan kegiatan pemeriksaan. 2.3 Pengertian CCTV CCTV memiliki kepanjangan Closed Circuit Television, yang berarti menggunakan sinyal yang bersifat tertutup, tidak seperti televisi biasa yang merupakan sinyal siaran. Pada umumnya CCTV digunakan sebagai pelengkap keamanan dan banyak dipakai di dalam industriindustri seperti militer, bandara, toko, kantor, pabrik dan bahkan sekarang perumahan pun telah banyak yang menggunakan teknologi ini. Kamera CCTV berfungsi sebagai alat pengambil gambar, ada beberapa tipe kamera yang membedakan dari segi kualitas, penggunaan dan fungsinya 2 hal yang paling utama adalah, kamera CCTV Digital dan kamera CCTV Analog dimana kamera CCTV Digital atau yang biasa di sebut IP (Internet Protocol) CCTV, bisa menggunakan jejaring yang berarti akan menghemat dari segi instalasi. Karena berbasis network (jaringan) yang bersifat pararel dan bercabang, tidak memerlukan satu kabel khusus untuk tiap kamera, sedangkan kamera analog harus menggunakan satu kabel untuk setiap kamera, yang berarti setiap kamera harus terhubung ke DVR (Digital Video Recorder) atau alat perekam secara langsung. NVR (Network Video Recorder), ini adalah alat yang digunakan pada sistem kamera CCTV Digital untuk merekam kejadian berupa video, sedangkan pada sistem kamera CCTV Analog menggunakan DVR (Digital Video Recorder). Dalam sistem ini banyak fitur yang bisa dimanfaatkan sebagai alasan keamanan, salah satunya adalah merekam kejadian kriminal, lalu hasil rekaman ini dapat digunakan di pengadilan untuk membuktikan kejadian tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV Digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui komputer atau telepon genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja, selama ada komunikasi dengan internet. Jika mengacu pada jenis output dan teknologi, kamera CCTV dapat dibedakan menjadi kamera CCTV digital dan kamera CCTV analog. 2.3.2 Kamera CCTV Digital Dalam membangun sebuah sistem CCTV Digital, berikut ini peralatan dan material yang diperlukan : 1. NVR (Network Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun ada pula yang di upgrade hingga 1 atau 2 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 AVIdan H264. Dan biasanya input NVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera. Gambar 2.2 NVR (Network Video Recorder) 2. Konektor RJ-45 adalah tipe konektor yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel UTP, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan switch atau router yang kemudian diteruskan ke personal komputer. Gambar 2.3 Konektor RJ-45 3. Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), karena harganya relatif murah dan mudah dipasang. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Gambar 2.4 Kabel UTP 4. Tang Crimp kabel UTP digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP. Gambar 2.5 Tang Crimp Kabel UTP 5. Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa komputer untuk membentuk jaringan yang lebih besar. Gambar 2.6 Switch 6. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit. Gambar 2.7 Kabel Power 7. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun hal ini tergantung jenis atau tipe kamera yang digunakan. Gambar 2.8 Adaptor dan Power Supply 8. Monitor CCTV dapat menampilkan keseluruhan gambar dari kamera sesuai inputan ke NVR. Gambar 2.9 Monitor CCTV 9. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, SpeedDome, dan juga kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom). Spesifikasi kamera CCTV berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya, Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain. Gambar 2.10 Kamera CCTV 2.3.3 Kamera CCTV Analog Dalam membangun sebuah sistem CCTV Analog, peralatan atau material yang diperlukan hampir sama seperti yang dibutuhkan untuk membangun sistem CCTV Digital. Sedangkan yang membedakan adalah sebagai berikut: 1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV. Gambar 2.11 BNC 2. Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk instalasi kabel tersebut sesuai pada tabel berikut ini : Berikut ini gambar penampang kabel koaxial : Gambar 2.12 Penampang kabel Coaxial 3. Tang Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial. Gambar 2.13 Tang Crimp 4. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah alat yang fungsinya sama dengan NVR. Gambar 2.14 DVR 2.4 Pengertian Arduino Arduino adalah kombinasi perangkat keras dan lunak open source berbasis mikrokontroler sebagai sarana pengembangan elektronika yang fleksibel dan mudah digunakan. Terdapat banyak sekali variasi Arduino yang dapat digunakan, baik produk resmi dari Arduino, produk hasil kloning, produk modifikasi maupun papan Arduino yang dapat dibuat sendiri menggunakan PCB (Printed Circuit Board) maupun breadboard. Perangkat lunak sebagai alat bantu pemrograman atau yang sering disebut sebagai IDE (Integrated Development Environment). Dengan menggunakan perangkat lunak Arduino kita dapat menuliskan program (disebut sketches), mengecek apakah terdapat kesalahan pemrograman hingga mengisikan program ke mikrokontroler pada papan Arduino. Pada perangkat lunak inilah terjadi proses compiling, yaitu konversi dari program yang kita tulis menjadi kode-kode yang dapat dimengerti oleh mikrokontroler. Perangkat lunak IDE Arduino ini dikembangkan berdasarkan perangkat lunak open source processing yang banyak digunakan untuk menghasilkan program perangkat lunak interaktif pada PC. Bahasa pemrograman Arduino yang berbasis bahasa C dan merupakan pengembangan dari Arduino dikembangkan bahasa dengan tujuan pemrograman utama yaitu untuk Wiring. menyederhanakan pengembangan perangkat/produk interaktif dengan cara menyederhanakan bahasa pemrograman yang digunakan dan menyediakan kontroler yang dapat dengan mudah digunakan untuk banyak aplikasi umum, namun masih cukup memadai digunakan untuk menunjang aplikasi yang lebih kompleks. Gambar 2.15 Arduino 2.5 Pengertian PHP PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain. 2.5.1 Sejarah PHP PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing’/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0.Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0.Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0.PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. 2.5.2 Kelebihan PHP Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain adalah sebagai berikut: 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak. 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem. 2.6 Pengertian MySQL MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, MS SQL, dan sebagainya. MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan bahwa di platform Web baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya. 2.6.1 Fitur MySQL Kalau di seri 3.22 MySQL mulai diadopsi banyak orang dan meningkat populasi penggunanya, maka di seri 3.23 dan 4.0-lah terjadi banyak peningkatan dari sisi teknologi. Ini tidak terlepas dari tuntutan pemakai yang semakin mengandalkan MySQL, namun membutuhkan fitur-fitur yang lebih banyak lagi. Seri 3.23. Di seri 3.23 MySQL menambahkan tiga jenis tabel baru: pertama MyISAM, yang sampai sekarang menjadi tipe tabel default; kedua BerkeleyDB, yang pertama kali menambahkan kemampuan transaksi pada MySQL; dan ketiga InnoDB, primadona baru yang potensial. Seri 4.x. Di seri yang baru berjalan hingga 4.0 tahap alfa ini, pengembang MySQL berjanji akan menjadikan MySQL satu derajat lebih tinggi lagi. Fitur-fitur yang sejak dulu diminta akan dikabulkan, seperti subselek (di 4.1), union (4.0), foreign key constraint (4.0 atau 4.1—meski InnoDB sudah menyediakan ini di 3.23.x), stored procedure (4.1), view (4.2), cursor (4.1 atau 4.2), trigger (4.1). MySQL AB tetap berdedikasi mengembangkan dan memperbaiki MySQL, serta mempertahankan MySQL sebagai database open source terpopuler. 2.6.2 Keunggulan MySQL Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web adalah karena ia memang cocok bekerja di lingkungan tersebut. Pertama, MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix. Sesuatu yang tidak dimiliki Access, misalnya—padahal Access amat popular di platform Windows. Banyak server Web berbasiskan Unix, ini menjadikan Access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan client-server/networking. Kedua, fitur-fitur yang dimiliki MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtinnya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs. Ketiga, MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Soal kecepatan melakukan transaksi atau kinerja di kondisi load tinggi mungkin bisa diperdebatkan dengan berbagai benchmark berbeda, tapi kalau soal yang satu ini MySQL-lah juaranya. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, di mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi. Cobalah melakukan hal ini dengan Interbase atau bahkan Oracle. Maka dengan load beberapa request per detik saja server Web/database Anda mungkin akan segera menyerah karena tidak bisa mengimbangi beban ini. 2.7 Pengertian Sensor Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik.Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. 2.7.1 Macam-macam Sensor Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu, sensor tekanan, dan sensor PIR, penjelasan dari sensor-sensor tersebut dibawah ini: 2.7.2.1 Sensor Cahaya a. Fotovoltaic atau Sel Solar Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 2.16 Cahaya pada sel fotovoltaik menghasilkan tegangan b. Fotokonduktif Gambar 2.17 Sel Fotokonduktif dan cahaya pada sel fotokonduktif Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan tahanan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang rendah. Seperti terlihat pada gambar diatas. 2.7.2.2 Sensor Suhu a. Thermocouple Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai thermocouple. Gambar 2.18 Thermocouple dan simbol thermocouple b. Detektor Suhu Tahanan Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Gambar 2.19 Detektor suhu tahanan c. Thermistor Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per ³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu. Gambar 2.20 Thermistor d. Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC) Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang merasakan (sensor). Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200°C), tetapi menghasilkan output yang sangat linear di atas rentang kerja. Gambar 2.21 Sensor suhu IC 2.7.2.3 Sensor Tekanan Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik.kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. 2.7.2.4 Sensor PIR PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasis infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan foto transistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘Passive’, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia. PIR KC7783R merupakan sensor pendeteksi yang akan mengeluarkan output dengan level high antara 5-6 volt. Gambar 2.22 Sensor PIR 2.8 Pengertian Telepon Genggam Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut juga adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI). 2.8.1 Sejarah Telepon Genggam Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel. Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta). Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia. Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman. 2.8.2 Fungsi dan Fitur Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). 2.8.3 Perkembangan Telepon Genggam Generasi 0 Gambar 2.23 Handie-talkie SCR536 Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan “frequency modulated” (FM). Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan. Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil. Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini. Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an. Generasi I Gambar 2. 24 Telepon genggam generasi 1G Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam. Generasi II Gambar 2. 25 Telepon genggam tahun 1996 Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna. Generasi III Gambar 2. 26 Ponsel 3-G Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile Generasi IV Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain. 2.9 Pengertian SMS (Short Message Service) Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu perangkat komunikasi telepon selular, dalam hal ini perangkat nirkabel yang digunakan adalah telepon selular. Salah satu kelebihan dari SMS adalah biaya yang murah. Selain itu SMS merupakan metode store dan forward sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon selular penerima tidak dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar servis area, penerima tetap dapat menerima SMS-nya apabila telepon selular tersebut sudah aktif kembali. SMS menyediakan mekanisme untuk mengirimkan pesan singkat dari dan menuju media-media wireless dengan menggunakan sebuah Short Messaging Service Center (SMSC), yang bertindak sebagai sistem yang berfungsi menyimpan dan mengirimkan kembali pesan-pesan singkat. Jaringan wireless menyediakan mekanisme untuk menemukan station yang dituju dan mengirimkan pesan singkat antara SMSC dengan wireless station. SMS mendukung banyak mekanisme input sehingga memungkinkan adanya interkoneksi dengan berbagai sumber dan tujuan pengiriman pesan yang berbeda. 2.10 Pengertian SMS Gateway SMS Gateway adalah sebuah gerbang yang menghubungkan antara komputer dengan client melalui SMS, jadi secara garis besar, SMS Gateway dapat digambarkan seperti gambar berikut ini. Gambar 2. 27 SMS Gateway dengan database Mysql Client secara tidak langsung berinteraksi dengan aplikasi / sistem melalui SMS Gateway. Saat melakukan SMS, maka informasi terpenting yang diperlukan adalah nomor tujuan dan pesan, maka itulah yang sebenarnya diolah oleh SMS Gateway. Contoh aplikasi SMS Gateway dalam penerapannya di dunia akademik saat ini adalah pengumuman beasiswa, pengumuman ruang tes, dan lain sebagainya. Pengumumanpengumuman tersebut dilakukan secara otomatis satu arah oleh sistem. Saat informasi internal sudah terkumpul, maka sistem akan melakukan penulisan ke dalam database yang selanjutnya diolah oleh gammu agar dapat dikirimkan kepada nomor yang bersangkutan. Aplikasi Pengirim SMS dapat berupa apa saja asalkan memiliki kemampuan untuk membaca-tulis database, dan membaca berkas digital yang sudah disebutkan di atas. Dalam kasus ini, penulis menggunakan PHP untuk membangun aplikasi pengirim SMS. Kenapa PHP, karena menurut penulis, bahasa PHP lebih mudah dicerna dan memiliki banyak fungsi bahkan untuk background process (daemon) sekalipun (tanpa webserver), PHP mampu. Jadi menurut penulis PHP adalah bahasa yang paling fleksibel baik untuk web-based maupun program lepas. Database dapat berupa apa saja, dalam penjelasannya, gammu dapat menggunakan database MySQL, PostgreSQL, bahkan gammu juga menyertakan libdbi untuk mengakses database seperti SQLite, Ms.SQL Server, Sybase, Firebird, dll. Penulis menggunakan database MySQL karena memang belum familiar dengan yang lain. Dalam database SMS Gateway yang digenerate otomatis oleh Gammu, berisi layaknya aplikasi SMS di handphone anda, terdapat inbox, outbox, serta sentitem. GAMMU adalah sebuah aplikasi cross-platform yang digunakan untuk menjembatani / mengkomunikasikan antara database SMS Gateway dengan sms devices. Aplikasi Gammu berupa daemon yang berjalan secara background. Setiap saat, gammu memonitor sms devices dan database SMS Gateway. Saat ada sms masuk ke sms devices, maka gammu langsung memindahkannya ke dalam inbox dalam database SMS Gateway. Sebaliknya saat Aplikasi Pengirim SMS memasukkan sms ke dalam outbox dalam database SMS Gateway, maka gammu mengirimkannya melalui sms devices, dan memindahkan sms ke sent item dalam database. SMS Devices merupakan alat pengirim SMS yang berupa modem ataupun handphone. Agar dapat digunakan dengan semestinya, maka devices ini harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat terintegrasi dengan gammu. Client Adalah handphone yang menerima informasi seperti misalnya pengumuman beasiswa, pengumuman ruang, dan sebagainya. Semua informasi yang sampai ke tangan dilakukan oleh sistem karena tidak mungkin mengirimkan SMS ke ribuan mahasiswa secara manual. 2.11 Pengertian dan Fungsi Modem Kepanjangan Modem adalah modulator-demodulator merupakan perangkat elektronik yang mengubah sinyal digital komputer ke dalam frekuensi spesifik untuk dijalankan di lewat saluran telepon kabel maupun wireless. Berdasarkan jaringan atau media salurannya modem terdiri dari dua jenis, yaitu 1. Modem Kabel Gambar 2. 28 Modem Kabel Merupakan modem untuk aksesnya menggunakan jaringan kabel, misalnya seperti jaringan kabel telepon. Modem kabel yang pada awalnya hanya ada yang eksternal (dihubungkan ke PC via kabel serial melalui port COMx yang menggunakan kabel DB-9 atau DB-25), beberapa tahun kemudian setelah modem menjadi kebutuhan pokok, muncul modem internal (yang tertanam langsung di motherboard). Pada periode 1990-an ditawarkan juga koneksi kabel digital dari sentral telepon ke rumah pelanggan menggunakan fiber-optik yang merupakan realisasi dari jaringan telepon ISDN (leased-line dengan kecepatan 144 kbps). Kemudian setelah tahun 2000, muncul teknologi baru pengganti fiber-optik yang dikenal dengan nama modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line: kabel pelanggan digital asimetrik). Koneksinya menggunakan modem digital di dua sisi yaitu sisi pelanggan dan sisi sentral telepon. Selain menggunakan jaringan telepon, modem kabel juga bisa menggunakan jaringan TV kabel. 2. Modem Wireless Gambar 2. 29 Modem Wireless Teknologi wireless untuk akses data merupakan bagian dari jaringan komputer yang biasanya tidak disebut modem, tetapi menggunakan istilah lain yang telah disepakati, seperti modem GSM, modem CDMA, modem HSDPA, dan modem HSUPA. Informasi komputer disimpan secara digital, sedangkan informasi yang dikirimkan melalui saluran telepon ditransmisikan dalam bentuk gelombang analog. Fungsi modem mengkonversi antara kedua bentuk signal ini secara berulang-ulang. Fungsi modem dalam jaringan komputer adalah media perantara antara komputer dengan service provider internet. Jenis modem dengan transmisi melalui kabel telepone yaitu modem Digital Subscriber Line (DSL) dan modem Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) modem. Sedangkan jenis modem dengan transmisi melalui wireless adalah USB Modem. Modem ADSL dapat mengakomodasi percakapan telepon karena bandwidth yang tersedia pada kawat tembaga khusus telepon (Telco). Dapat dibuat paralel dengan multi-jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur terbuka untuk lalu lintas tambahan. Modem ADSL menggunakan jalur tambahan (frekuensi tinggi) tanpa mengganggu dengan lalu lintas suara yang ada. Modem ADSL memerlukan layanan ADSL melalui Internet Service Provider (ISP). Beberapa bisnis membutuhkan bandwidth lumayan besar untuk meng-upload file besar atau program ke Internet, serta men-download file besar. Untuk bandwidth yang sama di kedua arah, orang akan membutuhkan Symmetric DSL (SDSL) akun dan modem SDSL. Modem SDSL menggunakan jalur lalu lintas suara untuk memperluas bandwidth, dan karena itu percakapan tidak mungkin dilakukan bila modem SDSL terhubung. Untuk alasan ini kebanyakan bisnis menggunakan saluran telepon khusus dengan modem SDSL. Fungsi modem broadband yang menggunakan udara sebagai media transmisi dan Router komputer dihubungkan ke salah satu port output modem, sebagai berikut: 1. USB: Sebuah port USB kadang-kadang disertakan pada modem sehingga Anda dapat menghubungkannya ke port USB komputer, jika komputer tidak memiliki port Ethernet. 2. Ethernet: port ini biasanya disertakan pada modem sehingga dapat dihubungkan ke komputer (jika memiliki port Ethernet) atau menghubungkan ke router bila membangun jaringan kabel plus nirkabel. Beberapa modem memiliki tombol reset sehingga dapat mengembalikan pengaturan default perangkat sesuai keluaran pabrik, tombol dapat ditekan dengan jari. Mungkin juga hanya berupa lubang kecil dan harus menggunakan klip kertas atau sesuatu yang mirip untuk menekan tombol reset.