BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2013 - Maret 2014. Tempat penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui media internet www.idx.com serta menggunakan metode electronic research dan library research guna mendapatkan tambahan informasi lainnya melalui akses internet yang relevan. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal, yaitu menganalisa pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Jenis penelitian ini dipilih mengingat tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan variabel penelitian sesuai dengan hipotesis yang disusun. Desain penelitian ini disusun berdasarkan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konstruk-konstruk yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan yaitu Return on Asset, Return on equity (ROE) dan besaran pajak penghasilan perusahaan. - 41 - - 42 - C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Hasil Pengembalian Assets (Return on Assets) Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah asset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (%) dari asset yang dimiliki. Apabila rasio ini tinggi berarti menujukkan adanya efisiensi yang dilakukan oleh pihak manejemen. Hanafi dan Halim (2003) menyatakan bahwa rasio Return on Assets (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Demikian juga Syamsudin (2004) mengatakan bahwa Return on Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Menurut Dwi Prastowo (2008) rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya. Demikian juga menurut Robert C. Fink dan Ann Harrison (1999:72), menyebutkan bahwa : “ROA as the same income a company generates during normal operation dividend by its total assets. This calculation determines how well a company is using its assets to generate income.” - 43 - Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE) Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur lalu bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semaki baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Pajak Penghasilan Badan Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak baik orang pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak. Dasar hukum pajak penghasilan yaitu Undangundang No.17 Tahun 2000 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang rinciannya diatur melalui Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak. D. Pengukuran Variabel Hasil Pengembalian Assets (Return on Assets) Ukuran yang sering digunakan untuk menghitung Return on Assets (ROA) adalah : ROA = Laba Setelah Pajak X 100% Total Assets - 44 - Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE) Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) dapat digunakan sebagai berikut: Earning After Interest and Tax Return on Equity (ROE) = ----------------------------------------Equity Pajak Penghasilan Badan Sedangkan dalam penelitian ini untuk dapat melihat pengaruh penerapan IFRS terhadap pajak penghasilan badan yang di bayarkan perusahaan digunakan rumus : Pajak Penghasilan per tahun Besaran Pajak Penghasilan = ------------------------------------ X 100% Pendapatan netto per tahun E. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive random sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Adapun kriteria pemilihan sampel perusahaan manufaktur yaitu : 1. Perusahaan telah menggunakan standar IFRS yang telah di adopsi sejak tahun 2011. Untuk mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan IFRS per 1 Januari tahun 2011, maka penulis mengamati catatan atas laporan - 45 - keuangan yang telah di audit pada tahun 2011 pada bagian Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan sudah menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) yang berbasis IFRS. 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah dan menerbitkan laporan tahunan 2009 sampai 2012 secara lengkap. 3. Laporan keuangan perusahaan telah di audit dan berakhir pada tanggal 31 Desember. 4. Laporan keuangan perusahaan pada periode yang diteliti memiliki informasi yang dibutuhkan terkait dengan variabel penelitian. 5. Besaran pajak penghasilan kurang bayar 6. Perusahaan memiliki kemampuan laba yang positif. 7. Arus kas operasi positif. Setelah melakukan pengamatan, dari 139 perusahaan tersebut, diperoleh 43 perusahaan sebagai sampel akhir berdasarkan kriteria-kriteria seperti yang telah dijelaskan diatas. Penentuan jumlah sampel secara rinci diuraikan pada tabel berikut : - 46 - Tabel 3.1 Tabel Kriteria Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 2009-2012 139 Perusahaan yang dikeluarkan dari sampel karena: - Mata uang tidak dalam bentuk rupiah - Data tidak lengkap - Laba negatif - Arus kas operasi negatif - Pajak lebih bayar -22 -20 -3 -49 -2 Perusahaan yang digunakan sebagai sampel setiap periode 43 Sumber : Data sekunder yang diolah, Februari 2014 F. Metode Analisa Data Penelitian menggunakan model untuk menguji pengaruh implementasi IFRS terhadap profitabilitas perusahaan dan besaran pajak penghasilan badan melalui analisis uji beda dua sampel berpasangan (paired Sample T Test sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for windows. Hasil penelitian berupa analisis statistik deskriptif dan teknik pengujian hipotesis. 1. Statistik Deskriptif Statistik deksriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi atas variabel-variabel dalam penelitian ini yang dilihat dari rata-rata (mean), median, standar deviasi dan skewness (kemencengan distribusi). Statistik - 47 - deskriptif akan memberikan informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami dari setiap variabel penelitian. 2. Analisa Uji Beda Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test) Analisa Uji Beda Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test) merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Paired T Test digunakan sebagai uji komparatif atau perbedaan apabila skala data kedua variabel adalah kuantitatif (Interval atau Rasio).