abstract - IPB Repository

advertisement
ABSTRACT
HAFIZ FURQONUL AZIZ. Identification of Parasitic Worms and Bacteria in
Gills and Digestive Tract of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus). Under
direction of RISA TIURIA and USAMAH AFIFF.
The objectives of this research were to identify parasitic worms and bacteria in
gills and digestive tract of nile tilapia (Oreochromis niloticus). A group of 10
fishes of nile tilapia were used, each gills and digestive tract was collected. The
parasitic worms were colored with KOH and clove oil for semi-permanent
staining, and Semichon’s Acetocarmine for permanent staining. The isolated
bacteria were identified using Gram staining, Triple Sugar Iron Agar, citrate agar,
urea agar, indole, and cabohydrate fermentations. The result showed that there
were three kind of parasitic worms in gills of nile tilapia, Dactylogyridae,
Dactylogyrus sp., and Pseudodactylogyrus sp. The total amount of Dactylogyridae
is 8 worms, Dactylogyrus sp. is 72 worms, and Pseudodactylogyrus is 24 worms.
The bacteria were identified and the result showed that Aeromonas sp., Bacillus
sp., Escherichia coli, Edwardsiella tarda, Klbesiella pneumoniae, Pasteurella sp.,
Staphylococcus epidermidis, and Vibrio parahaemolyticus were come from gills.
Aeromonas sp., Bacillus sp., Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Klebsiella
pneumoniae, Staphylococcus aerus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus
sp., and Vibrio parahaemolyticus were come from digestive tract. The relation
between the parasitic worms and the bacteria did not significanty obvious. The
parasitic worms might predispose the secondary infection caused by bacteria or
might be the opposite.
Keyword: Nile tilapia, parasitic worms, bacteria, gills, digestive tract
RINGKASAN
HAFIZ FURQONUL AZIZ. Identifikasi Cacing Parasitik dan Bakteri pada
Insang dan Saluran Pencernaan Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus)
Dibimbing oleh RISA TIURIA dan USAMAH AFIFF.
Ikan nila adalah ikan yang hidup di air tawar, berasal dari sungai nil dan danaudanau di sekitarnya, dan mulai didatangkan ke Bogor pada tahun 1969. Ikan nila
merupakan ikan konsumsi air tawar yang diminati oleh konsumen selain ikan mas
dan gurami karena ikan nila memiliki rasa daging yang enak, gurih, dan tidak
memiliki banyak duri. Keunggulan dari ikan nila dibandingkan ikan konsumsi lain
adalah ikan nila mampu tumbuh cepat hanya dengan pakan yang rendah protein,
memijah sepanjang tahun, bersifat omnivora, berdaging tebal, dan rasa dagingnya
mirip dengan kakap merah (Suyanto 2009).
Pembudidayaan ikan nila hitam hampir dilaksanakan di seluruh provinsi di
Indonesia sehingga produksi ikan nila di Indonesia cukup tinggi. Proses produksi
dan budidaya ikan nila memiliki beberapa kendala, salah satunya serangan hama
dan penyakit. Agen penyakit yang menyebabkan infeksi diantaranya, virus,
bakteri, cendawan, dan parasit. Penyakit parasitik dan bakteri merupakan salah
satu penyakit yang dapat menginfeksi hewan, termasuk ikan nila hitam. Kerugian
yang ditimbulkan akibat infestasi dari cacing pada ikan tidak sebesar apabila ikan
terinfeksi oleh virus atau bakteri, tetapi infestasi cacing dapat menjadi faktor
predisposisi terjadinya infeksi oleh agen infeksius yang lainnya, seperti bakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya serta mengidentifikasi jenis
cacing parasitik dan bakteri yang terdapat pada insang dan saluran pencernaan
ikan nila (Oreochromis niloticus).
Ikan nila hitam dimatikan dengan cara menusuk bagian medial kepala tepat di
otak. Insang ikan dan saluran pencernaan (usus dan lambung) kemudian
dikeluarkan. Insang dan saluran pencernaan diletakkan ke dalam cawan petri yang
telah diisi NaCl fisiologis dan disimpan di dalam refrigerator selama 10 jam.
Insang dan saluran pencernaan kemudian diamati di bawah mikroskop stereo
untuk mengoleksi cacing. Cacing yang ditemukan difiksasi dalam etanol 70%
sebelum diwarnai. Pewarnaan permanen digunakan untuk mengindentifikasi
cacing pipih trematoda. Pewarnaan semi permanen menggunakan KOH dan
minyak cengkeh diaplikasikan untuk pewarnaan nematoda
Metode isolasi bakteri dilakukan dengan penggerusan insang dan digesta saluran
pencernaan setelah ikan dimatikan. Hasil gerusan ditanam pada media agar MacConkey dan agar darah. Selanjutnya media diinkubasi dan dilakukan pewarnaan
Gram serta uji-uji biokimiawi untuk mengidentifikasi bakteri.
Hasil menunjukkan bahwa cacing yang dapat diisolasi dari ikan nila hitam adalah
Dactylogyrus sp., Dactylogyridae, dan Pseudodactylogyrus. Hasil juga
menunjukkan bahwa terdapat sepuluh genus bakteri yang diisolasi dan
diidentifikasi dari insang dan saluran pencernaan ikan nila hitam. Beberapa
bakteri dapat menginfeksi manusia akibat kontak langsung dengan ikan atau
mengkonsumsi ikan yang terinfeksi, diantaranya Escherichia coli, Edwardsiella
tarda, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Vibrio
parahaemolyticus. Infestasi cacing pada ikan nila hitam dapat menjadi faktor
predisposisi infeksi bakteri atau pun sebaliknya.
Kata kunci: Cacing parasitik, bakteri, insang, saluran pencernaan, ikan nila hitam.
Download