ABSTRACT As one of the most crucial component in the airplane, propeller has the purpose to generate a push-force known as thrust. However, in practices, despite the thrust, propeller has the role in causing the noise while operating. Propeller’s noise is prohibited to exceed the limit level of the government legislation of environmental noise. As the decision of environmental minister, number : KEP48/MENLH/11/1996 about basic sound level 25th November 1996, that the permitted sound level in residential area is 55dB and in industrial area is 70 dB. Nevertheless, in the realization, the common sound level of the propeller is 80 dB within 300 m. Therefore, this script is to seek for the lowest noise of several propeller, run by a petrol engine, but with a high quality of flight by using the CFD (Computational Fluid Dynamic) software Solidworks. The level of turbulence and the pressure field of the CLARK-Y airfoil propeller which is about to be used in the UAV (Unmanned Aerial Vehicle), is going to be compare with the other of the two manufactured propeller, APC and Master Airscrew. The diameter of CLARK-Y propeller is 0,46 m with the value of Sound Power Level produced is 71,4 dB and Sound Pressure Level is 43,5 dB ( range 10 m). The diameter of APC is 0,38 m with Sound Power Level produced is 67,99 dB and Sound Pressure Level is 40,1 dB (range 10 m). For Master Airscrew (diameter = 0,2 m), the Sound Power Level produced is 60,38 dB of and Sound Pressure Level 32,5 dB (range 10 m). Meanwhile, the value of Thrust which is gained for each propeller is opposite to those, with CLARK-Y generates 89,5 N, APC generates 54,7 N and Master Airscrew generates 14,8 N at the speed of 10 m/s Keywords : Design, Propeller, CLARK-Y, Noise, Thrust i Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Propeler merupakan salah satu komponen penting pada pesawat. Fungsi propeler adalah untuk menghasilkan gaya dorong atau yang sering disebut Thrustdengan diberi input tenaga putar dari mesin. Namun dalam prakteknya, selain memberikan gaya dorong, propeler turut berperan dalam menimbulkan kebisingan ketika sedang berputar. Kebisingan propeler ini tidak boleh melewati batas ambang kebisingan yang telah ditetapkan dalam perundang – undangan pemerintah. Berdasarkan keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan tanggal 25 November 1996, bahwa tingkat kebisingan yang diizinkan untuk daerah permukiman adalah 55 dB dan untuk daerah industri adalah 70 dB. Namun dalam realisasinya, propeler pada umumnya memiliki tingkat kebisingan di atas 80 dB untuk pengukuran di dalam jarak 300 m. Oleh sebab itu, tugas akhir ini memiliki tantangan untuk mencari propeler yang memiliki tingkat kebisingan yang rendah namun memiliki unjuk kerja yang tinggi melalui software analisa CFD (Komputasi Dinamika Fluida) Solidworks. Tugas akhir ini akan membandingkan tingkat turbulensi dan pulsasi antara propeler yang dibentuk dari airfoil CLARK – Y yang akan digunakan untuk pesawat tanpa awak, dengan propeler pabrikan. Propeler CLARK-Y yang memiliki diameter 0,46 m dengan Sound Power Level yang dihasilkan sebesar 71,4 dB dan Sound Pressure Level sebesar 43,5 dB (jarak ukur 10 m). Propeler APC dengan diameter 0,38 m menghasilkan Sound Power Level 67,99 dB dan Sound Pressure Level 40,1 dB (jarak ukur 10 m) dan propeler Master Airscrew dengan diameter 0,2 m, menghasilkan Sound Power Level sebesar 60,38 dB dan Sound Pressure Level sebesar 32,5 dB (jarak ukur 10 m). Sedangkan nilai Thrust yang dihasilkan berbanding terbalik dengan CLARK-Y adalah 89,5 N, APC adalah 54,7 N dan Master Airscrew adalah 14,8 N setelah mencapai kecepatan 10 m/s. Keyword: Desain, Propeler, CLARK-Y, Kebisingan, Thrust ii Universitas Sumatera Utara