PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN MUSIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Retno Wasono Putro Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar kelas V SD Negeri Kepatihan Purworejo tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kektifan belajar siswa meningkat dari 58% pada prasiklus menjadi 61,8% pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 76,5% pada siklus II. Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan yang tuntas pada prasiklus 41,17% meningkat menjadi 47,05% pada siklus I, dan meningkat lafi menjadi 79,41% pada siklus II. Dilihat dari hasil tersebut maka penerapan model pembelajaran menggunakan bahan ajar musik dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Kata kunci: pembelajaran berbantuan musik, keaktifan belajar, prestasi belajar PENDAHULUAN Banyak gedung-gedung sekolah yang bagus, rapi, indah, nyaman dan sangat memadai untuk diadakannya proses belajar mengajar di sekolah, didukung pula teknologi-teknologi yang layak untuk berlangsungnya proses pendidikan. Hampir di setiap sekolah telah terdapat sarana dan prasarana yang dipenuhi seperti perpustakaan, lab. komputer, lab. bahasa, lab. otomotif, lab. fisika, lab. matematika dan sebagainya. Tetapi hal ini tidak diiringi dengan hasil belajar siswa yang rata-rata belum baik atau masih di bawah standar yang ditentukan oleh pemerintah. Keadaan ini masih harus menjadikan perhatian khusus, karena saat semua sarana dan prasarana pendidikan telah memenuhi kurikulum yang telah ditetapkan dan dapat dikatakan layak ternyata hasil belajar siswa masih belum memenuhi standar yang telah ditentukan pemerintah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu diambil tindakan alternatif yaitu pembelajaran berbantuan musik. 194 Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Berbantuan Musik Pada Mata Pelajaran Matematika METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilakukan selama 9 bulan yaitu dari bulan Maret sampai bulan November 2013, terhitung dari pembuatan proposal sampai penyusunan laporan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kepatihan Purworejo yang terletak di kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Objek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 34 siswa. Faktor yang diteliti berupa peningkatan keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan(planing), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil belajar ditunjukkan dengan hasil tes pada akhir setiap siklus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan nilai setelah menggunakan bahan ajar berbantuan musik. Tabel 1. Analisa Data Prestasi Belajar Siswa No Uraian Siklus I Siklus II 1. Jumlah nilai 2110 2440 2. Rata-rata 62,05 71,76 3. Nilai tertinggi 90 95 4. Nilai terendah 45 55 5. Tuntas belajar 16 28 6. Prosentasi ketuntasan 47,05% 82,35% Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Berbantuan Musik Pada Mata Pelajaran Matematika 195 Dari tabel analisa prestasi belajar siswa di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I terdapat 16 siswa atau sebesar 47,05% yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM dan 18 siswa atau sebesar 52,94% yang masih berada dibawah KKM. Dan pada siklus II telah jadi peningkatan prestasi belajar yaitu terdapat 28 siswa atau sebesar 82,35% yang telah mendapatkan nilai lebih dari sama dengan KKM, dan yang masih berada dibawah KKM hanya 6 siswa atau sebesar 17,64%. Observasi keaktifan siswa dilakukan oleh guru kelas, observasi ini dilaksanakan saat penelitian berlangsung, hasil presentasi keaktifan siswa siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Observasi Keaktifan Siklus I No. Kriteria Siswa Persentase (%) 1. Sangat Kurang 0 0 2. Kurang 13 38,2 3. Baik 19 55,9 4. Baik Sekali 2 5,9 Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat dari 34 siswa yang diteliti, terdapat 13 siswa atau sebesar 38,2% mendapatkan kriteria kurang, 19 siswa atau sebesar 55,9% mendapatkan kriteria baik dan 2 siswa atau sebesar 5,9% mendapatkan kriteria baik sekali. Data tersebut menunjukan bahwa siswa yang mendapatkan kriteria minimal baik yaitu hanya sebesar 21 siswa atau sebesar 61,8% saja. Pada siklus I sudah menunjukan peningkatan prestasi akademik yang dapat dilihat dari hasil tes siswa. Dari sisi lain, ada perubahan tingkah laku dimana siswa-siswa begitu antusias, aktif, dan memperhatikan penjelasan guru. Tetapi pada siklus I hal ini belum optimal, karena siswa-siswa belum masih terbiasa dengan kegiatan yang menuntut keaktifan mereka. Observasi keaktifan siswa siklus II diperoleh presentasi keaktifan siswa siklus II sebagai berikut : 196 Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Berbantuan Musik Pada Mata Pelajaran Matematika Tabel 3. Hasil Observasi Keaktifan Siklus II No. Kriteria Siswa Persentase (%) 1. Sangat Kurang 0 0 2. Kurang 8 23,5 3. Baik 22 64,7 4. Baik Sekali 4 11,8 Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel di atas observasi keaktifan siswa dapat diketahui bahwa hasil non tes pelajaran matematika pada siklus II yaitu dari 34 siswa yang diteliti, hanya terdapat 8 siswa atau sebesar 38,2% saja yang mendapatkan kriteria kurang, sedangkan yang mendapatkan kriteria minimal baik terdapat 26 siswa atau sebesar 76,5%. Yaitu 22 siswa atau sebesar 64,7% mendapatkan kriteria baik dan 4 siswa atau sebesar 11,8% mendapatkan kriteria baik sekali. Pada siklus II tampak perubahan yang signifikan baik dri aspek nilai akademis maupun perubahan tingkah laku. Hasil tes mengalami kenaikan dan terjadi perubahan tingkah laku, keaktifan dan antusias. Meski secara umum telah terjadi perubahan yang cukup signifikan, namun dalam kenyataan masih ada siswa yang belum tampak aktif, dan belum berani untuk maju didepan kelas saat guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal didepan, kenapa demikian? kemungkinannya bisa saja siswa tersebut tidak suka dengan musik sehingga saat musik diputar atau dinyanyikan malah menjadi penganggu proses pembelajaran dan mungkin siswa tersebut masih sulit untuk menghilangkan kebiasaan lamannya. SIMPULAN DAN SARAN Model pembelajaran menggunakan pembelajaran berbantuan musik dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kepatihan Purworejo. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian keaktifan pada prasiklus siswa Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Berbantuan Musik Pada Mata Pelajaran Matematika 197 yang mendapatkan kriteria minimal baik 58%, meningkat pada siklus I menjadi 61,8% dan meningkat pada siklus II menjadi 76,5% dan prestasi belajar pada prasiklus siswa yang tuntas ada 41,17%, meningkat pada siklus I yaitu 47,05% dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 82,3%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi Jakarta: Bumi Aksara I Hastomi dan E Sumaryati. 2012. Terapi Musik. Jogjakarta: Javalitera Jensen, Erie. 2008. Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak Cara Baru dalam Pengajaran dan Perbaikan. Edisi Revisi Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. 198 Ekuivalen: Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Berbantuan Musik Pada Mata Pelajaran Matematika