Umbi Porang dan Lengkuas untuk Selamatkan Ikan Tuna Dikirim oleh humas3 pada 01 Juni 2015 | Komentar : 0 | Dilihat : 2564 Ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar di Indonesia. Menurut Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, pada tahun 2013 volume ekspor ikan tuna mencapai 201.160.229 kg atau setara dengan US$ 749.992.427. Akan tetapi, masalah yang sering muncul adalah banyak ikan tuna yang ditolak di beberapa negara karena tingginya racun histamin. Racun tersebut timbul karena aktivitas mikroorganisme yang mengubah histidin dalam ikan tuna menjadi histamin. Hal itulah yang mendorong empat mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) untuk mengembangkan suatu penelitian, yaitu senyawa yang dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme Enterobacteriaceae pembentukan histamin. Empat mahasiswa yang terdiri dari Rista Fitria Anggraini, Rinda Kusumawati, Ilma Amalia Hurun'in, dan Syifa Qolbiyah Nasir ini akhirnya memilih meneliti edible film dari glukomanan umbi porang dan ekstrak lengkuas sebagai antimikroba. Alasan mereka menggunakan umbi porang dan ekstrak lengkuas dalam penelitian ini adalah karena ketersediaan dua komoditas tersebut cukup besar. Alasan lain adalah harganya relatif murah sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Berdasarkan penelitian sebelumnya, glukomanan umbi porang terbukti mampu menghasilkan edible film dengan kemampuan menghambat penyerarapan air yang baik dan tahan panas. Sedangkan minyak atsiri dari ekstrak lengkuas terbukti mampu mematikan mikroorganisme secara efektif. Penelitian yang sudah mencapai lebih dari 80% ini diharapkan dapat menjadi alternatif dan referensi terbaru dalam mengembangkan metode pengawetan ikan tuna yang sesuai.[ponda] Artikel terkait Visiting Profesor Turki di FTP Mahasiswa FTP Raih Emas International Young Inventors Award 2017 Dekan FTP Terpilih sebagai Ketua FKPT TPI 2017-2019 FLOICE FTP Raih Dua Emas di Bandung Kerjasama Internasional UB dan University of Southampton