BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi dan teknologi yang semakin maju seperti pada saat ini memungkinkan adanya resiko yang mengancam kebutuhan manusia semakin besar pula. Setiap manusia menginginkan adanya kepastian dalam menghadapi setiap resiko yang akan dihadapi nanti. Adanya alasan tersebut di atas, maka semakin besar pula masalah yang akan dihadapi oleh manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk menghadapi risiko yang datangnya tidak diduga, maka sekarang ini para pengusaha ataupun perseorangan mengadakan pertanggungan-pertanggungan atas barang-barang, atas pinjaman-pinjaman bahkan atas jiwanya. Di antara orang yang khawatir akan mendapat kerugian dengan orang yang akan menanggung suatu risiko maka akan diadakan suatu perjanjian pertanggungan. Perjanjian pertanggungan merupakan suatu perjanjian timbal balik yang senilai, dimana kedua belah pihak masing-masing mempuyai kewajiban untuk membayar premi yang besarnya telah ditentukan oleh penanggung. Sedangkan penanggung sendiri mempunyai kewajiban untuk mengganti kerugian yang diderita oleh tertanggung. Peranan industri asuransi adalah memberikan perlindungan proteksi terhadap risiko yang dihadapi masyarakat sehingga menunjang stabilitas pembangunan dan sebagai salah satu lembaga penghimpunan dana masyarakat 1 2 dan penyedia dana untuk pembangunan ekonomi nasional. Kebutuhan terhadap jaminan-jaminan asuransi timbul sebagai akibat langsung dari pertumbuhan ekonomi. Dapat dipastikan semakin tumbuh suburnya sistem perusahaan asuransi di Indonesia menjadikan kesempatan emas sekaligus incaran di setiap pemegang kendali perusahaan untuk memberikan penawaran jasa kepada investor agar menginvestasikan keuangan demi tunjangan masa depan serta bentuk jaminan sosial di perusahaan terkait (berlabel asuransi). Asuransi sebagai suatu perusahaan atau entitas ekonomi juga membuat laporan keuangan untuk menunjukkan informasi dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 1 (Revisi 2012), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas, tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan laporan keuangan untuk mengukur perkembangan laba dalam perusahaan asuransi yang mungkin dapat dipengaruhi oleh variabel pendapatan premi, hasil investasi dan beban klaim serta untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap laba di perusahaan asuransi. 3 Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat laba merupakan salah satu ukuran dari kinerja keuangan dalam perusahaan. Perkembangan laba yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat mengoptimalkan kinerja dengan baik dan hal ini akan dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi, sehingga perusahaan asuransi perlu melakukan pengawasan dan analisis terhadap perkembangan laba. Dari berita TEMPO.CO, Jakarta yang diunduh tanggal 20 Mei 2014 mengatakan bahwa premi bruto asuransi umum pada 2013 bertumbuh 20,1 persen dibandingkan 2012. Pertumbuhan premi bruto terbesar pada akhir tahun 2013 dibukukan oleh lini usaha asuransi energy on shore sebesar 731 persen. Untuk klaim bruto tahun 2013 tumbuh 6,5 persen. Sama seperti pada premi bruto, pertumbuhan klaim bruto lini energy on shore juga meningkat 576 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan klaim bruto tertinggi kedua adalah lini kredit sebesar 80,8 persen, disusul kecelakaan dan kesehatan serta kendaraan bermotor masing-masing 56,7 persen dan 24,4 persen. Adapun loss rasio yang dibukukan selama 2013 sebesar 39,1 persen dibandingkan tahun 2012 turun sebesar 5,1 persen. Rasio klaim tertinggi terjadi pada lini usaha asuransi kecelakaan dan kesehatan sebesar 59,7 persen. Sedangkan dari reasuransi umum, premi brutonya tumbuh sebesar 41,5 persen. Adapun dari klaim bruto, terjadi peningkatan sebesar 30,8 persen. Hasil underwritting-nya juga meningkat dari Rp 105 miliar menjadi Rp 178 miliar pada tahun 2013. 4 Kemudian dari berita bisnis.liputan6.com tentang asuransi pada tanggal 20 Mei 2014, dapat diikhtisarkan bahwa persaingan yang cukup sengit memaksa perusahaan asuransi menetapkan tarif premi super murah bagi para kliennya. Kondisi ini kerap merugikan konsumen karena perusahaan tersebut akhirnya tak mampu membayar kewajiban saat terjadi klaim, sehingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin operasi sejumlah perusahaan asuransi di Indonesia karena ketidaksanggupan membayar klaim klien. Yang merupakan tanda-tanda perusahaan asuransi kolaps yaitu terlambat membayar klaim asuransi dan salah satu penyebabnya karena pemberlakuan tarif premi murah atau di bawah harga normal. Selanjutnya menurut Merdeka.com pada tanggal 20 Mei 2014 diberitakan bahwa PT Prudential Life Assurance Indonesia mencatatkan pendapatan premi sepanjang tahun 2013 tumbuh 16,4 persen dari tahun 2012. Meskipun tahun 2013 penuh tantangan, Prudential Indonesia tetap mampu mencatatkan pertumbuhan dari tahun ke tahun yang ditopang oleh lini bisnis baru yang merupakan hasil investasi yang mencapai 6 persen. Jumlah klaim meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,7 triliun. Di tengah ketidakstabilan pasar, 8 dari 10 dana Prudential menunjukkan kinerja yang baik melampaui acuan pasar. Berdasarkan beberapa fenomena di atas, dapat diikhtisarkan bahwa pertumbuhan atau penurunan dari pendapatan premi, hasil investasi, dan beban klaim dapat mempengaruhi kelangsungan dari perusahaan asuransi apakah 5 terjadi kolaps atau tidak. Sehingga penulis mempunyai ide untuk meneliti apakah benar terdapat pengaruh dari pendapatan premi, hasil investasi, dan beban klaim terhadap profitabilitas dan kelangsungan perusahaan asuransi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI, DAN BEBAN KLAIM TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Apakah pendapatan premi berpengaruh terhadap profitabilitas? 2. Apakah hasil investasi berpengaruh terhadap profitabilitas? 3. Apakah beban klaim berpengaruh terhadap profitabilitas? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui pengaruh pendapatan premi terhadap profitabilitas. b) Untuk mengetahui pengaruh hasil investasi terhadap profitabilitas. c) Untuk mengetahui pengaruh beban klaim terhadap profitabilitas. 6 2. Kontribusi Penelitian Dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada berbagai pihak yang berkepentingan, sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan pemahaman teori mengenai asuransi tentang pengaruh pendapatan premi, hasil investasi, dan beban klaim terhadap profitabilitas serta dampak bagi perusahaan asuransi. b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam meningkatkan profitabilitasnya. c. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumbangan informasi tentang hal-hal yang mempengaruhi profitabilitas, serta menjadi acuan/dasar untuk dapat melakukan penelitian selanjutnya yang lebih baik lagi.