Gathering pertemuan Komunitas

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali:
Gathering
pertemuan Komunitas
setiap minggu kecuali minggu ke - 4
di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita
diawali makan siang bersama
Sharing Group sebulan 2 x
Formation Teaching sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama)
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00
di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll)
Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30
Tugas Parkir oleh Youth DOJCC
setiap Sabtu dan Minggu Pertama
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 1
Foto Kegiatan DOJ Nov 2013
Malam Pujian & Penyembahan
Jeffry S. Tjandra
6 Nov 2013
Ultah FJ 14 Nov 2013
Welcome Nathan
14 Nov 2013
Suprise Birthday
Nathasa 23 Nov
Welcome Nathan
14 Nov 2013
2
Fresh JUICE !
Tugas Tatib
Nov 2013
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
follow me
@jeffkristianto
Youth Performance
@Gathering Nov 2013
Suprise Birthday
Celebration Meal
Om Iwan dan Tante Maria 30 Nov 2013
3 Nov 2013
Suprise Birthday
Fang Fang
@Bakmi Ahok 3 Des 2013
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Celebration Meal
30 Nov 2013
Fresh JUICE ! 3
Baksos di Plaga 1 Des 2013
4
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina,
Agatha,
Fransiska,
Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina,
Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL,
Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia,
Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis,
MGL, Betty, Mariana, Daniel,
Yance, Adhy Hane, Iwan Setiawan
Langganan & Marketing Iklan :
Nathasa (0361- 85 11223)
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Seluruh hasil Fresh Juice akan
disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul
Sumbangan dapat disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by :
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Syalom teman-teman semua...
Selamat menjalani masa Adven, masa
penantian akan kelahiran Yesus.
Sebentar lagi kita akan mengakhiri tahun
2013. Begitu banyak hal yang mungkin
telah terjadi. Ada yang menyenangkan,
menyedihkan,
mengejutkan,
menegangkan. Dan akhirnya sampai di
penghujung tahun ini, kalau kita
renungkan kita rasakan penyertaan Tuhan
dalam setiap hal yang terjadi.
Saat ini kita bersama-sama menyiapkan
hati kita untuk kelahiran Yesus. Yesus
memang sudah lahir 2000 tahun yang lalu.
Tetapi seperti kita sendiri, setiap tahun kita
merayakan ulang tahun kelahiran, pada
saat itu kita merasa suatu berkat yang
baru karena tahun yang lewat Tuhan telah
meyertai kita dan untuk tahun mendatang
Tuhan telah menyiapkan berkat yang
baru. Natal ini kita merayakan kelahiran
Yesus. Yesus yang lahir secara pribadi
dalam hati kita masing-masing. Selama
hidup di dunia ini kita belajar untuk selalu
menjadi lebih baik dan belajar menjadi
sempurna seperti Yesus.
Maka marilah dengan kelahiran Yesus yg
akan dirayakan ini, kita belajar melihat
segala hal yang telah lewat, belajar
untuk melakukan yang lebih baik dan
meninggalkan semua kelemahan dan
kekurangan di masa lalu.
Semoga Tuhan selalu memberkati karya
dan pelayanan kita masing-masing
Tuhan memberkati,
Salam Fresh Juice
Nathasa
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 5
Minggu 1 Desember 2013 : Saat yang tidak terduga
MingguMinggu Adven I
Yes 2:1-5, Rom 13:11-14a, Mat 24:37-44
Mat 24:42, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari
mana Tuhan datang.”
Saya yakin setiap orang pernah menghadapi yang namanya hari H-nya. Entah
itu sebelum pernikahan ataupun sebelum kaul kekal atau tahbisan imamat.
Hari H-nya merupakan hari yang ditunggu-tunggu. Seperti aku sendiri yang
menunggu hari pentahbisan imamat dua tahun lalu. Malam hari sebelumnya
gak bisa tidur memikirkan langkah hidup yang begitu besar dan diharapkan
untuk setia sampai akhir hayat. Yang aku bisa lakukan waktu itu, sehari sebelum
pentahbisan adalah menyendiri, berdoa dan menciptakan waktu dan suasana
antara aku dan Tuhan saja.
Pada permulaan masa Adven ini bacaan Injil mengajak kita untuk berjagajaga karena kita tidak tahu pada hari mana Tuhan akan datang. Masa adven
adalah masa penantian dimana Tuhan kita, Yesus Kristus akan datang dan
kedatangannya tidak disangka-sangka orang waktu itu yakni dengan lahir di
palungan. Kedatangan seorang Raja yang sangat di luar dugaan akal budi
manusia. Dia datang bukan dengan “Big bang”.
Saya sendiri memang tahu bahwa ketika sehari menunggu untuk ditahbiskan,
saya tahu bahwa besoknya saya akan ditahbiskan, tetapi saya tidak tahu
bagaimana perjalanan imamat saya di hari-hari dan tahun-tahun yang
mendatang. Saya tahu kalau besok ada ujian, tapi saya tidak tahu soal-soal
yang akan keluar waktu ujian. Disinilah Tuhan mengajak saya untuk berjagajaga dan siap sedia selalu.
Berjaga-jaga berarti selalu waspada, siap sedia dan bertekun dalam iman dan
doa. Musuh akan datang dengan sangat mudah ketika kita tidak berjaga-jaga
entah itu dengan godaan kebosanan, putus harapan dan ingin melalui jalan
pintas atau yang mudah saja.
Maka dari itu, untuk memulai masa Adven ini marilah kita menyiapkan hari kita
dengan IMAN akan Yesus yang akan datang sebagai Raja, dengan HARAPAN
yang selalu baru di dalam namaNya dan KASIH yang ditunjukkanNya dalam
hidupnya sehingga kita bisa mengasihi sesama kita pula. AMIN
Rm. Vincent, MGL
6
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Senin 2 Desember 2013 : Berpengharapan Penuh PadaNYA
Senin Pekan Adven I
Yes 2:1-5, Mat 8:5-11
Matius 8:13 “Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu
seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.”
Jangkar sangat penting bagi sebuah kapal laut. Tanpa jangkar, kapal saat bersandar
pasti akan terbawa arus. Demikian pula harapan. Harapan merupakan jangkar
kehidupan manusia beriman.
Goncangan dalam keluarga tidak semakin kecil tetapi semakin berat. Baik ekonomi,
teknologi, gaya hidup, interaksi sosial menerpa sendi-sendi keluarga. Tidak sedikit
keluarga menjadi berkeping-keping karena pengharapan kepada Allah tipis. Karena
banyak keluarga yang lebih berpengharapan kepada materi semata. Seakan-akan
berpengharapan kepada materi sudah menjadi jaminan bahwa kehidupan akan beresberes saja. Bagi sebagian orang materi, pangkat dan kedudukan, serta kekuasaan bisa
membuat segalanya lancar-lancar saja.
Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, saat kita lebih berpengharapan pada materi saat
itulah kita menomorduakan Allah. Pengharapan kita kepada Allah bergeser ke tempat
lain. Lebih parah lagi kita mengabaikan Allah. Sungguh kita semakin hari dihadapkan
pada pilihan yang sulit, tetapi jika kita bisa memilih pilihan yang tepat maka kita selamat
dari goncangan badai kehidupan. Pilihan yang tepat itulah ujian bagi iman harapan
kita kepada Allah, semakin kita sering menggapai pilihan yang sulit dan kita dapat
memilih sesuai dengan kehendak Allah maka iman percaya dan harapan kita kepada
Allah pun semakin dewasa.
Dengan iman pengharapan kita kepada Allah semakin dewasa maka Allah pun tidak
akan membiarkan keberadaan kita tergoncang karena badai kehidupan. Karena iman
pengharapan yang kita miliki merupakan bukti kasih kuasa Allah kepada kita yang
berpengharapan padaNya . Maka Allah pun berkenan memberikan sebagian kasih
kuasaNya kepada kita yang berpengharapan teguh pada Allah.
Sungguh menakjubkan ketika kita mampu memilih pilihan yang tepat sesuai dengan
kehendak Allah. Berkat juga akan mengalir tiada pernah berkesudahan baik terhadap
individu, maupun keluarga. Saat kita menerima kasih kuasa Allah maka membuat kita
semakin ingin berbagi pengalaman kepada orang-orang yang kita kenal maka kuasa
Allah mengalir dalam diri kita.
Marilah kita semakin berpengharapan teguh pada Allah maka kuasa Allah tetap
mengalir dalam diri kita.
Yohanes Yudi
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 7
Selasa 3 Desember 2013 : Mewartakan Kabar Gembira
Pesta S. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Karya Misi
1Kor 9:16-19.22-23, Mrk 16:15-20
Mrk 16:16 “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan …”
Kristus yang bangkit, dengan penampakkan-Nya, telah mengubahketidakpercayaan
para rasul menjadi iman akan kebangkitan dan menjadikan mereka saksi serta pewarta
Injil. Berkat pewartaan dan warisan iman yang kemudian kita terima dari mereka, Allah
telah menjadikan kita pengikut Kristus melalui pembaptisan. Kini seperti para rasul
kitapun diutus untuk membawa iman yang telah kita terima kepada semua orang
yang kita temui agar dapat mengambil bagian dalam keselamatan. Tetapi, perhatikan
perbedaan mendasar yang Yesus berikan bagi setiap orang yang mendengarkan
pewartaan para murid-Nya: “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi yang tidak percaya akan dihukum” (Mrk 16:16). Nasib atau akhir yang dituju
setiap orang yang mendengarkan pewartaan Sabda Allah ditentukan oleh tanggapan
yang ia berikan, positif atau negatif …
Misi pewartaan adalah perintah Yesus kepada para rasul dan juga kepada setiap kita
yang menerima sabda-Nya. Di dalam Roh yang telah Ia curahkan pada setiap muridNya Kristus hadir dan terus berkarya bagi keselamatan dunia. Setiap tanda heran yang
Ia kerjakan dalam pelayanan-Nya akan menyertai para murid-Nya juga dalam tugas
pewartaan mereka. Sikap seorang murid Yesus yang sejati dapat kita temui dalam diri St.
Paulus. Dalam suratnya yang pertama kepada umat di Korintus ia menulis bagaimana
dengan hati yang bebas dan rela ia melakukan tugas pelayanannya tanpa imbalan
jasa karena baginya mewartakan Injil adalah ‘keharusan’ (bdk. 1 Kor 9:16). Imbalan
yang sesungguhnya bagi seorang pekerja sabda adalah sukacita dan kedamaian
hati yang lahir dari kebebasan mewartakan tanpa imbalan. Apakah kita bersedia
meneladaninya?
Mari kita mohon rahmat iman dan kehendak hati untuk mewartakan sabda Allah
kepada setiap orang yang kita temui.
Sr. M. Grazia, OSB
8
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Rabu 4 Desember 2013 : Kebaikan yang Sederhana
Rabu Pekan Adven I
Yes 25:6-10a, Mat 15:29-37
Yesaya 25 : 9 : “ Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya kita
diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan
bersuka cita, oleh karena keselamatan yang diadakanNya! “
Saat ini, kita sudah mulai untuk memasuki masa Adven, masa pertobatan. Masa di
mana kita mulai merenungkan penyertaan Tuhan di sepanjang hidup kita. Tetapi,
kebanyakan orang, pada saat memasuki bulan desember, yang diingat bukan pada
masa Advennya, tetapi yang diingat adalah Natal, dan tahun barunya.Semuanya sibuk
untuk merancang, acara natal mau seperti apa, liburan akhir tahun mau ada acara
apa, mau pergi di mana. Semua sibuk mempersiapkan acara menyambut Natal dan
tahun baru. Seringkali melupakan, bahwa proses untuk menuju hari natal, kita melalui
masa Adven. Di mana seharusnya kita bersiap-siap untuk menyambut Yesus yang lahir
untuk kita. Mempersiapkan hati, menyambut kelahiran Yesus di hidup kita, bukan hanya
mempersiapkan acara dan baju baru.
Dalam firman pada hari ini, Injil Matius menceritakan tentang kebaikan Yesus, yang
menggandakan roti dan ikan untuk orang banyak yang kelaparan karena mengikuti
Dia. Di tengah suasana kelaparan, Yesus membuat mukjizat yang dinanti-nantikan
supaya orang mendapat keselamatan dari kelaparan. Kebaikan yang sederhana.
Yang dilihat di sini, bukan hanya sebatas bentuk roti dan ikan. Tetapi kita harus melihat
itu sebagai suatu berkat, yang datang tepat pada saat yang dibutuhkan. Dan berkat
itu, membuat orang takjub dan bersuka cita.
Dalam Yesaya juga ditegaskan mengenai keselamatan yang sudah dinanti-nantikan,
yang membuat orang bersorak sorai dan bersuka cita. Yesus melakukan kebaikan
sederhana yang sesuai dengan kebutuhan kita. Apakah jadinya jika pada saat
kelaparan ternyata yag tersedia adalah emas.Berharga, tetapi Itu bukan sesuatu yang
kita butuhkan.
Dalam suasana masa adven ini, marilah kita belajar, untuk melakukan kebaikan yang
sederhana. Di mulai dari diri kita sendiri. Mencoba menghayati masa Adven ini untuk
mempersiapkan hati, melalui kebaikan sederhana yang kita lakukan untuk saudara di
sekitar kita. Tuhan tidak menuntut kita untuk melakukan kebaikan yang besar. Mulailah
dengan membagikan berkat untuk saudara di sekitar yang membutuhkan.
Doa : Tuhan, ajar kami untuk bisa memaknai masa adven ini, memperisapkan hati untuk
menyambut kelahiran PuteraMu, dengan kebaikan sederhana yang kami lakukan untuk
saudara di sekitar kami. Amin
Alin
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 9
Kamis 5 Desember 2013 : Dengarlah dan Taatlah
Kamis Pekan Adven I
Yes 26:1-6, Mat 7:21.24-27
Mat 7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu.”
Taifun Haiyan yang bulan November melanda kota Tacloban di Filipina benar benar
memprihatinkan. Besar sekali kerusakan yang terjadi, hampir tidak ada lagi rumah
yang tetap berdiri. Angin puting beliung yang mencapai kecepatan 315 km perjam itu
merusak hampir seluruh kota, sampai ke Vietnam dengan estimasi kerusakan melebihi
satu milyar dollar (US). Ekonomi di Filipina diperkirakan akan mengalami kerugian sebesar
14 milyar dollar (US). Yang jauh lebih memilukan adalah ribuan nyawa yang hilang di telan
bencana, dan lebih banyak lagi yang kehilangan rumah dan mata pencaharian. Saya
pribadi sedih karena ada seorang teman dari Filipina yang adiknya belum diketemukan.
Ada juga teman baik yang keluarganya kehilangan seluruh hasil panenan kerena habis
ditelan sang angin ganas tersebut. Tidak ada lagi yang tersisa.
Hidup kita juga bisa diandaikan seperti ini. Kadang segala sesuatu berjalan dengan
baik, sesuai dengan rencana, tetapi ada mungkin suatu moment yang tak terduga dan
benar benar menguncangkan kita seperti taifun Haiyan ini. Contohnya saat menyambut
kematian, yang tidak bisa kita dihindari, sering sangatlah menakutkan. Lalu bagaimana
kita bisa bertahan?
Di Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan tentang bagaimana membangun fondasi yang
kokoh di kehidupan kita. Yesus, yang adalah Sabda kehidupan abadi, mengundang
kita untuk membangun fondasi diri kita, lewat SabdaNya, lewat diriNya sendiri. “Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya…” (Mt7:24) adalah orang
bijaksana yang bersandar pada fondasi yang kokoh. Yesus adalah fondasi kokoh yang
tidak bisa dikalahkan oleh apapun juga. Mengapa? Karena Yesus sudah mengalahkan
maut yang terbesar. Kematian dikayu salib yang sangat memalukan sudah dipatahkan
dengan kebangkitanNya yang mulia.
Teman-teman, mari kita bangun diri kita dengan mentaati ajaran-ajaran Yesus. Ketaatan
dalam bahasa Inggris adalah obedience yang berasal dari bahasa latin oboedire.
Oboedire itu berasal oedire yang artinya adalah mendengar. Juga dalam bahasa
Ibrani, ketaatan dengan mendengarkan perintah Tuhan itu terhimpun dalam satu kata
Shama. “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan,
Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu…” (Ul 6:7). Setiap anak orang Israel, termasuk Yesus sendiri, hafal isi dari
Shama ini. Pendek kata, mereka yang mendengarkan dan mentaati perintah Tuhan, tidak
akan goyah, bahkan saat melewati maut kematian sekalipun.
Ya Yesus, Engkaulah Sabda kehidupan, Engkaulah fondasi kami. Amin.
Frater David Lemewu
10
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Jumat 6 Desember 2013 : Iman
Jumat Pekan Adven I
Yes 29:17-24, Mat 9:27-31
Mat 9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata : “Jadilah kepadamu
menurut imanmu”…
Ini adalah perikop yang menjadi andalan saya sejak dulu, dalam perikop ini dikatakan
“Jadilah kepadamu menurut imanmu…” ya, Iman.. seringkali kita lupa untuk selalu
berdoa meminta pertambahan Iman dalam hati kita, sehingga sering kali bila badai
datang iman ini lari kesana kemari sampai tidak terkontrol dan membuat seseorang
sampai stress.
Dulu sewaktu saya masih duduk dibangku sekolah, cita-cita saya sangat tinggi karena
terus terang hidup saya sejak kecil bersama ibu saya jauh dari materi kebanyakan
orang alias sangat susah. Ibu saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk bisa
menyekolahkan saya, dan saya sangat bangga kepada ibu saya. Walaupun dalam
keadaan sulit pantang bagi beliau untuk meminta minta belas kasihan orang lain.
Kami diberi tempat tinggal di rumah majikan ibu saya, dan majikan tersebut punya anak
yang sebaya dengan saya. Kebetulan kami satu sekolah hanya beda kelas, akan tetapi
dalam nilai raport puji Tuhan saya selalu mendapat ranking kedua umum. Karena saya
tidak mau mengecewakan ibu saya bila nilai raport saya turun, karena saya sangat
menghargai usaha beliau untuk menyekolahkan saya. Saat menjelang ujian akhir SMA,
semua teman-teman saya bertanya nanti mau melanjutkan kuliah dimana?... Karena
ada rasa cemburu dari anak majikan ibu saya kepada saya, seringkali dia menyudutkan
saya dihadapan teman-teman.
“DIa anak seorang pembantu aja… mana mungkin dia bisa kuliah….” Jujur pada saat
itu hati saya hancur dihina seperti itu. Saya menangis dan datang kepada seorang
suster yang selama ini selalu menjadi tempat saya bercerita. Suster Christina itulah
nama suster itu dari biara OSF. Suster selalu memberi kekuatan dengan mengajak saya
berdoa, dan selalu dia katakana, tetaplah dan selalu yakinlah dengan imanmu, bahwa
kamu nanti bisa sukses dan membahagiakan ibumu. Dan tetaplah untuk berdoa setiap
hari minta pertambahan iman kepada Tuhan Yesus.
Kemudian saya merasa kuat dan tegar kembali, saya tidak malu kalo selalu dikatain
saya anak pembantu. Saat itu saya katakan kepada anak majikan ibu saya dan
teman-temannya, apanya yang salah kalo saya anak seorang pembantu. Saya lebih
bangga dengan pekerjaan ibu saya itu bisa menyekolahkan saya. Sejak itu mereka
tidak pernah mengejek saya kembali. Dan setelah Ujian selesai, ternyata Tuhan Yesus
dan Bunda Maria mengabulkan doa-doa saya dan ibu saya. Saya bisa melanjutkan
kuliah dan mendapatkan pekerjaan atas kebaikan seseorang di sebuah perusahaan
BUMN terkenal.
Saat saya bisa kuliah dan bekerja, ada futnah yang terucap membuat orang disekeliling
11
www.DOJCC.com
Fresh JUICE
mengusir kami berdua
dari rumah mereka. Sakit memang,
dan !lagilagi Iman kami diuji kembali Hanya atas kebaikan Tuhan, karena saya selalu bertahan
dengan iman tersebut apa yang telah saya cita-citakan sejak dulu dapat saya raih
Vol.
49/2013
mencibir
dan
Sabtu 7 Desember 2013 : Teladan Bunda Maria
HARI RAYA SP MARIA DIKANDUNG TANPA NODA
Kej. 3:9-15,20;
Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4;
Ef. 1:3-6,11-12;
Luk. 1:26-38
Pada hari ini kita merayakan Bunda Maria yang Dikandung tanpa Noda. Hari ini
bertepatan dengan 158 tahun dogma Maria Imakulata, yang diproklamirkan oleh Paus
Pius IX. Meski sebagai dogma baru berumur 158 tahun, namun sebagai keyakinan umat
Katolik, sudah berumur lebih dari 1000 tahun. Bahkan, dalam tradisi Gereja Katolik Timur,
sejak abad VI, orang sudah menjadikan hari tertentu sebagai hari untuk merayakan
keyakinan itu. Pesta Yang Dikandung Tanpa Noda sebagai pesta universal dalam gereja
Katolik berlaku sejak tahun 1476 (Paus Sixtus IV).
Perayaan hari in,i selain ingin memperingatkan kita akan keistimewaan Bunda Maria
sejak awal keberadaannya dalam kandungan ibunya, juga ingin mengatakan
bahwa Bunda Maria selama hidupnya sungguh-sungguh menjaga dirinya dari segala
kemungkinan berdosa. Ia berjuang menjadi perempuan yang tetap suci dan berkenan
di hadirat Allah. Ia selalu memperhatikan, menjaga dan memelihara kesegaran dan
kesehatan jiwanya.
Agar jiwa kita terpelihara dengan baik, kita semua dapat mencontoh Bunda Maria. Ada
banyak hal yang bisa kita contoh dari beliau. Misalnya, Maria menanggapi berita yang
dibawa Gabriel dengan berkata, “aku ini adalah hamba Tuhan ...” Dengan kata lain,
Mari sungguh mau mendengarkan sabda dan kehendak Allah. Sekarang, agar kita juga
makin tahu dan terbiasa dengan sabda Allah, kita bisa mulai dengan membiasakan diri
membaca Kitab Suci setiap hari.
Dikutip dari Renungan Harian Mutiara Iman 2013
12
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Minggu 8 Desember 2013 : Kasih Allah
Minggu Minggu Adven II
Yes 11:1-10, Rom 15:4-9, Mat 3:1-12
Mat. 3:9“Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!“
Iman seringkali diartikan sebagai urusan pribadi. Di negara-negara maju yang
umumnya sekular, seperti Australia, iman tidak layak dijadikan konsumsi publik. Banyak
orang berpikiran bahwa iman akan Allah dan campur tangan-Nya dalam hidup kita
tidak ada gunanya dalam tata hidup publik. Sejauh kita berkelakuan baik, bekerja
dengan baik, tidak mencuri, tidak selingkuh, tidak membunuh orang, itu sudah cukup.
Kita tidak perlu be-riman atau be-ragama untuk menjadi orang baik. Sebagai pengikut
Kristus, orang Katholik, lalu apa jawaban kita? Atau bagaimana kita menanggapinya
kalau kita ditanyai tentang pengaruh iman untuk kita supaya bisa menjadi orang baik?
Dalam Injil Matius Yohanes Pembaptis, yang tampil sebagai suara yang menyerukan
pertobatan itu mencela kelompok orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang seolah-olah
sudah mapan akan selamat; karenaapa? Karena mereka adalah keturunan Abraham.
Memang mereka adalah kelompok orang-orang baik yang menjunjung tinggi hukum
taurat Musa, tetapi mereka mempraktekkannya untuk keselamatan diri sendiri. Inilah
yang dikritik oleh Yohanes Pembaptis; pertama bahwa iman, selain diwariskan,
adalah juga kerelaan untuk membenamkan diri [dibaptis] dalam kasih Allah. Kedua,
pengalaman akan Kasih Allah itulah yang menjadi dasar untuk mengasihi sesama, atau
menjadi orang baik. Jadi kita mengasihi Allah [beriman] dan mengasihi sesama atau
menjadi orang baik, karena kita mau dikasihi Allah terlebih dahulu.
Karena itu, kalau kemudian kita ditanya apakah ber-iman atau ber-agama Katholik itu ada
pengaruhnya untuk kita menjadi orang baik, tentu jawabnya adalah „ya“; menagapa
demikian? Karena kasih kita kepada Allah dan sesama kemudian mempunyai standard
mutu jelas, yaitu seperti Allah telah mengasihi kita melalui Yesus, sang Imaunel, Allah
yang menjadi manusia, menghidupi hidup kita, mengalami penderitaan dan ketakutan
kita, dan kemudian mengalami kematian kita untuk menyelematkan kita. Inilah dasar
kita untuk menjadi orang baik, orang yang mengasihi Allah dan manusia. Dasar kuat
ini hanya bisa diperoleh bukan lantaran nenek moyang kita dari dulu sudah Katholik,
tetapi karena kita sekarang, mengikuti nenek moyang dulu itu, memutuskan kembali
untuk dibaptis dalam kasih Allah.
Rm. Wenz, MGL
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 13
Senin 9 Desember 2013 : Ku Terpaku dan Takjub akan Engkau
Senin Pekan Adven II
Yes 35:1-10, Luk 5:17-26
Luk 5:26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya:”Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”
Suatu moment yang indah bagi saya, mendapatkan kesempatan menyaksikan “Malam
pujian bersama Jeffry S. Chandra” pada 6 November 2013 yang lalu di Gereja FX
Kuta. Ini kedua kali-nya saya menyaksikan Jeffry di Gereja FX. Pengalaman pertama
3 tahun yang lalu, sungguh berkesan bagi saya. Waktu itu masih teringat ketika saya
dan beberapa teman duduk bersama, kemudian kita angkat tangan dan menyembah
Tuhan. Badan serasa merinding semua, setiap lagu yang dinyanyikan begitu menyentuh
dan merasuk ke dalam relung sanubari jiwa (bahasa tingkat tinggi nich !!). Kedatangan
Jeffry yang kedua ini, sebenarnya saya anggap biasa aja sich. Nothing special, paling
sama seperti 3 tahun yang lalu, atau bahkan mulai meredup karisma Jeffry ini – pikir
saya saat itu. Muka dan penampilan pun sama, jadi saya agak gak begitu antusias
mengikuti acara pada malam itu. But, anything berputar 360o – berbalik di luar prediksi
saya. Kali ini saya duduk sendiri, menyanyi dan menyembah sendiri – tanpa ada temanteman yang duduk dalam satu barisan dengan saya. Malam itu menjadi spesial bagi
saya, karena setiap kata, setiap lagu, setiap kesaksian yang keluar dari mulut seorang
Jeffry S. Chandra benar-benar menenangkan hati, memberikan rasa damai, dan
menghilangkan segala kecemasan.
Nach waktu itu pikiran saya memang masih berkecamuk, banyak yang ada di kepala
ini !! Pekerjaan, keluarga, masa depan, dll !! Saya saat itu semakin dikuatkan melalui
lagu – lagu pujian dan kesaksian yang di bawakan oleh Jeffry S. Chandra. Dari lagu
yang mungkin saya tidak mengerti lirik-nya, tetapi melalui perkataan Jeffry dan karismanya yang luar biasa, pelan-pelan saya pun ikut bersenandung dan merasakan arti dari
setiap lirik lagu yang dibawakan oleh Jeffry.
Diam ku terpaku, itulah slogan saya ketika melihat dan merasakan kasih Tuhan yang
sungguh luar biasa. Yesus pada bacaan hari ini juga memiliki karisma yang luar biasa.
Kuasa dalam perkataan-nya semakin membuat orang di sekitarnya merasa heran dan
takjub, apalagi dengan mukjizat penyembuhan yang dilakukan-Nya. Hanya dengan
perkataan saja, serta iman yang percaya dari si sakit, maka mukjizat kesembuhan
terjadi. Mari kita semakin menyadari dan merasakan, bahwa Yesus memang sahabat
setia kita yang sungguh memiliki karisma dan kuasa yang sungguh luar biasa dalam
perkataan dan perbuatan-Nya. Jangan berhenti untuk selalu mensyukuri dan takjub
selalu akan kebesaran nama-Nya.
KRIS
14
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Selasa 10 Desember 2013 : Bersama Yesus Mencari Domba yang Hilang
Selasa Pekan Adven II
Yes 40:1-11, Mat 18:12-14
Matius 18:14, Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya
seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Pada bacaan Injil hari ini digambarkan bagaimana seorang gembala berani
meninggalkan sekumpulan besar dombanya hanya untuk mencari yang terhilang.
Dan betapa bahagia hatinya ketika menemukannya, sampai-sampai membuat
pesta syukur dengan orang-orang undangannya. Dan ditutup dengan pesan,
begitu pun Bapamu yang di surga akan bersukacita karena seorang yang bertobat
kembali.
Setiap kali saya membaca ayat ini, saya merasa Yesus menggambarkan diriNya
sebagai Sang Gembala yang begitu mencintai dan menghargai setiap pribadi dari
domba-dombaNya, sehingga IA tidak mau kehilangan salah satupun diantaranya.
UmatNya, Yesus lambangkan sebagai domba. Kenapa bukan kambing, kuda, itik
atau hewan-hewan lainnya?
Menurut hasil penelitian, domba adalah hewan yang sangat penurut dan jarang
sekali memberontak. Itulah gambaran Yesus pada seluruh umat manusia. Bagi Yesus,
ciptaanNya adalah makhluk yang penurut, tidak memberontak terhadap PenciptaNya karena tidak memiliki rancangan jahat dalam hatinya. Kalau kita membaca
penciptaan Adam dan Hawa, demikianlah manusia. Ketika Allah menciptakan
manusia, dia hanya mengisi manusia itu dengan segala kebaikanNya. Jadi ketika
IA terpaksa menolak Adam dan Hawa karena berdosa, Allah tahu, mereka berdoa
karena Godaan dari luar. Keinginan untuk berdosa timbul karena tergoda sesuatu
dari luar dirinya.
Sekarang kita sadar, Yesus memandang kita semua sebagaimana kita saat
diciptakan. Murni. Ia tidak melihat kita sebagai manusia berdosa. Dia hanya
melihat kemurnian kita. Karena itulah ketika kita menjauh dari-Nya, IA tetap mencari
sampai menemukan kita.
Saya mengenal beberapa orang yang secara sadar tergoda dengan proses
pencarian diri secara spiritual untuk mencapai tingkat tertentu, yang kemudian
membuatnya meninggalkan Yesus. Awalnya saya takut dan berusaha menghindari
orang-orang tersebut, tetapi bimbingan seorang Romo membuat saya berani
menjaga persahabatan dengan mereka. Tuhan Yesus akan berkarya secara khusus
lewat persahabatan kami untuk menariknya kembali kepada Yesus.
Demikian, marilah sambil tetap menjaga diri kita sendiri, kita membantu Yesus
menemukan kembali domba yang terhilang dari-Nya. Dengan begitu kita
menyenangkan hati Bapa di surga.
(narita)
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 15
Rabu 11 Desember 2013 : Beban = Rahmat
Rabu Pekan Adven II
Yes 40:25-31, Mat 11:28-30
Mat 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan
Beban, salib, cobaan, tekanan… sepertinya hidup tidak mungkin dihindarkan dari hal
ini. Yesus mengatakan “Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, Ia tidak
layak bagiKu” (Matius 10:38). Buddha mengatakan “Life is suffering” (Hidup adalah
penderitaan).
Kita hidup di jaman percepatan, di mana semuanya serba cepat dan instan. Kereta
yang melaju dengan kecepatan tinggi , tanpa adanya beban yang cukup, mudah
terpelanting dan terbalik. Diperlukan beban yang pas untuk kereta melaju kencang
namun tetap stabil. Ketika kita beraktivitas dengan kertas di outdoor dan pada saat
yang sama angin bertiup kencang, kita biasanya meletakkan batu ,pemberat, beban
di atas kertas tersebut sehingga tidak diterbangkan angin.
Kuk adalah palang kayu dengan jepitan vertical yang memisahkan dua binatang
penarik sehingga sama-sama dapat menarik beban berat. Harus ada kerja sama antara
kedua binatang yang disatukan kuk, harus ada kerjasama antara kedua binatang dan
yang menyetir kuk.
Apa yang kita namakan BEBAN sesungguhnya adalah RAHMAT bagi orang percaya.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. … Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar,
sehingga kamu dapat menanggungnya(1 Kor 10:13). Juga dikatakan … orang yang
menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru, mereka seumpama rajawali yang
naik terbang dengan kekuatan sayapnya (Yes 40:31)
Pointnya bukanlah meniadakan ataupun meringankan beban; pointnya adalah
apakah kita sudah memikulnya sambil belajar dari padaNya? Karena Yesus bukan hanya
meminta kita memikul kuk namun juga belajar dari padaNya. Kita perlu membangun
kerjasama dengan sesama, kita perlu membangun kerjasama dengan Tuhan dan
BELAJAR dari padaNya, maka ringanlah beban kita.
Beban hidup kita pun terkadang seperti batu yang diletakan di atas kertas, dimaksudkan
agar kita tidak hilang ditiup oleh angin surga dunia.
Ada saat kita sujud di altar Tuhan, di keheningan adorasi, dan menemukan bahwa
semua beban kita tetap sama namun hati kita didamaikan, pikiran kita dijernihkan. Jadi
pointnya bukan di beban, tapi apakah kita sudah membawanya kepada Tuhan dan
menyatukannya dengan korban salib Tuhan.
Tuhan kita adalah Tuhan yang cintanya tidak main-main. Ia bersedia mati untuk kita.
Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Ia sanggup meniadakan apapun beban
kita kalau Ia mau. Jadi jika beban, cobaan, salib yang hari ini kita jalani, diijinkan
olehNya yang maha mencintai kita, tentunya Ia memiliki maksud.
Kita lihat beban sebagai sahabat kehidupan dan kita mampu katakan terima kasih
Tuhan atas beban yang kau berikan kepadaku hari ini. Karena aku tahu lewat beban
ini Engkau mencintai aku, memperhatikan aku, menjaga langkah-langkahku agar aku
tidak terjatuh, agar aku tidak terhilang dan beban ini membantuku bertumbuh dan
belajar.
Sama seperti kita menghargai musim kering dan menghargai musim hujan, kita pun
bisa menghargai sukacita dan beban hidup kita. Diamond is only a stone that did well
under pressure.
Yustina
16
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Kamis 12 Desember 2013 : Allah yang Sanggup
Kamis Pekan Adven II
Yes 41:13-20, Mat 11:11-15
Mat. 11: 15 “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar”
Hari ini kita memasuki minggu advent kedua. Bacaan-bacaan yang disuguhkan
kepada saya dan anda adalah berupa undangan dari Tuhan untuk melihat siapa
diri kita sesungguhnya bagi Dia? Nabi Yesaya diutusnya untuk menyampaikan kabar
pembebasan bagi bangsa Israel ketika mereka berada di tempat pembuangan pada
saat itu. Dalam bacaan injil, Tuhan Yesus mengundang orang-orang Yahudi untuk
melihat dalam diri nabi-nabi sebelum-Nya termasuk Yohanes Pembabtis sebagai alat
di tangan Allah untuk mempersiapkan kedatangan-Nya ke dunia sebagai Mesias yang
dijanjikan Allah kepada bapa leluhur mereka.
Bertolak dari kedua bacaan tersebut, saya dan anda diajak oleh Tuhan Yesus melalui
gereja-Nya untuk mendengar suara-Nya yang mengatakan “Aku, Allah Israel, tidak akan
meninggalkan mereka” (Yes. 41:17). Dialah Imanuel, ‘Allah beserta kita’ yang telah dan
yang akan datang untuk menyelamatkan dunia dan segala isinya.
Aneka persitiwa dalam hidup kita seperti bencana alam, peperangan atau kemiskinan
yang menimpa saudara dan saudari kita saat ini seakan membuat saya dan anda tak
sanggup mendengar kata-kata Tuhan Yesus. Namun, kita memiliki Allah yang peduli
dan sanggup untuk mengubah hidup saya dan anda lewat peristiwa inkarnasi; Allah
menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus, Sang Almasih Terjanji.
Sebagaimana saat ini kita mendekati hari raya natal, saya dan anda diajak untuk berani
dan tetap beriman bahwa apapun yang menimpa hidup umat manusia sat ini, Allah
tidak akan meninggalkan kita sendirian. Marilah kita mohon rahmat dari Tuhan untuk
meningkatkan iman serta mengasah telinga bathin kita untuk mendengarkan seruanNya, “Aku, Yahweh, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu,
Jangan taku! Aku akan menolong engkau” (Yes. 41:13). Tuhan Yesus tambahlah selalu
iman kami setiap saat.
Amin.
Fr. Anis, MGL
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 17
Jumat 13 Desember 2013 : Litani Serba Salah
Yes. 48:17-19; Mat. 11:16-19
Yes 48:17 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Akulah
TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang
menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
“Dipercayakan banyak talenta kok ga mau digunakan untuk pelayanan!!”,
“Liat itu, dia sibuk pelayanan kesana-kemari, keluarga ditelantarkan!!”,
“Punya sifat kok kayak gitu, padahal hidupnya dalam komunitas rohani!!”
Pernah dengar kata-kata diatas? Atau bahkan tanpa disadari pernah terlontar katakata tersebut? Hehehe Silahkan dijawab dalam hati masing-masing saja.
Seringkali “litani serba salah” ada menghiasi perjalanan kehidupan kita. Bahkan dalam
Mat 16-19 pun dapat kita lihat Yohanes dan Yesus pun mendapati hal-hal ini.
”Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia
kerasukan setan.
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah,
Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi
hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Hidup hanya untuk memuaskan tuntutan dunia ini, pastinya akan sangat melelahkan
dan tidak ada habisnya. Bahkan, jika kita terlalu memikirkan “litani serba salah” itu bisa
jadi diri kita akan menyesuaikan sesuai dengan kata-kata yang terlontar itu, dan saya
yakin, itu bukan hal yang kita bersama inginkan.
Maka hari ini, Tuhan mengajak kita untuk mengembalikan fokus pikiran dan arah hidup
kita hanya padaNya dan tuntunanNya. Senantiasa mencari kehendakNya dalam
perjalanan kehidupan ini, karena IA telah memberikan janji (Yes 48:18) Sekiranya
engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti
sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Amin
Doa : Bapa di dalam surga, bukalah hati kami untuk kehadiran Roh KudusMu, sehingga
kami mampu mengenalMu dan melihat tuntunan yang Engkau berikan. Pimpinlah kami
senantiasa dalam jalan kebenaranMu, Amin.
siska
18
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Sabtu 14 Desember 2013 : Hidup dengan Visi
Sabtu Pekan Adven ke II
Sir 48:1-4,9-11, Mat 17:10-13
Mat 17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang
Yohanes Pembaptis.
Setiap kali ada peristiwa penting, selalu ada orang yang diutus untuk menyiapkan
segala sesuatu agar orang-orang siap menyambut peristiwa itu. Demikian juga yang
terdapat pada Kitab Suci. Dalam Perjanjian Baru muncul nama Yohanes Pembaptis,
ia adalah tokoh penting yang diutus untuk menyiapkan kedatangan Yesus, Sang
Mesias penyelamat yang dinantikan kehadiran-Nya. Yohanes Pembaptis mengajak
orang-orang untuk bertobat, membangun sikap baru, meninggalkan sikap lama yang
penuh permusuhan, egois, dan formalitas belaka, tetapi tidak semua orang mau
mendengarkan pewartaannya. Salah satu alasan pewartaan Yohanes Pembaptis
tidak didengar adalah karena ajarannya dianggap terlalu keras dan mengganggu
kenyamanan hidup para pendengarnya.
Pada masa kini pun , masih banyak orang yang menolak pewartaan tentang Yesus
Kristus sebagai Juru Selamat karena berbagai penyebab, namun penyebab yang
paling kuat adalah berkembangnya paham materialisme dan sekularisme dalam
masyarakat, sehingga Yesus beserta seluruh ajaran kebenaran-Nya dianggap tidak
relevan lagi. Mereka mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, ajaran-ajaran
iman tidak relevan diterapkan, bahkan lebih jauh lagi mereka juga berkata ”tanpa
berdoa pun hidupku baik-baik saja tanpa kekurangan apa pun”.
Materialisme, dengan uang dan harta benda menjadi pegangan orang zaman
sekarang untuk meraih kebahagiaan hidup. Tentu benar bahwa manusia membutuhkan
materi untuk membuat hidupnya menjadi baik, namun kita tidak bisa mengandalkan itu
saja untuk meraih kebahagiaan sejati, karena pada suatu saat manusia membutuhkan
sesuatu yang lebih tinggi nilainya dari uang dan harta, yaitu kasih dan nilai-nilai spiritual.
Injil hari ini mengingatkan kita untuk membuka diri pada pewartaan yang Yohanes
Pembaptis sampaikan, bahwa kedatangan Mesias sudah dekat dan kita harus
mempersiapkan kehidupan rohani kita sebaik-baiknya. berarti kita harus berani
melakukan perubahan dalam diri kita mulai dari hati, pikiran, sikap, ucapan dan
tindakan dalam segala sendi kehidupan kita, ke arah yang lebih baik lebih memuliakan
Tuhan. Agar supaya segala yang kita lakukan dapat selalu memuliakan Tuhan kita dapat
melihat cara Yohanes pembaptis menjalani hidup ini. Dalam hidupnya yang singkat, ia
tidak hanya sekedar menjalani hidup tetapi menjalani hidup yang mempunyai visi dan
arah yang jelas. Visinya adalah biarlah semakin banyak orang mengenal Yesus dan
hidup atas dasar perintah-Nya, ia siap menjadi kecil agar Yesus makin besar perannya
dalam hidup setiap orang.
Doa: Bapa di surga, utuslah Roh KudusMu untuk membimbing kami terutama dalam
masa adven ini sehingga kami dapat mengubah segala sesuatu dalam hidup kami
yang tidak berkenan kepadaMu, sehingga kami dapat hidup senantiasa sesuai dengan
rancanganMu bagi kami masing-masing untuk Kemuliakan namaMu. Amin.
Betty
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 19
Minggu 15 Desember 2013 : Menjadi Seperti Yohanes
Minggu Adven III
Yes 35:1-6a.10, Yak 5:7-10, Mat 11:2-11
Mat 11: 10, “Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan
mempersiapkan jalanmu di hadapanmu.”
Kisah hubungan antara Yohanes pembaptis and Yesus sangat menarik untuk
direnungkan lebih dalam.
- Yohanes dilahirkan dari seorang Ibu Elizabeth yang sebelumnya dikatakan mandul
pada hari tuanya sedangkan Yesus dilahirkan dari seorang gadis Perawan Maria.
- Yesus dengan rendah hati minta untuk dibaptis oleh Yohanes walaupun Yohanes
merasa tidak pantas. Yohanes membaptis dengan air, tetapi Yesus membaptis
dengan Roh Kudus.
- Yohanes mempersiapkan jalan untuk Yesus, Sang Anak Domba Allah yang
menebus dosa-dosa dunia. Yohanes menunjuk kepada Yesus.
- Yohanes akhirnya kepalanya dipenggal oleh Herodes dan Yesus disalibkan setelah
Pilatus mencuci tangannya dan menyerahkan Yesus kepada orang Yahudi. Samasama menjadi korban ketidakadilan.
Yang menarik untuk disimak dari bacaan hari ini adalah Yohanes dikatakan sebagai
orang yang mempersiapkan jalan untuk Tuhan Yesus. Yohanes mengajak orangorang untuk dibaptis dengan air sebagai tanda pertobatan tetapi tetap menunjuk
kepada Yesus sebagai Tuhan yang harus diikuti. Ke Yesus-lah orang harus ikut dan
bukan kepada kepada dirinya sendiri. Suatu tindakan yang sangatlah rendah hati.
Yang menjadi menarik untuk kita renungkan adalah apakah kita bisa menjadi
“Yohanes-Yohanes” jaman sekarang dimana kita diundang untuk mengajak orang
kembali kepada Tuhan. “Ini lho, Tuhan Yesus yang harus kalian ikuti, bukan aku!”
Salah satu tantangan terbesar sebagai seorang imam adalah menjadi seperti
Yohanes. Biarlah Tuhan semakin besar, dan kita semakin kecil. Kadangkala
orang pergi ke misa karena tergantung kepada romonya. Kalo romonya ok atau
disenangi, orang akan datang. Kalau tidak, ya tidak ke misa. Itu adalah kesalahan
terbesar. Kita datang ke misa karena kita mau bertemu dan bersatu dengan Yesus
dengan menerima Tubuh dan DarahNya, bukan karena romo!
Maka dari saudaraku yang terkasih, mari kita menjadi “Yohanes-Yohanes” modern
dengan mengajak orang lain untuk menyambut kedatangan Tuhan kita Yesus
Kristus. Amin
Rm. Vincent, MGL
20
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Senin 16 Desember 2013 : Iri Hati
Bil 24:2-7.15-17a, Mat 21:23-27
Mat 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah
imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan
kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa
itu kepada-Mu?”
Salah satu sifat yang seringkali dimiliki manusia dan seringkali pula tidak disadari adalah
iri hati.
Membaca bacaan injil hari ini, saya merasakan ada rasa “iri hati” yang muncul dari
imam-imam kepala kepada Yesus. Mereka merasa, Yesus mulai banyak penggemar.
Banyak orang yang senang mendengarkan pengajaran Yesus, juga kagum dengan
mujizat-mujizat yang Yesus buat. Hal ini membuat hati mereka tertutup dan tidak melihat
bahwa Yesus melakukan segala yang baik, malah muncul kecurigaan dan pertanyaan,
kuasa mana yang Yesus pakai?
Seringkali iri hati juga menghambat kita, menghambat untuk bertumbuh dalam iman,
menghambat untuk menjadi orang yang lebih baik. Menghambat untuk bisa mengasihi
dan menerima kasih dari orang lain,
Rasa iri hati ini seakan-akan membentengi hati kita dengan tembok yang besar dan
tinggi sehingga kita tidak bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan orang lain
baik adanya. Kita melihat dari balik benteng itu, tempat yang tersembunyi dan hanya
mendengar tanpa mau mencoba mengerti dan menerima yang baik dari orang lain.
Untuk bisa benar-benar menyadari apakah rasa “iri hati” ini ada dalam hati kita masingmasing, perlu ada waktu khusus dengan Tuhan dimana kita berdoa mohon rahmat
kebijaksanaan dalam hidup kita. Dengan rahmat ini kita akan sanggup melihat dengan
baik, apakah rasa “iri hati” benar-benar ada. Dan dengan rahmatNya pula kita bisa
mohon pengampunan sehingga benteng yang menutup hati kita bisa diruntuhkan.
Sehingga rasa “iri hati” ini akan sirna dan kita bisa bertumbuh bersama Dia.
Semoga kita diberi kekuatan untuk sanggup menyadari dan memohon rahmat
kebijaksanaan untuk menuntun langkah hidup kita sehari-hari.
Nathasa
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 21
Selasa 17 Desember 2013 : Campur Tangan Allah
Masa Adven
Kej 49:2.8-10, Mat 1:1-17
Mat 1:1 “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham”
Seminggu lagi kita akan merayakan pesta kelahiran Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat
kita. Liturgi kudus menyajikan silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham, untuk kita
renungkan. Dua penginjil Matius dan Lukas menulis silsilah Yesus untuk mengajak kita
mengenali relasi manusiawi (hubungan darah) Yesus dengan raja Daud dan Abraham,
sebagaimana dikisahkan dalam seluruh perikop Perjanjian Baru. Sejarah bangsa Israel
yang dimulai dari Abraham mencapai puncaknya pada masa pemerintahan raja Daud
dan memperoleh kepenuhan di dalam diri Yesus Kristus.
Membaca dengan penuh perhatian silsilah Yesus, kita diajak untuk melihat lebih kepada
‘campur tangan’ Allah dalam sejarah manusia dengan menjatuhkan pilihan pada Yesus,
putera Yusuf dan Maria, lalu menjadikan-Nya Mesias yang dinantikan bangsa Israel dan
satu-satunya Pengantara sekaligus Penyelamat manusia. Kelahiran Yesus ditampilkan
sebagai anugerah yang sejati dari Allah kepada umat manusia: sebagai “ciptaan
yang baru” Ia menjadi tanda lahirnya umat manusia yang baru, pengenapan janji
Allah pada Abraham dan Daud dan rancangan keselamatan Allah.
Allah Bapa yang MahaKasih berkenan mengutus Putra-Nya untuk mengambil bagian
secara nyata dalam sejarah hidup manusia, tercatat dalam silsilah bangsa pilihanNya untuk mewujudkan rencana keselamatan bagi semua orang. Putra Bapa yang
sempurna membiarkan diri-Nya ‘disejajarkan’ dengan ciptaan yang tidak sempurna
di dalam satu silsilah dari bangsa yang seringkali tidak setia pada perjanjiannya
dengan Allah. Ia yang mengambil bagian dalam sejarah bangsa Israel, tidakkah juga
sedang mengambil bagian dalam sejarah hidup anda? Apakah kita mau menyadari
kerendahan hati-Nya dan membiarkan Ia menjadikan sejarah hidup kita suatu sejarah
keselamatan? Mari kita memohon rahmat iman dan kebebasan hati untuk menyambut
dengan sukacita kelahiran Yesus di dalam hati kita.
Sr. Maria Benedicta, OSB
22
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Rabu 18 Desember 2013 : Kasih yang Sempurna
Yer 23:5-8, Mat 1:18-24
Matius 1:19-20.
Karena Yusuf suaminya , seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya dimuka umum, ia bermaksud menceraikanya dengan diam-diam. Tetapi ketika
ia mempertimbangkan maksud itu malaikat Tuhan nampak padanya dalam mimpi
dan berkata: “Yusuf,anak Daud janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu,sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Sore itu hujan turun rintik2 disebuah desa dipinggiran kota Ambon.Diserambi sebuah
rumah tampak seorang laki2 dgn berlinang air mata membaca sebuah surat.
“Kris,yang kukasihi,tanpa terasa setahun telah berlalu semenjak peristiwa mengerikan
itu terjadi, dimana desa kita diserang, rumah-rumah dibakar,wanita-wanita diperkosa
dan beberapa wanita dibawa lari termasuk aku calon isterimu. Sungguh tak terperikan
penderitaan yg kami alami. Selama berbulan bulan kami dijadikan pemuas nafsu
binatang mereka. Ada yg bunuh diri karena tidak tahan menerima siksaan itu.
Akupun juga pernah ingin mengakhiri hidupku, tapi tidak kulakukan karena aku masih
berharap bisa bertemu lagi denganmu. Dan ada satu hal lagi yg menahanku untuk
tidak bunuh diri. Ternyata akibat perbuatan mereka , ada janin yg tumbuh dirahimku.
Aku mengandung bayi yang tidak kutahu siapa ayahnya, karena aku diperkosa
bukan oleh satu orang saja. Pernah aku ingin menggugurkan kandunganku, tapi aku
tidak mau jadi pembunuh janin yg tidak berdosa ini. Setelah kandunganku semakin
membesar mereka mengusir aku .Selama beberapa bulan aku hidup terlunta lunta,
jadi pengemis, kadang makan kadang tidak,dan tidur di emper-emper toko. Syukur
akhirnya aku ditolong oleh sebuah Yayasan Kristen sampai akhirnya aku melahirkan
seorang bayi laki-laki yang mungil.
Kris,maksudku menulis surat ini adalah untuk minta engkau melupakan aku. Aku merasa
sangat kotor dan tidak layak menjadi isterimu. Aku doakan agar engkau mendapatkan
seorang isteri yg baik dan setia........ .
Dengan berlinang airmata Kris mengambil selembar kertas dan mulai menulis: “Elis
kekasih jiwaku, aku sangat bersyukur mengetahui engkau masih hidup, kukira engkau
telah meninggal dunia. Tidak Elis, apapun juga yg telah kau alami engkau tetap akan
kujadikan isteriku, dan bayi yg tidak berdosa itu adalah anak kita berdua, yasng akan
kita sayangi seperti anak kandung kita. Kita akan didik dia dengan penuh kasihsayang
dan menanamkan dalam dirinya ajaran agama kita yg penuh kasih.....”
Seperti kisah nyata diatas yang benar2 terjadi saat konflik agama berkecamuk di
Ambon, Yusuf pun tentu mengalami pergumulan yang luarbiasa setelah mengetahui
bahwa Maria tunangannya, telah hamil. Malahan dia berpikir untuk menceraikannya
secara diam-diam. Tapi setelah dia tahu bahwa anak yang dikandung Maria adalah
anak Allah,dia malahan bersyukur untuk karunia yang luarbiasa itu. Sekalipun dia harus
mengalami penderitaan yang sangat berat karena keputusannya itu.
Ya, apapun juga yang terjadi, rencana dan kehendak Allah adalah yang terbaik bagi
kita, walaupun kita tidak mampu berpikir dan mengetahui apa sebenarnya rencana
dan kehendakNya. Yang perlu kita lakukan hanyalah berserah dan setia kepadaNya.
Amin.
Iwan Setiawan.
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 23
Kamis 19 Desember 2013 : Apakah Hasrat Hatimu yang Terdalam?
Hak 13: 2-7, 24-25a; Lk 1.5-25
Lk. 1:13 “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan…
Menurut Santo Agustinus, Zakharia yang adalah seorang imam bangsa Israel,
mempunyai tugas untuk mendoakan kedatangan Mesias yang akan membebaskan
seluruh bangsa Israel. Santo Agustinus lalu menyimpulkan bahwa malaikat Gabriel
sebenarnya menyatakan kabar baik bahwa Sang Mesias yang didoakan oleh Zakharia
pada saat ia memenuhi tugas keimamannya itu (Lk. 5:10) akan dipenuhi segera.
Ini artinya Elizabeth, istri Zakharia yang mandul itu akan mengandung dan melahirkan
seorang anak yang akan membuka jalan untuk kedatangan sang Mesias. Tetapi
Zakharia malah tidak percaya, dan memikirkan keadaan diri sendiri dan istrinya
yang sudah terlalu tua (Lk.1:18), daripada kebesaran Tuhan yang mampu melakukan
segalanya. Apakah dia lupa akan sejarah bangsa Israel yang adalah keturunan
Isak, anak Abraham dan Sarah yang Tuhan karuniakan saat Sarah tidak lagi mungkin
mengandung karena sudah uzur?
Teman teman, mari kita mau lebih menyadari, apakah sebenarnya inti dari permohonan
doa kita. Apakah hasrat hati kita yang terdalam? Mari kita mau dimurnikan, terutama
dimasa Advent ini. Mari kita mau bersadar diri, bahwa kita pun, yang didalam karunia
baptis kita, adalah juga imam-imam yang dipanggil untuk memohon akan kedatangan
Tuhan Yesus. Jangan kita kehilangan iman kepada Tuhan. Tetapi mari kita berbesar hati
karena Tuhan mampu bekerja diluar cara dan akal pikiran kita. Mari kita mohon agar
Tuhan meningkatkan hasrat hati kita akan kedatangan Yesus, dan biarlah Tuhan mau
memakai kita seperti Ia memakai Zakharia dan Elizabeth. Dan seandainya kitapun jatuh
bangun dalam perjalanan iman, seperti Zakharia yang adalah orang yang taat dan
saleh (Lk.1:6), kita boleh yakin bahwa karya keselamatan Tuhan tetap akan terlaksana.
Ya Bapa yang maha pengasih. Kami bersyukur karena karya penyelamatanMu yang
pasti akan Kau penuhi. Kami mohon agar Engkau murnikan dan tambahkan hasrat
hati kami untuk menjadi saksi dan menjadi instrument didalam karya ini. Biarlah kami
semakin lagi menghasrati kedatangan putraMu Yesus didalam hidup dan hati kami, dan
di hidup saudari-saudara kami. Saat iman kami lemah, kuatkanlah kami, agar mata hati
kami semakin terbuka melihat mukzizat kebesaran tanganMu dihidup kami.
Amin
Frater David Lemewu mgl
24
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Jumat 20 Desember 2013 : Kuasa Roh Kudus
Yes 7:10-14, Luk 1:26-38
Lukas 1 : (35) Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu
akan disebut kudus, Anak Allah.
Karimastik ? Saya termasuk orang yang anti karimatik awalnya. Melihat orang berdoa
dengan berteriak teriak, menangis-nangis, jatuh tersungkur, dsb, menurut saya itu Lebay..
tapi itu dulu, sebelum saya mengenal komunitas DOJCC.
Komunitas DOJCC adalah komunitas karismatik pertama yang saya ikuti dan saya jalani
sekarang ini. Teman teman saya di luar DOJCC juga banyak yang menganggap gerakan
Karismatik adalah gerakan Ke Kristen-Kristen- an, gerakan orang yang hatinya setengah di
Kristen, tapi tidak mau meninggalkan Katholik. Benarkan itu?
Selama saya di DOJCC, saya banyak mendapat banyak gambaran tentang Karismatik.
Bahkan, kisah injil hari ini adalah tentang wujud Roh Kudus yang hadir di Bunda Maria. Roh
kudus sebagai bagian penting dalam hidup Karismatik.
Roh kudus bukanlah milik umat Kristen Protestan saja, tapi milik semua umat Kristiani, Saya
malah melihat, gerakan Karismatik lebih membuat gereja katolik lebih hidup. Lebih banyak
dan dalam lagi mengenal ajaran Alkitab, lebih banyak berkumpul dan memuliakan Dia.
Hidup berkomunitas, membuat iman saya bertumbuh. Tidak banyak, tapi setidaknya saya
ada lingkungan yang nyaman, yang saya tahu akan ada di saat saya senang dan susah.
Lalu apakah kini saya masih anti karismatik? Mungkin jawabannya masih 50%-50%, saya
senang dengan karimastik di DOJCC yang lebih menekankan kebersamaan dalam
komunitas dan pelayanan ke luar nya “Go & make Disciples” . Ketika saya mengenalkan
DOJCC ke teman teman saya, saya selalu bilang,”Ini bukan Karismatik biasa. Ini lebih
tenang, dan lebih seru, dan tetap menghormati hirarki gereja”.
Apakah setelah menjadi anggota DOJCC , saya langsung mempunyai karunia roh kudus?
Berbahasa dalam bahasa roh? atau Karunia yang lain? Belum.. karena mungkin saya
belum meminta nya, dan saat ini saya memang belummerasa membutuhkan. Ia akan
hadir ketika saya siap menerimanya.
Bali, 18 November 2013
Jeff
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 25
Sabtu 21 Desember 2013 Kisah Orang Kudus : St Petrus Kanisius
Petrus Kanisius
Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a;
Mzm. 33:2-3,11-12,20-21;
Luk. 1:39-45
Petrus, seorang Belanda, dilahirkan pada tahun 1521.
Ayahnya menghendaki agar ia kelak menjadi seorang
pengacara. Untuk menyenangkan hati ayahnya, Petrus
muda mulai belajar ilmu hukum sebelum ia menyelesaikan
seluruh mata pelajarannya yang lain. Namun demikian,
segera saja ia menyadari bahwa ia tidak akan pernah
bahagia dengan profesi tersebut. Pada waktu itu, semua
orang sedang membicarakan tentang khotbah Beato
Petrus Faber yang mengagumkan. Pastor Faber adalah
salah seorang dari anggota Serikat Yesus yang pertama.
Ketika Petrus Kanisius mendengarkan khotbah Pastor
Faber, ia tahu bahwa ia juga akan berbahagia melayani
Tuhan sebagai seorang Yesuit. Jadi, ia bergabung dengan
Serikat Yesus. Setelah beberapa tahun dilewatkannya
dengan belajar dan berdoa, ia ditahbiskan sebagai seorang imam.
St. Ignatius segera menyadari betapa taat serta penuh semangatnya St. Petrus Kanisius.
St. Ignatius mengutusnya ke Jerman di mana St. Petrus kemudian berkarya selama
empatpuluh tahun lamanya. Sangatlah sulit menyebutkan semua karya besar St.
Petrus Kanisus, doa-doanya serta pengorbanannya sepanjang waktu itu. Yang menjadi
perhatian utamanya adalah menyelamatkan banyak penduduk Jerman dari bidaahbidaah pada masa itu. Ia juga berdaya upaya untuk membawa kembali mereka yang
telah menerima ajaran-ajaran sesat tersebut ke pangkuan Gereja Katolik. Dikisahkan
bahwa ia menempuh jarak kurang lebih duapuluh ribu mil (± 32,187 km) dalam waktu
tiga puluh tahun. Perjalanan sejauh itu ditempuhnya dengan berjalan kaki atau dengan
menunggang kuda. Meskipun banyak kesibukannya, St. Petrus Kanisius masih sempat
juga menulis banyak buku tentang iman. Ia menyadari betapa pentingnya buku itu. Jadi,
ia mengadakan kampanye untuk menghentikan diperjualbelikannya buku-buku yang
tidak baik. Sementara itu, ia melakukan segala daya upaya untuk menyebarluaskan
buku-buku yang baik, yang mengajarkan iman. Dua buah buku katekese yang ditulis
oleh St. Petrus Kanisius menjadi demikian disukai hingga harus dicetak ulang lebih dari
duaratus kali dan diterjemahkan ke dalam limabelas bahasa.
Kepada mereka yang mengatakan bahwa ia bekerja terlalu keras, St. Petrus Kanisius
akan menjawab, “Jika kamu mempunyai terlalu banyak perkara untuk dikerjakan, maka
dengan bantuan Tuhan, kamu akan memperoleh cukup waktu untuk mengerjakan
semuanya.” Santo yang mengagumkan ini wafat pada tahun 1597. Ia dinyatakan
sebagai Doktor Gereja oleh Paus Pius XI pada tahun 1925.
“Aku mohon agar dijadikan bersih sepenuhnya oleh-Mu, berjubahkan Engkau, dan
menjadi gilang-gemilang oleh karena Engkau.”
sumber : www.indocell.net/yesaya
26
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Minggu 22 Desember 2013 : Menjadi Orang Baik
Minggu Advent IV
Yes 7:10-14, Rom 1:1-7, Mat 1:18-24
Mat. 1:23“...dan mereka akan menamakan Dia Imanuel – yang berarti: Allah menyertai
kita“
Saya baru saja menyelesaikan retret tahunan saya selama delapan hari. Setiap kali retret
tentu ada hasilnya. Retret tidak sekedar istirahat, tetapi istirahat yang menghasilkan,
yang produktif, karena selama retret aku dihadapkan pada diriku sendiri apa adanya
dan kebesaran dan kebaikan Tuhan yang tidak ada habis-habisnya.
Awalnya saya senang sekali mengawali retret, jauh dari kesibukan di Paroki, tetapi
kemudian saya merasakan kerinduan untuk segera kembali ke Paroki. Saya rindu
memberikan pelayanan sakramen-sakramen. Saya rindu berbincang-bincang lama
di kamar pengakuan atau di ruang konsultasi. Saya rindu mengunjungi anak-anak di
Sekolah Dasar St Benediktus dekat Paroki. Saya rindu bertukar sapa dengan umat saya
sebelum atau sesudah misa. Kemudian saya merenung; saya mengerti sekarang akan
perasaan orang tua yang merindukan anak-anak mereka, rindu untuk bermain dengan
mereka, rindu untuk sekedar ada di sekitar mereka. Kemudian saya merenung lagi:
mungkinkah kerinduan saya ini sama dengan kerinduan Allah sendiri untuk selalu ada
bersama dengan anak-anak-Nya?
Sebagai pengikut Kristus, dulu saya sempat berpikir bahwa saya harus berusaha sekuatkuatnya untuk menjadi orang baik, luar dalam. Saya memasang standard kebaikan
sendiri. Saya harus berbuat yang baik-baik saja dan menghindari yang buruk-buruk,
supaya kalau memang nanti sudah tiba waktunya saya menghadap Allah, saya bisa
menunjukkan track record saya bagus, pasti bisa bikin Allah berdecak kagum.
Hidup rohani, atau hidup Kristiani, hidup sebagai murid Kristus, ternyata bukan sematamata perjuangan diri sendiri untuk menjadi yang terbaik. Allah tidak membutuhkan
usaha kita semata-mata. Memang perlu niat untuk menjadi orang baik, tetapi niat itu
tidak bisa didasarkan pada kekuatan sendiri. Ingatlah, Allah-lah yang pertama-tama
merindukan untuk berada bersama kita, karena itulah Allah hadir menyertai kita dalam
rupa Yesus Sang Allah-Manusia itu. Kita tidak perlu melaporkan track record yang baik,
yang perlu kita lakukan adalah berdoa seperti si pemungut cukai, ya Allah kasihanilah
aku orang berdosa. Itulah yang harus kita persembahkan pada Allah. Dosa-dosa kitalah
yang Allah perlukan agar Dia sendirilah yang akan memikulnya untuk kita.
Natal sudah semakin dekat, bersediakah kita mempersembahkan menerima Allah
yang akan hadir dalam rupa manusia dan tinggal bersama kita? Niscaya ketika kita
rela datang pada Allah, Ia akan membantu kita melihat Yesus yang hadir dalam rupa
saudara-saudari kita setiap hari.
Rm. Wenz, MGL
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 27
Senin 23 Desember 2013 : Jadi Apa ?
Mal 3:1-4;4:5-6, Luk 1:57-66
Luk 1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata:
“Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Di sebuah puncak gunung, tiga pohon kecil berdiri dan memimpikan ingin menjadi
seperti apakah mereka nanti ketika mereka tumbuh. Pohon kecil pertama menatap
bintang-bintang dan berkata, “Aku ingin menjadi kotak harta karun”. Pohon kecil
kedua memandang sungai kecil yang mengalir ke laut. “Aku ingin menjadi kapal yang
membawa raja - raja besar mengarungi lautan di dunia”. Pohon ketiga melihat ke
lembah di bawah. “Aku ingin tumbuh begitu tinggi dan ketika orang berhenti untuk
melihatku, mereka akan menaikkan matanya dan berpikir tentang Allah. Aku akan
menjadi pohon tertinggi di dunia.” Tahun-tahun berlalu dan pohon-pohon kecil tumbuh
tinggi.
Suatu hari tiga penebang kayu melihat ketiga pohon itu lalu menebangnya satu persatu.
Pohon pertama gembira saat penebang pohon membawanya ke tukang kayu. Tapi
tukang itu bukan menjadikannya kotak harta, ia dibuat menjadi kotak makanan ternak.
Pohon kedua tersenyum saat penebang pohon membawanya ke galangan kapal,
tapi bukan dijadikan kapal besar di lautan, malah dibuat menjadi perahu nelayan
sederhana dan dibawa ke danau kecil. Pohon ketiga bingung ketika penebang pohon
memotongnya menjadi balok - balok yang kuat dan meninggalkannya di tempat
penjualan kayu. “Apa yang terjadi?” tanyanya.
Hari dan malam berlalu. Tiga pohon hampir lupa mimpi mereka. Suatu malam, seorang
wanita muda menempatkan bayinya yang baru lahir dalam kotak makan ternak dan
sang ibu meremas tangan suaminya dan tersenyum, “Palungan ini indah,” katanya.
Saat itu pohon pertama tahu dia memegang harta terbesar di dunia.
Suatu malam seorang musafir dan teman-temannya menaiki perahu nelayan tua.
Badai besar datang dan pohon kecil bergidik. Dia tahu dia tidak memiliki kekuatan
untuk membawa begitu banyak penumpang selamat melalui angin dan hujan. Musafir
itu terbangun. Dia berdiri, mengulurkan tangannya dan berkata, “Diam.” Badai pun
berhenti. Saat itu pohon kedua tahu dia membawa Raja Langit dan Bumi. Pada suatu
pagi beberapa tahun kemudian, pohon ketiga terkejut ketika balok nya menarik sesuatu.
Dia tersentak saat ia dibawa melalui kerumunan orang yang marah. Dia bergidik ketika
tentara memaku tangan seorang pria kepadanya. Tiga hari kemudian,pohon ketiga
tahu bahwa kasih Allah telah mengubah segalanya. Dan setiap kali orang melihat
pohon ketiga,mereka akan berpikir tentang Tuhan,itu lebih baik daripada menjadi
pohon tertinggi di dunia!
Pohon yang manakah Anda?
Mari mulai sekarang kita letakkan segala keinginan dan kecemasan kita ke tangan
Tuhan yang akan selalu menyertai kita. Amin.
Maia
28
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Selasa 24 Desember 2013 : Waktunya akan tiba
2Sam 7:1-5.8b-12.16, Luk 1:67-79
Luk 1: 68 “Terpujilah Tuhan Allah Israel sebab Ia melawat umatNya dan membawa
kelepasan baginya.”
Ketika kita melakukan apa yang dapat kita lakukan, Tuhan akan muncul dan melakukan
yang tidak dapat kita lakukan. Ia akan muncul memberikan terobosan bagi kita yang
tidak dapat kita bayangkan layak kita terima. Tuhan akan membuka pintu-pintu yang
tidak seorangpun dapat tutup. Seperti kisah injil hari tentang Nabi Zakharia yang
akhirnya mendapatkan pemenuhan akan janji Tuhan dengan kelahiran puteranya
Yohanes Pembabtis.
Ada sebuah cerita dijaman modern ini, tentang Juan Rodriguez yang tumbuh dalam
keadaan yang sangat miskin di Puerto Rico. Keluarganya hampir tidak memiliki apapun
untuk dimakan. Rumah mereka tak lebih dari sebuah gubuk. Pada usia 7 tahun Juan
bekerja diladang tebu, membawakan air bagi para pekerja. Tidak tampak bahwa
ia memiliki masa depan yang baik atau dapat keluar dari kemiskinan. Tetapi dekat
rumahnya, ada sebuah lapangan golf tua tempat ia bekerja sebagai caddy pada
usia 6 tahun. Segera Juan terpikat dengan golf. Ketika salah seorang pegolf lokal
melihat ketertarikan Juan pada permainan ini, ia menolong Juan untuk mendapatkan
pekerjaan dilapangan golf itu. Sampai dengan usianya 21 tahun, ia dipekerjakan purna
waktu dilapangan golf Puerto rico. Suatu hari, seorang pegolf profesional datang dan
melihat betapa berbakatnya Juan. Pegolf ini mendidik Juan dan mulai bekerja sama
dengannya, mengajarinya dan melatihnya.
Sekarang, bertahun-tahun setelah itu, Juan Rodriquez lebih dikenal sebagai Chi-Chi
Rodriguez. Seorang pegolf terkenal, 9 kali memenangkan kejuaraan PGA Tour dan
pernah terpilih sebagai Senior Player of The Year. Ia membuka Chi-Chi Rodriguez Youth
Foundation untuk menyediakan teladan dan bantuan untuk anak-anak yang berada
dalama kesulitan dan dianiaya.
Berkembanglah ditempat Tuhan menempatkan kita. Janganlah menjalani kehidupkan
dengan berpikir, Aku tidak beruntung. Aku menghadapi terlalu banyak halangan. Aku
datang dari keluarga yang salah.Aku ditakdirkan seperti ini. Aku tidak memiliki koneksi.
Aku tidak pernah keluar dari keadaan ini.
Mungkin kita tidak melihat kesempatan untuk bangkit, tetapi Tuhan melihatnya. Takdir
kita tidak ditentukan oleh cara kita dibesarkan atau keadaan kita, atau berapa banyak
kesulitan yang kita hadapi, tapi takdir kita ditentukan oleh Sang Pencipta alam semesta.
Dan jika kita mengambil apa yang telah Tuhan berikan dan menggunakan dengan
sebaik-baiknya, seperti iman Nabi Zakharia, perubahan hidup Chi-Chi Rodriguez,
Tuhan akan membukakan pintu, Dia akan memberikan kesempatan yan baik serta
menempatkan orang-orang yang tepat di jalur yang akan kita tempuh. Jadilah yang
terbaik semampu kita ditempat dimana Dia menempatkan saat ini. Di dalam kesulitan,
Ingatlah bahwa Tuhan sedang melakukan pekerjaan dalam diri kita atau sedang
memakai kita untuk melakukan pekerjaan dalam diri orang lain. Jika kita lulus ujian
Tuhan berjanji untuk mencurahkan berkat dan kemurahanNya bahkan yang belum
pernah kita bayangkan sebelumnya.
Selamat menyambut Malam Natal
Lulu
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 29
Rabu 25 Desember 2013 : Ia menjadi sama seperti kita - manusia
Hari Raya Natal
Yes 52 :7-10, Ibr 1:1-6, Yoh 1:1-18
Yoh 1:11” Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya
itu tidak menerima-Nya.”
Ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul. Dia orang yang
baik hati, tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya. Tetapi ia tidak
percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap gereja ketika natal.”Saya minta
maaf, jika saya membuat-mu sedih.” Kata pria ini kepada istrinya yang rajin pergi ke
gereja. “Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia. Itu
adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya.”
Pada malam Natal, istri dan anak-anaknya pergi mengikuti misa malam Natal. Pria
ini menolak untuk menemani mereka. “Saya tidak mau menjadi munafik.” jawabnya.”
Saya lebih baik tinggal di rumah, saya akan menunggumu pulang.”Tak lama setelah
keluarganya berangkat, salju mulai turun. Kemudian, terdengar suara ketukan. Ia
berpikir mungkin ada seseorang yang melempar bola salju ke arah jendela rumahnya.
Ia pergi mengecek dan hanya menemukan sekawanan burung yang terbaring tidak
berdaya di salju yang dingin. Mereka terjebak dalam badai salju.” Saya tidak dapat
membiarkan makhluk kecil ini kedinginan disini, tapi bagaimana saya bisa menolong
mereka?” pikir lelaki itu. Kemuadian ia teringat kandang kuda poni milik anaknya.Ia
pergi membuka pintu kandang dan menyalakan lampu. Tetapi burung-burung itu tidak
masuk kedalamnya. Dia berpikir lagi, mungkin makanan bisa menuntun mereka. Ia
mengambil remah-remah roti dan menaburnya ke salju untuk membuat jejak ke arah
kandang. Tapi ia sangat terkejut, burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti.
“Mereka menganggap saya sebagai makluk yang aneh dan menakutkan” kata pria
ini kepada dirinya. Kalau saja saya dapat menjadi burung selama beberapa menit,
mungkin saya dapat membawa mereka ke tempat yang aman.”Pada saat itu juga
terdengar bunyi lonceng gereja. Pria ini berdiri tertegun dan mendengarkan bunyi
lonceng itu menyambut Natal yang indah. Kemudian dia terjatuh, berlutut dan berkata
“sekarang saya mengerti.” bisiknya dengan terisak “Sekarang saya mengerti, mengapa
Engkau mau menjadi manusia.”
Seringkali kita iuga mempertanyakan banyak hal pada Tuhan. Dari setiap peristiwaperistiwa kecil Dia hadir, mengenalkan diriNya kepada kita dan mengajari kita dengan
kasihNya. Dia telah rela menjadi manusia, lahir dalam kesederhanaan, dan menjadi
kesukaan bagi setiap bangsa yang melihat-Nya.
Selamat Natal, Juru selamat tlah lahir...membawa sukacita dan harapan baru dalam
hidup kita...
Gbu
Hilda
30
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Kamis 26 Desember 2013 : Melakukan Kehendak Allah
Pesta St. Stefanus Martir Pertama
Kej. 6:8-10; 7:54-59 Mat. 10:17-22
Mat 10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang
akan berkata-kata di dalam kamu.
Selamat hari Natal dan Damai bagi kita semua.
Hari ini kita merayakan persta St. Stefanus martir pertama dalam sejarah gereja. Kita
juga masih diliputi oleh suasana sukacita dan bahagia pesta hari raya natal. Gereja
bersyukur serta merayakan rencana keselamatan Allah bagi seluruh alam semesta yang
terwujud dalam persitiwa kelahiran bayi Yesus di Betlehem 2000 tahun yang lalu. Pada
saat yang sama pula, Gereja dengan penuh syukur dan bangga merayakan pesta
St. Stefanus yang berani mengakui imannya akan Kristus yang bangkit serta bersaksi
bahkan mau mati demi imannya yang kudus akan Tuhan Yesus yang kita rayakan hari
kelahirannya 25 Desember kemarin. Stefanus meninggal seperti Kristus. Ia menjadi martir
yang pertama. Ia menjadi saksi Kristus karena ia mewartakan Kristus, tetapi bahkan
lebih dari itu, karena ia berbuat seperti Kristus, ia mengampuni para pembunuhnya.
Pesan natal dan peristiwa kematian St. Stefanus yang gereja rayakan secara berdekatan
saat ini adalah tentang kasih Allah akan dunia dan segala isinya. Allah adalah kasih
dan menghendaki saya dan anda berada dalam kasih-Nya sekarang dan selamanya.
Marilah dalam semangat natal dan semangat kemartiran yang dimiliki oleh St. Stefanus
memampukan saya dan anda untuk menjadi martir-martir kecil yang melakukan
kehendak Allah dalam hidup dan karya kita sehari-hari, meski dalam hal-hal kecil dan
sederhana sekalipun.
Semoga fresh Juice tetap setia serta menjadi salah satu sarana di tanah Tuhan tahun
depan dan menjadi Damai dan Kasih Natal dari Allah bagi sesama dan seluruh alam
semesta.
Fr. Anis, MGL
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 31
Jumat 27 Desember 2013 : Ia Melihatnya dan Percaya
Pesta S. Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil
1Yoh. 1:1-4; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Yoh. 20:2-8
Yoh 20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu
dan ia melihatnya dan percaya.
Pada hari ini, Gereja merayakan Pesta Santo Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil. Pada
bacaan Injil hari ini, kita dapat melihat Rasul Yohanes percaya akan kebangkitan Tuhan
Yesus dengan melihat makam yang kosong. Rasul Yohanes berlari lebih cepat dari
yang lain dan menjadi saksi mata akan kebangkitan Yesus Kristus. Melalui Tulisan Injil
ini, Yohans ingin memberikan pernyataan bahwa apa yang ditulis tentang Yesus Kristus
memiliki dasar yang kuat karena dia sendiri adalah saksi mata.
Injil pertama-tama adalah kesaksian iman dari para penulis yang ingin menuangkan
apa yang mereka imani tentang Yesus Kristus dalam media tertulis, agar semakin banyak
orang di berbagai tempat bisa juga mendapatkan pewartaan tentang kebangkitanNya. Sebuah pewartaan, akan memiliki nilai tambah bila orang yang mewartakan
sungguh-sungguh mengalami sendiri atau menjadi saksi mata atas peristiwa tersebut.
Dalam arti ini, Yohanes, yang memiliki pengalaman hidup bersama Yesus selama kurang
lebih tiga tahun dan menjadi orang pertama yang lari ke makam, adalah saksi yang
sungguh bisa dipercaya.
Kita semua adalah pewarta Injil pada zaman ini. Kita dipanggil untuk mewartakan
bahwa Kristus telah bangkit. Persoalannya adalah sejauh mana kita sungguh punya
pengalaman pribadi dengan Kristus yang bangkit dan hidup dalam diri kita? Kita pasti
tidak bisa menjadi saksi yang terpercaya bila memberi kabar dengan dasar ”kata
orang”. Kesaksian kita baru sungguh terpercaya ketika kita mulai dengan: ”aku ada
di sana… aku melihatnya sendiri… aku mengalami hal itu secara pribadi”. Semoga
kita bisa menjadi pewarta-pewarta dengan mencerminkan kasih Tuhan Yesus di dalam
kehidupan sehari-hari kita.
-Santo-
32
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Sabtu 28 Desember 2013 : Martir Kecil
Pesta Kanak-kanak Suci Martir
1Yoh. 1:5 - 2:2; Mat. 2:13-18
Mat 2:16: Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus
itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan
sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu
yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Dalam diri manusia ada suatu dorongan untuk mempertahankan dan melindungi,
dengan sekuat tenaga dan berbagai cara segala yang dimilkinya, misalnya: jabatan,
kekuasaan, kekayaan atau hal lainnya. Ketika Raja Herodes mendengar dari orang
majus bahwa telah lahir seorang Raja, maka timbullah kekhawatiran dalam dirinya
akan kehilangan segala yang dimilkinya, maka Herodes dalam ketakutan dan
kemurkaannya memberikan perintah untuk membunuh semua anak di Betlehem dan
sekitarnya yang berumur dua tahun kebawah.
Pada masa kinipun dalam masyarakat kita sangat banyak terdapat Herodes yang
menggunakan kekuasaannya untuk mempertahankan dan memperoleh apa yang
diinginkannya dan seperti Herodes pada jaman dulu, mereka juga mengorbankan
pihak-pihak lain yang lemah dan kecil untuk mencapai tujuannya.
Sebagai pengikut Yesus kita mengetahui bahwa panggilan hidup kita adalah untuk
menjadi Kudus dan semua yang kita miliki sesungguhnya adalah milik Allah yang
dipinjamkan kepada kita dan dapat diambil kembali setiap waktu. Dengan mengingat
hal ini kita tidak akan menjadi posesif dan curiga bahwa apa yang kita miliki akan
direbut atau digeser sehingga kita menghalalkan segala cara hanya karena ingin
mempertahankan apa yang bisa binasa, tapi baiklah kita menjadi orang yang
senantiasa mengasihi sesama dengan tulus hati , sehinggga Allah dapat memakai
kita sebagai alatnya, serta tidak takut akan tantangan yang kita hadapi jika kita
hidup dalam kebenaran Allah karena Allah akan memelihara dan melindungi kita,
kita hendaknya juga senantiasan taat dan tunduk pada kehendak Allah yang selalu
memberikan yang terbaik bagi kita semua.
Gereja hari ini bukan saja menghormati kanak-kanak itu sebagai martir-martir Kristus,
melainkan juga terutama menekankan nilai kesucian hidup dan kemurnian hati sebagai
suatu cita-cita iman, yang menghimbau kita untuk terus berjuang. Hidup sebagai saksisaksi Kristus bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan, karena membutuhkan
banyak pengorbanan karena cinta kasih kepada Allah dan sesama, namum itulah
panggilan hidup kita sebagai murid Kristus, Sang Penyelamat dunia yang telah terlebih
dulu mengorbankan hidupnya bagi keselamatan jiwa seluruh umat manusia.
Doa:
Bapa, mohon kirimkan Roh KudusMu untuk senantiasa membimbing kami, agar kami
dapat selalu setia kepadaMu, berani melakukan segala kehendakMu sehingga kami
bisa selamat sampai kerumahMu. Amin.
Betty
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 33
Minggu 29 Desember 2013 : Kesatuan Keluarga
Sir. 3:2-6,12-14; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Kol. 3:12-21; Mat. 2:13-15,19-23
Kol 3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan
kesabaran.
Hari ini gereja merayakan pesta keluarga kudus. Ngomong – ngomong soal keluarga,
saya teringat pada sebuah lagu soundtrack dari film yang berjudul “Keluarga Cemara”.
Begini lirik untuk baitnya :
“Harta yg paling berharga adalah keluarga, Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga, Mutiara tiada tara adalah keluarga.”
Dari lirik lagu tersebut, kita dapat melihat dengan jelas betapa berharganya sebuah
keluarga. Dan bayangkanlah, pastinya sangat menyenangkan, apabila di dalam
sebuah keluarga setiap anggotanya benar – benar saling mengasihi dan memperhatikan
satu sama lain.
Namun apabila kita melihat di masa sekarang, mungkin kita pernah menjumpai sebuah
“keluarga sibuk”. Papa sibuk kerja, Mama juga bekerja, dan anak hanya duduk menanti
sebuah pelukan hangat dari orangtuanya.
Dan cerita seperti ini saya dengar langsung dari seorang teman saya yang tinggal di
“kota sibuk”, dimana pagi – pagi benar harus sudah berangkat kerja. Pulang malam
sudah tinggal capek. Sudah tidak ada waktu lagi untuk saling memperhatikan. Maka
tidak heran kalau lama kelamaan “mutiara tiada tara” tersebut mulai retak.
Dan apabila tidak ada satu anggota keluarga yang sadar akan hal tersebut dan
ingin memperbaikinya, maka keretakkan pasti bertambah parah, dan akhirnya pecah
berantakan.
Sangat disayangkan bila hal tersebut sampai terjadi.
Oleh karena itu, pada hari raya keluarga kudus ini, kita mau bersama – sama belajar
dari surat kepada umat di kolose :
Kol 3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam
Tuhan.
Kol 3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Kol 3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang
indah di dalam Tuhan.
Kol 3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Dan sebagai salah satu impian tahun baru 2014, marilah kita membuat resolusi untuk
keluarga kita masing – masing, untuk menemukan harga yang paling berharga di
dalam sikap saling mengasihi di dalam keluarga.
Daniel Anugroho, S.E, C.Ht-QHI
34
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Senin 30 Desember 2013 : Bersih Bersih hati
1Yoh 2:12-17Luk 2:36-40
Luk 2 :38b “ berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan
kelepasan untuk Yerusalem”
Beberapa hari lalu saya mencuci mobil saya, mumpung anak dan istri lagi mudik,
jadi ada waktu lebih banyak untuk bersih bersih. Saya biasa mencuci mobil di tempat
pencucian mobil otomatis yg cepat sekali, jadi mobil masuk ke lokasi langsung disiram
air, trus disabuni dengan merata, lalu masuk ke mesin cuci mobilnya, dengan disikat
secara otomatis, keluar dari mesin tersebut “cling’ mobil dah bersih, debu debu dah
hilang terbawa air. Waktu sampai dirumah, saya membereskan yang ada didalam
mobil tersebut, ternyata ada remah kue, pasir dan beberapa kotoran juga.
Hal ini mungkin sama dengan kehidupan kita, rajin ke Gereja untuk misa, ikut acara
acara komunitas yang lain, jadi kita ‘kelihatan’ lebih bersih, tapi mari kita menyelidiki hati
kita apa didalam hati kita sudah bersih juga? apa kondisinya sama seperti mobil saya?
ada remah2 dengki, ada pasir marah, kotoran iri, dan lain lainnya juga.
Pada bacaan hari ini kita diingatkan bahwa hanya melalui Yesus (Anak itu) kita akan
mendapatkan kelepasan, maka mari kita belajar bersama sama membersihkan semua
kotoran didalam kehidupan kita, kita menyerahkan segala beban kita kepada Yesus.
kita akan menyambut Tahun Baru dengan hari dan jiwa yang lebih bersih dengan visi
dan misi yang lebih jelas.
Semoga kita semua diberkati.
Prast
Vol. 49/2013
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 35
Selasa 31 Desember 2013 : Tanpa Yesus
1Yoh 2:18-21, Yoh 1:1-18
Yoh 1:12 Tetapi semua orang yang menerimaNya,diberiNya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.
Seperti udara yang tidak kita lihat, tidak dapat kita pegang, bahkan sering tidak kita
sadari, tetapi sebenarnya dapat kita rasakan jika kita mau. Melalui hembusan angin,
melalui udara yg kita hirup. Tetapi apakah kita mau untuk menyadarinya? Kita tidak
dapat hidup tanpa udara.
Begitu juga Yesus dalam kehidupan kita. Masih banyak yang tidak mengenal bahkan
tidak menyadari bahwa Yesus sungguh hadir dalam setiap kehidupan kita seperti
udara. Mungkin kita tidak bisa melihat & memegangNya secara langsung tapi kita bisa
merasakan kehadiranNya jika kita mau..., jika hati kita menerima dan mempercayaiNya
Mempercayai, bahwa Yesus sebagai firman Allah yg hidup dalam setiap tindakan dan
perkataanNya. Roh Allah memenuhi Yesus, sehingga setiap perkataan dan perbuatan
Yesus adalah kebenaran (Yoh 14:6 , Yoh 1:14,17). Dengan begitu kita bisa melihat
gambaran Allah tercermin utuh dalam pribadi Yesus.
Sebagai konsekuensi kepercayaan kita akan Yesus, tentu harus kita nyatakan dalam
bentuk tindakan (Yak 2:26, Iman tanpa perbuatan adalah mati). Bertindak untuk patuh
dalam setiap ajaranNya, setia dalam jalan yg Dia tunjukan, juga berusaha meneladani
Yesus dalam kehidupan kita.
Memang dengan kelemahan & kekurangan kita, sering kita merasa tidak mampu
mengikuti Yesus yang maha sempurna & kebenaran sejati. Tetapi didalam Yesus, kita
diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, sehingga kita beroleh kasih karunia,
yang memberi kekuatan untuk bertahan dijalanNya sampai akhir (Filipi 4:13) dan yang
menyelamatkan (Efesus 2:8-9).
*** Sebagai anak-anak Allah, kita tidak dapat HIDUP tanpa Yesus***
Lia
36
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 49/2013
Download