ANALISIS NILAI EDUKATIF DALAM CERITA RAKYAT MELAYU KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL JUPRI NIM 100388201234 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015 ABSTRAK Jupri, 2015. Analisis Nilai Edukatif Dalam Cerita Rakyat Melayu Kabupaten Karimun. Skripsi Tanjungpinang. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbiing: 1) Drs. Said Barakbah Ali, M.M. Pembimbing: 2) Drs. Suhardi, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan/mengetahui nilai edukatif yang terdapat dalam cerita rakyat Melayu Kabupaten Karimun. Pendeskripsian nilai edukatif (pendidikan) meliputi nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan hal yang menjadi masalah, menganalisis, dan menafsirkan data yang ada mulai dari pengumpulan data, penyusunan data sekaligus menginterprestasikan data tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan dari beberapa sumber, yaitu informan, tempat, dan benda-benda fisik dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi langsung dan teknik pustaka. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis data yang meliputi mengidentifikasi data yang berbentuk tulisan, kasifikasi, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini. Dapat ditarik simpulan, nilai edukatif dalam cerita rakyat Melayu Kabupaten Karimun yang berbentuk legenda yaitu cerita rakyat Badang, Pulai Cermin dan Kayu Tas, Asal Usul Nama Meral, Batu Beliang, Legenda Engku Hitam Kerajaan Sulit, dan Legenda Tanjung Ambat terdiri dari nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya. Nilai religius yang terdapat dalam cerita rakyat Melayu Kabupaten Karimun meliputi selalu mendekatkan diri pada Tuhan, memiliki ilmu agama yang tinggi, selalu bersyukur, tawakal/berserah diri pada Tuhan, mengerjakan perintah Allah, dan selalu berdo’a pada Allah S.w.t. Nilai moral meliputi selalu berlapang dada, menepati janji, berkata jujur, saling menghargai, patuh pada orang tua, tidak boleh sombong, bijaksana, dan jangan angkuh atau durhaka dengan orang tua. Nilai pendidikan sosial meliputi rasa saling bantu membantu, bekerja sama, saling sayang menyayangi, dan sikap saling memberi antar sesama. Nilai pendidikan budaya meliputi adat pemberian gelar sebagai tanda hormat/menghormati seseorang, pelestarian budaya, budaya musyawarah, budaya perjodohan, budaya mengangkat supah, dan adat memohon izin atau restu kepada orang tua. Kata Kunci : Nilai Edukatif, Cerita Rakyat Melayu 1. Pendahuluan Kebudayaan berkembang di Indonesia sudah sangat beragam. Beragamnya kebudayaan di Indonesia memperlihatkan akan kekayaan Indonesia. Dalam perkembangan kebudayaan terdapat perkembangan sastra yang juga sama-sama berkembang di masyarakat itu sendiri. Sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, sastra banyak memberikan manfaat terhadap masyarakat pendukungnya. Sastra terbagi dua, yaitu sastra lisan (unwritten literature) dan sastra tulisan (written literature). Sastra lisan adalah jenis atau kelas karya tertentu yang dituturkan dari mulut ke mulut tersebar secara lisan. Berbagai sastra lisan (cerita rakyat) yang berkembang di Indonesia, memiliki kandungan nilai-nilai edukatif (pendidikan) yang tinggi. Sastra lisan (cerita rakyat) berperan penting untuk pembelajaran dalam masyarakat lewat pesan-pesan yang tersirat di dalam ceritanya. Namun, sekarang ini cerita rakyat semakin kurang peminatnya dan terkesan semakin menghilang dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Hal ini dikarenakan cerita rakyat sudah jarang sekali bahkan hampir tidak pernah lagi diceritakan oleh orang tua kepada anak-anak mereka atau kepada generasi muda sekarang. Banyaknya orang tua yang melupakan cerita rakyat ini maka lama-kelamaan budaya sastra lisan ini akan punah sehingga, cerita rakyat seakan kehilangan pamornya dikalangan penikmat sastra lisan atau cerita rakyat. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan terhadap “Analisis Nilai Edukatif dalam Cerita Rakyat Melayu Kabupaten Karimun” adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang diamati. Penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung dan teknik pustaka. Dengan teknik Observasi langsung, daerah penelitian dapat langsung diamati dan dipelajari sehingga, lokasi dapat dipilih, kemudian ditentukan cerita yang akan diteliti. Observasi dilakukan dengan mengunjungi langsung daerah-daerah atau lembaga yang menyimpan arsip-arsip yang berkaitan dengan data penelitian. Pengumpulan data sastra lisan dapat diawali dengan langkah perekaman. Rekaman sastra lisan dapat mengguanakan foto, tape recorder, dan VCD. Dari dua alat ini, yang paling membantu peneliti adalah dengan rekaman audiovisual. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian terhadap Nilai Edukatif dalam Cerita Rakyat Melayu Kabupaten karimun. dari hasil penelitian diperoleh sebelas nilai pendidikan religius, tiga belas nilai pendidikan moral, tujuh nilai pendidikan sosial, dan delapan nilai pendidikan budaya. Keseluruhan nilai diperoleh dari enam cerita rakyat Melayu Kabupaten Karimun diantaranya : 1) Badang, 2) Pulai Cermin dan Kayu Tas, 3) Asal Usul Nama Meral, 4) Batu Beliang, 5) Legenda Engku Hitam Kerajaan Sulit, dan 6) Legenda Tanjung Ambat. 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang dilakukan peneliti melalui instrument penelitian, maka dapat dii simpulkan dalam cerita rakyat Melayu Kabupaten Karimun terdapat empat nilai edukatif atau nilai pendidikan. Nilai pendidikan yang terkanung dalam enam cerita rakyat Melayu Kabupaten Karimun yang berbentuk legenda di antaranya nilai pendidikan peligius, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya. Daftar Pustaka Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta:Andi Offset. Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia : Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Djajasudarma, T. Fatimah. 2010. Metode Linguistik. Bandung:Refka Aditama. Djamaris, Edwar. 1994. Sastra Daerah Di Sumatra : Analisis, Tema, Amanat, dan Nilai Budaya. Jakarta:Balai Pustaka. Endraswara, Suwardi. 2010. Metodologi Penelitian Sastra : Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta:Caps. Friska, Rahayu. 2013. Analisis Nilai-nilai Moral dalam Cerita Rakyat Hang Tuah, Kesatria Melayu Diceritakan Kembali Oleh Nunik Utami. Skripsi pada FKIP UMRAH Tanjungpinang: tidak diterbitkan. Galba, Sindu, dkk. 2001. Sejarah Daerah Kabupaten Karimun 3. Karimun. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Karimun. Hasbullah. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Ibrahim, Abdul Kadir, dkk. 2010. Revitalisasi Budaya Melayu : Filosofi Dunia Melayu. Tanjungpinang:Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Marhainy. 2012. Analisis Nilai Pendidikan pada Novel Hapalan Shalat Delisa Karya Tere-Liye. Skripsi pada FKIP UMRAH Tanjungpinang: tidak diterbitkan. Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:UGM Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak : Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta:UGM Press. Riadi, Adrian. 2013. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Novel Surat Dahlan Karya Khrisna Pabichara. Skripsi pada FKIP UMRAH Tanjungpinang: tidak diterbitkan. Rukmini, Dewi. 2009. Cerita Rakyat Kabupaten Sragen (Suatu Kajian Truktural dan Nilai Edukatif). Tesis. Surakarta:UNS. Sadulloh, Uyoh. 2012. Pengantar Fisafat Pendidikan. Bandung:Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metodologi Peneitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta. Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Depok:Komodo Books. Tarigan, Hendry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung:Angkasa. Toha, Riris K, Sarumpaet. 2010. Pedoman Penelitian Anak. Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Tohirin. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta:Raja Grafindo Persada.