bab vii perumusan strategi perusahaan

advertisement
BAB VII
PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN
7.1.
Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh
beberapa faktor strategi internal yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha Tyas
Orchid di Kota Bogor. Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi
kekuatan bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Hasil Analisis Lingkungan Internal Tyas Orchid, Bogor, Jawa Barat
Faktor Internal
Manajemen
Pemasaran
Kekuatan
1. Komunikasi yang terjalin
baik antara pemilik dan
karyawan
2. Memiliki beberapa
diversifikasi produk
sehingga dapat
memperkecil resiko usaha
3. Pelayanan yang baik
kepada konsumen
Kelemahan
1. Kurangnya tenaga kerja
khususnya dibidang pemasaran
2. Promosi yang dilakukan masih
terbatas
3. Modal
yang
digunakan
merupakan modal sendiri
4. Belum memiliki legalitas badan
hukum
Keuangan
Produksi/Operasi 4. Produk yang dihasilkan
Sumberdaya
Manusia
Litbang
merupakan produk
berkualitas
5. Memiliki tenaga kerja yang
berpengalaman di bidang
tanaman hias
5. Tidak memiliki laboratorium
sehingga perusahaan tidak
dapat melakukan perbanyakan
tanaman hias memalui teknik
kultur jaringan
Kekuatan
Kekuatan yang dapat diidentifikasi dari Tyas Orchid adalah sebagai berikut :
1) Komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik
Suasana kerja dalam Tyas Orchid lebih cenderung ke arah kekeluargaan
sehingga komunikasi yang terjadi antara pemilik dan karyawan tidak bersifat
kaku. Kondisi ini dapat membuat para tenaga kerja merasa nyaman dengan
lingkungan kerjanya yang pada nantinya dapat menciptakan loyalitas
karyawan terhadap perusahaan.
2) Memiliki beberapa unit bisnis sehingga dapat memperkecil resiko usaha
Tyas Orchid memiliki beberapa unit bisnis yaitu penjualan tanaman hias dan
rangkaian bunga, jasa penyewaan tanaman hias dalam pot dan penyewaan
rangkaian bunga, dan saat ini Tyas Orchid sedang mencoba memasuki bisnis
wedding decoration. Hal ini dilakukan oleh Tyas Orchid untuk memperkecil
resiko usaha.
3) Pelayanan yang baik kepada konsumen
Perusahaan selalu memaksimalkan pelayanannya kepada konsumen. Sebagai
contoh jika Tyas Orchid melakukan pengiriman rangkaian bunga kepada
pelanggan untuk kepentingan meeting maka Tyas Orchid selalu menyediakan
bunga potong cadangan untuk berjaga-jaga jika ada rangkaian bunga yang
rusak. Selain itu Tyas Orchid juga menerima pesanan baik dalam skala kecil
maupun skala besar kecuali untuk pesanan luar daerah Bogor Tyas Orchid
menetapkan jumlah minimal pemesanan.
4) Produk yang dihasilkan merupakan produk berkualitas
Perusahaan sangat menjaga kualitas produknya karena dengan produk yang
berkualitas, Tyas Orchid dapat memberikan yang terbaik kepada seluruh
konsumennya. Keuntungan bukan satu-satunya tujuan utama perusahaan
melainkan
kepuasan
konsumen
dengan
mendapatkan
produk-produk
berkualitas yang dihasilkan Tyas Orchid.
5) Memiliki tenaga kerja yang berpengalaman di bidang tanaman hias
Tenaga kerja tetap yang dimiliki Tyas Orchid merupakan tenaga kerja yang
memiliki banyak pengalaman di bidang tanaman hias. Bapak Warmat yang
bertanggungjawab dengan kegiatan yang ada dikebun pernah bekerja disalah
satu perusahaan budidaya anggrek terkenal yang ada di Parung selama kurang
lebih dari 10 tahun.
77 Kelemahan
Faktor-faktor strategi internal yang menjadi kelemahan Tyas Orchid adalah
sebagai berikut :
1) Kurangnya tenaga kerja dibidang pemasaran
Saat ini Tyas Orchid hanya memiliki tiga orang karyawan tetap dan satu
karyawan lepas. Untuk bidang pemasaran pemilik Tyas Orchid yang langsung
melakukannya, oleh karena itu kegiatan pemasaran yang dilakukan masih
terbatas. Mengingat pemilik memiliki kegiatan lain seperti melakukan
kegiatan sebagai ibu rumah tangga.
2) Tidak memiliki legalitas badan hukum
Menurut hasil wawancara, pemilik mengalami kesulitan untuk membuat
badan hukum bagi perusahaannya. Selain itu untuk membuat badan hukum
tersebut dibutuhkan waktu yang sedikit lama sehingga pemilik hingga saat ini
belum mengajukan untuk membuat badan hukum. Hal ini nantinya dapat
mengakibatkankan perusahaan menghadapi hambatan-hambatan usaha seperti
pengajuan peminjaman dana ke lembaga keuangan.
3) Promosi yang dilakukan masih terbatas
Saat ini Tyas Orchid melakukan kegiatan promosi melalui brosur, proposal
bisnis dan mengikuti pameran-pameran tanaman hias baik yang diadakan oleh
pemerintah maupun swasta namun untuk promosi yang dilakukan kebanyakan
masih mempromosikan unit bisnis tanaman hias. Sedangkan untuk bisnis lain
belum dilakukan promosi melalui brosur dan media cetak lainnya.
4) Modal yang digunakan merupakan modal sendiri
Keterbatasa modal merupakan masalah yang sering dihadapi oleh suatu usaha
yang bergerak pada skala kecil maupun menengah. Kondisi ini juga terjadi
pada Tyas Orchid dimana keterbatasan modal ini menghambat pihak Tyas
Orchid untuk memperluas tempat produksi dan memperbaiki sarana produksi.
5) Tidak memiliki laboratorium sehingga perusahaan tidak dapat melakukan
perbanyakan tanaman hias memalui teknik kultur jaringan
Tyas Orchid memiliki tenaga kerja yang dapat memperbanyak tanaman hias terutama
anggrek dengan menggunkan teknik kultur jaringan, kegiatan tersebut harus
dilakukan di dalam ruangan yang khusus dan streril seperti laboratorium. Namun
hingga saat ini Tyas Orchid belum memiliki laboratorium.
78 7.2.
Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka
diperoleh beberapa faktor strategi eksternal yang berupa kekuatan dan kelemahan
usaha Tyas Orchid di Kota Bogor. Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang
menjadi kekuatan bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut :
Tabel 18. Hasil Analisis Lingkungan Eksternal Tyas Orchid, Bogor, Jawa Barat
Faktor Eksternal
Peluang
1. Peraturan pemerintah yang
menyebabkan harga bibit dan
benih tanaman hias impor
menjadi murah
Lingkungan
Makro
Politik
Ekonomi
1. Peraturan Pemerintah No. 38
Tahun 2007 mengenai
penerbitan SIUP dengan
PTSP
2. Pertumbuhan ekonomi Kota
Bogor yang semakin
membaik
3. Dukungan pemerintah
terhadap pembiayaan usaha
kecil menengah melalui
lembaga keuangan
Sosial, Budaya,
Demografi dan
Lingkungan
Teknologi
Ancaman
2. Perubahan cuaca yang sangat
cepat
3. Tren pasar tanaman hias yang
cepat berubah dan sulit untuk
diperkirakan
4. Adanya perkembangan
teknologi dalam
memperbanyakan tanaman
hias
5. Pemanfaatan perkembangan
teknologi komunikasi yang
telah ada misalnya website
4. Hambatan masuk ke dalam
Lingkungan
bisnis tanaman hias kecil
Mikro
Ancaman
pendatang baru
Produk Pengganti 6. Fungsi produk tanaman hias
(subsitusi)
tidak dapat digantikan
Kekuatan TawarMenawar Pembeli
Persaingan antar
perusahaan sejenis
5. Pembeli memiliki kekuatan
untuk menentukan pilihan
diantara perusahaan tanaman
hias yang ada
6. Terdapat 11 perusahaan yang
merupakan pesaing dari Tyas
Orchid
79 Peluang
Kekuatan yang menjadi peluang bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut :
1) Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 mengenai penerbitan SIUP dengan
PTSP
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2007
Pasal 8 ayat 3 yang menyatakan bahwa penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan dilakukan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP
dibentuk oleh pemerintah guna menghindari pungutan-pungutan liar yang
tidak resmi. Dengan adanya PTSP ini diharapkan pengurusan SIUP dapat
lebih mudah.
2) Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik
Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik maka diharapkan
mampu mendukung kelancaran dan perkembangan berbagai kelompok usaha
yang beroperasi di Kota Bogor. oleh karena itu, kondisi ini merupakan
peluang yang sangat besar abgi Tyas Orchid untuk mengembangkan usahanya.
3) Dukungan pemerintah terhadap pembiayaan usaha kecil menengah melalui
lembaga keuangan
Untuk mengatasi masalah permodalan bagi pelaku usaha telah dilakukan
beberapa upaya oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang
berkerjasama dengan lembaga keuangan, diantaranya skim kredit yang
ditawarkan oleh BRI (Bank Rakyat Indonesia) melalui program KUR (Kredit
Usaha Rakyat).
4) Adanya perkembangan teknologi dalam memperbanyakan tanaman hias
Perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan kualitas tanaman hias.
Salah satu contaoh perkembangan teknologi perbanyakan dan peningkatan
kualitas tanaman hias adalah perbanyakan tanaman hias dengan teknik kultur
jaringan yaitu bibit dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar dan cepat,
bibit unggul, cepat berbunga serta tahan lama dan penyakit, seragam atau
sama dengan induknya, efisiensi tempat dan waktu, tidak tergantung musim,
dapat diperbanyak secara kontinyu untuk skala besar biaya lebih murah.
5) Pemanfaatan perkembangan teknologi komunikasi yang telah ada misalnya
website
80 Perkembangan teknologi komunikasi seperti internet akan memberikan
kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi serta dapat
menghemat biaya. Pemasaran pada masa sekarang tidak hanya dengan
pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetapan harga terjangkau atau
penyaluran produk yang tepat, tetapi produsen harus dapat menyebarkan
informasi produk kepada konsumen. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan
promosi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang tersedia.
6) Fungsi produk tanaman hias tidak dapat digantikan
Tanaman hias memiliki fungsi sebagai estetika dan dapat membersihkan udara
lingkungan dari polusi secara alami. Fungsi tanaman hias tersebut saat ini
lebih berkembang lagi seperti sebagai media untuk menyampaikan rasa
belasungkawa, ucapan selamat, penghargaan dan juga digunakan di banyak
acara keagamaan dan acara adat lainnya. Fungsi tanaman hias yang telah
berkembang tersebut tidak dapat digantikan dengan barang apapun
Ancaman
Faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi Tyas Orchid adalah sebagai berikut :
1) Peraturan pemerintah yang menyebabkan harga bibit dan benih tanaman hias
impor menjadi murah
Adanya penghapusan PPN atas impor tanaman hias mengakibatkan
membanjirnya produk-produk impor di pasar Indonesia sehingga harga pasar
menjadi jatuh.
2) Perubahan cuaca yang sangat cepat
Perubahan faktor lingkungan yang kurang stabil akibat perubahan cuaca yang
berlangsung cepat seperti perubahan suhu, kelembapan dan intensitas cahaya
mempengaruhi kualitas tanaman. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan.
3) Tren pasar tanaman hias yang cepat berubah dan sulit untuk diperkirakan
Ancaman lain yang harus diantisipasi pihak perusahaan adalah tren pasar yang
mengalami perubahan pasar sangat cepat. Tren tanaman hias adalah sesuatu
yang sangat sulit untuk diperkirakan. Tren tanaman pada tahun 2004 yaitu
aglonema tergeser oleh tren tanaman anthurium pada tahun 2006. Keberadaan
jenis tanaman baru yang mulai menjadi tren akan berdampak pada penjualan
81 tanaman hias yang menjadi trend sebelumnya juga akan menurunkan
penjualan tanaman hias lainnya
4) Hambatan masuk ke dalam bisnis tanaman hias kecil
Hambatan masuk ke dalam bisnis tanaman hias yang kecil mengakibatkan
setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendirikan bisnis
tanaman hias. Kondisi ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi perusahaan
yang telah ada termasuk Tyas Orchid karena adanya perebutan pangsa pasar
atau sumber daya produksi.
5) Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara perusahaan
tanaman hias yang ada
Secara umum, pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan dalam
membeli produk tanaman hias sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini
disebabkan oleh semakin meningkatkannya jumlah perusahaan tanaman hias
menawarkan produk yang semakin bervariasi dan semakin banyak jenisnya
termasuk dari segi mutu produk dan harga jual produk. Oleh karena itu,
kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi Tyas Orchid.
6) Terdapat 11 perusahaan yang merupakan pesaing dari Tyas Orchid
Di daerah kota Bogor terdapat 11 perusahaan yang bergerak dibidang tanaman
hias yang merupakan pesaing dari Tyas Orchid dengan skala usaha yang
berbeda-beda yaitu mulai dari para hobies hingga perusahaan yang berskala
besar.
7.3.
Analisis Matriks IFE
Setelah diperoleh faktor-faktor strategi internal usaha tanaman hias Tyas
Orchid yang meliputi kekuatan dan kelemahan, dilakukan juga pemberian
kuisioner kepada empat responden yaitu direktur sekaligus pemilik perusahaan
yaitu Bapak Ir. Cecep Badrudin beserta istri Ir. Dasmilia Virgarini yang
menangani bagian pemasaran, keuangan dan operasional, kepala bagian
holtikultura dari dinas pertanian kota Bogor dan staff yang menangani bidang
tanaman hias dari Dinas Pertanian Kota Bogor. Pengisian kuisioner ini tidak
hanya melibatkan pihak internal perusahaan tetapi juga melibatkan pihak eksternal
diluar perusahaan, sehingga hasil pengisian kuisoner lebih bersifat objektif.
82 Kuisioner diisi oleh mesing-masing responden untuk pembobotan dengan
menggunakan paired comparsion matrix. Selanjutnya dilakukan peringkatan
untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan. Adapun pembobotan dan
peringkatan pada variabel kekuatan dan kelemahan untuk masing-masing
responden dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Setelah diperoleh hasil
pembobotan dan peringkatan untuk masing-masing responden, dilanjutkan dengan
pencarian nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkatan dari seluruh
responden, dengan cara membagi hasil penjumlahan seluruh nilai pembobotan
atau peringkat dari seluruh responden untuk masing-masing variabel kekuatan dan
kelemahan dengan jumlah responden. Adapun nilai rata-rata hasil pembobotan
dan peringkat untuk untuk variabel kekuatan dan kelemahan pada usaha tanaman
hias Tyas Orchid dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Setelah diperoleh nilai
bobot dan peringkat rata-rata dari tiap variabel, dapat diketahui bobot skor ratarata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot rata-rata dengan
peringkat rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada Tyas
Orchid (Tabel 19).
Tabel 19. Analisis Matriks IFE pada Tyas Orchid
Faktor-faktor Strategi Internal
KEKUATAN
Komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik
Bobot
Rata-rata
Rating Bobot Skor
Rata-rata Rata-rata
Pelayanan yang baik kepada semua konsumen
Perusahaan selalu mengutamakan dan menjaga kualitas produk
Memiliki tenaga kerja yang berpengalaman di bidang tanaman hias
0,115
0,096
0,088
0,094
0,096
4,00
4,00
3,50
3,50
3,00
0,461
0,386
0,309
0,329
0,289
1,774
KELEMAHAN
Tidak memiliki legalitas badan hukum
Kurangnya tenaga kerja di bidang pemasaran
Promosi yang dilakukan masih terbatas
Modal yang digunakan merupakan modal sendiri
Tidak memiliki laboratorium (Litbang)
0,096
0,107
0,099
0,115
0,091
1,50
1,00
1,50
2,00
2,00
Total
1,000
0,145
0,107
0,149
0,231
0,182
0,814
2,588
Memiliki beberapa diversifikasi produk sehingga dapat memperkecil resiko usaha
Pada Tabel 19 berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE terlihat bahwa
komunikasi antara pemilik dan karyawan terjalin baik merupakan kekuatan utama
perusahaan dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,461. Tingginya bobot skor rata-
83 rata yang terdapat pada variabel tersebut karena pemilik memperhatikan
karyawannya dan memberikan motivasi kepada karyawannya agar giat bekerja.
Sedangkan yang menjadi kelemahan utama dari perusahaan yaitu kurangnya
tenaga kerja dibidang pemasaran dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,117.
Dengan kelemahan Tyas Orchid yang tidak memiliki tenaga kerja di bidang
pemasaran membuat pemilik kewalahan dalam menjalankan kegiatan pemasaran
seperti menawarkan produk-produk ke perusahaan-perusahaan dan membuat
kegiatan promosi lainnya.
Tyas orchid memiliki beberapa diversifikasi produk tanaman hiasnya. Hal
ini dilakukan oleh pemilik untuk mengatasi masa-masa penurunan penjualan
untuk produk tanaman hias Anggrek maupun yang lainnya dan agar perusahaan
masih dapat terus berjalan. Dari matriks IFE Tyas Orchid dapat dilihat bahwa
memiliki beberapa diversifikasi produk sehingga dapat memperkecil resiko usaha
merupakan bobot skor rata-rata kedua tertinggi setelah komunikasi antara pemilik
dan karyawan terjalin baik yaitu sebesar 0,386. Selain komunikasi antara pemilik
dan karyawan terjalin baik, perusahaan juga harus memperhatikan dan menjaga
kualitas produk agar para konsumen dapat menjadi loyal terhadap perusahaan
karena hal ini merupakan kekuatan ketiga tertinggi perusahaan Tyas Orchid
dengan bobot skor rata-rata sebesar 0,329.
7.4.
Analisis Matriks EFE
Setelah diperoleh faktor-faktor strategis eksternal pada Tyas Orchid yang
meliputi pelaung ancaman, dilanjutkan pengisisan kuisioner kepada ke empat
responden seperti halnya pengisian kuisioner untuk lingkungan internal
perusahaan. Untuk pemberian bobot pada variabel peluang dan ancaman juga
menggunakan paired comparison matrix. Selanjutnya dilakukan peringkatan
untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman. Adapun pembobotan dan
peringkatan pada variabel peluang dan ancaman untuk masing-masing responden
dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7. Setelah diperoleh hasil pembobotan dan
peringkatan untuk masing-masing responden, dilanjutkan dengan pencarian nilai
rata-rata hasil pembobotan dan peringkatan dari seluruh responden dengan cara
membagi hasil penjumlahan seluruh nilai pembobotan atau peringkat dari seluruh
84 responden untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman dengan jumlah
responden. Adapun nilai rata-rata hasil pembobotan dan peringkat untuk variabel
peluang dan ancaman pada Tyas Orchid dapat dilihat di Lampiran 8 dan 9. Setelah
diperoleh nilai bobot dan peringkat rata-rata dari tiap variabel dapat diketahui
bobot skor rata-rata dari tiap variabel. Nilai ini merupakan perkalian antara bobot
rata-rata dengan peringkat rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks
EFE pada Tyas Orchid (Tabel 20).
Tabel 20. Analisis Matriks EFE pada Tyas Orchid
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Bobot
Rata-rata
Rating
Rata-rata
Bobot Skor
Rata-rata
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 mengenai penerbitan SIUP dengan PTSP
Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang semakin membaik
Dukungan pemerintah terhadap pembiayaan usaha kecil menengah melalui lembaga keuangan
Adanya perkembangan teknologi dalam memperbanyak tanaman hias
Pemanfaatan perkembangan teknologi komunikasi yang telah ada misalnya website
Fungsi produk tanaman hias tidak dapat digantikan
0,083
0,088
0,081
0,090
0,089
0,084
3,25
3,25
2,50
2,75
2,75
2,50
0,271
0,287
0,203
0,247
0,245
0,211
1,465
Peraturan pemerintah yang menyebabkan harga bibit, benih tanaman hias impor menjadi murah
Perubahan cuaca yang sangat cepat
Tren pasar tanaman hias yang cepat berubah dan sulit untuk diperkirakan
Hambatan masuk ke dalam bisnis tanaman hias kecil
Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara perusahaan tanaman hias yg ada
Terdapat 11 perusahaan yang merupakan pesaing dari Tyas Orchid
0,080
0,077
0,086
0,077
0,082
0,082
3,00
2,00
2,50
3,00
3,50
3,00
Total
1,000
0,239
0,154
0,215
0,231
0,286
0,247
1,371
2,836
PELUANG
ANCAMAN
Pada Tabel 20 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Bogor yang
semakin membaik merupakan bobot skor rata-rata tertinggi yaitu sebesar 0,247.
Hal ini mengindikasikan bahwa dengan membaiknya perekonomian Kota Bogor
merupakan peluang utama yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan. Sedangkan
ancaman utama yang harus perusahaan waspadai yaitu pembeli memiliki kekuatan
untuk menentukan pilihan diantara perusahaan tanaman hias yang ada dengan
bobot skor rata-rata sebesar 0,286.
7.5.
Analisis Matriks IE
Setelah diperoleh total bobot skor rata-rata dari matriks IFE (2,588)
maupun EFE (2,836) kemudian hasil tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
85 posisi perusahaan melalui matriks IE. Berikut ini merupakan hasil matriks IE pada
Tyas Orchid (Gambar 6).
SKOR BOBOT TOTAL IFE
Kuat
4,0
Rata-rata
Lemah
3,0-4,0
2,0-2,99
1,0-1,99
(I)
(II)
(III)
SKOR BOBOT TOTAL EFE
Tinggi
3,0-4,0
3,0
Menengah
(IV)
2,0-2,99
2,0
(V)
(VI)
Tyas Orchid
Rendah
(VII)
1,0-1,99
(VIII)
(IX)
1,0
Gambar 6. Analisis Matriks IE Usaha Tanaman Hias Tyas Orchid
Gambar 6 menunjukkan bahwa posisi Tyas Orchid berada pada kuadran V
yaitu memiliki kemampuan internal yang sedang dan eksternal yang sedang.
Perusahaan seperti ini paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi hold and
maintance (pertahankan dan pelihara). Strategi yang biasa digunakan oleh
perusahaan yang terletak pada kuadran ini yaitu penetrasi pasar dan
pengembangan produk. Penetrasi pasar (market penetration) adalah strategi yang
mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar
saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar meliputi
penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk promosi,
penawaran produk-produk promosi penjualan secara ekstensif atau melipat
gandakan upaya-upaya pemasaran. Sedangkan pengembangan produk (product
development) yaitu strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan
cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini.
86 Pengembangan produk biasanya membutuhkan pengeluaran yang sangat besar
untuk penelitian dan pengembangan.
7.6.
Analisis Matriks SWOT
Analisis matrks SWOT menggunakan data yang telah diperoleh dari
matriks IFE dan EFE. Empat startegi utama yang disarankan yaitu SO (Stregth
and opportunities), WO (weakness and opportunities), ST (strength and threats)
dan WT (weakness and threats). Adapun hasil analisis matriks SWOT dapat
dilihat pada Lampiran 10.
Berdasarkan analisis matriks SWOT maka alternatif atau pilihan startegi
yang dapat diberikan untuk pengembangan Tyas Orchid adalah sebagai berikut :
1) Strategi S-O, strategi ini dibuat berdasarkan penggunaan kekuatan perusahaan
untuk memanfaatkan peluang. Strategi yang dapat diterapkan dalam
memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada yaitu mempertahankan kualitas
produk dan meningkatkan pelayanan untuk mempertahankan loyalitas
konsumen. Tyas Orchid merupakan perusahaan tanaman hias yang memiliki
beberapa unit bisnis yaitu penjualan berbagai jenis tanaman hias, penyewaan
tanaman hias dalam pot, penyewaan rangkaian bunga dan saat ini Tyas Orchid
memiliki unit bisnis baru yaitu wedding decoration. Dari beberapa unit bisnis
tersebut Tyas Orchid memiliki beberapa konsumen tetap untuk produk
penyewaan tanaman hias dalam pot dan penyewaan rangkaian tanaman hias
yang telah melakukan kontrak kerja selama dua tahun. Untuk tetap
mempertahankan konsumen tetapnya Tyas Orchid harus terus menjaga
kualitas produknya dari segi packing dan meningkatkan pelayanan kepada
konsumennya. Hal ini juga dapat dilakukan oleh Tyas Orchid untuk dapat
bersaing dipasaran.
2) Strategi W-O yang dihasilkan yaitu membuat SIUP perusahaan agar dapat
mengajukan
pinjaman
modal
sehingga
perusahaan
dapat
lebih
mengembangkan usahanya. Saat ini Tyas Orchid hanya menggunakan modal
sendiri untuk menjalankan usahanya. Peminjaman modal ke lembaga
keuangan memerlukan adanya badan hukum namun hingga saat ini Tyas
Orchid belum memiliki badan hukum. Adanya Peraturan Pemerintah
87 mengenai penerbitan SIUP yang lebih mudah dapat membantu Tyas Orchid
untuk segera membuat SIUP, dengan begitu Tyas Orchid dapat melakukan
peminjaman modal kepada lembaga keuangan yang ada dan mengunakan dana
tersebut untuk mengembangkan usahanya.
3) Strategi S-T yang dihasilkan yaitu membuat perencanaan produksi tanaman
hias yang akan ditanam. Adanya perubahan cuaca yang sangat cepat dan
adanya tren tanaman hias yang sulit untuk diprediksikan merupakan salah satu
kendala dalam membudidayakan tanaman hias. Oleh karena itu perusahaan
perlu membuat perencanaan produksi tanaman hias yang akan dibudidayakan
sehingga perusahaan dapat mengefisienkan sumberdaya yang ada dan
memaksimalkan keuntungan.
4) Strategi W-T yang dapat diterapkan oleh perusahaan yaitu membuat
perencanaan keuangan pemasaran untuk keperluan promosi. Dengan modal
terbatas yang dimiliki perusahaan mengakibatkan promosi yang dilakukan
juga tidak maksimal. Sehingga perlu bagi perusahaan membuat perencanaan
keuangan untuk kebutuhan promosi agar perusahaan dapat mensiasati biaya
untuk keperluan promosi.
7.7.
Analisis Matriks QSPM
Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi melalui tahap pencocokan
yaitu dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, maka tahap akhir dari
analisis formulasi strategi adalah pemilihan strategi yang terbaik. Adapun alat
analisis yang digunakan pada tahap pengembilan keputusan ini adalah Matriks
Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM).
Teknik ini menggunakan input dari analisis tahap masukan dan hasil pencocokan
dari analisis tahap pemanduan untuk menentukan secara objektif diantara
alternatif strategi.
Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan
atau diperbaiki. Nilai AS (Attrativeness Score) menunjukkan daya tarik masingmasing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS
diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada Ibu Ir. Dasmilia Virgarini
88 dengan pertimbangan bahwa beliau yang paling mengetahui dan mengerti segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh Tyas Orchid. Selain itu beliau merupakan penyusun
strategi-strategi perusahaan yang terbaik untuk dijalankan, walaupun untuk
menjalankan strategi-strategi tersebut beliau menanyakan terlebih dahulu kepada
Bapak Ir. Cecep Badrudin selaku pemilik sekaligus suami dari Ibu Lia. Nilai TAS
(Total Attrativeness Scores) responden diperoleh dari hasil perkalian antara bobot
rata-rata dan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan
perhitungan nilai STAS (Sum Total Attrativeness Scores) responden dengan cara
menjumlahkan seluruh nilai TAS dari masing-masing faktor internal dan
eksternal. Adapun perhitungan QSPM dapat dilihat pada Lampiran 11.
Berdasarkan hasil analisis QSPM pada Lampiran 11, bahwa strategi
terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah mempertahankan dan meningkatkan
kualitas produk dan pelayanan untuk mempertahankan loyalitas konsumen agar
dapat bersaing dipasaran dengan nilai STAS (Sum Total Attractiveness Scores)
tertinggi sebesar 6,736. Seluruh alternatif-alternatif strategi tersebut dapat
diperingkatkan sebagai berikut :
1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan untuk
mempertahankan loyalitas konsumen dan agar dapat bersaing dipasaran
(STAS = 6, 736)
2. Membuat perencanaan produksi tanaman hias yang akan ditanam (STAS = 6,
481)
3. Membuat perencanaan keuangan pemasaran untuk keperluan promosi produk
jasa wedding decoration (STAS = 6, 390)
4. Membuat SIUP perusahaan agar dapat mengajukan pinjaman modal sehingga
perusahaan
dapat
membangun
laboratorium
dan
dapat
melakukan
perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan (STAS = 5,533)
89 
Download