BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan (Husnan, 2003:8). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai salah satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dan masyarakat ke sektor-sektor investasi yang produktif. Dari sudut pandang keuangan, pasar modal berfungsi sebagai salah satu media yang efisien untuk mengalokasikan dana dari pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana adalah pemodal dan pihak yang membutuhkan dana adalah perusahaan. Salah satu informasi yang ditentukan pemodal adalah informasi laporan keuangan atau laporan keuangan tahunan. Paling sedikit satu kali dalam setahun perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan keuangan tahunan kepada para pemodal yang ada di bursa. Bagi pemodal, laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Oleh karena itu, publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten) merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para pemodal di pasar modal karena dari publikasi laporan keuangan itu para pemodal dapat mengetahui perkembangan 1 emiten, yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham yang dimiliki. Persoalan yang timbul adalah sejauh mana informasi perusahaan publik mempengaruhi harga saham dipasar modal dan faktor atau variabel apa saja yang menjadikan indikator, sehingga perusahaan dapat mengendalikannya, sehingga tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan nilai saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat dicapai. Semua investor ingin investasinya mendapatkan return yang setinggitingginya. Akan tetapi kenyataan bahwa return dari investasi adalah tidak pasti. Ketidakpastian dari investasi inilah yang dinamakan dengan resiko, yang diukur dengan varian dari return. Keputusan investasi bagi para investor mengandung risiko dan ketidakpastian. Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap investor maupun calon investor. Seorang investor yang rasional, sebelum mengambil keputusan investasi harus mempertimbangkan dua hal, yaitu pendapatan yang diharapkan (expected return) dan risiko (risk) yang tergantung pada jenis investasinya. Investasi pada saham dinilai mempunyai tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain seperti obligasi, deposito dan tabungan. Hal ini disebabkan karena pendapatan yang diharapkan dari investasi pada saham bersifat tidak pasti, dimana mendapatkan saham terdiri dari dividen dan capital gain. Kesanggupan suatu perusahaan untuk membayar dividen ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sedangkan capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham. Risiko investasi saham tercermin pada variabilitas 2 pendapatan (return) saham, baik pendapatan saham individual maupun pendapatan saham secara keseluruhan (return market) di pasar modal. Pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak dapat diperkirakan secara pasti. Pada dasarnya harga saham ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Makin banyak orang membeli saham maka harga saham tersebut cenderung naik, sebaliknya makin banyak orang yang menjual sahamnya maka harga saham tersebut cenderung turun. Namun, dalam jangka panjang kinerja perusahaan (emiten) dan pergerakan harga saham akan bergerak searah. Dengan melihat pentingnya harga saham maka perlu kiranya untuk melihat perkembangan harga saham salah satunya adalah perusahaan yang bergerak disektor perbankan yang go public di PT. Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang bergerak di sektor perbankan dipilih sebagai obyek penelitian ini karena sektor perbankan merupakan urat nadi bagi perekonomian melalui perannya sebagai lembaga perantara dana bagi dunia usaha. Kemajuan dunia usaha tak lepas dari andil perbankan dalam menyalurkan dana bagi sektor riil. Bank juga merupakan lembaga kepercayaan masyarakat. Disamping itu, saham cenderunng lebih diminati investor untuk tujuan perdagangan (trading purpose) bahkan bisa jadi untuk spekulasi. Terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan untuk menganalisis harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan analisis terhadap faktor-faktor fundamental mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor fundamental sangat luas dan komplek, tidak hanya meliputi kondisi-kondisi internal perusahaan, tetapi juga kondisi 3 fundamental makro ekonomi yang berada diluar kendali perusahaan, namun penelitian ini dibatasi hanya menganalisis faktor-faktor fundamental perusahaan dari aspek performance financial. Untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan lazim digunakan ukuran kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan jika kinerja keuangan sudah mewakili kemajuan atau kemunduran suatu perusahaan. Dalam mengukur kinerja keuangan, dapat digunakan rasio keuangan. Analisis terhadap laporan keuangan, investor bisa mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibandingkan harga saham. Informasi akuntasi juga dapat membantu investor dalam melakukan analisis saham serta memprediksi earning dimasa yang akan datang Analisis fundamental, khususnya analisis kinerja keuangan perusahaan, para investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan prospek dimasa depan. Tolak ukur yang sering dipakai untuk mengukur kinerja keuangan adalah rasio. Rasio yang digunakan untuk mengukur keuangan perusahaan dapat dibedakan kedalam lima kelompok yaitu : rasio likuiditas, rasio financial leverage, rasio aktiva, rasio profitabilitas,dan rasio pasar. Rasio profitabilitas akan menunjukkan kemampuan perusahaan menganalisis laba dan efektivitas manajemen perusahaan. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan Return On Equity (ROE). Earning Per Share (EPS) dan Price Earnings Ratio (PER) merupakan komponen utama dalam analisis fundamental, karena Earnings Per Share dan Price Earnings Ratio mempengaruhi harga saham (Tendelili, 2001:232). 4 Return On Equity (ROE) adalah rasio pengukuran terhadap penghasilan yang dicapai bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang diinvestasikan pada perusahaan. ROE juga merupakan indicator penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan pembayaran deviden. Loan To Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu indikator tingkat likuditas bank. LDR menyatakan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit dari dana pihak yang ketiga (masyarakat). LDR akan berpengaruh positif pada profitabilitas. Jika LDR meningkat berarti semakin besar jumlah kredit yang diberikan kepada nasabah sehingga penghasilan bunga akan meningkat dan profitabilitas meningkat. Namun, apabila LDR terlalu rendah maka bank sebagai lembaga intermediasi dapat dikatakan belum berhasil. Akan tetapi, LDR yang terlalu tinggi juga kurang likuiditas (Underliquid). LDR juga merupakan salah satu indikator tingkat kesehatan sebuah bank sehingga akan mempengaruhi tingkat kepercayaan dan persepsi masyarakat terhadap perusahaan. Untuk menilai murah atau mahal suatu saham biasanya digunakan analisis rasio Price Earning Ratio (PER). PER menggambarkan perbandingan antara harga saham dengan keuntungan setiap lembar saham (Earning Per Share). Mumbuh (2003 : 85) menyatakan bahwa pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari PER. Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi atau menjadi prospek baik berarti memiliki PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan memiliki PER yang rendah. 5 Earnings Per Share (EPS) adalah rasio yang sering digunakan oleh investor untuk menganalisa kemampuan perusahaan mengahasilkan laba berdasarkan saham yang dimiliki. EPS merupakan komponen penting yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan, karena EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham dengan kata lain menggambarkan prospek earnings dimasa mendatang. Besarnya EPS dapat diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan (Tendelili, 2001). Ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan tingkat ketepatan waktu emiten. Semakin besar ukuran perusahaan maka, akan semakin tinggi ketepatan waktunya. Hal ini disebabkan perusahaan dengan ukuran yang besar akan berusaha tepat waktu dalam mempublikasikan laporan keuangannya untuk menjaga kredibilitas perusahaan dimata investor. Penelitian ini bermaksud meneliti reaksi pasar atas info yang terkandung dalam laporan keuangan untuk itu maka data yang digunakan harga saham (closing price) pada akhir tahun, mengingat sebagian besar perbankan laporan keuangannya berakhir 31 Desember. Harga saham penutupan pada sektor perbankan di PT Bursa Efek Indonesia mengalami perubahan naik turun atau terjadi fluktuasi harga selama tahun 2005-2007, ini dapat lihat pada Tabel 1.1 6 Tabel 1.1 Harga Saham Penutupan (Closing price) Perusahaan Sektor Perbankan di PT. Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2007 NO NAMA PERUSAHAAN 2005 2006 2007 1 PT Bank Arta Graha Internasional Tbk 130 50 215 2 PT Bank Bumiputra Indonesia Tbk 120 90 131 3 PT Bank Central Asia Tbk 3.400 5.200 5.866 4 PT Bank Century Tbk 70 70 68 5 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.750 6.750 8.000 6 PT Bank Kesawan Tbk 400 460 500 7 PT Bank Lippo Tbk 1.480 1.610 2.175 8 PT Bank Mandiri Tbk 1.640 3.500 3.500 9 PT Bank Mayapada Internasional Tbk 120 530 960 10 PT Bank Negara Indonesia Tbk 1.280 1.870 1.970 11 PT Bank Niaga Tbk 405 470 740 12 PT Bank NISP Tbk 900 850 770 13 PT Bank Permata Tbk 720 870 890 14 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk 3.025 5.150 7.400 15 PT Bank UOB Buana Tbk 950 970 1.030 16 PT Bank Victoria Internasional Tbk 80 90 152 Sumber : Indonesia Capital Market Directory (ICMD) Tahun 2007 Dari Table 1.1 perkembangan harga saham selalu berfluktuasi dimana harga saham yang tertinggi dimiliki oleh perusahaan Bank Danamon Indonesia Tbk, yaitu sebesar Rp. 8.000 dan harga saham yang terendah pada perusahaan Bank Century Tbk sebesar Rp. 68 pergerakan harga saham tidak selamanya menjamin keuntungan yang didapat dari pihak investor, juga dapat menilai suatu perusahaan dari penggunaan aktiva dan modal yang dimiliki untuk dapat 7 menghasilkan laba bagi perusahaan, hal ini penting untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva dan modal yang dimiliki. Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh bukti empiris tentang faktor-faktor fundamental dan finansial yang berpengaruh terhadap harga saham yang dilakukan pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan untuk mengevaluasi konsistensi penelitian yang terdahulu. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007? 2) Manakah diantara Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007? 8 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 4. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 5. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 6. Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan ukuran perusahaan terhadap harga saham perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 9 1.2.2 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, adapun manfaat yang diharapkan antara lain : 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi penelitian, pengetahuan, dan wawasan yang lebih luas tentang konsep atau teori-teori yang berkaitan dengan Earnings Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return on Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan ukuran perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan di sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi pihak yang berkepentingan dalam pasar modal serta memberikan masukan bagi para investor, calon investor dan manajemen perusahaan dalam menanamkan modalnya. 1.3 Sistematika Penyajian Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari masing-masing bab skripsi ini, dapat dilihat dalam sistematika penyajian berikut ini. BAB 1 : Pendahuluan Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. 10 BAB 2 : Kajian Pustaka Dan Rumusan Hipotesis Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat dipakai sebagai dasar acuan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan skripsi ini, serta rumusan hipotesis penelitian. BAB 3 : Metode Penelitian Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi objek penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, teknik analisis data yang digunakan. BAB 4 : Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian, hasil pengujian atas uji asumsi klasik serta pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik analisis yang digunakan. BAB 5 : Simpulan Dan Saran Bab ini memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 11