PENDAHULUAN Latar Belakang Rumput laut Kappaphycus alvarezii memiliki nilai ekonomis yang penting karena sebagai penghasil kandungan kappa karaginan yang diperlukan industri sebagai bahan stabilisator, pengental, pembentukan jel, pengstabil, pengemulsi, dan sebagainya (Winarno 1990). Besarnya pemanfaatan rumput laut sebagai bahan baku mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan budidaya rumput laut secara intensif tanpa memperhatikan faktor lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut di perairan salah satunya aliran air. Secara alami aliran air memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan rumput laut karena berfungsi sebagai pembawa unsur hara (Amin et al, 2005). Aliran air yang tinggi akan menyebabkan tanaman rumput laut mudah stress, karena terjadi perpindahan unsur hara yang begitu cepat dan sebaliknya pergerakan aliran air yang lambat mengakibatkan unsur hara tidak dapat dimanfaatkan dengan baik (Lobban dan Horrison 1994). Aliran air yang terlalu tinggi maupun rendah tentunya akan mempengaruhi penyerapan unsur hara, sehingga berpengaruh juga terhadap retensi. Retensi diartikan sebagai jumlah nutrisi yang meningkat dalam tubuh organisme per banyaknya nutrisi yang dimanfaatkan (Watanabe 1988). Semakin banyak rumput laut menyerap unsur hara yang lewat permukaan thallus maka diperkirakan semakin banyak unsur hara yang tersimpan di dalam thallus rumput laut, dengan demikian laju pertumbuhan semakin meningkat. Sebagai contoh, pemeliharaan udang dengan rumput laut pada sistim polikultur memberikan pertumbuhan tertinggi pada rumput laut yang di budidayakan bersama dengan udang ketimbang rumput laut tanpa udang, hal ini disebabkan karena thallus mendapat pasokan unsur hara dari sisa pakan dan feses dari udang yang cukup untuk tumbuh (Sakdiah 2009). Keterkaitan aliran air diperairan yang berfungsi sebagai pembawa unsur hara untuk nutrien rumput laut guna pertumbuhannya menjadi bagian penting dalam penelitian ini. Lunning (1990) menyatakan bahwa arus yang baik untuk pemeliharaan rumput laut diperairan adalah 20-40 cm/detik tetapi informasi yang terkait dengan pengaruh aliran air yang ideal terhadap retensi nitrogen dan posfat untuk pertumbuhan rumput laut tidak terlalu banyak yang tersedia. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penelitian ini dipandang perlu untuk dilakukan kajian aliran air memberikan retensi nitrogen dan fosfat untuk meningkatkan pertumbuhan rumput laut. Perumusan Masalah Rumput laut Kappaphycus alvarezii menyerap atau menangkap unsur hara dari media dimana dia hidup. Karena medianya adalah air laut yang selalu kontak dengan permukaan rumput laut maka unsur hara yang terkandung di dalam air laut dan banyaknya air laut yang melewati permukaan dari rumput laut tersebut akan menentukan pertumbuhan rumput laut. Dari uraian tersebut jelas bahwa pergerakan aliran air adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi penyerapan unsur hara terhadap pertumbuhan rumput laut. Tujuan dan Manfaat Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui retensi nitrogen dan fosfat dalam rumput laut (Kappaphycus alvarezii) pada berbagai kecepatan aliran air. Dari penelitian ini diharapkan sebagai dasar acuan di dalam menentukan lokasih budidaya rumput laut. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pergerakan aliran air yang optimal akan menetukan retensi nitrogen dan fosfat untuk menunjang pertumbuhan. Dengan asumsi bahwa semua faktor lingkungan pada setiap perlakuan dianggap homogen.