sikap

advertisement
SIKAP
MENGEVALUASI DUNIA SOSIAL
Sowanya Ardi Prahara, MA.
Fakultas Psikologi UMBY
2014
Definisi Sikap
Baron & Byrne (2004)
Sikap mmerupakan proses evaluasi
terhadap berbagai aspek dalam dunia
sosial.
Hasil evaluasi tersebut akan memunculkan
rasa suka atau tidak suka terhadap isu,
ide dan orang.
Cont…
Ambivalensi Sikap
 Adalah merujuk pada fakta bahwa kita sering memiliki evaluasi positif dan
negatif terhadap objek sikap yang sama. Sehingga sikap kita terhadap
objek tersebut menjadi ambivalen. (menyukai sekaligus membenci).
Misal: teman saya tentu menyukai coklat sebagai makanan penutup
(evaluasi positif), tetapi ia juga memandang bahwa coklat terlalu banyak
lemak (evaluasi negatif).
 Evaluasi negatif lebih kuat shg dia memutuskan utk tidak memesan
makanan penutup tsbt.
 Dengan pertimbangan trsbt, sikap dr wanita ini direfleksikan dlm tingkah
lakunya  tidak jadi memesan.
Cont…
 Sikap yang telah terbentuk akan sulit utk dirubah, dan
bertahan dalam waktu yang cukup lama.
Misal : Sehingga pada saat wanita tersbt dibujuk utk
melupakan kalori dan memesan makanan penutup itu, dia
tetap menolak.
 Namun karena sikapnya yg Ambivalen (ia menyukai, tp
keberatan thd jumlah kalori yg terkandung).
 maka mungkin pd kesempatan lain dpt dipersuasi
(digoda) utk memesan makanan penutup trsbt.
Sikap sebagai Isu Sentral
 Sikap dipengaruhi pemikiran sosial kita, yaitu kecenderungan kita
menngevaluasi stimulus sebagai suatu yang positif atau negatif, suka
atau tidak suka
 Sikap sering kali mempengaruhi tingkah laku kita. Sehingga mempelajari
sikap mampu memmprediksi tingkah laku seseorang.
Misalnya: Maraknya demonstrasi di kalangan mahasiswa  direspon
positif/ negatif  Perilakunya (mendukung atau menolak)
Pembentukan Sikap:
Bagaimana & Mengapa Sikap Berkembang
1. Pembelajaran Sosial: mengadopsi sikap orang lain.
a. Classical conditioning, pembelajaran berdasarkan asosiasi
b. Instrumental conditioning
c. Pembelajaran melalui observasi
d. Perbandingan sosial dan pembentukan
2. Faktor Genetik
3. Fungsi Sikap
Pembelajaran Sosial: Mengadopsi Sikap Orang Lain.
a. Classical conditioning, pembelajaran berdasarkan asosiasi
 Sebuah stimulus muncul berulang-ulang diikuti oleh stimulus lain.,
stimulus pertama akan segera dianggap sebagai tanda munculnya
stimulus yg mengikutinya.
Misalnya: Jam radio mengeluarkan suara “klik” yang keras, sesaat
sebelum alaram berbunyi.
• Pertama, tidak menunjukkan reaksi atau bereaksi pada pada suara klik,
• Sekarang, karena suara “klik” selalu diikuti bunyi alaram.
• Maka, saya bangun ketika mendengar suara “klik” bahkan sblm alaram
berbunyi
Con’t…
 Subliminal conditioning adalah classical conditioning yang dapat terjadi
sebelum kesadaran muncul.
Stimulus tak
terkondisi
Daging
Respon tak
terkendali
AC, Layout
Air liur
Respon
terkondisii
Produk2
Stimulus
terkondisi
Bel
Respon tak
terkendali
Con’t
b.
Instrulmental Conditioning
 Bentuk dasar dari pembelajaran di mana respon yg menimbulkan
hasil positif atau mengurangi hasil negatif yg diperkuat.
 Tingkah laku yang diikuti hasil positif (pemberian hadiah) akan
membentuk penguatan dan cenderung diulang.
 Orang tua memainkan peranan penting dlm pembentukan sikap kaum
muda,.
Misal dengan memberikan senyuman, persetujuan, pelukan utk
menyatakan hal yg benar.
Conditioning Operant
Cendeung
diulang
Tingkah laku
Konsekuensi
positif/ negatif
Dihentikan atau
berkurang
Con’t
b.
Belajar dari contoh/ observasi
 Salah satu bentuk dasar belajar, di mana individu mempelajari tingkah
laku atau pemikiran baru melalui observasi terhadap orang lain.
Misalkan:
Anak belajar sesuatu dengan memperhatikan orang tua mereka saat
melakukan sesuatu.
Media masa bisa menjadi sumber pembentukan sikap (anak2 mencontoh
abanyak adegan dlm film)
Con’t
b.
Perbandingan Sosial
 Proses di mana kita membandingkan diri kita dengan orang lain untuk
menentukan apakah pandangan kita thd kenyataan sosial itu betul
atau salah.
 Pandangan kita disetujui  sikap kita tepat.
 Pandangan kita diikuti  sikap kita benar.
 Perbandingan sosial ini dapat berkontribusi pada pembentukan sikap
yg baru.
Misal: seorang yg dikenal & dihormmati memiliki pandangan negatif
pada sebuah kelompok yg belum pernah dikenal.
Apa rekasimu?
Con’t
Faktor Genetik
 Sikap dari kembar identik yg dipisahkan dari awal kehidupannya
berkorelasi lebih tinggi dari pada kembar dua telur (nonidentik) dan
orang yg tidak memiliki hubungan keluarga.
 Hal tersebut dikarenakan terdapat sifat2 dan watak tertentu yg
diwariskan
Misal: pembawaan umum seseorang lebih positif/ negatif.
Seorang yg memiliki mood positif kecenderungan mengekspresikan
kepuasan kerja tinggi, di manapun ia bekerja, sebaliknya.
Con’t
Fungsi Sikap
1. Sikap beroperasi sebagai skema yaitu kerangka mental mampu membantu kita
utk menginterpretasi & memproses berbagai jenis isu, orang, objek, atau
kelompok dg kuat.
Misal : kita memandang informasi yg mendukung sikap dianggap lebih akurat &
meyakinkan dari pada yg bertolak belakang.
2. Ekspresi diri atau identitas diri
Misal : mengekspresikan nilai/ keyakinan diri (pakaian, aturan, kesukaan)
3. Self Esteem: mampu mempertahankan & meningkatkan perasaan harga diri.
Misal: siakpnya diakui  bangga
Con’t
4. Mempertahankan Ego (ego defensive fungtion)
Misal: melindungi diri dari informasi negatif tentang diri.
Mengatakan tidak menyukai seseorang  melindungi diri bahwa
kenyataannya memiliki perasaan/ menyukainya.
5.
Sikap berfungsi sebagai motivasi menimbulkan kekaguman.
misal: memberikan argumen sesuai sikapnya  mempengaruhi/
memotivasi org lain (sales)
Hubungan Sikap & Tingkah Laku
Kapan & Bagaimana Sikap Mempengaruhi Tingkah Laku
Kapan sikap mempengaruhi tingkah laku
 Aspek Situasi
Situasi tertentu dapat menghambat atau memperkuat ekspresi sikap
kita.
Ilustrasi!
Apa yang akan kamu katakan ketika salah satu teman dekat menunjukkan
miliknya yg baru yang dibanggakannya (baju baru, potongan rambut, lagu
yg disukai, dll) dan meminta pendapatmu?
Apakah akan mengatakan yg sesungguhnya (meskipun kita menilainya
jelek)?
Con’t
 Aspek Sikap itu sendiri
1. Sumber Sikap
Sikap yg terbentuk dari pengalaman langsung memberikan pengaruh lebih kuat
dari pada pengalaman tidak langsung.
Misal: Satu lokasi di daerah tempat tinggal kita akan didirikan tempat pembuangan
akhir  tidak setuju  ikut demo.
2. Kekuatan Sikap
a. Intensitas sebuah sikap (seberapa kuat objek sikap membangkitkan emosi kita).
b. Kepentingan pribadi
c. Pengetahuan tentang objek sikap
d. Kemudahan akses sikap
(semudah apa sikap diterima o/ akal sehat)
Con’t
3. Kekhususan Sikap
 Sejauhmana sikap tersebut terfokus pada objek atau situasi tertentu
dibandingkan hal umum.
Misal: kita memiliki sikap umum terhadap agama (penting bagi setiap
orang memiliki keyakinan pada suatu agama).
Sikap khusus (perlunya pergi ke Gereja setiap minggu (penting/ Tidak))
 Hubungan antara sikap & tingkah laku lebih kuat bila diukur dari tingkat
kekhususan sikap.
 Jadi, kalau sso mengangap penting pergi ke gereja setiap minggu  dpt
diprediksikan sso trsbt akan menghadiri misa minggu ini.
Bagaimana Sikap Mempengaruhi Tingkah Laku
Teori Tindakan Beralasan-Theory of reason Action (TRA)
(Ajzen & Fishbein, 1980)
 Teori yang menjelaskan bahwa sikap mampu mempengaruhi perilaku
melalui proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan.
 Perilaku dipengaruhi oleh sikap terhadap tingkah laku dan norma
subjektif.
 Sikap terhadap tingkah laku bersama-sama dengan norma subjektif
membentuk intensi (niat) untuk berperilaku.
Bagan Theory of reason Action
1. Sikap terhadap
perilaku
Intensi tingkah
laku
2. Norma
Subjektif
Tingkah laku
tampak
Con’t…
Teori Tingkah Laku Terencana-theory of Planned Behavior (TRB)
(Ajzen, 1988)
 Teori ini adalah perluasan dari TRA, dengan menambahkan kontrol
tingkah laku sebagai faktor ketiga pada intensi tingkah laku.
1. Sikap terhadap
perilaku
2. Norma
Subjektif
3. Kontrol Tingah
laku
Intensi tingkah
laku
Tingkah laku
tampak
Penjelasan Faktor-faktor
 Sikap Terhadap Tingkah Laku
evaluasi positif atau negatif dari tingkah laku yang akan ditampilkan
 Norma Subjektif
persepsi apakah orang lain akan menyetujui atau menolak tingkah laku
tersebut.
 Kontrol Tingkah Laku
penilaian terhadap kemampuan menampilkan tingkah laku tersebut.
Misal:
Penggunaan Ornamen hidung (tindik) oleh siswa, apakah akan sungguh2
melakukannya atau tidak?
• Jika siswa percaya bahwa tindik relatif tidak sakit dan membuatnya tampil
menarik (sikap thd perilaku positif)
• Teman-temannya dan orang tua akan senang dan menyetujui tindakannya
(norma subjektif tinggi)
• Dan dia sungguh dapat melakukannya, dg mengenal org yg mampu
menindik dg baik.
• Maka, intensi (niat) menindik tinggi.
Cont…
Model Proses Sikap terhadap Tingkah Laku
(The Attitude to Behavior Process Model) - ATBPM
 Dua teori sebelumnya dpt dilakukan dg hati2 dlm bertingkah laku.
 Tetapi, bagaimana dengan situasi di mana kita harus bertindak dengan
cepat?
 ATBPM adalah sebuah model yang menjelaskan bagaimana sikap
menuntun perilaku.
 Model ini menekankan pada pengaruh sikap kita terhadap situasi tetentu
dan informasi yang tersimpan tentang apa yang pantas (diharapkan)
pada situasi itu.
Cont…
Misal:
• Bayangkan ada seseorang memotong antrean di depan kita!
• Lalu, kita berfikir “dia pikir dia siapa” atau mungkin “dia terburu-buru
karena ada urusan yg mendesak” (persepsi)
• Pemahaman/ definisi yang kita dapatkan tersebut mampu
mempengaruhi perilaku kita selanjutnya (marah atau memaklumi)
- Terima Kasih -
Download