pengaruh semangat kerja, dan disiplin kerja terhadap produktivitas

advertisement
 BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak
di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup
kegiatannya dan menginginkan terciptanya produktivitas yang tinggi dalam bidang
pekerjaannya. Untuk mewujudkan operasinya tersebut dibutuhkan beberapa faktor
produksi yaitu, tenaga kerja, modal, dan keahlian, dimana keempat faktor tersebut
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisisen dam diantara keempat faktor utama tersebut faktor tenaga
kerja atau manusia dalam hal ini adalah pegawai, merupakan hal yang terpenting
karena manusia merupakan pemakai dan penggerak serta penentu dari semua
aktivitas.
Keberadaan sebuah instansi dalam bentuk apapun, baik dalam skala besar
maupun kecil tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia. Sumber daya manusia
yang dimaksud adalah orang–orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat,
kreativitas dan usahanya pada tempatnya bekerja. Sumber daya manusia dengan
produktivitas kerja yang tinggi memungkinkan untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi/instansi. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja, diantaranya adalah semangat dan disiplin kerja, tingkat
pendidikan, ketrampilan, gizi dan kesehatan, sikap dan etika, motivasi, iklim kerja,
Universitas Sumatera Utara
teknologi, sarana produksi, kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi. Untuk
mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan
semangat kerja.
Semangat kerja merupakan sikap mental yang mampu memberikan dorongan
bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik. Semangat kerja
karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas kerja.
Faktor lain yang menentukan produktivitas adalah disiplin kerja. Hilangnya disiplin
akan mempengaruhi efisiensi dan efektivitas penyelesaian tugas dan dengan adanya
kedisiplinan diharapkan pekerjaan dapat dilakukan seefektif mungkin. Bilamana
kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan
tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Pencapaian tujuan organisasi juga sangat dipengaruhi oleh kinerja para
pemimpinnya. Kombinasi kualitas kepemimpinan dengan kekuatan yang ada dalam
posisinya sebagai pimpinan untuk menciptakan pengaruh yang kuat kepada bawahan
dan koleganya dipandang sebagai indikator dari pemimpin yang baik. Kepemimpinan
diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap
tercapainya tujuan organisasi, atau dengan kata lain pemimpin merupakan orang yang
memiliki kewenangan untuk memberi tugas dan kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Di dalam sebuah instansi terdapat berbagai macam sistem sosial yang
berkembang dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut pola dan
Universitas Sumatera Utara
tujuan tertentu yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
nya sehingga membentuk perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu
maupun dengan lingkungannya. Suasana kerja yang kondusif, kinerja kelompok
yang memupuk iklim kerjasama yang kuat, menjaga kebersihan lingkungan kerja
akan menunjang pekerjaan yang baik serta pencapaian tujuan dari suatu organisasi.
Iklim organisasi itu sendiri merupakan seperangkat karakteristik yang membedakan
antara individu satu dengan individu lainnya yang dapat mempangaruhi perilaku
individu itu sendiri, perilaku merupakan hasil dari hubungan antara individu dengan
lingkungannya.
Ilustrasinya adalah apabila suatu organisasi hanya memperhatikan tentang
pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa memikirkan semangat dan disiplin kerja
karyawan, maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi sekalipun tidak akan
memberikan
hasil
yang
optimal,
karena
yang
bersangkutan
tidak
dapat
memanfaatkannya secara teratur dan mempunyai kesungguhan disiplin kerja yang
tinggi. Oleh karena itu peningkatan semangat kerja dan disiplin kerja merupakan
faktor yang perlu untuk diperhatikan dalam usaha mencapai produktivitas yang
tinggi, dengan didukung dengan kepemimpinan dan iklim organisasi didalam
meningkatkan semangat kerja tersebut.
Eksistensi Akademi Pariwisata Medan sebagai salah satu institusi negeri milik
negara memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, utamanya dalam
bidang penyediaan sumber daya manusia yang pengelolannya dapat memfasilitasi
hasil keluarannya untuk dapat bekerja mulai dari dalam dan luar negeri baik dari
Universitas Sumatera Utara
sektor pariwisata maupun perhotelan. Peran strategis ini perlahan dirasakan kian
memudar, hal ini disebabkan oleh melemahnya semangat dan disiplin dari para staf
pengajar dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal tersebut diindikasikan oleh
persentase tingkat kehadiran mengajar para staf pengajar yang rata-rata hanya
mencapai 70%. Pada sisi lain terlihat kenyataan, dimana dosen dengan tingkat
kemampuan yang baik dan didorong oleh kuatnya semangat dan disiplin kerja
cenderung mampu menunjukkan produktivitas kerja yang tinggi.
Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan
mencari tahu secara dasar penyebab kurangnya semangat kerja dan disiplin kerja
yang mempengaruhi produktiviatas kerjanya.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Sejauhmana pengaruh semangat kerja, dan disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan ?
2. Sejauhmana pengaruh kepemimpinan, dan iklim organisasi
terhadap
semangat kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan ?
I.3. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka dilaksanakan penelitian yang
bertujuan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh semangat kerja, dan disiplin
kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, dan iklim
organisasi terhadap semangat kerja pegawai di Akademi Pariwisata Medan.
I.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapakan dari penelitianan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Akademi Pariwisata Medan di dalam
mengelola manajemen sumber daya manusia melalui semangat kerja, dan
disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai.
2. Sebagai menambah khazanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya di Program Studi
Magister Ilmu Manajemen.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam bidang Ilmu
Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh semangat
kerja, dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Akademi
Pariwisata Medan.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
masalah yang sama di masa mendatang.
I.5. Kerangka Berpikir
Semangat Kerja berasumsi terhadap sikap individu ataupun kelompok yang
sukarela bekerjasama sebagaimana Westra (1980) menyatakan bahwa ”Semangat
Universitas Sumatera Utara
kerja adalah sikap dari individu ataupun sekelompok orang terhadap kesukarelaannya
untuk bekerjasama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh”.
Sedangkan Moekijat (1983) menyatakan bahwa ”Semangat kerja menggambarkan
perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, kegembiraan, dan kegiatan.
Apabila pekerja tampak merasa senang, optimis mengenai kegiatan dan tugas, serta
ramah satu sama lain, maka karyawan itu dikatakan mempunyai semangat yang
tinggi. Sebaliknya, apabila karyawan tampak tidak puas, lekas marah, sering sakit,
suka membantah, gelisah, dan pesimis, maka reaksi ini dikatakan sebagai bukti
semangat yang rendah”.
Didalam semangat kerja itu sendiri terdapat beberapa faktor yang
mendukung diantaranya dalam hal kepemimpinan. Kepemimpinan dapat mempengaruhi orang‐orang yang diarahkan dalam pencapaian tujuan sebagaimana menurut Mulyasa (2004) menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang‐orang yang diarahkan terhadap tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan kepemimpinan menurut Hasibuan (2005) menyatakan bahwa “Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”. Kemudian Sergiovanni (2001) menyatakan bahwa “Iklim mempengaruhi
kinerja pegawai. Iklim sebagai pengaruh subyektif yang dapat dirasakan dari sistem
formal, gaya informal pemimpin dan faktor-faktor lingkungan penting lainnya, yang
Universitas Sumatera Utara
menyangkut sikap/keyakinan dan kemampuan memotivasi orang-orang yang bekerja
pada
organisasi
tersebut”.
Sedangkan
menurut Steers
(1995)
menyatakan
bahwa “Iklim Organisasi merupakan lingkungan internal yang mewakili faktor-faktor
dalam organisasi yang menciptakan kultur dan lingkungan sosial dimana aktivitasaktivitas pencapaian tujuan berlangsung.
Di samping Semangat Kerja, faktor lain yang menentukan produktivitas
adalah Disiplin Kerja. Disiplin adalah sebagai sikap mental yang tercermin dalam
perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok/masyarakat berupa ketaatanketaatan yang ditetapkan pemerintah/etika, norma, kaidah-kaidah yang berlaku
untuk tujuan tertentu (Sinungan, 1995) yang berarti kesediaan untuk mematuhi
peraturan / ketentuan yang berlaku dalam lingkungan organisasi kerja masing-masing
sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi kerja.
Kemudian produktivitas itu sendiri dapat dilihat sebagai penggunaan secara
intensif terhadap semua tenaga kerja yang efisien seperti halnya Sinungan (1995)
menyatakan sebagai berikut: ”Produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai
penggunaan secara intensif terhadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja dan
mesin yang diukur secara tepat dan benar-benar menunjukan suatu penampilan yang
efisiensi”. Lalu Hasibuan (2005) menyatakan : ”Produktivitas adalah perbandingan
antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya
dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sistem
kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya”.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain suatu organisasi kerja akan tinggi produktivitasnya dalam
segi kuantitas maupun kualitasnya, apabila personal pengelolaannya dari tenaga kerja
yang berkualitas / mutu. Dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis
usaha yaitu dengan meningkatkan mutu yang rendah, mempertahankan mutu yang
tinggi, dan meningkatkan mutu yang sudah tinggi agar semakin tinggi. Adapun
kerangka pemikiran dalam penyusunan usulan penelitian dapat dilihat pada Gambar
I.1. sebagai berikut :
SEMANGAT
KERJA
PRODUKTIVITAS
KERJA
DISIPLIN
KERJA
KEPEMIMPINAN
SEMANGAT
KERJA
IKLIM ORGANISASI
Gambar I.1. Kerangka Berpikir
I.6. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir, maka dapat di hipotesiskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Semangat kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
pegawai di Akademi Pariwisata Medan.
2. Kepemimpinan dan iklim organisasi berpengaruh terhadap semangat kerja
pegawai di Akademi Pariwisata Medan.
Universitas Sumatera Utara
Download