8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Pemasaran
Rangkaian teori pendukung penelitian ini berlandaskan pada konsep
komunikasi pemasaran dan perkembangannya. Komunikasi pemasaran dapat
dinyatakan sebagai suatu kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk penyampaian
pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan beberapa media
dengan harapan terjadinya 3 (tiga) tahapan, yakni: perubahan, pengetahuan sikap
dan tindakan. Kotler menyebutkan pemasaran adalah proses sosial dari individu
atau sekelompok orang untuk meraih apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penawaran dan pertukaran nilai produk dan jasa dengan yang lainnya.
Pada dasarnya pemasaran adalah suatu proses kegiatan untuk memenuhi,
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang atau jasa melalui
proses pertukaran.7 Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa peranan
komunikasi pemasaran adalah upaya yang dipergunakan perusahaan untuk
menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi mereka tentang produk/jasa
dan merek yang akan dijual. Kaitannya dalam hal ini bahwa, begitu pentingnya
peran komunikasi pemasaran terutama dalam aktifitas promosi event BINUS Job
Expo agar dapat membujuk dan mempengaruhi minat berkunjung khususnya
lulusan BINUS tahun 2014.
John E. Kennedy dan R. Dermawan S. Marketing Communication. Jakarta,Teknik dan Strategi.
Bhuana Lima Populer. 2006 hal 1
7
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2 Bauran Pemasaran
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan
dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan
konsumen, dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk yang memuaskan
kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga tertentu serta
mendistribusikannya agar tersedia ditempat – tempat yang menjadi pasar bagi
produk yang bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi
atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada
produk bersangkutan.8 Para komunikator pemasaran mengarahkan usaha mereka
untuk mempengaruhi kepercayaan, sikap, reaksi emosional, dan pilihan - pilihan
konsumen. Pada akhirnya, tujuan mereka adalah untuk mendorong konsumen
memilih merek mereka dan bukan tawaran kompetitor. Untuk mencapai tujuan
ini, komunikator pemasaran merancang pesan – pesaniklan, promosi, kalimatkalimat dalam kemasan, nama merek, presentasi penjualan, dan aktivitas
komunikasi lainnya. Proses ini disebut dengan marketing mix atau bauran
pemasaran.9
Menurut Kotler dan Amstrong, bauran pemasaran (marketing mix) adalah
sekumpulan variabel – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan
dalam target pemasaran. Adapun variabel – variabel yang dimaksud dikenal
dengan unsur 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion. Monle Lee dan Carla
Morrisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta, Ramdina Prakarsa, 2007. Hal 5
Terence A.Shimp, Periklanan Promosi : Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1 edisi kelima,
Jakarta, Erlangga 2003 hal 180
8
9
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Johnson menjelaskan bahwa terdapat empat variabel yang harus diperhatikan
dalam menjalankan pemasaran yang efektif, yaitu:10
1. Product (produk), kombinasi barang/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
dan ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk mempunyai saranasarana yaitu: mutu, ciri khas, gaya merk dagang, pembukus, pelayanan dan
jaminan.
2. Price (harga), merupakan nilai tukar dengan produk dalam sebuah
transaksi pemasaran.
3. Place (lokasi distribusi), bentuk distribusi dimana produk dapat diperoleh
dan tersedia bagi konsumen. Variable ini mempunyai sarana-sarana seperti
lokasi, transportasi, persediaan barang distributor dan pengecer.
4. Promotion (promosi), mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan para konsumen dan calon konsumen yang
potensial, juga untuk meyakinkan konsumen sasaran untuk membeli
jasa/produknya.
Dari empat variable diatas, penelitian ini lebih fokus pada promosi sebagai
variable yang terkait pada aktifitas publikasi event BINUS Job Expo 10 – 11
September 2014 dalam upaya untuk berkomunikasi dengan calon pengunjung
dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat berkunjung, terutama lulusan
BINUS University tahun 2014.
Monle Lee dan Carla Johnson. Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif global, Jakarta,
Prenada Media. 2004, hal 14 - 15
10
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3 Bauran Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat
penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan
promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen, melainkan juga sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan
kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya.
Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya
yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan
persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.
Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit
berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix, namun sebagian
besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program
promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati – hati. Instrumen dasar yang
digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran
promosi atau promotional mix.11
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen yaitu: Iklan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas dan personal
selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan dua elemen dalam
promotional Mix yaitu direct marketing dan interactive media.12
11
12
Morrisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2007. Hal 13
Ibid, Morrison, 2007
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 2.2
Bauran Promosi (Promotional Mix)
Promotional
Mix
Iklan
Direct
Marketing
Interactive /
Internet
Marketing
Promosi
Penjualan
Publikasi
Personal
Selling
Dalam aktivitas event BINUS Job Expo, BINUS Career menerapkan
promotional mix sebagai strategi promosi melalui berbagai media komunikasi,
salah satunya melakukan publikasi melalui media sosial twitter.
2.4 Publikasi
Publikasi merupakan bagian dari aktivitas bauran promosi untuk membantu
menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau
kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.13
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa publikasi memanfaatkan
berbagai jenis media komunikasi untuk memberikan informasi – informasi yang
diperlukan secara tepat kepada khalayak yang dituju. Menurut Sidauruk, bentuk
publikasi sudah umum digunakan dalam menyampaikan informasi publik, selain
karena sifatnya yang praktis juga karena biayanya tidak semahal iklan layanan.
Publikasi mudah dalam penggunaan, penyebaran dan penyimpanannya.14
Rosady Ruslan, Manajemen Public Realation & Media Komunikasi, Jakarta ,PT. Rajagrafindo
Persada, 2008 Hal 13
14
Dalam jurnal Peranan Badan Informasi Publik (BIP) dalam Pemberian Layanan Informasi Publik
Pada Pemerintah Kota Bandung, 2010, hal 9
13
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam penelitian ini, penulis fokus pada publikasi yang menjadi sarana yang
tidak bisa terpisahkan dalam bauran promosi. Menurut Widjaya, terdapat media
yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan publikasi, yaitu:15
1. Media Audio, informasi yang disampaikan dapat ditangkap dengan
indera telinga, atau tegas dapat didengar misalnya; radio, tape recorder,
telepon, wawancara, dan lain-lainnya.
2. Media Visual, sebagai media yang dipergunakan untuk mengadakan
hubungan dengan publik, yang dapat ditangkap dengan indera mata.
Misalnya: surat kabar, pameran – pameran foto, slide, buletin, pamflet,
lambang, bendera, karikatur, gambar skema organisasi dan lain-lain.
3. Media Audio – Visual, sebagai media yang menyiarkan “berita” yang
dapat ditangkap baik dengan indera mata maupun dengan indera
telinga, misalnya; televisi, film dan lain - lainnya.
Selain media publikasi diatas, seiring perkembangan teknologi komunikasi,
lahirlah perangkat media yang berbasis digital computer yang di kenal dengan
New Media (Media Baru).
15
A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat,2010, hal. 79
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5 Media Baru
Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan mencakup kemunculan digital,
komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20.
Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital,
seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat,
mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media
yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara
khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online
forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.16 Menurut
Everett M. Rogers merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam
empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga,
era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif.
Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif.
Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang
melibatkan komputer di dalamnya (mainframe, PC, Notebook) yang memfasilitasi
penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi
yang diinginkan. Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana
seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite
meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens
dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.17
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/kmm/17-tmb-umb/2078-lalongkoe-ramses, akses
September 2014
17
http://nanda-bima.blogspot.com/2011/10/peng-teknologi-internet-dan-new-media.html, akses
September 2014
16
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.1 Ciri – ciri Media Baru
Pakar komunkasi Denis McQuail menjelaskan, ciri utama media baru
yaitu:18
1. Adanya saling keterhubungan (interkonektivitas)
2. Aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun
pengirim pesan
3. Interaktivitasnya
4. Kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka
5. Sifatnya yang ada di mana-mana
2.5.2
Karakteristik Media Baru
Dalam media baru, sejalan dengan apa yang di ungkapkan Manual Castell, dua
level komunikasi terjadi sekaligus dalam suatu fenomena, level media massa dan
level interpersonal. Maka, jadilah karakteristik media baru;19
1. Pesan yang bersifat desentralisir karena produsen dapat sekaligus sebaai
konsumen dan sebaliknya.
2. Komunikasi berlangsung dalam dua arah antara produsen dan konsumen.
3. Dalam pengelolaan pesan berada diluar control negara.
4. Terbentuk demokrasi
5. Mempromosikan kesadaran individu
6. Berorientasi pada individu.
18
19
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, 2011
Elvinaro Ardianto, op.cit.,54
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bisa disimpulkan bahwa Media Baru adalah media komunikasi yang
memberikan informasi kepada khalayak dan dapat menghubungkan setiap
individu untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi tanpa di batasi oleh tempat
dan waktu. Media Baru menjadi landasan dasar dari Media sosial yang mana
twitter menjadi salah satu media publikasi yang digunakan pada event BINUS Job
Expo yang akan dibahas di penelitian ini.
2.6 Media Sosial
Dalam buku Advertising 2.0 Tracy L. Tuten mengatakan bahwa media sosial
merujuk kepada komunitas online yang saling berhubungan serta berkomunikasi
dengan lancar.20 Komunitas ini mempermudah anggotanya untuk memproduksi,
mempublikasikan,
mengontrol,
memberi
kritik,
memberi
rangking,
dan
berinteraksi dengan hal-hal yang ada di media. Dijelaskan juga pemasaran melalui
media sosial dapat membangun citra, mencari tau opini konsumen, menanamkan
kredibilitas dan kepercayaan pada brand, meningkatkan citra sebuah brand, dan
lain sebaginya.21
Media sosial memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk memberikan
pendapat / opini publik dan melakukan akitivitas kominikasi secara mudah dan
cepat. Kini era media sosial “memaksa” banyak perusahaan mengubah cara
mereka berkomunikasi. Tidak sedikit perusahaan memanfaatkan media sosial
sebagai tool kegiatan pemasaran. Hal ini dipicu karena melihat karakteristik yang
20
21
Tuten, T. L. Advertising2.0, Praeger Publishers, 2008 hal 20
Ibid, Tuten, T. L, 200, hal 26
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dimiliki media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat
ini. Diperkirakan, yang akan menjadi tren adalah 3S, yakni Social, Share, and
speed. “Social” adalah bagiamana seseorang terhubung dengan orang lain dan
saling berbagi. “Share” adalah bagaiman seseorang membagikan pengalaman
kepada orang lain, melalui teks, foto, video, apa pun itu, melalui jejaring sosial.
“Speed” bagaimana jejaring sosial bisa memberikan informasi yang sangat cepat,
melebihi kecepatan wartawan menuliskan berita.22 Menurut Badri ada tujuh jenis
media sosial:23
1. Social network (Jejaring Sosial): Situs yang memungkinkan orang
membantu halaman web pribadi dan terhubung dengan teman-temannya
untuk berbagi konten komunikasi, seperti : facebook dan myspace.
2. Microblogging: Situs jejaring sosial dikombinasikan blog, dimana
sejumlah kecil konten (update) didistribusikan secara online dan melalui
jaringan mobile phone. Seperti: twitter.
3. Blog: Bentuk terbaik media sosial, berupa jurnal online dengan pemuatan
tulisan terbaik, tulisan terbaru ada di halaman terdepan.
4. Wikis: Seperti Wikipedia dan ensiklopedia online website. Wikis
memperoleh siapa saja mengisi atau mengedit informasi didalamnya,
bertindak sebagai sebuah dokumen atau database komunal.
5. Podcast: menyediakan file-file audio dan video dengan berlangganan
melalui layanan seperti Itunes dari Apple.
Asep Syamsul M. Romli, op.cit.,103
Muhammad Badri, Komunikasi Pemasaran UMKM Di Era Media Sosial.Corporate and
Marketing Communication. Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana
Universitas Mercu Buana. 2011 hal 133
22
23
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6. Forum: Area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu. Forum
sudah ada sebelum media sosial dan menjadi komunitas online yang kuat
dan populer.
7. Komunitas konten: seperti flickr untuk berbagi foto dan youtube untuk
berbagi video. Komunitas ini mengatur dan berbagi jenis konten tertentu.
Dari beranekaragam jenis media sosial di atas, dengan fungsi dan penggunaan
yang berbeda-beda, media sosial tetap mempunyai tujuan yang sama yakni untuk
bertukar informasi. Dalam penelitian ini, twitter menjadi fokus utama sebagai
bahan penelitian.
Media sosial mempunyai karakteristik khusus sebagai berikut:24
1. Reach (Jangkauan): Daya jangkauan media sosial dari skala kecil
hingga khalayak global.
2. Accesbility (Aksesbilitas): Media sosial lebih mudah diakses oleh
publik dengan biaya yang terjangkau.
3. Usability (Penggunaan): Media sosial relatif mudah digunakan karena
tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus (user friendly).
4. Immediacy (Aktualitas): Media sosial dapat memancing respon
khalayak lebih cepat.
5. Permanence (Tetap): Media sosial dapat mengganti komentar secara
instan atau mudah melakukan proses pengeditan.
Hadi Purnama, Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Marketing Communication,
Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana.
2011 hal 116
24
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah teknologi
yang berfungsi untuk memudahkan pertukaran informasi dan mudah untuk
diakses, sebuah media komunikasi yang memiliki beranekaragam jenis aplikasi
sesuai fungsinya. Dalam penelitian ini, Twitter menjadi fokus bahan penelitan
karena terkait dengan publikasi event BINUS Job Expo yang memanfaatkan
twitter sebagai salah satu media publikasinya.
2.7 Twitter
Seperti yang disinggung sebelumnya, twitter merupakan bentuk dari media
sosial microblog. Zarella mengatakan microblogging adalah bentuk blogging yang
membatasi ukuran setiap post-nya. Jadi dalam melakukan updates di Twitter
hanya memiliki 140 karakter saja, sehingga terkadang post – post yang ada di
Twitter itu lebih to-the-point dikarenakan keterbatasan kata. Akan tetapi itu yang
menyenangkan dari menggunakan Twitter, karena penggunanya tidak akan
bertele-tele saat updates sebuah informasi atau status.25
Twitter sendiri dibentuk oleh Jack Dorsey pada Maret 2006, dan hingga saat
ini Twitter masih sangat popular dikalangan masyarakat. Dijelaskan dalam buku
The Social Media Marketing Book, pada tahun pertama setelah Twitter dibentuk,
pada acara South by South-west Interactive Conference, Twitter mencapai titik
keberhasilan pertama ketika pesan yang beredara per hari dari 20.000 menjadi
60.000 dikarenakan ribuan peserta acara tesebut menggunakan Twitter untuk
25
Zarella, D, The Social Media Marketing Book, Serambi, 2011 hal 31
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
saling mencari dan mengomentari mengenai diskusi panel yang sedang
berlangsung saat itu.26
Di jelaskan juga bahwa Twitter memiliki keuntungan yang dapat digunakan
dalam melakukan bisnis atau menjalakan pekerjaan, dijelaskan oleh Hanif
Fakhrurroja dan Aris Munandar, yaitu:27
1. Memperluas jaringan yang tak terbatas. Dengan meggunakan Twitter para
pekerja maupun pebisnis dapat menyampaikan pesannya kepada banyak
orang dan tidak ada batasan.
2. Membangun reputasi
dalam industri sendiri. Berinteraksi dengan
menggunakan Twitter dapat membantu pebisnis dalam membentuk
reputasi bagi industri mereka sendiri. Dengan terus bertambahnya jumlah
follower pada akun Twitter, memperlihatkan bahwa pebisnis tersebut
memilki pengetahuan mengenai bisnis yang dikuasainya sehingga akan
berdampak pada penguatan citra perusahaan.
3. Membuat jaringan sosial tanpa perlu harus mengenali teman.
4. Asisten yang tidak terbatas.
5. Dapat
mencari kontak berdasarkan segmen dan lokasi
industri
(Twellow.com, Wefollow.com, Geofollow.com, yang memudahkan untuk
mencari dan menemukan pengguna Twitter yang paling relevan dalam
bisnis Anda).
6. Mudah untuk berhenti “follow” orang.
Ibid,The Social Media Marketing Book hal 31
Fakhrurroja, H., & Aris, M.Twitter Ngoceh Dapet Duit.Yogyakarta, Great Publisher, 2009 hal 56
- 57
26
27
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7. “Gratis”, apabila budget perusahaan terbatas, dapat menggunakan Twitter
dengan feature yang tidak berbayar untuk menyebarkan informasiinformasi kepada khalayak masyarakat.
Twitter menjadi bagian dari publikasi event BINUS Job Expo saat ini. Atas
dasar ekspansi dan inisiasi dari BINUS University khususnya BINUS Career
dalam memanfaatkan media sosial twitter untuk dapat berinteraksi dengan
mahasiswa dan lulusan agar lebih mudah lagi. Melalui twitter, BINUS Career
menginformasikan aktifitas – aktifitas yang terkait dengan career, salah satunya
event BINUS Job Expo.
2.8 Event
Menurut Jim Macnamara, event adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan
untuk mendapatkan perhatian dari media, klien, perusahaan, atau produk. 28Event
harus memenuhi tujuan pemasaran dan strategi komunikasi yang didefinisikan
bagi merek. Pengunjung harus sesuai dengan pasar sasaran. Event harus
mempunyai cukup kesadaran, memiliki citra yang diinginkan dan mampu
menciptakan pengaruh yang di inginkan.29 Seperti yang di utarakan oleh Debbie
Betteridge, Event manajemen memperhatikan control dan system organisasi,
sumber daya dan informasi supaya event berlangsung dengan sukses.30
28
Rosady Ruslan, Management Public Relations dan Media Komunikasi. (5th ed), Jakarta: PT.
Rajawali Pers,2003, hal 233
29
Kotler Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 2009 hal 227
30
Debbie Betteridge. Event management: in leisure and tourism. Great Britain. Hodder&Stoughton
Educational. 1997. Hal 4
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.8.1 Tujuan Event
Menurut Tom Duncan, tujuan diadakannya event adalah:31
1. Mempengaruhi khalayak sasaran
2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau
individu tertentu.
3. Menjangkau target sasaran yang lebih luas
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk, atau
perusahaan.
5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya
akan meningkatkan pengetahuan khalayak.
Sedangkan menurut Rosady Ruslan, tujuan dari diadakannya suatu event adalah:32
1. Pengenalan (awareness), meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap
perusahaan atau produk yang ditampilkan.
2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbal balik.
3. Menunjukkan itikad dari perusahaan atau produk yang diwakilinya dan
sekaligus memberikan kesan atau citra positif pada masyarakat sebagai
publik sasarannya.
4. Mempertahankan penerimaan masyarakat.
5. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik
dan kreatif.
Wahyuni Pudjiastuti, Special Event. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo 2010, hal 25
Ruslan, Rosady, Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers,
2010, hal 237-238
31
32
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.8.2 Fungsi Event
Event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat dimanfaatkan
perusahaan. Fungsi tersebut, seperti dikemukakan Rosady Ruslan antara lain
sebagai berikut:33
1. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan
timbal balik yang positif dari publiknya.
2. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga
pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan,
pengetahuan, dan pengertian mendalam.
2.8.3
Jenis Event
Menurut Beatrix, Jenis-jenis event berdasarkan kemasan acaranya
adalah:34
1. Kompetisi / Lomba
2. Pesta
3. Talkshow / Seminar
4. Pameran
5. Promosi produk
6. Konser
7. Training
8. Diskusi ilmiah / protokoler.
33
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi.
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006 hal 233
34
Beatrix, Sofie,I Love To Organize. Jakarta : Gramedia Pustaka,2010, hal 16
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penulis menyimpulkan bahwa event merupakan sebuah rangkaian kegiatan
yang bertujuan untuk menyampaikan sebuah informasi / pesan melalui kegiatan
yang diselenggarakan dan merupakan sebuah peristiwa khusus. Jenis event yang
ada dalam penelitian ini adalah event pameran bursa kerja, dimana perusahaan –
perusahaan dari berbagai kategori industry berkumpul dalam satu tempat
memajang & memamerkan sekaligus menawarkan lowongan pekerjaan kepada
pengunjung yang bernama BINUS Job Expo.
2.9 Pengaruh
Semua peristiwa komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai
tujuan, yakni mempengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek ialah
perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah menerima pesan (Stuart, 1988).
Pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting
untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh
dapat dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama
dengan tujuan (T) yang diingikan oleh komunikator (P=T), atau seperti rumus
yang dibuat oleh Jamias (1989), yakni pengaruh (P) sangat ditentukan oleh
sumber, pesan, media, dan penerima (P=S/P/M/P). Pengaruh bisa terjadi dalam
bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perilaku
(behavior).35
35
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Rajagrafindo, Jakarta, 2010 Hal. 165
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Brent D. Ruben (1984) menyimpulkan bahwa khalayak menerima
suatu pesan bukan saja ditentukan oleh isi pesan, tapi juga dipengaruhi oleh
berbagai komponen yang mendukung terjadinya proses komunikasi. Faktor –
faktor yang mempengaruhi penerimaan informasi: 36
1. Penerima:
a. Keterampilan berkomunikasi
b. Kebutuhan
c. Tujuan yang diinginkan
d. Sikap, nilai, kepercayaan dan kebiasaan – kebiasaan
e. Kemampuan untuk menerima
f. Kegunaan pesan
2. Pesan:
a. Tipe dan modal pesan
b. Karakteristik dan fungsi pesan
c. Struktur pengelolaan pesan
d. Kebaharuan (aktualitas) pesan
3. Sumber:
a. Kredibilitas dan kompetensi dalam bidang yang disampaikan
b. Kedekatan dengan penerima
c. Motivasi dan perhatian
d. Kesamaan dengan penerima (homophily)
e. Cara penyampaiannya
f. Daya tarik
4. Media:
a. Tersedianya media
b. Kehandalan (daya liput) media
c. Kebiasaan menggunakan media
d. Tempat dan situasi.
36
Ibid, hal 172
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh berhasil jika ada
perubahan yang terjadi pada penerima pesan dan sesuai dengan tujuan yang di
inginkan pemberi pesan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, pesan – pesan
atau informasi yang di sebarkan melalui Twitter dapat dikatakan berhasil
mempengaruhi apabila penerima pesan khususnya lulusan BINUS University
tahun 2014 berminat mengunjungi event BINUS Job Expo 10 – 11 September
2014 sesuai yang diinginkan oleh pemberi pesan yaitu BINUS University.
2.10
Primming
“Teori priming melihat masyarakat sebagai korban arsitektur pikiran mereka...
bukan oleh pilihan sadar melainkan karena informasi tersebut muncul begitu saja
dalam kesadaran.” (J.M. Miller & Krosnick, 2000, dalam Perry, 2002: 209). Pada
pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa Priming merupakan proses pengaruh
media yang membantu menjelaskan bagaimana khalayak dipengaruhi media.
Priming adalah proses di mana isu yang diangkat media akan mengingatkan
publik akan informasi sebelumnya yang mereka miliki tentang isu itu, sehingga
akan memicu perhatian yang lebih. Priming adalah dampak dari stimulus yang
sudah ada sebelumnya yang akan mempengaruhi tindakan atau penilaian yang
akan dilakukan kemudian. Dalam konteks media, priming adalah dampak dari isi
media terhadap perilaku atau penilaian khalayak yang muncul kemudian.37
Wanta, W & Ghanem, S, “Effects of Agenda Setting” dalam Preiss, R.W et. Al (Eds.) Mass
Media Effects Research: Advanced Through Meta-Analysis. Mahwah, NJ, London: Erlbaum, 2007
hal 53
37
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada dua karakter penting dari priming. Pertama, kekuatan fungsi priming
merupakan fungsi ganda (dual effect) dari intensitas dan kebaruan (recency).
Intensitas merujuk pada frekuensi atau durasi, sedang kebaruan merujuk pada
jarak waktu antara prime dan target. Kedua, dampak priming akan menghilang
seiring waktu. Pada priming, dampaknya harus segera diteliti karena salah satu
sifat dasar priming adalah bahwa ia akan segera hilang seiring waktu. Bila
menggunakan analogi memompa sumur, maka jeda antara tumpahan yang
pertama dengan yang lain tidak boleh terlalu lama, karena efek berantai dari
pompaan sebelumnya menjadi hilang.
Paradigma priming mulai digunakan oleh psikologi kognitif dan sosial sejak
awal tahun 1970an untuk mengkaji berbagai aspek dari sistem kognitif. Berangkat
dari situ, priming kemudian dibawa ke wilayah komunikasi dengan asumsi bahwa
media menjadi sumber priming dengan dua alasan. Pertama, media yang omni
present menjadikannya alat yang ampuh untuk melakukan priming terhadap
berbagai konsep yang mempengaruhi bagaimana seseorang mengintrpretasikan
informasi yang akan diterimanya. Kedua, beberapa jenis media, utamanya media
berita, sangat cocok sebagai primes. Beberapa siaran berita menyajikan berbagai
topik, yang pada gilirannya akan berhubungan dengan priming berbagai konsep.
Pada mulanya, priming menggunakan network model of memory, yang berasumsi
bahwa memori disimpan dalam memori dalam bentuk node, dan tiap node
menyimpan satu konsep tertentu. Node tersebut terhubung dengan node lain
melalui jalur asosiatif.38
38
Ibid, hal 55
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam kehidupan sosial, sikap dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
diterpa media. Terkait dengan penelitian ini, melalui Twitter informasi seputar
event BINUS Job Expo terus menerus secara strategis di sebarkan dan
berkelanjutan dalam periode tertentu guna untuk terus mengedukasi dan pengingat
agar timbulnya sikap dari penerima pesan tertarik mengunjungi acara tersebut,
khususnya lulusan BINUS University tahun 2014.
2.11
Minat
Perusahaan
harus
memahami
perilaku
konsumennya.
Tidak
adanya
pemahaman terhadap motivasi, kebutuhan dan kesukaan/preferensi konsumen
merupakan sumber kegagalan pemasaran. Proses keputusan konsumen untuk
membeli sangat bergantung pada cara bagaimana konsumen memandang suatu
masalah atau kebutuhan dan bagaimana motivasi yang muncul dalam dirinya. Hal
tersebut yang menjadi tujuan penting dari setiap promosi adalah untuk
mempengaruhi konsumen untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat dalam
mengambil keputusan.39
Minat dapat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa,
1997 : 370). Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan
sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting
dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat
melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. (Gunarso, 1995 : 68).
Morrisan, Periklanan dan Komunikasi Pemasaran terpadu, Ramdina Prakarsa, Tangerang, Hal.
68
39
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.40
Terdapat tiga karakteristik minat, yaitu:
1. Minat menimbulkan suatu sikap positif dari sebuah objek.
2. Minat adalah sesuatu hal yang menyenangkan dan timbul dari suatu objek.
3. Minat mengandung unsur berupa penghargaan, menyebabkan suatu
keinginan, dan kegairahan untuk mendapatkan sesuatu hal yang
diinginkan.
Dari dari uraian diatas, faktor – faktor yang mempengaruhi minat tersebut
dirumuskan dalam proses respon konsumen. Di era internet dan perkembangan
penggunaan media sosial saat ini, pendekatan model yang tepat adalah model
AISAS (Attention, Interest, Search, Action, and Share). AISAS adalah model
proses respon konsumen yang dikembangkan oleh agen periklanan Dentsu pada
tahun 2005. Di AISAS, konsumen mengikuti proses dimana mereka menjadi sadar
dan perhatian akan produk (Attention), menjadi tertarik (Interest) mencari
informasi yang relevan melalui internet (Search), membeli produk (Action), dan
mengirimkan ulasan melalui internet setelah menggunakan produk (Share). Model
AISAS merupakan bagian dari evolusi model AIDMA (Attention, Interest, Desire,
Memory,Action) yang diusulkan oleh S. Roland Hall untuk mempresentasikan
proses respon konsumen. Tapi, ada kesenjangan antara AIDMA dan proses
Tatik Suryani. Perilaku konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta.
2008 hal.68
40
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pembelian kontemporer. AIDMA merupakan tindakan yang diambil oleh orangorang yang menonton iklan TV dari pada perilaku belanja di toko-toko.41
Target pemasaran di setiap tahapan AISAS adalah:42
1. Perhatian (Attention): meningkatkan kesadaran & perhatian konsumen
tentang produk. Jika tahap ini tidak berhasil, maka tahap selanjutnya
menjadi tidak berguna. Dengan mengetahui hasil pada tahap ini perusahaan
sudah dapat mengevaluasi program periklanan yang dilaksanakan.
2. Tertarik (Interest): tumbuh evaluasi konsumen tentang suatu produk.
3. Mencari (Search): mendapatkan umpan balik yang baik tentang produk dari
konsumen
4. Aksi (Action): memberikan konsumen kesempatan mengambil keputusan
untuk membeli produk.
5. Berbagi (Share): mendorong konsumen untuk mengirimkan informasi
berkualitas tinggi tentang suatu produk.
Keterkaitan konsep minat dalam penelitian ini karena minat menjadi variabel
yang dipengaruhi, yaitu minat berkunjung lulusan BINUS tahun 2014 untuk
menghadiri event BINUS Job Expo 10 – 11 September 2014 khususnya lulusan
BINUS University tahun 2014.
41
42
Kotaro Sugiyama. The Dentsu Way, Dentsu Inc. U.S. hal. 79
Ibid hal.79-80
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download