1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baterai Lithium merupakan baterai yang saat ini banyak menjadi bahan penelitian karena mempunyai kapasitas penyimpanan yang optimal. Baterai Lithium mempunyai optimasi pemakaian sampai 80% dari kemampuannya, ringan, tidak ada memory effect dan tahan lama. Dari sudut pandang lain telah kemungkinan untuk dioperasikan beberapa perangkat listrik kecil bahkan dengan sumber daya yang kecil seperti baterai film tipis karena perangkat elektronik dengan daya rendah telah digunakan karena kemajuan teknologi baru-baru ini. Baterai harus memiliki keamanan yang baik dan juga dapat digunakan untuk mobil listrik . Tidak hanya kendaraan listrik dan kendaraan listrik hibrida, tetapi juga kendaraan sel bahan bakar isi ulang dengan keamanan tinggi dan kehandalan yang tinggi.(Minami,2005). Pada tahun 1990 Sony berhasil mengembangkan jenis baru sel elektrokimia dengan elektrolit non-liquid, anoda karbon lithiated dan katoda LiCoO 2 , yaitu bernama baterai sekunder ion Lithium (Libs) dan diperkenalkan ke dalam pasar untuk pertama kali pada tahun 1991 oleh Sony. Baterai Litium sekunder adalah sebagai sumber daya untuk perangkat listrik seperti telepon seluler, komputer, maupun kamera, karena baterai ini memiliki sifat unggul. Baterai Lithium terdiri dari tiga komponen utama yaitu elektroli, anoda dan katoda. Beberapa material katoda pada baterai ion Lithium yang telah disintesis yaitu lithium mangan oxide (LiMn 2 O 4 ), lithiumcobalt oxide (LiCoO 2 ) dan lithium iron phospate (LFP).(Minami,2005). Lithium Ferro Mangan Nikel Phospat(LiFeMnNiPO 4 ) adalah sumber pembangkit listrik yang baru karena lebih ringan dan memiliki densitas energi yang lebih tinggi, tidak ada efek memori, tahan lama, kemampuan mengisi (charge) lebih besar, ramah lingkungan dan lebih aman dibandingkan dengan baterai jenis lain.(Hongbo,2013). Universitas Sumatera Utara 2 Namun dengan berbagai kelebihan tersebut, LFP memiliki konduktivitas listrik yang rendah, yaitu sebsar 10-9 S/cm, hal tersebut sangat kurang bila dihubungkan dengan tingkat konduktivitas baterai yang sangat rendah untuk digunakan pada aplikasi daya tinggi. LiFePO 4 /C komposit disusun melalui sederhana dengan suhu tinggi untuk lebih efektif meningkatkan kinerja elektrokimia LiFePO 4 /C. LiFePO 4 /C dengan Ni dan Mn didoping disintesis oleh suhu tinggi dengan solid state, pengaruh Ni dan Mn didoping dengan jumlah yang berbeda pada struktur, morfologi dan properti elektrokimia LiFePO 4 /C. LiMnPO 4 merupakan kandidat yang sangat menarik untuk digunakan sebagai bahan aktif dalam sel Lithium Ion. Materi yang menggabungkan keselamatan yang tinggi di negara dibebankan dengan kepadatan energi yang sebanding dengan bahan yang digunakan secara komersial dan biaya bahan baku yang rendah.(Xianyou,2013). 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh doping Mn pada sintesis LFP? 2. Bagaimana cara pembuatan LiFe 0.9-x Mn x Ni 0.1 PO 4 sebagai bahan aktif katoda? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui cara pembuatan LiFe 0.9-x Mn x Ni 0.1 PO 4 sebagai bahan aktif katoda. 2. Mengetahui pengaruh doping Mn pada LFP. 3. Mengetahui dan menganalisa serbuk katoda LiFe 0.9-x Mn x Ni 0.1 PO 4 . 1.4 Manfaat Penelitian Kerja tugas akhir ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang tentang cara pembuatan LiFe 0.9-x Mn x Ni 0.1 PO 4 /C pada baterai Lithium dan pengalaman untuk menuju ke dunia kerja bagi penulis khususnya. Dan juga dapat menjadi acuan dalam perkembangan dan penelitian dalam bidang baterai Lithium pada aplikasi kendaraan listrik. Universitas Sumatera Utara 3 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Membuat LiFe 0.9-x Mn x Ni 0.1 PO 4 sebagai material aktif katoda pada baterai lithium dengan variasi 0 ≤ x ≤ 0.2. 2. Pembuatan serbuk dilakukan dengan metode metalurgi serbuk, yaitu kalsinasi 700 ℃ selama 2 jam dan sintering awal selama 8 jam dan sintering kedua selama 2 jam dalam kondisi inert gas nitrogen. 3. Mengkarakterisasi sampel serbuk katoda LiFe 0.9-x Mn x Ni 0.1 PO 4 mengunakan X-Ray Diffraction (XRD), SEM-EDX, dan EIS. Universitas Sumatera Utara 4 1.6 Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengembilan data, analisa data serta pembahasan. Bab 3 Metodologi Penelitian Bab ini membahas tentang rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, peralatan dan bahan penelitian, prosedur penelitian serta diagram alir penelitian. Bab 4 Hasil dan PembahasanPenelitian Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh dari penelitian. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini menyajikan kesimpulan dari seluruh kegiatan dan hasil penelitian dan berisi saran-saran yang diperlukan untuk pengembangan dan penelitian lebih lanjut. Daftar Pustaka Berisi tentang literatur yang digunakan sebagai referensi dalam penulisan tugas akhir ini. Universitas Sumatera Utara