10/12/09 STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Keahlian dan Pengetahuan Fasilitator Peningkatan kemampuan faskel diperoleh jika tinggal di kelurahan Rekrutmen dari faskel masyarakat setempat Fasilitator hanya sebatas tahu Coaching lebih ke progres Adanya fasilitator yang mengikuti tahapan pelatihan tanpa melalui pelatihan dasar Ada pendampingan lanjutan untuk memonitor performance pasca training 1 10/12/09 Harapan nyata di masyarakat, pemerintah lokal dan pengelola program mengenai peran fasilitator Masyarakat mengharapkan fasilitator berperan dalam pencairan BLM Fasilitator mampu mengembangkan inovasi kurikulum Faskel dapat memberikan alternatif solusi bukan janji Fasilitator mempunyai kemampuan dalam problem solving untuk menyelesaikan konflik/masalah sosial Fasilitator mampu mengakses kebutuhan riil masyarakat dan membuat program kerja Faskel ikut mengelola dana bergulir di kecamatan Faskel mengetahui semua bidang Fasilitator infra belum mempunyai kemampuan untuk menyusun rencana pembangunan yang dibutuhkan masyarakat Faskel selalu berada di masyarakat Pengalaman hidup yang nyata dan persepsi fasilitator dikaitkan dengan kelemahan pelatihan serta tantangan yang berat dalam bekerja Integrasi “Gender” dalam kurikulum Pelatihan untuk FK Ekonomi tentang penanganan kredit macet Waktu pelatihan yang singkat, sehingga tidak memberikan bekal yang cukup Kurikulum yang dikaitkan dengan “penyimpangan hukum” Timbal balik kurikulum dengan budaya sekitar Reward FK lama (tingkatan) tidak sama dengan FK baru Pendekatan resmi harus fleksibel untuk diterapkan dalam realitas yang ada Adanya perbedaan materi yang diterima dalam pelatihan dengan kenyataan melatih di masyarakat 2 10/12/09 Konflik yang potensial dapat diintegrasikan dalam pelatihan Pelatihan sebagai sebuah beban baru (Gorontalo) Faskel terbebani dengan pelatihan dan pendampingan Mendampingi untuk menjalankan siklus Waktu pendampingan sangat sempit 3