BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan5 Komunikasi merupakan sebuah proses interaksi manusia dalam menyampaikan pesan kepada manusia lainnya berupa kode-kode, gambargambar, bentuk, tulisan maupun lambang, dan isyarat yang sudah disepakati bersama melalui ditimbulkannya adanya agar saluran memberikan komunikasi sebuah dengan perubahan akibat yang didalam diri komunikannya. Sumber: Irwin (Samuel A, K. 1980. Hal 244) Produk utama dari komunikasi adalah pesan. Pesan adalah seperangkat simbol verbal dan non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari komunikator6. Dapat berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik, atau tindakan. Pesan 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004 hal 19 6 Mulayana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, 2005 hal. 63 12 13 juga dapat berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda lainnya. Bentuk dan pengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini akan diolah melalui sistem syaraf dan di interpretasikan. Setelah di interpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka orang tersebut akan kembali membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke-empat tindakan ini akan terus – menerus terjadi secara berulang-ulang dan dapat disampaikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. 2.1.1 Proses Komunikasi Menurut Harold D. Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut : Who says what In which Channel To Whom With What Effect ? (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?) yang kemudian dapat dijelaskan dengan adanya lima unsur penting dalam komunikasi, yaitu adanya sumber (source), pesan, media (channel), penerima (komunikan), dan efek. (Wiranto. Pengantar Ilmu Komunikasi, 2004:21)7. Sedangkan menurut Santoso Sastropoetra dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Visual” Komunikasi adalah ilmu yang mempelajari pernyataan manusia yang bersifat 7 Wiryanto, 2004, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo. 14 umum dengan menggunakan lambang-lambang (Symbols) dan memiliki kesamaan pengertian diantara mereka yang berkomunikasi harus terdapat suatu kesamaan pengertian terhadap lambang-lambang yang digunakan misalkan saja berupa gambar atau lambang visual. 2.1.2 Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi Unsur-unsur komunikasi menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut8: a. Sender: Komunikator menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. b. Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan oikiran kedalam bentuk lambang. c. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan komunikator. d. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. e. Decoding: Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. f. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada kkomunikan setelah menerima pesan. 8 Philip Kotler, 1997, Dasar-Dasar Pemasaran Jlid 2, bab 15 15 h. Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. i. Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 2.2 Komunikasi Visual 2.2.1 Komunikasi Visual Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah sesuatu yang dapat dilihat dan dapat digunakan untuk menyampaikan arti, makna atau pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. Berikut adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan visual: a. Visual Language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi, yakni kegiatan menerjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual. 16 b. Visualiser, adalah seseorang yang menangani masalah visual atau mewujudkan suatu ide kedalam bentuk visual dalam sebuah proyek desain. c. Visual Effect, efek tipuan yang seolah-olah terjadi dalam suatu keadaan tertentu atau melakukan kejadian yang sulit dilakukan oleh manusia. d. Visual information, adalah informasi yang diterima melalui penglihatan. Misalnya lambaian tangan, senyuman, kedipan mata, baju baru, mobil baru, dll. e. Visual litteracy, yaitu kumpulan atau daftar karya visual9. 2.2.2 Prinsip Komunikasi Visual Elemen-elemen dasar dari sebuah desain tidak dapat berdiri sendiri, karena semua bagiannya adalah merupakan pertalian yang saling berhubungan, agar dapat memberikan kenyamanan dan juga mempunyai jiwa sebagai wujud dari kedalaman estetika suatu desain. Prinsip-prinsip desain terdiri dari: 1. Proporsi Proporsi adalah perbandingan atara unsur-unsur suatu materi yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya dengan ukuran dan bentuk suatu bidang yang akan ditata. 9 Adi Kusrianto, “Pengantar Desain Komunikasi Visual”, ANDI, Yogyakarta, hal 10. 17 2. Keseimbangan Keseimbangan atau balance adalah suatu kesan yang serasi dan mantap dari unsur-unsur yang di desain secara tepat. 3. Kontras Kontras adalah penanda dari sebuah desain yang menonjolkan prioritasnya atau sebagai pembeda. Kontras dapat dilakukan dengan mengubah ukuran, bentuk, arah, warna dan nada. Untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada, dapat menonjolkan kekontrasan dari perbedaan-perbedaan tersebut. 4. Irama Irama adalah penulangan dari suatu unsur-unsur yang ditampilkan agar desain mempunyai nilai yang hakiki dari suatu peraturan. Tetapi harus memunyai irama yang baik. 5. Kesatuan Kesatuan merupakan pengelompokan antara unsur-unsur desain yang ada dalam suatu ruang sehingga membentuk suatu kesan tertentu10. 2.3 Komponen Desain Grafis Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika, akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dinilai 10 Hendi Hendratman St, Tips n Trix Computer Graphics Design, Informatika Bandung, hal 29. 18 dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Disain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur / komponen dalam disain grafis, antara lain: a. Garis b. Bentuk (Shape) c. Warna d. Ilustrasi / gambar e. Huruf / Tipografi f. Ruang (Space) / layout 2.3.1 Garis Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis di software grafis computer sering disebut Outline (Coreldraw), Counter atau Stroke (Adobe Photoshop). Setiap garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis/persepsi tersendiri. Misalnya garis yang membentuk hurus ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus, dan gemulai. Bandingkan dengan garis bentuk ‘Z’, terkesan tegak dan kaku. 19 Garis Secara Orientasi Gambar 2.1 Garis Secara Orientasi Kombinasi Garis Horizontal dan Vertikal 1. Memberi kesan: formal, kokoh, tegas. Gambar 2.2 Garis Horizontal dan Vertikal 20 Kombinasi Garis Diagonal 1. Memberi kesan: Konflik, perang, benci, larangan. Gambar 2.3 Garis Diagonal Kombinasi Garis Kurva 1. Spiral, memberi kesan: Kelahiran atau generasi penerus, hipnotis. 2. Setengah lingkaran, memberi kesan: Kekokohan. 3. Gelombang, memberi kesan: Mengalir, lembut dan gemulai. Gambar 2.4 Garis Kurva Pengulangan 1. Pengulangan akan menimbulkan irama. Sehingga kesannya bias riang, tenang, malas, stabil. 2. Zig- zag member kesan bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat. 21 Gambar 2.5 Pengulangan Pancaran 1. Memberi kesan: Adanya jarak, kejauhan, focus, meledak, spontanitas, memusat, keluasan, tanpa batas, dll14 Gambar 2.6 Pancaran 14 Hendi Hendratman St, Tips n Trix Computer Graphics Design. Informatika Bandung, hal 15. 22 2.3.2 Warna 1. Warna primer Adalah warna primer tidak bisa dibuat dengan mencampurkan warna lain, warna ini berdiri sendiri. Warna primer terdiri atas merah, kuning, biru. Gambar 2.7 Warna Primer 2. Warna sekunder Adalah warna yang dibuat dengan mengkombinasiakan dua warna primer. Warna sekunder terdiri atas orange, hijau dan ungu. Gambar 2.8 Warna sekunder 23 3. Warna tersier Warna tersier adalah warna yang dibuat dengan mengkombinasikan warna primer dengan perbatasan warna sekunder. Warna tersier terdiri atas kuning-hijau, kuning-orange, merah-orange, merah-ungu, biru-ungu dan biruhijau. Gambar 2.9 Warna tersier 2.3.3 Ilustrasi Menurut kamus Webster’s Third New International (1969), kata ‘illustration’ diuraikan sebagai berikut. “Sesuatu yang berfungsi untuk menggambarkan seperti gambar atau diagram atau beberapa sensorik dan membantu sesuatu yang jelas atau lebih bermanfaat atau menarik.” Peranan ilustrasi pada setiap buku petunjuk dirasa penting, karena merupakan perwujudan pesan atau suatu elemen yang dapat mempertegas dan membantu pembacanya untuk memahami isi dari buku petunjuk tersebut. Tetapi sekarang ini banyak buku petunjuk yang beredar tanpa disertakan ilustrasi gambar yang menjelaskan bagian atau langkah-langkah 24 dalam melaksanakan sesuatu, biasanya hanya terdapat tulisan saja yang terkadang dapat membuat bingung dan mempersulit sebagian orang yang melihatnya. 2.3.4 Huruf (tipografi) Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dan ratusan jumlah rancanagn desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia dan menandai naskah untuk proses tipe seting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.15 Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan. Dan desain huruf tertentu yang dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karateristik subjek yang diiklankan. Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Berikut kami sajikan beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut : 15 Frank jefkins, periklanan, Cetakan Ketiga (jakarta : Erlangga, 1997), hal 248. 25 a. Serif Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/ kaki. Serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf roman emiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulakn adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminim. Times New Roman ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 b. Dekoratif Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/ sirip/ serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Old English Text ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 26 c. Sans serif Pengertian sans serif adalah sirip/ serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 d. Script Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab. Brush Script ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 27 2.3.5 Tata Letak (Layout) Layout adalah proses penataan dan pengaturan teks atau grafik pada halaman. Layout meliputi penyusunan, pembagian temapat dalam suatu halaman pengaturan jarak spasi, pengelompokan teks dan ilustrasi, dan penekanan pada suatu bagian tertentu. Selain itu layout juga mempunyai prinsip-prinsip antara lain urutan, penekanan, kesimbagan, kesatuan dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang seluruh kesatuan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Kosistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dlayout.17 Bonnie Skaalid mengatakan bahwa untuk merancang suatu multimedia, ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Simplicity Kesederhaaan disini meliputi pemakaian teks dan gambar sesuai dengan kebutuhan karena pemakaian gambar yang berlebihan akan mengganggu. Selain itu font dan warna yang terlalu banyak juga akan membingungkan pemakai. 17 Surianto, Rustan, Layout Dasar dan Penerapan, Gramedia, 2008 28 2. Consistency Tampilan haruslah konsisten agar pemakai tidak membuangbuang waktu untuk mencari tahu kegunaan tombol navigasi, dan sebagainya. Selain itu yang harus diperhatikan adalah gaya tampilan antara satu bagian ke bagian lain, lebih baik tidak menggabungkan bahasa formal dan bahasa populer dalam satu bagian. Pemakaian warna, font, dan gambar juga harus konsisten.pengelompokan objek yang memiliki kesamaan fungsi juga dapat membuat tampilan halaman menjadi konsisten. 3. Clarity Menggunakan instruksi dengan bahasa yang dimengerti oleh pemakai. Hindari pemakaian logat khusus atau bahasa ilmiah yang terlalu banyak. Dianjurkan memakai kalimat-kalimat singkat, dan contoh-contoh yang akrab dengan pemakai. 4. Balance Terbagi menjadi dua jenis yaitu formal balance dimana pemakaian item di satu sisi layar memiliki kesamaan bentuk, ukuran, dan warna dengan item di sisi lainnya. Informal balance, dimana pemakaian item yang lebih kecil di satu sisi dan diseimbangkan dengan item yang lebih besar di sisi lainnya. 29 5. Harmony and Unity Meliputi kesamaan warna, jenis huruf grafis, dan pemakaian foto yang sesuai dengan topik. Harus diperhatikan pula item mana saja yang akan ditampilkan. 2.4 Promosi Menurut Adrian Payne dalam bukunya Strategi Pemasaran. “Promosi mempunyai kaitan yang erat dengan pemasaran. Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimuli dan memenuhi kebutuhan pasar dari sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumbersumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut”11. Menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel dalam bukunya yang berjudul Pemasaran “Promosi adalah komunikasi orang atau pasar yang menginformasikan dan mengingatkan calon pembeli mengenai sebuah produk untuk mempengaruhi suatu pendapat atau memperoleh suatu respons”12. Sedangkan menurut Fred E Hahn dan Kenneth G. Mangun dalam bukunya yang berjudul Do-it-yourself Advertising and Promotion, “promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di televisi atau iklan surat kabar yang mencoba memikat 11 Payne, Adrian. “Strategi Pemasaran”, Bandung, PT. Rosdakarya. 1993 Lamb, W Charles, Hair, Joseph F. Jr, Mc Daniel, Carl. “Pemasaran”. Jilid ke2. Penerbit Salemba mpat (PT Salemba Empat Patria) 12 30 pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang di iklankan”13. Fungsi pemasaran dapat dianggap terdiri dari tiga komponen kunci berikut ini: 1. Bauran pemasaran : Unsur-unsur atau elemen-elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi. 2. Kekuatan pasar : Peluang dan ancaman eksternal dimana operasioperasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi. 3. Proses pemasaran : Proses strategi dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran dan kebijakan-kebijakan internal baik bagi kekuatan pasar. Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Bauran pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang paling universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. Kebanyakan pembahasan mengenai pemasaran memusatkan perhatian di empat komponen bauran pemasaran yang disebut 4P. Komponen ini meliputi: 13 Hahn, Frede, Mangun, Kenneth G. “Do it Yourself Advertising and Promotion”, Edisi kedua, Jakarta, Grasindo, 1999. 31 1. Produk, produk atau jasa yang sedang ditawarkan. 2. Harga (price), harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat-syarat yang berhubungan dengan penjualannya. 3. Promosi, program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk atau jasa. 4. Tempat (place), fungsi distribusi dan logistik dan dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan. Menurut Fandi Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran edisi ke-2 “Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk / mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”. Menurut Henry Simamora dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Internasional Promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau pihak-pihak lainnya dalam saluran distribusi, guna mempengaruhi sikap dan prilaku14. 2.4.1 Tujuan Promosi Didalam sebuah promosi diperlukan sesuatu strategi yang tepat dalam kegiatan memberikan informasi mengenalkan kepada khalayak beberapa produk atau karya baik secara elektronik maupun secara cetak. 14 Simamora, Henry. “Manajemen Pemasaran Internasional”. Jilid II. Penerbit, Salemba Empat, 2000 . 32 Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya15. Adapun tujuan-tujuan dalam promosi adalah sebagai berikut: 1. Menginformasikan (informing) dapat berupa: a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk baru. c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. d. Menjelaskan cara kerja suatu produk. e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan perusahaan. f. Meluruskan kesan yang keliru. g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. h. Membangun citra perusahaan. 2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk: a. Membentuk pilihan merek. b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu. c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Memdorong pembeli untuk belanja saat itu juga. 15 Payne, Adrian. “Strategi Pemasaran”. Bandung, PT Rosdakarya, 1993. oleh 33 e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman) 3. Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas: a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk dari perusahaan. c. Membuat pembeli tetap ingin walaupun tidak ada kampanye iklan. d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh kepada produk perusahaan. e. Menurut Henry Simamora dalam bukunya Manajemen Pemasaran Internasional, fungsi promosi adalah untuk mencapai berbagai macam tujuan komunikasi dengan setiap pemirsa.(simamora henry “Manajemen pemasaran internasional”. Jilid II, penerbit Salemba empat, 2000) 2.4.2 Media Promosi Pemilihan media yang tepat sesuai dengan segmentasi sasaran sangat penting agar komunikasi yang disampaikan dapat tersampaikan secara efektif. Hal ini dikarenakan oleh perbedaan karakteristik dan efek yang dihasilkan oleh masing-masing media tersebut berbeda. Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan tujuan tantangan 34 persaingan dan anggaran dana yang tersedia. (Suyanto, “Desain grafis untuk periklanan”, Andi, Yogyakarta, 2004) Kategori media dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian, yaitu media berdasarkan sifat dan jenis, teknis pemakaian, dan daya jangkau. 1. Sifat dan jenis a. Media cetak b. Media visual c. Media audio visual 2. Teknik pemakaian a. Media elektronik b. Media non-elektronik 3. Daya jangkau a. Daya jangkau serentak : radio, tv, video conference b. Daya jangkau terbatas : OHP, slide suara, film c. Dimanfaatkan secara individual 2.5 Iklan Menurut Otto Klepper (1986) seorang ahli periklanan terkenal asal Amerika dalam bukunya yang berjudul Advertising Procedure, istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain16. 16 Widyatama, Rendra. “Pengantar Periklanan”. Yogyakarta, Pustaka Book. Hal 13. 35 iklan sudah digunakan oleh manusia sejak tahun 3000 sebelum masehi oleh bangsa babylonia, kemudian semakin berkembang setelah ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg pada abad ke 15 Masehi. Kemudian pada tahun 1844 muncul iklan majalah yang pertama di majalah Southern Messenger. Di Indonesia masyarakat periklanan Indonesia mengartikan iklan atau advertising sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan melalui suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sementara periklanan diartikansebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasann penyampaian iklan. (Riyanto, 2001)17. Secara umum, iklan adalah suatu bentuk komunikasi non personal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massa yang bertujuan mempengaruhi khalayak agar mau membeli barang atau produk dan jasa yang ditawarkan. 2.6 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah istrumen perencanaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja dilihat dari beberapa sisi, antara lain kekuatan (Srength), kelemahan (Weakness), kesempatan eksternal (Opportunity) dan ancaman (Threat) dari produk tertentu. Instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan atau mengetahui cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi atau dalam hal ini sebagai acuan 17 Widyatama, Rendra. “Pengantar Periklanan”. Ypgyakarta, Pustaka Book. Hal 16. 36 untuk desain awal dari sebuah rancangan. Instrumen ini dapat membantu perencana mengenai hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dan apa yang dapat dicapai. Analisis SWOT Gambar Strength Weakness Opportunit Threat y Mugen Produk Belum Produk baru, Produk baru, pernah alternatif tergolong desainnya beriklan di gaming PC masih berbeda majalah, lain, baru, dengan produk memajukan produsen gaming kurang brand lokal kurang PC dikenal, Indonesia dikenal, lainnya, promosi kompetito Made in minim r lebih Indonesia dikenal 37 Lebih Ukuran font Mudah di Terlalu dikenal yang terlalu ingat, brand umum oleh pasar, kecil ASUS yg Simple, menyulitka sudah sederhana n dengan dalam lebih penjelasan membaca dipercaya informasi informasi oleh yang yang konsumen cukup terdapat lengkap pada audiens terkenal ASUS iklan tersebut Digital Alliance Lebih Informasi Komposisi dikenal, yang yang Terkesan lain seperti harga jual ditampilkan daripada yg sebuah lebih terlalu lain, produk murah banyak, membuat yang dibanding komposisi penasaran murahan kompetito desain r lain kurang tepat