BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanopartikel magnetik telah banyak menarik minat banyak peneliti karena sifat fisika maupun kimianya yang unik dibanding dengan partikel ukuran besar (bulk) (Setiadi, 2013). Nanopartikel banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti biosensor, biomedis, teknologi perekam, pelumas dan solar sel (Setiadi, 2013). Nanopartikel ferrite merupakan material magnetik yang memiliki peran penting dengan sifat magnetik dan elektriknya yang spesifik, diantaranya dengan pemanfaatannya pada teknologi perekaman dan piranti gelombang mikro (Kumar dkk, 2013). Bahan ferrite dapat diterapkan pada aplikasi frekuensi audio (20 Hz – 20 KHz), frekuensi radio (0,1 – 1000) MHz, dan gelombang mikro ( >1 GHz). Misalkan dalam aplikasi yang menggunakan ferrite yang merupakan bahan magnetik halus (soft magnetic) pada rentang frekuensi-radio (misal: induktor) dan gelombang mikro (misal: isolator gelombang mikro), bahan ini diperlukan untuk menghindari hilangnya arus-pusar (eddy-current) (Coey, 2009). Meskipun terdapat banyak metode yang telah dikembangkan dalam sintesis nanopartikel magnetik, misalnya metode kopresipitasi, dekomposisi termal, mikroemulsi dan hidrotermal, namun tingkat keberhasilan sintesis partikel tersebut dalam suatu aplikasi sangat bergantung pada stabilitas ketika ia diperlakukan pada beragam keadaan. Pada banyak aplikasi teramati bahwa nanopartikel akan berfungsi dengan baik di bawah ukuran kritisnya, yang biasanya di kisaran 10-20 nm. Dua persoalan penting yang mendominasi sifat magnetik nanopartikel adalah pengaruh ukuran dan pengaruh permukaan. Dari metode yang ada, metode kopresipitasi merupakan metode yang cukup efektif dan sederhana. Metode ini menghasilkan distribusi ukuran butir yang relatif merata dan dapat dilakukan pada kondisi lingkungan normal (Lu dkk, 2007). Perilaku dielektrik adalah salah satu karakter penting dari bahan ferrite, ia sangat berkaitan erat dengan kondisi penyiapan bahan, suhu sintering, komposisi dan ukuran butir partikel. Selain ukuran butir partikel, faktor lain yang juga 1 2 penting untuk diteliti terkait dengan sifat dielektrik adalah bagaimana struktur kristal bahan ini. Dengan mengetahui kaitan sifat dielektrik dengan struktur kristal, maka diharapkan akan dapat diketahui metode yang sesuai dalam proses preparasi bahan, sehingga diharapkan akan diperoleh bahan dengan struktur kristal tertentu yang memiliki sifat dielektrik paling sesuai untuk suatu aplikasi tertentu. Cobalt ferrite (CoFe2O4) adalah bahan yang sangat potensial dalam aplikasi media perekaman magnetik (Surendra dkk, 2011). Konstanta anisotropi yang relatif tinggi (290 kJ/m3), radius block superparamagnetik yang relatif besar (13 nm pada suhu 300 K), dan ukuran partikel domain tunggal setimbang maksimum yang relatif besar (160 nm) yang dimiliki CoFe2O4 (Coey, 2009) akan memberikan peluang bagi pengembangan aplikasi perekaman magnetik. Kekhasan sifat elektrik yang dimiliki bahan ini ditunjukkan dengan resistivitasnya yang tinggi dan arus pusar yang rendah (Kumar dkk, 2013). Sifat dielektrik CoFe2O4 yang bergantung dengan perlakuan preparasi, ukuran butir, dan struktur kristalnya akan memberikan peluang dalam pengembangan untuk berbagai aplikasi lainnya. Terkait dengan struktrur kristal, misalnya Kim dkk (2003) melaporkan bahwa dengan semakin meningkatnya kristalinitas suatu bahan, maka akan dapat meningkatkan konstanta dielektriknya. Dengan demikian akan dapat disintesis dengan perlakuan berbeda bahan-bahan dengan sifat dielektrik tertentu sesuai dengan aplikasi yang akan dikembangkan, misalkan disesuaikan dengan frekuensi kerja suatu aplikasi sebagaimana dijabarkan pada paragraf pertama di atas. Studi tentang dielektrik akan memberikan informasi penting tentang perilaku pembawa muatan listrik lokal, yang akan memberikan pemahaman tentang mekanisme polarisasi dielektrik (Surendra dkk, 2011). Penelitian tentang sifat dielektrik telah dilakukan di Laboratorium Fisika Material dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada diantaranya untuk bahan Fe3O4. Pada perkembangan selanjutnya, di laboratirum yang sama juga telah dibuat sistem spektroskopi impedansi terkomputerisasi untuk mengukur konstanta dielektrik, impedansi dan rugi tangen dari berbagai material. Sistem ini telah 3 digunakan dalam penentuan konstanta dielektrik material Barium Calcium Titanate Ba1-xCaxTiO3 (BCTO-x). Penelitian tentang sintesis material CoFe2O4 telah dilakukan oleh Setiadi (2013) dengan sejumlah perlakuan berbeda sehingga menghasilkan nanopartikel CoFe2O4 dengan ukuran butir partikel yang bervariasi. Penelitian kali ini merupakan kelanjutan dari penelitian Setiadi (2013) yang memfokuskan pada bagaimana pengaruh ukuran butir partikel yang berbeda serta struktur kristal yang mencakup derajat kristalinitas, tingkat kemurnian bahan, dan kesesuaian prameter kisi nanopartikel CoFe2O4 dengan parameter kisi bulk CoFe2O4, terhadap sifat dielektrik bahan nanopartikel CoFe2O4. Sampel yang diteliti terdiri dari lima sampel dengan ukuran butir partikel yang berbeda secara signifikan. Selain pengaruh perbedaan ukuran butir dan struktur kristal, dengan metode pengukuran ini akan teramati bagaimana pengaruh perubahan frekuensi terhadap perilaku dielektrik dari tiap-tiap sampel. Secara umum, pada material ferrite terdapat kecenderungan terjadinya penurunan konstanta dielektrik dengan meningkatnya frekuensi yang dikenakan pada bahan. Informasi mengenai pengaruh perubahan frekuensi ini terkait dengan peluang aplikasi yang berhubungan dengan sifat dielektrik material CoFe 2O4. Penelitian ini akan mensintesis material CoFe2O4 menggunakan metode kopresipitasi dengan sejumlah perlakuan berbeda sehingga menghasilkan bahan dengan ukuran butir berbeda. Sampel CoFe2 O4 disintesis dengan metode kopresipitasi sebagaimana yang telah dikembangkan di Laboratorium Fisika Material dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada oleh Setiadi (2013). Bahan yang telah disintesis dalam bentuk serbuk kemudian akan dicetak sehingga berbentuk pellet dengan mengacu pada penelitian Kumar dkk (2013) untuk kemudian diamati perilaku dielektriknya. Perilaku dielektrik meliputi respon konstanta dielektrik, rugi dielektrik dan impedansi partikel terhadap perubahan frekuensi, ukuran butir serta struktur kristal CoFe2O4. 4 1.2. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh perubahan frekuensi terhadap konstanta dielektrik kompleks, rugi tangen dielektrik dan impedansi CoFe2O4 ? 2. Bagaimana pengaruh ukuran partikel dan struktur kristal terhadap konstanta dielektrik kompleks, rugi tangen dielektrik dan impedansi CoFe2O4? 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel CoFe2O4 dengan ukuran partikel 4,7 nm, 7,7 nm, 8,7 nm, 9,0 nm, dan 9,7 nm yang dicetak menjadi keping dielektrik. Pembahasan pada penelitian ini mencakup pada perubahan karakteristik dielektrik sampel terhadap perubahan frekuensi tegangan masukan pada jangkau frekuensi (10-120) kHz dan ukuran partikel serta struktur kristal CoFe2O4. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengukur pengaruh perubahan frekuensi terhadap konstanta dielektrik kompleks, terhadap rugi tangen dielektrik dan impedansi CoFe2O4. 2. Mengetahui pengaruh ukuran partikel dan struktur kristal terhadap konstanta dielektrik kompleks, rugi tangen dielektrik dan impedansi CoFe2O4. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi mengenai variabel preparasi yang optimal untuk mengatur ukuran butir CoFe2O4. 2. Memberikan informasi mengenai karakteristik dielektrik keping CoFe 2O4. 5 3. Memberikan informasi mengenai pengaruh ukuran partikel dan struktur kristal CoFe2O4 terhadap perilaku dielektrik dari bahan tersebut. 4. Dapat dipakai sebagai acuan baik dalam penelitian selanjutnya maupun dalam pengembangan dalam aplikasinya. 1.6. Sistematika Penulisan Tesis ini ditulis dalam lima bab, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, dasar teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran; ditambahkan dengan daftar pustaka dan lampiran. Bab I merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dilakukannya penelitian mengenai karakterisasi dielektrik keping dielektrik nanopartikel CoFe2O4, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan tesis. Bab II berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan karakterisasi dielektrik dari keping dielektrik nanopartikel CoFe2O4. Bab III berisi dasar teori yang berkaitan dengan sifat kemagnetan bahan, karakteristik dielektrik, nanopartikel magnetik dan sifat superparamagnetik, metode sintesis kopresipitasi, CoFe2O4, karakterisasi material, spektroskpi impedansi. Bab IV menjelaskan metode penelitian yang mencakup alat dan bahan yang digunakan dalam preparasi CoFe2O4, langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian, serta teknik pengolahan data yang digunakan. Bab V berisi tentang hasil yang diperoleh dari setiap kegiatan penelitian berikut pembahasannya. Bab VI merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran bagi penelitian lain berikutnya. Daftar pustaka berisi tentang seluruh pustaka yang diacu dalam penelitian ini, sedangkan lampiran berisi data-data yang diperoleh dalam penelitian, teknis analisis data dan dokumentasi penelitian.