BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini, menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan serta keinginan pelanggannya. Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan, maka akan memberikan masukan penting bagi perusahaan untuk merancang strategi pemasaran agar dapat menciptakan kepuasaan bagi pelanggannya (Kotler dan Amstrong, 2001). Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasaan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasaan pelanggan dalam pernyataan misinya, iklan maupun public relation release. Kunci utama perusahaan untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasaan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dan harga yang bersaing. Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan merupakan bagian dari pengalaman pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Berdasarkan pengalaman yang diperolehnya, pelanggan memiliki kecenderungan untuk membangun nilai-nilai 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 tertentu. Nilai tersebut akan memberikan dampak bagi pelanggan untuk melakukan perbandingan terhadap kompetitor dari produk atau jasa yang pernah dirasakannya (Margaretha, 2004). Apabila perusahaan memberikan produk dan jasanya yang berkualitas baik, maka diharapkan mampu memenuhi harapan pelanggan dan akhirnya mampu memberikan nilai yang maksimal serta menciptakan kepuasan bagi pelanggan dibandikan dengan kompetitor-kompetitor yang ada. Pelanggan diibaratkan sebagai raja yang harus dilayani, namun hal ini bukan berarti menyediakan segala-galanya kepada pelanggan. Usaha memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara menguntungkan atau bersifat “win-win situation” yaitu dimana kedua belah pihak merasa senang atau tidak ada yang dirugikan. Kepuasaan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat berharga demi mempertahankan keberadaan pelanggannya tersebut untuk tetap berjalannya suatu bisnis atau usaha (Chandra dan Danny, 2001). Dalam era globalisasi saat ini, kemajuan perekonomian diberbagai dunia terlihat bertumbuh pesat, dan Negara Indonesia sebagai salah satu Negara di dunia juga terpengaruh oleh keadaan tersebut. Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintahan Indonesia bertujuan untuk memberikan kemudahan baik dalam penanaman modal, penyederhanaan prosedur ekspor impor, perbaikan sarana maupun prasarana diberbagai sector industri dan lain-lainnya akhirnya akan meningkatkan perekonomian Indonesia. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 Perkembangan perekonomian khususnya sector jasa yang menjadi andalan Indonesia juga berlangsung pesat. Salah satu sektor jasa yang menjadi andalan Indonesia adalah industry pariwisata yang merupakan salah satu industry yang mampu menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Melihat tren positif pariwisata Indonesia, hospitality industry sepertinya masih akan terus menjadi ladang subur untuk investasi. Perhotelan dan Pariwisata memang ibarat 2 mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tumbuhnya industri perhotelan tidak lepas dari berkembangnya sektor pariwisata. Sebaliknya, pariwisata tidak akan bisa berkembang dengan baik tanpa didukung oleh industri perhotelan. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia terus meningkat sejak tahun 2006 lalu. Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara komersial.Artinya dalam menyediakan jasa yang biasa juga disebut sebagai “product” kepada calonkonsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya. Dalam industri perhotelan saat ini sedang dihadapkan pada persaingan yang ketat,maka sebuah hotel harus mampu memiliki service of excellent atau harus mampumerebut hati konsumen karena hanya hotel yang memiliki service of excellent yang akanmampu memenangkan persaingan. Industri perhotelan pada dasarnya merupakan industri jasa penginapan yang memadukan usahanya melalui penjualan: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 1.Produk Nyata (Tangible Product) Yang meliputi fasilitas hotel seperti kamar tidur, restoran, bar, swimming poll,coffee shop, binatu/loundry dan lain sebagainya 2.Produk Tidak Nyata (Intangible Product) Yang meliputi pelayanan jasa seperti layanan makanan dan minuman, layanankebersihan kamar, layanan kantor depan dan lain sebagainya. Tangible product lebih menekankan kepada penyediaan sarana dan prasaranapendukung (fasilitas fisik hotel), sedang Intangible product lebih menekankan padapenyelenggaraan layanan jasa yang dilakukan oleh petugas-petugas atau pegawai hotelkepada tamu. Didasarkan pada hal tersebut diatas, kualitas pelayanan yang diberikan perhotelan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kepuasaan konsumen secara menyeluruh. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan produk dan jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Apabila konsumen benar-benar merasa puas, mereka akan membeli ulang serta memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk membeli di tempat yang sama. Kepuasan konsumen akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dan si pemberi jasa kepada konsumensesuai dengan apa yang dipersepsikan konsumen. Berbagai faktor seperti : subjektivitas si pemberi jasa, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 keadaan psikologis ( konsumen maupun si pemberi jasa), kondisi lingkungan eksternal, dan sebagainya tidak jarang turut mempengaruhi sehingga jasa sering disampaikan dengan cara yang berbeda dengan yang dipersepsikan oleh konsumen. Kotler (2000: 52) menyatakan bahwa kepuasan konsumen adalah suatu perasaan senang dan kecewa seseorang yang timbul setelah membandingkan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk atau jasa dan harapannya. Sedangkan Peter dan Olson (2003 : 157) menyatakan bahwa kepuasan konsumen adalah konsep penting dalam konsep pemasaran dan penelitian konsumen. Banyak peneliti yakin bahwa persepsi pelanggan tentang kualitas didasarkan pada evaluasi kognitif jangka panjang terhadap penyerahan jasa perusahaan, sedangkan kepuasaan pelanggan adalah reaksi emosional jangka pendek terhadap pengalaman jasa tertentu. Pelanggan menilai tingkat kepuasan atau ketidakpuasan mereka setelah menggunakan jasa dan menggunakan informasi untuk memperbaharui persepsi mereka tentang kualitas jasa, tetapi sikap tentang kualitas tidak bergantung pada pengalaman. Pelanggan harus benar-benar menggunakan suatu jasa untuk mengetahui apakah mereka puas atau tidak dengan hasilnya. Apabila pelayanan yang diberikan memuaskan, tentunya hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pihak perusahaan dan pihak konsumen, namun apabila pelayanan yang diberikan tidak memuaskan akan berdampak pada berpindahnya konsumen atau pihak pelanggan perhotelan ke perhotelan lain dan menyebarkan berita negatif, yang akan merugikan pihak perhotelan tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 Loyalitas pelanggan sendiri tidak dapat dipisahkan dari kepuasan pelanggan. Kalangan praktisi maupun akademis sepakat bahwa kepuasan dan loyalitas terkait secara erat dan tidak terpisahkan. Tanpa terkecuali perhotelan Aston Cengkareng dalam usahanya menjawab tantangan ini, dengan selalu berupaya terus untuk dapat meningkatkan pelayanan guna memuaskan pelanggan dan membangun kesetiaanya. Semakin banyaknya pilihan bagi konsumen dalam memilih suatu perhotelan, maka semakin ketat persaingan dalam memenangkan hati pelanggan lewat kualitas pelayanan, harga maupun lokasi yang dapat ditawarkan kepada para pelangganya. Aston Cengkareng City Hotel and Conference Center yang dibangun pada tahun 2010. Hotel ini merupakan hasil kerja keras dari banyak pihak yang ikut serta membangun dan mengembangkan hotel ini, sehingga Aston Cengkareng sekarang namanya telah cukup banyak didengar di masyarakat luas. Hal ini dapat dilihat dengan adanya tamu-tamu penting baik dari dalam negeri maupun internasional. Aston Cengkareng lebih terkonsep untuk tamu-tamu yang datang dengan tujuan bisnis dan untuk bidang MICE. Untuk itu, Aston Cengkareng dibangun sebagai hotel bintang tiga yang nyaman, dengan menyediakan ruang bisnis atau konferensi dalam berbagai macam kapasitas dan memiliki Ballroom dengan kapasitas 1100 orang. Selain hal tersebut Aston Cengkareng memiliki lokasi strategis yang dekat dengan pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi yang mudah dijangkau dengan adanya jalur tol.Daya tarik yang lain adalah dengan dekatnya lokasi Bandara Soekarno Hatta dengan Aston Cengkareng, yang tentunya menjadi daya tarik http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 tersendiri bagi tamu yang datang. Ditunjang dengan komitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik tentunya menjadikan hotel ini sebagai business hotel yang elegan sehingga memberikan kesan tersendiri bagi para tamu yang datang. Berikut data yang berhasil diperoleh mengenai tamu yang menginap di Hotel Aston Cengkareng, Jakarta Barat dalam 3 tahun terakhir. Tabel 1.1 Pengunjung Tamu Hotel Periode tahun 2012-2014 Tahun Jumlah Pengunjung 2012 7.672 2013 47.021 2014 36.276 Sumber :Hotel Aston Cengkareng Tabel diatas, menyajikan informasi jumlah pengunjung hotel periode tahun 2012-2014. Terlihat bahwa pertumbuhan pengunjung Hotel Aston Cengkareng Jakarta pada periode 2012-2013 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah pengunjung Hotel Aston Cengkareng Jakarta mengalami penurunan. Dan berikut data Hotel Aston Cengkareng beserta para competitor : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 Tabel 1.2 Hotel Comparison Report Year 2012 Hotel Name 2013 2014 Room Room ARR Room Room ARR Room Room ARR Avail Sold (RP) Avail Sold (RP) Avail Sold (RP) Aston Cengkareng*** 9.627 7.672 379.175 56.575 47.021 441.788 55.997 36.276 449.786 FM7**** 10.292 8.432 529.848 55.538 48.793 663.120 _ Amaris Bandara*** 7.316 374.607 39.530 37.378 371.740 43.061 40.571 419.217 Aston Marina**** 22.072 12.46 542.637 119.260 69.006 543.265 129.94 69.140 707.008 6.575 0 _ _ 0 Atria Hotel Serpong*** 10.602 8.961 494.853 57.574 46.935 489.972 62.730 Santika BSD*** 9.300 8.221 480.982 48.916 41.945 422.127 _ _ _ Grand Zuri**** 4.829 4.300 392.225 44.220 36.741 406.489 _ _ _ Sumber : Hotel Aston Cengkareng http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46.555 522.224 9 TABEL GRAFIK 1.1 Data Frekuensi Pengunjung Hotel Chart Title 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2012 2013 2014 Aston Cengkareng FM7 Amaris bandara Atria hotel Serpong Santika BSD Grand Zuri Aston Marina Sumber : Hotel Aston Cengkareng Melihat data di atas antara kamar yang tersedia dan kamar yang dipesan dengan harga yang tertera, dapat mempengaruhi tingkat hunian kamar hotel. Jika pihak hotel tidak mempertimbangkan kualitas dan faktor yang mendukung, maka tidak menuntut kemungkinan hunian kamar hotel akan terus berkurang dan berdampak pada profit perusahaan. Oleh karena itu Hotel Aston cengkareng harus mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan pada saat ini, karena pelanggan yang tidak puas terhadap jasa yang diberikan hotel akan cenderung mencari penyedia jasa lain yang dapat memberikan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang lebih kuat dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 penyedia jasa. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan penyedia jasa dapat memahami harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian penyedia jasa dapat meningkatkan kepuasan pelanggan melalui usaha memaksimukan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Dari uraian latar belakang diatas, untuk dapat meneliti lebih dalam mengenai kualitas layanan jasa dan kepuasan pelanggan, maka penulis merasa tertarik untuk mengajukan skripsi dengan judul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAAN PENGUNJUNG PADA HOTEL ASTON CENGKARENG” B. RUMUSAN MASALAH Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di antara hotel-hotel yang ada, maka Hotel “Aston Cengkareng” merasa sangat perlu meningkatkan kualitas pelayanan, harga dan lokasi demi untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan terhadap kepuasaan pelanggan. Berdasarkan perumusan diatas, maka penelitian skripsi ini diarahkan untuk mengetahui : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 1. Apakah kualitas pelayanan, harga, dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng? 2. Apakah kualitas pelayanan yang diberikan berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng? 3. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng? 4. Apakah lokasi berpengaruh terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng? C. TUJUAN DAN KONTRIBUSI PENELITIAN Tujuan Penelitian : 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara kualitas pelayanan, harga, dan lokasi terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng. 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara harga terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng. 4. Untuk mengetahui adanya pengaruh antara lokasi terhadap kepuasaan pengunjung Hotel Aston Cengkareng. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 KontribusiPenelitian : 1. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan referensi tentang bagaimana cara mendapatkan kepuasaan pengunjung agar pengunjung tidak akan beralih ke perusahaan hotel yang lain. 2. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai kepuasan pelanggan khususnya bagi pengunjung Hotel Aston Cengkareng, serta merupakan kesempatan bagi penulis agar mampu menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh dari penelitian tersebut. 3. Bagi pembaca, sebagai bahan masukan bagi pembaca yang ingin memperdalam Ilmu manajemen pemasaran, khususnya tentang kualitas pelayanan, harga dan lokasi terhadap kepuasaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/