1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dengan gejala kadar gula darah tinggi yang disebabkan karena tubuh tidak lagi memiliki hormon insulin atau insulin tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya (Smeltzer dan Bare, 2002). Diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 atau Insulin Dependen Diabetes Mellitus, disebabkan kerusakan sel β pancreas sehingga produksi insulin terganggu atau tidak produksi sama sekali. Biasanya muncul sebelum usia 40 tahun bahkan termasuk anak-anak (Stockham dan Scott, 2008). Smeltzer dan Bare (2002), menambahkan dari keseluruhan penderita DM, sekitar 5-10% adalah penderita DM tipe 1 dan terapinya saat ini dengan menggunakan penyuntikan insulin. Tipe yang kedua adalah DM tipe 2 atau Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus disebabkan penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin sehingga insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Penderita DM 90-95% merupakan penderita DM tipe 2 (Smeltzer dan Bare, 2002) sehingga DM tipe 2 menjadi perhatian penulis untuk meneliti bagaimana cara terapinya. Saat ini terapi yang digunakan hanya dengan kontrol diet dan latihan dilengkapi dengan hipoglikemik oral (Smeltzer dan Bare, 2002). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60% kematian diseluruh dunia disebabkan karena penyakit tidak menular, salah 2 satunya adalah DM yang sekaligus menempati peringkat ke-6 penyebab kematian didunia. Pada tahun 2030 sendiri di Indonesia diperkirakan penderita DM mencapai angka 2,3 juta jiwa. Pada dekade terakhir ini perhatian dan penelitian dalam bidang sel punca (stem sel) mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini tidak terlepas dari upaya manusia untuk mengobati penyakit-penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati lagi baik secara konservatif maupun operatif, khususnya penyakit degenerative maupun kelainan lainnya seperti trauma. Stem sel adalah sel yang belum terspesialisasi dan mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel spesifik untuk membentuk berbagai jaringan tubuh. Selain itu stem sel juga memiliki kemampuan untuk membuat salinan sel yang sama persis dengan dirinya melalui pembelahan sel sehingga menimbulkan kontrofersi di masyarakat tentang adanya cloning manusia menggunakan stem sel (Jusuf, 2009). Macam-macam stem sel diantaranya zigot, embryonic stem cell, fetus, stem sel tali pusat dan adult stem cell yang berasal dari sumsum tulang maupun jaringan lain pada dewasa seperti jaringan lemak. Pada saat ini jenis stem sel yang paling sering digunakan adalah stem sel tali pusat karena mudah untuk didapatkan. Hal ini dibuktikan dengan mulai munculnya bank-bank tali pusat untuk penyimpanan stem sel tali pusat. Namun kekurangan stem sel hanya dapat digunakan oleh orang dengan DNA yang sama dengan stem sel tersebut sehingga dibuat terobosan bagaimana agar stem sel dapat digunakan secara universal (Saputra, 2006). 3 Diketahui bahwa stem sel mempunyai kemampuan untuk mensekresikan berbagai jenis faktor pertumbuhan (growth factor) yang dapat meregenasi jaringan dan disebut dengan sekretome. Sekretome dapat ditemukan dalam ekstrak medium yang disebut Ekstrak Media Penumbuh Sel Punca Mesenkimal (EMPSS) yang dapat digunakan secara universal karena menggunakan produk dari stem sel yang berupa growth factor sehingga tidak terjadi penolakan oleh tubuh recipiens (Pawitan, 2014). Tujuan Penelitian 1. Mengetahui waktu pemberian efektif Ekstrak Media Penumbuh Sel Punca Mesenkimal (EMPSS) sebagai terapi DM tipe 2 pada tikus wistar akibat induksi Nicotinamide dan Streptozotocin. 2. Mengetahui efek Ekstrak Media Penumbuh Sel Punca Mesenkimal (EMPSS) dalam mengobati kerusakan organ melalui pengamatan histopatologi hepar tikus wistar akibat induksi Nicotinamide dan Streptozotocin dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). 3. Mengetahui efek Ekstrak Media Penumbuh Sel Punca Mesenkimal (EMPSS) dalam meregenerasi distribusi Glukosa Transporter 2 (GLUT 2) hepar tikus wistar akibat induksi Nicotinamide dan Streptozotocin dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). 4 Manfaat Penelitan Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi ilmiah terkait studi manfaat Ekstrak Media Penumbuh Sel Punca Mesenkimal (EMPSS) untuk terapi kejadian DM tipe 2 dan memberikan sumbangan dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Dalam bidang sains, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk penelitian selanjutnya.