BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

advertisement
BAB IV
ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
Sesuai dengan pokok bahasan pada sistematika penulisan, maka pada Bab 4 ini
dilakukan uji fungsi dan dilakukan penyajian hasil pendataan yang telah dilaksanakan.
Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel yang diharapkan cukup mampu mewakili
hasil pengujian secara keseluruhan. Sebagai langkah pertama adalah mempersiapkan
bahan-bahan dan peralatan lain yang dianggap perlu. Selanjutnya ditentukan titik-titik
pengukuran (TP) pada rangkaian. Titik-titik pengukuran tersebut dimaksud untuk
memudahkan dalam pendataan.
4.1
Persiapan Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan pembuatan dan pendataan stimulator otot berbasis
mikrokontroller Atmega 8535 alat - alat dan bahan – bahan yang diperlukan
adalah sebagai berikut :
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.1
Bahan – Bahan dan Alat
Nama Komponen
Jenis / Nilai
Jumlah
ATMEGA
AT-8535
1
Capasitor
Non Polar 33 pF
2
Capasitor
Polar
1
Resistor
1KΩ
5
Resistor
10 k Ω
5
Cyrstal
4 Mhz
1
LCD
2 x 16
1
Push button
4
Transistor
BD139
4
Transistor
2n3055
4
Trafo
350 mA
1
Trafo
1A
1
Buzzer
1
Kabel Power
1
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Alat TENS berfungsi untuk menstimulasi Saraf yang mengunakan
gelombang Faradic AC, diaplikasikan untuk threatmen Low Back Pain (LBP),
Bell Palsy, Shoulder Pain , CTS, Cervical Syndrom, dsb.
Gambar 4.1.
Alat TENS Berbasis Microconroler AT 8535
4.2
Komponen Utama Alat
Komponen Utama alat TENS, Terdiri dari Rangkain Microcontroler yang
berupa Atmega 8535, sebagai pengendali dari alat TENS, semua komando berasal
dari Microcontroler ini, sehingga semua fungsi berjalan sesuai dengan setting yang
di pilih, adapun fungsi setiap kaki adalah sebagai berikut :
1.
Ouput kaki 1 sampai 4 adalah output untuk rangkaian kontrol seperti tombol
UP, DOWN, START, STOP.
2. Ouput kaki 20 sebagai keluaran untuk rangkaian driver frekuensi, rangkaian
ini sebagai penghasil frekeunsi yang di inginkan, adapun frekuensi yang
dapat di pilih adalah 50,60,70,80,90,100.
3. Output kaki 22,23,24 sebagai kaki untuk rangkaian display, display yang di
gunakan adalah display LCD dengan ukuran 2x16 yang berfungsi sebagai
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
inidikator nilai dari threatmen.
4. Output kaki 40 di gunakan untuk buzzer, sebagai penanda bahwa treatmen
sudah selesai, buzzer akan terus menyala sampai tombol stop di tekan.
5. Kaki 30 adalah sebagai VCC, sebesar 5 V DC.
Gambar 4.2.
Komponen Utama Alat
4.2.1 Komponen Display dan Tombol
Keterangan gambar tombol, terdiri dari 4 tombol setting yaitu up,
down, start, stop dan satu potensio untuk menentukan output amplitudo
dan tombol ON / OFF, tombol UP dan DOWN untuk menentukan nilai
threatmen yang di inginkan, tombol
START / YES untuk memulai
threatmen dan STOP untuk mengakhiri threatmen jika di tengah waktu
threatmen ingin berhenti apabila buzzer berbunyi menandakan waktu
threatmen selesai.
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.3
Tombol Setiing Alat
4.2.2 Komponen Display Alat
Untuk display menggunakan LCD untuk mengetahui nilai dan
tampilan dari alat, semua setting dan nilai waktu, frekuensi dapat dilihat
oleh pada display ini.
Gambar 4.4.
Display LCD
4.2.3 Komponen Power Supply
Pada komponen power supply menggunakan trafo step down
yang menurunkan tegangan dari 220V AC untuk di searahkan menjadi DC
sehingga dapat di distribusikan ke komponen yang membutuhkan arus DC,
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terdapat juga diode bridge dan IC Regulator 5V dan 12 V untuk input
daya microprocessor dan LCD.
Gambar 4.5
Trafo Step Down Pada Power supplay
4.2.4 Komponen Pembangkit Frekuensi
Pada rangkain mixer frekuensi menggunakan Travo step up yang
menaikan tegangan dari 12 V ke 220 V untuk menghasilan arus Faradik
AC untuk treatmen.
Gambar 4.6
Trafo Step Up Untuk Menaikan Tegangan
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.5 Komponen Electroda PAD
Berfungsi sebagai penghantar arus listrik ke kulit pasien, terdapat
berbagai macam Electroda di pasaran seperti, Jenis Floating, Gel pad dan
Vacum, pada alat ini penulis menggunakan Electroda jenis Gel Pad.
Gambar 4.8
Elecroda Pad Jenis Gel Electroda
4.3
Pengukuran dan Penyajian Data
Dalam bab ini, penulis mencoba mengukur frekuensi dan timer serta
membandingkan hasil setting alat dengan hasil pada osciloskop. Adapun alat
ukur dan komponen lainnya yang diperlukan dalam proses pengukuran tersebut,
yaitu sebagai berikut :
Nama Alat Ukur
: Osciloscope
Merk
: Hitachi
Type
: GOS – 622G
Catu Daya
: 220V AC 50/60 Hz
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penyajian data dilakukan setelah modul ini dapat berfungsi, kemudian
melakukan pengambilan data yang diperlukan sesuai dengan cara kerja
rangkaian. Pendataan dilakukan pada titik-titik pengukuran (TP) yang telah
ditentukan. Dari pendataan tersebut, akan diketahui kondisi dari setiap titiktitik pengukuran. Berdasarkan hasil pengukuran, maka akan diketahui besarnya
tegangan dan ferkuensi, seperti yang ditunjukkan pada table dibawah ini :
Tabel 4.2
Pengukuran Osiloskop
Posisi
Setting pada alat
Tampilan pada osiloskop
50 Hz
60 Hz
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70 Hz
80 Hz
90 Hz
100 Hz
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari hasil pendataan pada titik pengukuran dapat ditentukan persentase kesala
han dengan menggunakan rumus :
Maka dari hasil pengukuran pada tabel 4.2 dan dengan menggunakan rumus diatas didapat
keakurasian alat sebagai berikut :
Tabel 4.3
Keakurasian Osiloskop
Frekuensi
No
1
2
3
4
5
6
Setting
50 Hz
60 Hz
70 Hz
80 Hz
90 Hz
100 Hz
Selisih
Keakurasian %
48,11
3,78 %
96,22 %
58,44
2,6%
97,4 %
67,92
2,97 %
97,03 %
77,38
3,27 %
96,73 %
88,12
2,08 %
97,92 %
99,78
0,22 %
99,78 %
Pada Osiloskop
Jadi Presentase kebenaran pada frekuensi keluaran adalah sebesar 97,51 %
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.4
Pengujian Waktu Timer
Rangkaian pewaktu direncanakan untuk keluaran waktu terapi terlama 60
menit,
pengujiannya dilakukan dengan menggunakan stopwatch.
Berikut
a d a l a h h a s i l p e n gu j i a n d a r i k e a k u r a s i a n w a k t u .
Ta b e l 4 . 4
K e a k u r a s i a n Wa k t u
PENGATURAN
HASIL PENGUJIAN
SELISIH
60 Menit
59 Menit , 48 Detik
12 Detik
30 Menit
29 Menit, 48 Detik
12 Detik
20 Menit
19 Menit, 48 Detik
12 Detik
10 Menit
9 Menit, 48 Detik
12 Detik
5 Menit
4 Menit, 48 Detik
12 Detik
% Keakurasian
a. Saat 60 Menit :
= 0,86 %
Jadi keakuratan waktu yang di dapat adalah 100 – 0,86 = 99,14 %
b.
Saat 30 Menit :
= 1,73 %
Jadi keakuratan waktu adalah = 100-1,73 = 98,27 %
71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c.
Saat 20 Menit :
= 2,6 %
Jadi Keakuratan waktu adalah = 100- 2,6 = 97,4 %
d.
Saat 10 Menit :
= 5,2 %
Jadi Keakuratan adalah : 100 – 5,2 = 94,8 %
e.
Saat 5 Menit :
= 10,4 %
Jadi Keakuratan adalah : 100 – 10,4 = 89.6 %
Maka dapat di simpulkan keakurasian dari timer adalah :
= 95,84 %
72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.5
Mode Continouse
Mode Continouse di pilih pada pasien dengan kasus kelainan syaraf
dan untuk treatmen “ pain relief”
biasa di pakai mode continues untuk
meredakan nyeri pada bagian tubuh yang di lakukan terapi. Saat Mode output
continues di pilih maka hasil pada oscilloscope adalah sebagai berikut :
Gambar 4.9
Tampilan Continouse
Saat mode continues di pilih maka arus listrik yang keluar akan
continues atau akan stabil keluaranya sehingga dapat di lihat pada tampilan
osiloskop bahwa signal yang di tampilkan berupa signal penuh.
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.6
Mode Intermitten
Mode Intermitten, mode ini di pilih untuk pasien dengan treatmen
strenghtness atau penguatan otot dan syaraf, sehingga otot atau syaraf di
berikan arus listrik dengan cara mengejutkan otot.
Saat Mode output Intermitten di pilih, maka tampilan pada osciloskop adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.10
Tampilan Intermitten
Saat intermitten , terdapat jeda selama 1 detik sehingga dapat di lihat
pada tampilan osiloscope seperti di atas.
4.7
Pengujian Keseluruhan
Pada Bab ini penulis menyimpulkan bahwa ke akuratan alat adalah sebagai
berikut :
a.
Frekuensi yang di ukur keakuaratan adalah sebesar 97,51 %
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Timer yang di hitung keakuaratanya adalah sebesar 95,84 %
presentase keakuratan
101
100
99
98
97
96
95
94
93
setting frekuensi
Hasil Pada
Osiloskop
Setting waktu
setting…
Hasil pada
stopwatch
Gambar 4.11
Grafik keakuratan hasil pengukuran
Pada pengukuran ini di lakukan pada Test Point dengan osdan
menunjukan bahwa alat yang penulis buat sudah cukup akurat.
75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download