1 BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TENAGA PENDUKUNG PERKANTORAN NON PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektifitas pelayanan publik kepada masyarakat diperlukan Sumber Daya Manusia yang memadai dan memenuhi kriteria sesuai kebutuhan Organisasi Perangkat Daerah/Unit Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat; b. bahwa Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam huruf a, merupakan tenaga pendukung perkantoran non PNS yang bekerja di Organisasi Perangkat Daerah/Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Pakpak Bharat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan Tenaga Pendukung Perkantoran Non PNS Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran jdih.pakpakbharatkab.go.id 2 Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang PokokPokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64); 9. Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016 Nomor 40, Tambahan Berita Daerah Kabupaten Pakpak Bharat 40). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN TENAGA PENDUKUNG PERKANTORAN NON PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Pakpak Bharat. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Pakpak Bharat. 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Pakpak Bharat. 5. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. 6. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. 7. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. 8. Inspektorat Daerah Kabupaten adalah Inspektorat Kabupaten Pakpak Bharat. 9. Dinas Daerah Kabupaten adalah Dinas Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. jdih.pakpakbharatkab.go.id 3 10. Badan Daerah Kabupaten adalah Badan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas, adalah unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 12. Unit Pelaksana Teknis Badan, adalah unsur pelaksana teknis Badan untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 13. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Pakpak Bharat. 14. Unit LPSE adalah Unit Layanan Pengadaan secara Elektronik Kabupaten Pakpak Bharat. 15. Jasa pendukung perkantoran adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan/ atau penyediaan jasa selain Jasa Konsultasi, pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan pengadaan Barang. 16. Tenaga pendukung perkantoran non PNS adalah orang-perseorangan yang diperoleh melalui rekrutmen yang dilaksanakan oleh masingmasing OPD berdasarkan kebutuhan dan mengikatkan diri melalui perjanjian kerjasama untuk jangka waktu tertentu guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi OPD/UPTD. 17. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 18. Analisis Beban Kerja adalah proses penetapan jumlah jam kerja, orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai dasar hukum dan pedoman bagi pimpinan OPD/UPTD dalam pengelolaan tenaga pendukung perkantoran non PNS. Pasal 3 Peraturan Bupati ini sebagai dasar dalam mempekerjakan serta memberikan kepastian hukum kepada tenaga pendukung perkantoran non PNS oleh Pimpinan OPD/UPTD dengan tujuan mempercepat pelayanan publik. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 (1) Ruang lingkup jasa tenaga pendukung perkantoran non PNS meliputi : a. pekerja harian lepas; b. pekerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu; c. pekerja sejenis yang terikat kontrak; d. tenaga kesehatan; e. tenaga kependidikan; jdih.pakpakbharatkab.go.id 4 f. g. h. i. j. tenaga IT; tenaga ahli hukum; dokter spesialis; pegawai PD. PAL; pekerja dengan keahlian dan/atau sebutan lainnya. BAB IV PENGELOLAAN JASA TENAGA PENDUKUNG PERKANTORAN NON PNS Bagian Kesatu Prinsip Pasal 5 jasa tenaga pendukung perkantoran non PNS (1) Pengelolaan diselenggarakan dengan prinsip : a. terikat jangka waktu tertentu; dan b. kejelasan dan/atau kepastian kedudukan. (2) Yang dimaksud dengan jangka waktu tertentu pada ayat (1) huruf a adalah masa pelaksanaan pekerjaan bagi jasa tenaga pendukung perkantoran non PNS paling lama 1 (satu) tahun anggaran berjalan. (3) Yang dimaksud dengan kejelasan dan/atau kepastian kedudukan pada ayat (1) huruf b adalah tenaga pendukung perkantoran non PNS tidak untuk mengisi formasi calon PNS dan tidak untuk diangkat menjadi calon PNS. Pasal 6 Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan jasa tenaga pendukung perkantoran non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, setiap tenaga pendukung perkantoran harus menandatangani Surat Pernyataan Tidak Menuntut Untuk Diangkat Sebagai Calon PNS dengan format sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Persyaratan Pasal 7 (1) Dalam mempekerjakan tenaga pendukung perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, setiap tenaga pendukung perkantoran harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut : a. warga Negara Indonesia (WNI); b. memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP); c. berdomisili tetap di Kabupaten Pakpak Bharat; d. berusia paling sedikit 18 (delapan belas) tahun; dan e. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) khusus untuk lulusan Strata-1 dan Strata-2 . (2) Selain persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) OPD/UPTD dapat menambahkan persyaratan khusus sesuai dengan kebutuhan Organisasi Perangkat Daerah. jdih.pakpakbharatkab.go.id 5 Bagian Ketiga Pengelolaan Pasal 8 (1) Dalam hal tenaga pendukung perkantoran telah memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, maka pimpinan OPD/UPTD dapat melanjutkan proses perikatan dengan tenaga pendukung perkantoran melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama. (2) Setiap tenaga pendukung perkantoran non PNS diberikan hak berupa: a. upah/honor; b. cuti; c. jaminan kesehatan; d. jaminan sosial ketenagakerjaan; e. fasilitas perjalanan dinas (sesuai kebutuhan). (3) Setiap tenaga pendukung perkantoran non PNS mempunyai kewajiban : a. setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara dan Pemerintah; b. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri; c. menjunjung tinggi kehormatan atau martabat Negara dan Pemerintah; d. menyimpan rahasia Negara dan rahasia jabatan dengan sebaikbaiknya; e. memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan baik langsung maupun tidak langsung yang menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum; f. melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; g. bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan semangat untuk kepentingan Negara; h. menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan; i. menaati ketentuan jam kerja yang berlaku di lingkungan OPD/UPTD; j. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik; k. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya; dan l. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. (4) Setiap tenaga pendukung perkantoran non PNS dilarang : a. menyalahgunakan wewenang; b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; c. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewa atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; d. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaannya; e. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan f. melakukan suatu tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme. jdih.pakpakbharatkab.go.id 6 Pasal 9 (1) Besaran upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a berdasarkan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan dalam Peraturan Bupati tentang Standar Satuan Harga Yang Berlaku Di Kabupaten Pakpak Bharat. (2) Cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b diberikan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : a. lamanya cuti dalam masa perikatan adalah 12 (dua belas) hari kerja; b. ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dikecualikan bagi tenaga pendukung perkantoran non PNS yang membutuhkan cuti karena persalinan dan kecelakaan kerja; dan c. cuti karena persalinan dan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud pada huruf b diberikan untuk paling lama 3 (tiga) bulan. (3) Jaminan kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf c dan huruf d diberikan melalui keikutsertaan dalam kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf e dapat diberikan kepada tenaga pendukung perkantoran sesuai kebutuhan. (5) Tenaga pendukung perkantoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Tenaga Ahli Hukum; b. Tenaga Ahli IT; dan c. Tenaga Ahli lainnya. (6) Besaran biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai kemampuan keuangan daerah dan diatur tersendiri dalam Peraturan Bupati yang mengatur tentang Perjalanan Dinas. Pasal 10 (1) Permohonan cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) harus disampaikan secara tertulis kepada PPTK. (2) PPTK menetapkan keputusan pemberian cuti dengan mempertimbangkan jumlah tenaga pendukung perkantoran non PNS pada OPD/UPTD. (3) Cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a dipergunakan oleh tenaga pendukung perkantoran non PNS yang mengalami sakit atau ijin karena alasan tertentu. (4) Cuti karena kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c diberikan apabila tenaga pendukung perkantoran non PNS telah memenuhi standar prosedur operasional pelaksanaan tugas yang dibuktikan dengan surat keterangan dari PPTK. BAB V TATA CARA PEREKRUTAN TENAGA PENDUKUNG PERKANTORAN NON PNS Pasal 11 (1) Tata cara perekrutan tenaga pendukung perkantoran non PNS diserahkan kepada masing-masing OPD/UPTD. jdih.pakpakbharatkab.go.id 7 (2) Tata cara perekrutan tenaga pendukung perkantoran non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan perhitungan analisa beban kerja. BAB VI PELAKSANAAN TUGAS Pasal 12 (1) Setiap OPD/UPTD wajib menyusun Standar Prosedur Operasional pelaksanaan tugas tenaga pendukung perkantoran non PNS. (2) Pimpinan OPD/UPTD dapat menetapkan jam kerja khusus untuk tenaga pendukung perkantoran non PNS dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing OPD/UPTD. (3) Apabila tenaga pendukung perkantoran non PNS bekerja lebih dari jam kerja yang telah ditetapkan, maka kelebihan jam kerja dimaksud tidak diperhitungkan sebagai kelebihan jam kerja dan/ atau lembur. BAB VII PENILAIAN PRESTASI PEKERJAAN Pasal 13 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya setiap tenaga pendukung perkantoran non PNS diberikan penilaian prestasi pekerjaan secara obyektif, adil dan transparan. (2) Unsur penilaian prestasi pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. disiplin kehadiran; b. bertanggung jawab penyelesaian pekerjaan; dan c. kepatuhan terhadap kewajiban dan larangan. (3) Hasil penilaian prestasi pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terbagi ke dalam 2 (dua) kategori yaitu : a. kategori baik; dan b. kategori buruk. BAB VIII PEMUTUSAN PERIKATAN Bagian Kesatu Ketentuan Pasal 14 Tenaga pendukung perkantoran non PNS dapat diputus perikatannya oleh Pimpinan OPD sebelum masa perikatan selesai apabila tenaga pendukung perkantoran non PNS : a. tidak mentaati ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8; b. tidak masuk kerja lebih dari 5 (lima) hari kerja tanpa keterangan yang jelas selama masa perikatan; c. cuti lebih dari 12 (dua belas) hari kerja selama masa perikatan; d. tidak masuk kerja melebihi batas waktu untuk cuti selama 3 (tiga) bulan bagi tenaga pendukung perkantoran non PNS yang mengalami kecelakaan kerja dan/atau persalinan; jdih.pakpakbharatkab.go.id 8 e. terlambat masuk kerja, pulang cepat dan/atau meninggalkan tugas/kantor pada jam kerja yang perhitungannya sama dengan tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja tanpa alasan; f. melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan/ atau barang milik Negara; g. memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan Negara; h. meminum minuman beralkohol yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya di dalam maupun di luar lingkungan kerja; i. melakukan perbuatan asusila atau perjudian di dalam maupun di luar lingkungan kerja; j. menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman sekerja atau atasan di dalam maupun di luar lingkungan kerja; k. membujuk teman sekerja atau atasan untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan; l. dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik negara yang menimbulkan kerugian bagi Negara; m. membongkar atau membocorkan rahasia negara yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara; n. melakukan tindak pidana dan berstatus sebagai tersangka; o. menerima gratifikasi; p. melakukan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme; q. melakukan perbuatan yang merugikan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Bagian Kedua Tata Cara Pemutusan Perikatan Pasal 15 (1) Tenaga pendukung perkantoran non PNS yang diduga melakukan pelanggaran dipanggil secara tertulis untuk dilakukan pemeriksaan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang bersangkutan. (2) Pemanggilan terhadap jasa tenaga pendukung perkantoran non PNS yang diduga melakukan pelanggaran paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah laporan/ aduan pelanggaran dilakukan. Pasal 16 (1) Apabila pada tanggal pemeriksaan tenaga pendukung perkantoran non PNS tidak hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pemanggilan pertama. (2) Apabila pada pemanggilan kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bersangkutan tidak hadir maka tenaga pendukung perkantoran non PNS tersebut dapat diputus perikatannya oleh Pimpinan OPD sebagai tenaga pendukung perkantoran non PNS walaupun masa perikatannya belum selesai berdasarkan bukti-bukti yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan. (3) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan dan dilaporkan secara berjenjang kepada Pimpinan OPD/UPTD. jdih.pakpakbharatkab.go.id 9 Pasal 17 Pimpinan OPD dapat menetapkan pemutusan perikatan tenaga pendukung perkantoran non PNS yang melakukan pelanggaran berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan dan Rekomendasi dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) tenaga pendukung perkantoran non PNS dimaksud. BAB IX PERIKATAN KERJA BERAKHIR Pasal 18 Perikatan antara Pimpinan OPD dan tenaga pendukung perkantoran non PNS dinyatakan berakhir apabila tenaga pendukung perkantoran non PNS: a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; dan/ atau c. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan telah berakhir. BAB X PESANGON Pasal 19 Pemerintah daerah tidak memberikan pesangon dalam bentuk apapun kepada tenaga pendukung perkantoran non PNS baik dikarenakan pemutusan perikatan maupun dikarenakan berakhirnya perikatan. BAB XI MONITORING DAN EVALUASI Pasal 20 (1) Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan tenaga pendukung perkantoran non PNS, dibentuk Tim Monitoring dan Evaluasi dengan Keputusan Bupati. (2) Keanggotaan Tim Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. unsur BKD; b. unsur Inspektorat; c. unsur Bappeda; d. unsur BPKAD; e. unsur Bagian Hukum; dan f. unsur OPD/UPTD lain yang ditunjuk. BAB XII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 21 (1) Apabila berdasarkan hasil pemantauan Tim Monitoring dan Evaluasi terdapat tidak terpenuhinya hak tenaga pendukung perkantoran non PNS yang diakibatkan oleh kelalaian dan/atau kesalahan PPTK maka Pimpinan OPD/UPTD memproses penjatuhan hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pimpinan OPD/UPTD yang tidak menetapkan Standar Prosedur Operasional pelaksanaan tugas dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. jdih.pakpakbharatkab.go.id 10 BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada bulan Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Ditetapkan di Salak pada tanggal 03 Februari 2017 BUPATI PAKPAK BHARAT, ttd REMIGO YOLANDO BERUTU Diundangkan di Salak pada tanggal 06 Februari 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT, ttd SAHAT BANUREA BERITA DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2017 NOMOR 11 jdih.pakpakbharatkab.go.id 11 Lampiran Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor : 11 TAHUN 2017 : 06 Februari 2017 Tanggal Tentang : PEDOMAN PENGELOLAAN TENAGA PENDUKUNG PERKANTORAN NON PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT UNTUK DIANGKAT SEBAGAI CALON PNS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tempat/Tgl. Lahir : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak akan menuntut untuk diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Salak, Yang Membuat Pernyataan Materai …………………………………… jdih.pakpakbharatkab.go.id