survei persepsi pasar

advertisement
SURVEI
PERSEPSI PASAR
1
Triwulan III – 2010
”Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan
sebesar 6,1%. Inflasi berada pada kisaran 6,1-6,5%”
•
Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik,
kinerja neraca perdagangan yang meningkat, serta perkembangan
konsumsi rumah tangga yang relatif baik diperkirakan akan menyokong
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 tumbuh lebih baik dibandingkan
tahun 2009. Mayoritas responden optimis pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2010 akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 dan berada diatas
5,5% (rata-rata sebesar 6,1%). Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan
ekonomi, tekanan harga tahun 2010 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan
tahun 2009, dan mencapai kisaran 6,1-6,5%. Disisi lain, nilai tukar Rupiah
terhadap USD diperkirakan relatif stabil pada kisaran Rp9.001-9.500/USD.
Tingkat pengangguran diperkirakan akan menurun dan berada dibawah
8,1% atau rata-rata sebesar 7,4%.
•
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2010 diperkirakan akan berada
pada kisaran 5,6-6,0%. Tekanan terhadap harga umum diperkirakan lebih
tinggi dari triwulan sebelumnya yaitu diatas 5,5% (rata-rata sebesar 6,3%).
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap USD pada triwulan IV-2010
diperkirakan oleh mayoritas responden berada pada kisaran Rp9.0019.500/USD, sedangkan sebagian responden memperkirakan terjadi
penguatan Rupiah pada level dibawah Rp9.000,- (rata-rata Rp8.879/USD).
•
Perbaikan ekonomi makro diperkirakan akan terus berlanjut sebagaimana
tercermin dari ekspektasi mayoritas responden bahwa kondisi makro
ekonomi tahun 2011 akan lebih baik dibandingkan tahun 2010.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 diperkirakan berada pada kisaran
6,1-6,5%, atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2010. Laju inflasi tahun 2011 diperkirakan pada kisaran 5,66,5%. Tingkat pengangguran akan berada dibawah 8,1% (rata-rata sebesar
7,2%). Dari sisi eksternal, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD akan
stabil pada kisaran Rp9.001-9.500/USD.
Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV-2010
Pertumbuhan ekonomi
pada triwulan IV-2010
diperkirakan sebesar
5,6-6,0%
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2010 diperkirakan akan lebih
tinggi dibandingkan triwulan III-2010. Berdasarkan hasil Survei Persepsi Pasar
periode triwulan III-2010 dengan jumlah responden sebanyak 69 orang dari total
responden aktif sebanyak 75 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden
(69,7%) memperkirakan aktivitas perekonomian pada triwulan IV-2010 akan lebih baik
dibandingkan
triwulan
III-2010.
Mayoritas
responden
(53,7%)
memperkirakan
pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2010 akan berada pada kisaran 5,6-6,0%, atau
relatif sama dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010.
Sementara itu sebanyak 31,3% responden optimis pertumbuhan ekonomi akan
mencapai angka diatas 6,0% dengan rata-rata sebesar 6,3%.
Metodologi
Survei Persepsi Pasar merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden yang terdiri dari para ekonom,
pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal serta akademisi. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Saat ini responden survei
berjumlah sekitar 100 orang yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Bandar Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Denpasar,
Banjarmasin, Makasar, Manado dan Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui mail, faksimili maupun e-mail. Response rate setiap periode survei berkisar
antara 65%-80%. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang menjawab paling banyak). Sebagai informasi, survei dilakukan pada
pertengahan periode survei, misalnya: penyebaran kuesioner pada survei pada triwulan II-2010 dimulai sejak akhir Mei 2010.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
1
Tekanan terhadap harga umum diperkirakan akan lebih tinggi dari
triwulan sebelumnya yaitu diatas 5,5% dengan rata-rata sebesar 6,3%. Kenaikan
harga umum terkait perayaan hari besar keagamaan, perayaan akhir tahun, dan
kenaikan harga bahan makanan pokok terkait ketidakpastian musim ditengarai telah
mempengaruhi ekspektasi responden terhadap kenaikan harga ke depan. Sebagian
besar responden (41,2%) memperkirakan inflasi tahunan pada triwulan IV-2010 akan
diatas 5,5% dengan rata-rata sebesar 6,3%. Sementara itu, sebanyak 29,4% responden
memperkirakan inflasi akan berada pada kisaran (5,1-5,5%), sebanyak 14,7%
menyatakan inflasi akan berada pada kisaran 4,6-5,0%, dan sebanyak 7,4% responden
optimis inflasi hanya akan mencapai kisaran 4,1-4,5%.
Tabel 1
Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Triwulanan
Perkiraan Hasil Survei
Realisasi
No.
Indikator Ekonomi
Tw. I-2010
Tw. I-2010
Tw. II-2010
Tw. III-2010
Tw. IV-2010
5,69%***
4,1-4,5%
5,1-5,5%
5,6 - 6,0%
5,6% - 6,0%
3,43%
<6,1%, rata-rata 4,0%
2,1-3,5%
4,1 - 4,5%
>5,5%, rata-rata 6,3%
3. Nilai Tukar Rp/USD
Rp 9.254
Rp 9.501 - 10.000
Rp 9.001 - 9.500
Rp 9.001 - 9.500
Rp 9.001 - 9.500
4. Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB)
0,95%***
0,1-1,5%
1,6-3,0%
0,1 - 1,5%
0,1 - 1,5%
1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
2. Inflasi (y-o-y)
Keterangan :
*)
: angka sementara
***) : angka sangat sangat sementara
Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada triwulan IV-2010 diperkirakan
masih stabil pada kisaran Rp9.001-9.500/USD. Mayoritas responden (68,7%)
memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada triwulan IV-2010 akan relatif stabil
pada kisaran Rp9.001-9.500/USD. Sementara itu, terdapat sebanyak 23,9% responden
yang optimis penguatan Rupiah akan mencapai <Rp9.000/USD dengan rata-rata sebesar
Rp8.879/USD.
Surplus transaksi berjalan pada triwulan IV-2010 diperkirakan pada
range 0,1-1,5% terhadap PDB. Dari sisi eksternal, rasio transaksi berjalan pada triwulan
IV-2010 diperkirakan masih akan mengalami surplus sebesar 0,1-1,5% terhadap PDB,
diperkirakan oleh sebanyak 59,1% responden. Sementara itu, terdapat sebanyak 22,7%
responden yang optimis bahwa surplus transaksi berjalan akan mencapai kisaran
1,6-3,0% terhadap PDB. Pemulihan ekonomi global yang diikuti dengan trend kenaikan
ekspor barang pada tahun 2010 ditengarai mempengaruhi ekspektasi responden akan
kenaikan surplus pada transaksi berjalan.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2
Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2010
Pertumbuhan ekonomi tahun
2010 diperkirakan akan
mencapai 6,1%, atau lebih
baik dibandingkan kondisi
tahun 2009
Mayoritas responden optimis pertumbuhan perekonomian tahun 2010
akan mencapai 6,1%, lebih baik dibandingkan pertumbuhan tahun 2009 yang
mencapai 4,5%. Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik,
kinerja neraca perdagangan yang meningkat, serta perkembangan konsumsi rumah
tangga yang relatif baik diperkirakan akan menyokong pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2010 untuk tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2009. Sebagian besar
responden (62,1%) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 akan lebih
tinggi dibandingkan tahun 2009 yaitu akan berada diatas 5,5% dengan rata-rata sebesar
6,1%. Perkiraan tersebut berada pada kisaran perkiraan Bank Indonesia (6,0-6,3%),
namun sedikit diatas asumsi makro APBN-P 2010 (5,8%). Terdapat sebanyak 25,8%
responden yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 akan berada
pada kisaran 5,1-5,5%. Sementara itu, sebanyak 7,6% responden memprediksikan
pertumbuhan ekonomi akan tumbuh pada level yang lebih rendah yaitu sebesar 4,65,0%. Faktor-faktor yang dianggap oleh mayoritas responden merupakan penghambat
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 untuk tumbuh lebih tinggi berasal dari faktor
internal (antara lain: korupsi, lemahnya penegakan hukum, dan kurangnya Sumber Daya
Manusia yang bersih & profesional), faktor eksternal (perekonomian dunia yang masih
lesu), dan faktor politik (masalah yang terkait dengan otonomi daerah).
Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, inflasi tahun 2010
diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2009, berada pada kisaran
6,1-6,5%. Sebagian besar responden (37,9%) memprediksikan tekanan harga pada
tahun 2010 akan lebih tinggi dibandingkan 2009 dan akan berada pada kisaran 6,16,5%, atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan hasil survei sebelumnya (5,1-5,5%).
Perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan target Bank Indonesia (5%±1%) dan asumsi
makro APBN-P 2010 sebesar 5,3%. Sementara itu, terdapat sebanyak 21,2% responden
yang memperkirakan inflasi akan berada pada kisaran 5,6-6,0%, terdapat sebanyak
18,2% responden memprediksikan inflasi akan berada pada range 5,1-5,5% dan
sebanyak 6,1% responden optimis inflasi hanya mencapai kisaran 4,6-5,0%.
Tabel 2
Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi 2009, Perkiraan Tahun 2010,
Perkiraan Bank Indonesia, dan Asumsi Makro APBN 2010
Realisasi
Perkiraan 2009
Indikator Ekonomi
No.
2. Inflasi (y-o-y)
3. Nilai Tukar Rp/USD
Asumsi Makro
Perkiraan Bank
1
Indonesia
APBN-P 20102
>5,5%, rata-rata 6,1%
6,0-6,3%
5,8%
Hasil Survei
Hasil Survei
Hasil Survei
Hasil Survei
akhir tw III-2009
akhir tw IV-2009
akhir tw I-2010
akhir tw II-2010
akhir tw III-2010
4,55%***
4,1-4,5%
5,1-5,5%
5,1-5,5%
5,1-5,5%
2,78%
5,1-5,5%
2009
1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
Perkiraan 2010
Hasil Survei
Rp 10.374 Rp10.001-10.500
5,1-5,5%
5,1-5,5%
5,1-5,5%
6,1% - 6,5%
5±1%
5,3%
Rp 9.501-10.000
Rp 9.001-9.500
Rp 9.001-9.500
Rp 9.001 - 9.500
n/a
Rp 9.200
4. Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB)
1,79%
0,1-1,5%
1,6-3,0%
1,6-3,0%
0,1-1,5%
0,1-1,5%
n/a
n/a
5. Anggaran Pemerintah (% surplus/defisit dari PDB)
(1,55%)
(0,1-0,5%)
(1,6-2,5%)
(1,6-2,0%)
(1,6-2,0%)
(1,6-2,0%)
n/a
(2,1%)
6. Tingkat Pengangguran
7,87%
8,1-9,0%
8,1-9,0%
8,1-9,0%
n/a
n/a
< 8,1%, rata-rata 7,35% <8,1%, rata-rata 7,4%
Keterangan :
***) : angka sangat sementara
n/a
1)
2)
: data belum tersedia
: Laporan Kebijakan Moneter Triwulan III-2010
: Telah disyahkan oleh Rapat Paripurna 3 Mei 2010
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
3
Di sisi eksternal, responden memperkirakan bahwa transaksi berjalan
pada tahun 2010 akan mengalami surplus pada kisaran 0,1-1,5% dari PDB.
Kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik ditengarai mendukung kinerja
Neraca Pembayaran Indonesia pada tahun 2010 sehingga menyebabkan surplus pada
rasio transaksi berjalan terhadap PDB. Kegiatan ekspor dan impor barang yang
diperkirakan mengalami pertumbuhan yang relatif baik mendorong transaksi berjalan
mengalami surplus pada kisaran 0,1-1,5% dari PDB. Berdasarkan hasil survei, transaksi
berjalan diperkirakan mengalami surplus sebesar 0,1-1,5% terhadap PDB oleh 60,8%
responden. Sementara itu, sebanyak 23,5% responden memperkirakan surplus yang
lebih tinggi yaitu pada range 1,6-3,0% terhadap PDB.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD diperkirakan relatif stabil pada kisaran
Rp9.001-9.500/USD. Penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar diprediksikan akan
relatif stabil pada kisaran Rp9.001-9.500/USD. Kisaran tersebut diperkirakan oleh
mayoritas responden survei (80,9%). Sementara itu, terdapat sebanyak 11,8%
responden optimis nilai tukar akan menyentuh level dibawah Rp9.000,-/USD dengan
rata-rata perkiraan sebesar Rp8.850/USD.
Defisit keuangan pemerintah tahun 2010 diperkirakan akan berada pada
kisaran 1,6-2,0% dari PDB, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan defisit tahun
2009. Mayoritas responden (35,3%) memperkirakan keuangan pemerintah akan
mengalami defisit pada kisaran 1,6-2,0% dari PDB. Perkiraan tersebut sedikit diatas
angka realisasi defisit pada tahun 2009 sebesar 1,55%. Sementara itu, sebanyak 27,9%
responden optimis defisit hanya mencapai kisaran 1,1-1,5% dari PDB. Disisi lain, terdapat
14,7% responden memperkirakan defisit yang lebih dalam yaitu pada 2,1-2,5% dari
PDB.
Perbaikan indikator makro juga tercermin pada penurunan tingkat
pengangguran, menjadi sekitar 7,4% di tahun 2010. Optimisme responden terhadap
perbaikan angka pengangguran tersebut dinyatakan oleh sebanyak 50,0% responden.
Sementara itu, terdapat sebanyak 32,4% responden yang memprediksikan tingkat
pengangguran masih berada pada range 8,1-9,0%.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
4
Tabel 3
Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor Risiko 2010
FAKTOR PENGHAMBAT PERTUMBUHAN EKONOMI
Pengaruh faktor-faktor internal/ekstenal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010
(% Responden)
Tidak
Menghambat
Kurang
Menghambat
Cukup
Menghambat
Menghambat
Sangat
Menghambat
A.FAKTOR INTERNAL
1. Laju Inflasi
2. Tingkat suku bunga dalam negeri
3. Volatilitas nilai tukar Rupiah
4. Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas
5. Penurunan kapasitas produksi terpakai
6. Tingkat keyakinan konsumen
7. Tingkat pengangguran
8. Situasi perburuhan yang belum kondusif
9. Tingkat upah
10. Tingkat kemiskinan
11. Prosedur/perizinan untuk melakukan investasi
12. Prosedur melakukan repatriasi keuntungan
13. Kerusuhan sosial (misal : penjarahan)
14. Unjuk rasa yang bersifat anarkis
15. Ancaman disintegrasi
16. Korupsi
17. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang bersih & profesional
18. Konflik SARA
19. Lemahnya penegakan hukum
4,35
7,25
4,41
2,94
2,99
7,35
4,41
0,00
1,45
0,00
2,90
7,35
7,25
10,29
18,84
0,00
0,00
8,70
1,47
37,68
21,74
41,18
14,71
8,96
25,00
7,35
24,64
18,84
14,49
5,80
35,29
43,48
30,88
46,38
5,97
4,41
39,13
1,47
30,43
42,03
35,29
47,06
55,22
42,65
39,71
42,03
43,48
26,09
37,68
42,65
24,64
30,88
18,84
13,43
23,53
18,84
14,71
18,84
20,29
13,24
25,00
23,88
22,06
36,76
26,09
34,78
47,83
34,78
11,76
13,04
16,18
5,80
34,33
47,06
21,74
44,12
8,70
8,70
5,88
10,29
8,96
2,94
11,76
7,25
1,45
11,59
18,84
2,94
11,59
11,76
10,14
46,27
25,00
11,59
38,24
Pengaruh faktor-faktor internal tersebut secara umum menghambat
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010*
0,00
20,31
46,88
26,56
6,25
1,45
11,59
13,04
21,74
24,64
43,48
34,78
47,83
31,88
28,99
36,23
23,19
31,88
14,49
15,94
7,25
10,14
1,45
0,00
0,00
6,06
40,91
39,39
13,64
0,00
Tidak
Beresiko
Kurang
Beresiko
Cukup
Beresiko
Beresiko
Sangat
Beresiko
0,00
0,00
1,45
13,04
1,45
2,90
2,90
2,90
10,45
18,84
15,94
26,09
11,59
23,19
43,48
8,70
15,94
30,43
36,23
38,81
47,83
46,38
37,68
47,83
39,13
24,64
39,13
40,58
28,99
34,78
29,85
18,84
17,39
27,54
33,33
27,54
15,94
34,78
33,33
31,88
23,19
14,93
14,49
14,49
8,70
7,25
8,70
2,90
15,94
7,25
5,80
2,90
5,97
0,00
5,80
4,41
19,12
51,47
22,06
2,94
B.
1.
2.
3.
4.
FAKTOR EKSTERNAL
Perekonomian dunia yang lesu
Politik dunia yang tidak stabil dan ancaman perang
Tingkat suku bunga internasional
Wabah Penyakit
Pengaruh faktor-faktor eksternal tersebut secara umum menghambat
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010*
FAKTOR RISIKO
Pengaruh faktor-faktor risiko politik selama 2010
(% Responden)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Koordinasi dalam kabinet
Hubungan Eksekutif dan Legislatif
Dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah
Dukungan militer terhadap pemerintah
Inkonsistensi kebijakan pemerintah
Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan
Efek Desentralisasi (Masalah yang terkait dengan Otonomi Daerah)
Situasi keamanan dan politik yang belum stabil
Gangguan hubungan diplomatik
Tekanan Internasional
Ancaman Perang (misal : Konflik Perbatasan)
Kondisi faktor-faktor risiko politik tersebut secara umum pada 2010*
* dihitung dengan metode rata-rata setiap kolom
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
5
Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2011
Pertumbuhan ekonomi pada
2011 diperkirakan semakin
meningkat yaitu berada
pada kisaran 6,1-6,5%
Perbaikan ekonomi makro diperkirakan akan terus berlanjut sebagaimana
tercermin dari ekspektasi mayoritas responden bahwa kondisi makro ekonomi
tahun 2011 akan lebih baik dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2011 diperkirakan berada pada kisaran 6,1-6,5%, atau lebih tinggi dibandingkan
perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010. Perkiraan tersebut dinyatakan oleh
sebanyak 54,4% responden. Pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan tumbuh
tinggi tersebut ditengarai didorong oleh performa ekspor, pertumbuhan domestik, dan
konsumsi RT terutama karena adanya peningkatan daya beli akibat peningkatan
pendapatan dan keyakinan konsumen akan kondisi ekonomi. Perkiraan mayoritas
responden tersebut hampir sama dengan perkiraan Bank Indonesia (6,0-6,5%) dan
asumsi RAPBN 2011 sebesar 6,3%. Sementara, terdapat sebanyak 19,1% responden lain
memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh pada kisaran 5,6-6,0%.
Tabel 4
Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi 2011
Perkiraan 2011
No.
Indikator Ekonomi
Hasil Survei
Triwulan IV-2009
Hasil Survei
Triwulan I-2010
Hasil Survei
Triwulan II-2010
Perkiraan Bank
Hasil Survei
Triwulan III-2010
Indonesia 20111
RABPN 20112
1.
Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
5,6-6,0%
5,6-6,0%
5,6-6,0%
6,1% - 6,5%
6,0 -6,5%
6,3%
2.
Inflasi (y-o-y)
6,1-6,5%
4,1-4,5%
5,6-6,0%
5,6% - 6,5%
5±1%
5,3%
3.
Nilai Tukar Rp/USD
Rp 9.001-9.500
Rp 9.001-9.500
Rp 9.001-9.500
Rp 9.001 - 9.500
n/a
Rp 9.300
4.
Tingkat Pengangguran
8,1-9,0%
8,1-9,0%
< 8,1%, rata-rata 7,26
<8,1%, rata-rata 7,2%
n/a
7,0%*
Keterangan :
n/a : data belum tersedia
1)
: Laporan Kebijakan Moneter Triwulan III-2010
2)
: Nota Keuangan RAPBN 2011 yang dibacakan pada pidato keneragaan Presiden RI pada 16
Agustus 2010
Laju inflasi tahun 2011 diperkirakan pada kisaran 5,6-6,5%. Sebanyak 53,0%
responden memperkirakan laju inflasi pada tahun 2011 akan mencapai 5,6-6,5% (yoy).
Perkiraan laju inflasi tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan asumsi makro
RAPBN 2011 yaitu sebesar 5,3% dan target Bank Indonesia (5±1%). Sementara itu,
terdapat sebanyak 14,7% responden memperkirakan inflasi akan berada pada range 5,15,5% (yoy).
Sebanyak 46,4% responden memperkirakan tingkat pengangguran akan
berada dibawah 8,1% atau rata-rata sebesar 7,2%. Sementara itu, sebanyak 31,9%
responden lain masih memprediksikan tingkat pengangguran berada pada range 8,19,0% dan sebanyak 17,4% responden memprediksikan tingkat pengangguran pada
kisaran 9,1-11,0%. Dari sisi eksternal, mayoritas responden (63,8% responden)
memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap USD akan stabil pada kisaran
Rp9.001-9.500/USD. Terdapat sebanyak 27,5% responden lain optimis penguatan
Rupiah terhadap USD mencapai level dibawah Rp9.000/USD dengan rata-rata sebesar
Rp8.833/USD.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
6
Dampak
Pemberlakuan Asean
China
Free
Trade
Agreement
(ACFTA)
Adanya ACFTA
memberikan dampak
terhadap kinerja indikator
makro ekonomi, adanya
peningkatan laju konsumsi
dan kenaikan impor
Pemberlakuan ACFTA akan memberikan pengaruh terhadap kinerja
beberapa indikator makro ekonomi di Indonesia. Menurut sebagian besar
responden, pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement/ACFTA yang secara efektif
diberlakukan sejak 1 Januari 2010 akan memberikan dampak terhadap kinerja beberapa
indikator makro ekonomi di Indonesia. Sebanyak 92,5% responden menyatakan bahwa
pemberlakuan ACFTA akan berpengaruh terhadap kinerja beberapa indikator makro
ekonomi di Indonesia terutama pada konsumsi, investasi, dan impor. Secara rinci,
sebanyak 96,4% responden menyatakan bahwa konsumsi akan mengalami peningkatan.
Faktor utama penyebab peningkatan laju konsumsi disebabkan oleh banyaknya produk
dengan harga yang relatif murah dan dengan ragam yang cukup banyak. Sementara itu,
semua responden memperkirakan laju impor akan meningkat. Lonjakan produk impor
yang masuk ke Indonesia dengan harga yang relatif murah dan lebih kompetitif. Disisi
lain, investasi juga diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan semakin
banyaknya investor asing untuk melakukan ekspansi usaha di Indonesia. Peningkatan
investasi diperkirakan oleh sebanyak 68,8% responden.
Sebagian besar responden menyatakan bahwa beberapa kebijakan yang
seyogyanya dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia untuk mengantisipasi
dampak ACFTA antara lain kemudahan prosedur/perijinan untuk melakukan ekspor,
peningkatan pembiayaan oleh perbankan dengan menerapkan suku bunga yang
terjangkau, pemberian stimulus pemerintah dalam bentuk kemudahan perijinan &
penurunan pajak, serta adanya pemberian subsidi untuk meningkatkan daya saing
produk lokal.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
7
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI TRIWULANAN
Grafik 1
Grafik 2
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (yoy)
Perkiraan Inflasi Triwulanan (yoy)
> 6,0%
31.3%
3.0%
1.5%
5,6-6,0%
47.8%
13.2%
23.9%
7.5%
4,6-5,0%
5,1% - 5,5%
16.4%
7.5%
3,6-4,0%
13.2%
7.4%
4,1% - 4,5%
2.9%
3,6% - 4,0%
20.6%
1.5%
2.9%
0%
20%
Tw IV-2010
30%
Tw III-2010
40%
50%
60%
<2,1%
34.3%
7.4%
32.8%
26.5%
4.4%
6.0%
2,1% - 3,5%
10%
14.7%
17.9%
4,6% - 5,0%
39.7%
22.1%
4,1-4,5%
29.4%
9.0%
2.9%
7.5%
5,1-5,5%
41.2%
>5,5%
53.7%
48.5%
1.5%
Tw II-2010
-5%
5%
15%
Tw. IV-2010
25%
Tw. III-2010
35%
45%
55%
Tw. II-2010
Pertumbuhan ekonomi (y-o-y) pada triwulan IV-
Inflasi tahunan pada triwulan IV-2010 diperkirakan
2010 diperkirakan sebesar 5,6-6,0% oleh 53,7%
>5,5% dengan rata-rata sebesar 6,3% oleh 41,2%
responden.
responden.
Grafik 3
Grafik 4
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Triwulanan
Perkiraan Transaksi Berjalan Triwulanan
(% dari PDB)
6.8%
>3,0%
1.5%
Rp 10.001-10.500
1.5%
5.9%
1.5%
22.7%
1,6-3,0%
33.8%
7.5%
48.5%
59.1%
13.2%
Rp 9.501-10.000
0,1-1,5%
17.9%
51.5%
36.8%
68.7%
83.8%
Rp 9.001-9.500
0
1.5%
80.6%
9.1%
8.8%
7.4%
(0,1-1,5%)
23.9%
1.5%
<Rp 9.001
80.6%
0%
10%
20%
Tw. IV-2010
30%
Tw. III-2010
40%
50%
60%
70%
80%
90%
2.3%
2.9%
1.5%
(1,6-3,0%)
0%
10%
Tw. IV-2010
Nilai
tukar
Rp/USD
20%
30%
40%
50%
60%
Tw. II-2010
pada
triwulan
IV-2010
Transaksi
berjalan
Tw. III-2010
pada
Tw. II-2010
triwulan
IV-2010
diperkirakan oleh 68,7% responden pada kisaran
diperkirakan mengalami surplus sebesar 0,1-1,5%
Rp9.001- 9.500.
terhadap PDB oleh 59,1% responden.
Grafik 5
Perkiraan Kegiatan Investasi
20.6%
Tidak
25.0%
26.9%
79.4%
Ya
75.0%
73.1%
0%
10%
20%
Tw. IV-2010
30%
Tw. III-2010
40%
50%
60%
70%
80%
Tw. II-2010
Sebanyak 79,4% responden menyatakan bahwa
triwulan IV-2010 merupakan saat yang tepat
untuk melakukan investasi di Indonesia.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
8
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2010
Grafik 6
Grafik 7
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2010
Perkiraan Inflasi 2010
62.1%
>5,5%
9.1%
6.0%
7.4%
>6,5
29.9%
11.8%
6.1-6.5%
37.9%
4.5%
16.2%
25.8%
5,1-5,5%
21.2%
5.6-6.0%
41.8%
11.9%
14.7%
58.8%
18.2%
5.1-5.5%
7.6%
4.6 - 5,0%
17.9%
6.1%
4.6-5.0%
1.5%
4.1-4.5%
1.5%
10.4%
11.8%
7.5%
0%
6.1%
3.1-4.0%
7.4%
10%
20%
Survei Tw III-2010
30%
Survei Tw II-2010
Pertumbuhan ekonomi
40%
50%
60%
0%
13.4%
16.2%
10%
20%
Survei Tw. III-2010
Survei Tw I-2010
Indonesia tahun 2010
diperkirakan tumbuh di atas 5,5% dengan rata-rata
20.9%
14.7%
16.2%
4,1-4,5%
28.4%
17.6%
Survei Tw. II-2010
30%
40%
Survei Tw. I-2010
Laju inflasi tahun 2010 diperkirakan akan berada
pada range 6,1-6,5% oleh 37,9% responden.
6,1% (y-o-y) diperkirakan oleh 62,1% responden.
Grafik 8
Grafik 9
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2010
Perkiraan Transaksi Berjalan 2010
(% dari PDB)
3.9%
>3,0%
3.0%
Rp 10.001-10.500
1.5%
1.5%
23.5%
40.3%
1,6-3,0%
7.4%
53.0%
13.4%
Rp 9.501-10.000
60.8%
46.8%
0,1-1,5%
20.9%
37.9%
80.9%
82.1%
Rp 9.001- 9.500
0
1.5%
76.1%
7.8%
8.1%
4.5%
(0,1-1,5%)
11.8%
1.5%
< Rp 9.001
1.5%
0%
10%
3.9%
4.8%
1.5%
(1,6-3,0%)
20%
Survei Tw. III-2010
30%
40%
50%
Survei Tw. II-2010
60%
70%
80%
90%
0%
Survei Tw. I-2010
10%
20%
Survei Tw. III-2010
30%
40%
Survei Tw. II-2010
50%
60%
70%
Survei Tw. I-2010
Nilai tukar Rp/USD tahun 2010 diperkirakan pada
Transaksi berjalan tahun 2010 diperkirakan akan
kisaran Rp9.001- 9.500 oleh 80,9% responden.
surplus sebesar 0,1-1,5% dari PDB oleh 60,8%
responden.
Grafik 10
Grafik 11
Perkiraan Defisit Anggaran Pemerintah 2010
Perkiraan Tingkat Pengangguran 2010
2.9%
6.0%
(> 2,5%)
1.5%
14.7%
17.9%
20.6%
(2,1-2,5%)
2.9%
3.0%
11,1-12,0%
10,1-11,0%
2.9%
35.3%
(1,6-2,0%)
43.3%
11.8%
11.9%
16.2%
9,1-10,0%
33.8%
(1,1-1,5%)
16.4%
27.9%
23.5%
32.4%
8,1-9,0%
(<1,1%)
37.3%
50.0%
8.8%
7.5%
8.8%
50.0%
47.8%
< 8,1%
29.4%
0%
10%
Survei Tw. III-2010
20%
Survei Tw. II-2010
30%
40%
50%
Survei Tw. I-2010
0%
10%
Survei Tw. III-2010
20%
30%
Survei Tw. II-2010
40%
50%
60%
Survei Tw. I-2010
Anggaran Penerimaan dan Belanja Pemerintah
Tingkat pengangguran tahun 2010 diperkirakan
(APBN) tahun 2010 diperkirakan akan mengalami
akan berada pada kisaran <8,1% dengan rata-rata
defisit antara 1,6-2,0%, dari PDB diperkirakan oleh
sebesar 7,4% diperkirakan oleh 50,0% responden.
35,3% responden.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
9
Grafik 12
Perkiraan Kegiatan Investasi 2010
13.4%
Tidak
19.4%
20.9%
86.6%
Ya
80.6%
79.1%
0%
10%
20%
Survei Tw. III-2010
30%
40%
Survei Tw. II-2010
50%
60%
70%
80%
90%
Survei Tw. I-2010
Mayoritas responden (86,6%) optimis bahwa tahun
2010 merupakan saat yang tepat untuk melakukan
investasi di Indonesia.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
10
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2011
Grafik 13
Grafik 14
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2011
Perkiraan Inflasi 2011
13.2%
6,6% - 7,0%
4.5%
1.5%
54.4%
6,1% - 6,5%
35.8%
19.1%
19.1%
7.1-7.5%
3.0%
6.6-7.0%
3.0%
1.5%
10.3%
7.4%
5.9%
6.1-6.5%
5,6% - 6,0%
13.4%
37.3%
48.5%
26.5%
5.6-6.0%
19.1%
7.4%
5,1% - 5,5%
11.9%
16.2%
5.1-5.5%
2.9%
3.0%
4.4%
4.6% - 5,0%
10%
Survei Tw III-2010
1.5%
< 4,1%
20%
30%
Survei Tw II-2010
40%
50%
60%
19.1%
9.0%
8.8%
0%
19.4%
22.1%
6.0%
1.5%
5%
Survei Tw I-2010
29.9%
14.7%
5.9%
4,1-4,5%
7.5%
8.8%
0%
11.9%
5.9%
4,6-5,0%
2.9%
4,1% - 4,5%
26.5%
16.2%
10%
Survei Tw. III-2010
15%
20%
Survei Tw. II-2010
25%
30%
35%
Survei Tw. I-2010
Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 diperkirakan oleh
Laju inflasi tahun 2011 diperkirakan akan berada pada
54,4% responden tumbuh pada kisaran 6,1-6,5%
kisaran 5,6- 6,5% oleh 53,0% responden.
(y-o-y).
Grafik 15
Grafik 16
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2011
Perkiraan Tingkat Pengangguran 2011
1.4%
Rp 10.001-10.500
11,1-12,0%
2.9%
1.5%
3.0%
10,1-11,0%
2.9%
2.9%
8.7%
7.2%
Rp 9.501-10.000
13.6%
17.6%
8.7%
35.8%
9,1-10,0%
14.7%
7.6%
63.8%
Rp 9.001- 9.500
31.9%
66.2%
8,1-9,0%
55.2%
36.8%
43.9%
27.5%
< Rp 9.001
46.4%
44.1%
< 8,1%
13.2%
30.3%
7.5%
0%
10%
20%
Survei Tw. III-2010
30%
40%
Survei Tw. II-2010
50%
60%
70%
Survei Tw. I-2010
0%
10%
Survei Tw. III-2010
20%
Survei Tw. II-2010
30%
40%
50%
Survei Tw. I-2010
Nilai tukar Rp/USD tahun 2011 diperkirakan pada
Tingkat pengangguran tahun 2011 diperkirakan akan
kisaran Rp9.001-9.500 oleh 63,8% responden.
berada pada kisaran <8,1% dengan rata-rata sebesar
7,2% diperkirakan oleh 46,4% responden.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
11
Download