IPB mendapat Kunjungan Studi Banding dari Universitas

advertisement
IPB mendapat Kunjungan Studi Banding dari Universitas Diponogoro
http://news.ipb.ac.id
Diposting oleh admin pada tanggal 23 May 2014
Bogor, Kamis 22 May 2014 – Institut Pertanian Bogor (IPB) dan mendapat kunjungan studi
banding dari Universitas Diponogoro (UNDIP), yang berjumlah 14 orang dari berbagai Sub
bidang yang ada di Universitas Diponogoro, termasuk sekertaris senat/ketua BPH. Kegiatan
ini untuk mengetahui tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) dan Implementasi Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Dikarnakan pada saat ini mendapatkan surat
mandat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa Universitas Diponogoro
sebagai salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk untuk mempersiapkan diri sebagai
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), maka universitas Diponogoro bermaksud
mengadakan studi banding ke Institut Pertanian Bogor yang sudah menjadi Perguruan Tinggi
Negeri yang berbadan hukum PTN-BH.
“kedatangan ke IPB dalam rangka studi banding ingin mengetahui dan belajar tentang
Organisasi dan Tata Kerja (OTK) perguruan Tinggi Negeri Hukum (PTN-BH), bagaimana cara
menyusun dan mengesahkannya, sehingga nantinya diharapkan bisa mendapatkan masukan
dari IPB, untuk menyusun statuta dan OTK” kata sekertaris Senat Uiversitas Diponogoro
prof. Dr. Ir.Sunarso, M.S
“ Universitas Diponogoro belum punya Majlis Wali Amanat dan belum menjadi PTN-BH,
maka harus menyiapkan dan merancang dulu, dikarnakan Majlis Wali Amanat (MWA) belum
ada atau belum terbentuk dan statutanya belum disepakati, dengan posisi seperti itu UNDIP
datang berkunjung untuk mengetahui tata cara dan belajar bagaimana membuat, menyusun
dan mengusulkan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) dari IPB, “ kata Sekertaris Institusi Dr.Ir.
Ibnu Qoyyim
Lebih lanjut Dr. Qoyyim menjelaskan, “Organisasi dan Tata Kerja (OTK) yang kita susun
diajukan ke Majlis Wali Amanat, diselesaikan oleh Majlis Wali Amanat (MWA), kemudian nanti
ada pengesahan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MenPAN-RB), dengan harapan bahwa OTK yang kita susun ini dapat mengakomodir
keinginan IPB, mau seperti apa... Sehingga pada saat yang sama disepakati oleh MWA dan
bisa disahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MenPAN-RB), dan akhirnya dalam pendanaan sudah tidak ada masalah, bisa dilakukan
proses pengeluaran pendanaan melalui mekanisme yang ada di Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB),”tandasnya…….(Wal)
Download