Hubungan investment opportunity set (IOS)

advertisement
Perpustakaan Digital
Universitas Negeri Malang
http://library.um.ac.id
Hubungan investment opportunity set (IOS) dengan realisasi
pertumbuhan serta perbedaan perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh
terhadap kebijakan pendanaan dan dividen pada perusahaan yang go
public / Emi Yulianti
Skripsi (Sarjana)--Universitas Negeri Malang, 2007
Pembimbing 1. SUBAGYO ; 2. MOHAMMAD HARI
Oleh Emi Yulianti
ABSTRAK
Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan dengan pilihan investasi dimasa yang akan datang"
Pilihan-pilihan investasi yang dimasa yang akan datang ini kemudian dikenal dengan istilah Investmen Opportunity Set (IOS)"
IOS perusahaan merupakan sesuatu yang secara melekat bersifat tidak dapat di observasi" Oleh karena sifatnya yang tidak
mudah di observasi, maka IOS memerlukan sebuah proksi" Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah Market to
Book Value of Equity (MVEBVE), Market to Book Value of Asset (MVABVA), Price Earning Ratio (PER), Capital Expenditure to
Book Value of Asset (CAPBVA) dan Capital Expenditure to Market Value of Asset (CAPMVA)"
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) adanya korelasi Investment Opportunity Set (IOS) yang meliputi MVEBVE,
MVABVA, PER, CAPBVA dan CAVMVA dengan semua realisasi pertumbuhan perusahaan, (2) kebijakan pendanaan yang
meliputi Book Debt Equity (BD/E) dan Market Debt Equity (MD/E) pada perusahaan yang tumbuh dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak tumbuh, (3) kebijakan dividen yang meliputi divident yield dan divident payout pada perusahaan yang
tumbuh dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tumbuh"
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dan komparatif" Populasinya adalah perusahaan yang telah go public di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) sejak tahun 2000 dengan jumlah sebesar 339 perusahaan dari berbagai klasifikasi industri menurut
Indonesia Capital Market Directory (ICMD), sedangkan sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive
sampling dengan ketentuan sebagai berikut: (1) sudah terdaftar di bursa sejak tahun 2000, (2) bukan lembaga keuangan,
perbankan maupun perusahaan pemerintah (BUMN), (3) mempublikasikan datanya berupa laporan keuangan, dividen, harga
penutupan saham dan jumlah saham yang beredar yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory, (4) tidak memiliki
laba dan total ekuitas negatif" Jumlah sampel yang diambil hanya sebesar 40 perusahaan" Data yang digunakan berupa
laporan keuangan dan harga saham yang diambil dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan JSX Montly dengan
metode dokumentasi" Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor, analisis korelasi Pearson, Analisis
Kolmogorov Smirnov dan Uji t beda rata-rata yang dilakukan menggunakan SPSS 14"0"
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Investment Opportunity Set (IOS) yang meliputi rasio MVEBVE, MVABVA, PER,
CAPBVA, dan CAPMVA mempunyai korelasi yang berbeda terhadap semua unsur realisasi pertumbuhan perusahaan, (2)
terdapat perbedaan antara perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh terhadap kebijakan pendanaan tetapi tidak terbukti secara
signifikan, perusahaan tumbuh lebih mengutamakan pendanaan dari sumber intern sedangkan perusahaan tidak tumbuh lebih
mengutamakan pendanaan dari eksteren, (3) terdapat perbedaan antara perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh terhadap
kebijakan dividen tetapi tidak terbukti secara signifikan, perusahaan tumbuh mempunyai kebijakan pembagian dividen lebih
rendah dari pada perusahaan tidak tumbuh"
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah: (1) diperlukan pengujian kembali Investmen Opportunity Set (IOS) bagi
perusahaan di Indonesia di masa mendatang dengan menambah jenis rasio individual IOS selain MVEBVE, MVABVA, PER,
CAPBVA dan CAPMVA, yang nantinya hasilnya diharapkan akan lebih tepat dalam mengklasifikasikan pertumbuhan
perusahaan, dan dapat mencerminkan pertumbuhan perusahaan yang sebenarnya yang dalam penelitian ini diwakilkan oleh
pertumbuhan penjualan, laba, nilai buku ekuitas dan aset perusahaan, (2) kebijakan pendanaan yang diukur melalui nilai buku
(BD/E) dan nilai pasar (MD/E) hasilnya berlawanan arah, hal ini perlu di eksplorasi lebih jauh tentang fenomena tersebut
dengan cara memperbanyak jumlah sampel, (3) kebijakan dividen yang diukur melalui divident payout dan divident yield dalam
penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara perusahaan tumbuh dan tidak tumbuh tetapi tidak signifikan" Untuk lebih
page 1 / 2
Perpustakaan Digital
Universitas Negeri Malang
http://library.um.ac.id
memperkuat daya uji (power of test) sebaiknya jumlah sampel lebih diperbanyak"
page 2 / 2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download