BAB V KESIMPULAN 1) Terdapat 12 TPI (57,381%) yang belum efisien dalam penggunaan parameter input untuk memperoleh output yang seharusnya dapat dicapai. a. Tipe A Pelabuhan Perikanan (PPS) : DMU-12 (TPI Cilacap) b. Tipe B Pelabuhan Perikanan (PPN) : DMU-2 (TPI Prigi), DMU-9 (TPI Pekalongan), dan DMU-20 (TPI Palabuhan Ratu) c. Tipe C Pelabuhan Perikanan (PPP) : DMU-1 (TPI Tamperan) dan DMU10 (TPI Tegalsari) d. Tipe D Pelabuhan Perikanan (PPI) : DMU-4 (TPI Lohgung), DMU-6 (TPI Kranji), DMU-11 (TPI Pelabuhan), DMU-14 (TPI Lengkong), DMU-15 (TPI Tegal Katilayu), dan DMU-16 (TPI Pandanarang) 2) Inefisiensi Tempat Pelelangan Ikan disebabkan oleh terutama pada 3 parameter, dari 12 TPI Inefficient terdapat 11 TPI (91,67%) yang disebabkan oleh penggunaan luas lantai lelang, 9 TPI (75,00%) disebabkan oleh jumlah pedagang, dan 7 TPI (58,33%) disebabkan oleh pemanfaatan panjang dermaga sehingga diperlukan perhatian lebih terhadap parameter-parameter tersebut. 3) Rekomendasi yang dapat dilakukan dalam upaya efisiensi penggunaan parameter input untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas TPI tersebut diantaranya sebagai berikut. 133 134 a. Menggunakan space kosong pada lantai lelang untuk aktivitas ekonomi lain seperti pencucian, penyortiran, pengepakan ikan, dan/atau pasar ikan yang fleksibel yang tidak menggangu aktivitas utama pelelangan dan pembongkaran ikan di TPI. Pemanfaatan tersebut dilakukan ditepi-tepi TPI yang berdekatan dengan jalan utama akses keluar TPI sehingga mempermudah pedagang dalam pengangkutan hasil lelang. b. TPI tetap mempertahankan jumlah pedagang yang saat ini tercatat oleh pihak TPI penting namun dilakukan pembatasan peserta lelang dan penertiban proses lelang sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antar peserta lelang. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengurangan pedagang yang terdaftar sebagai pedagang tetap di TPI Palabuhan Ratu namun tidak aktif mengikuti kegiatan lelang. Dengan melakukan pendataan pedagang yang aktif mengikuti pelelangan di TPI secara rutin setiap bulannya. c. Melakukan usaha menarik nelayan untuk mendaratkan ikan di TPI dengan meningkatkan pelayanan dan operasional penyelenggaraan pelelangan di TPI, supaya dermaga yang tidak terpakai untuk aktivitas pendaratan kapal dapat dimanfaatkan secara optimal d. Pengalihan fungsi dermaga yang tidak digunakan untuk tempat parkir kapal yang tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan dan sedang melakukan aktivitas perawatan ataupun perbaikan kapal. e. Penghematan penggunaan energi listrik dan air di TPI sehingga dapat menghemat variable cost yang dikeluarkan oleh TPI. Apabila kelebihan 135 variable cost terjadi pada biaya tenaga kerja maka dilakukan pengurangan gaji pokok karyawan dan menggantikannya dengan memberikan karyawan intensif setiap bulannya sebesar 1% dari persentase retribusi yang dipungut oleh pihak TPI kepada nelayan dan pedagang yang terlibat pelelangan. Dengan adanya intensif dari retribusi maka dapat meningkatkan kinerja TPI dalam melakukan penertiban nelayan dan pedagang dalam melakukan pembayaran retribusi sehingga meningkatkan pendapatan retribusi TPI. Selain itu, dapat dilakukan sistem sewa terhadap pedagang yang menggunakan sebagian bangunan TPI untuk aktivitas pengepakan.