bab ii landasan teori bab ii landasan teori

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI
Strategic
Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan
bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan
persaingan dan mencapai tujuan organisasi (Arthur A.Thomspon, Jr. dan A. J.
Strickland III, 2003, p3).
Strategic Management menggambarkan proses managerial dalam membuat strategic
vision, setting objectives, membuat, menerapkan dan melaksanakan strategy,
kemudian secara berkala mengevaluasi visi, objektif, strategy dan pelaksanaannya
(Arthur A.Thomspon, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p3).
Strategic Vision merupakan arah perusahaan di masa depan, memberikan gambaran
yang detail mengenai teknologi, target pasar, geografis dan market produk yang ingin
didapatkan (Arthur A.Thomspon, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p6).
Gambar 1 : Strategic formula (Thompson)
Business Process
Business process merupakan aktivitas atau kegiatan yang dapat menghasilkan spesifik
produk atau servis untuk pelanggan tertentu.
Ada 3 jenis Business process:
1. Management processes, proses yang mengatur operasi secara keseluruhan sebagai
sistem. Yang termasuk di dalam management process adalah "Corporate
Governance" dan Strategic management.
2. Operational processes, proses yang menjadi core business. Yang termasuk di dalam
operational processes adalah purchasing, manufacturing, marketing dan sales.
3. Supporting processes, proses yang men-support core proccess. Contohnya adalah
accounting, recruiting, technical support.
Porter’s Five Forces Analysis
Porter’s five forces terdiri dari:
1. Bargaining power of suppliers
Yaitu seberapa kuat posisi dari para penjual atau supplier. Seberapa banyak supplier
yang potensial atau monopoli supplier.
2. Bargaining power of customers
Yaitu seberapa kuat posisi dari pembeli. Dapatkah mereka bekerja sama untuk
melakukan pemesanan dalam volume yang besar.
3. Threat of new entrants
Yaitu seberapa mudah atau sulitnya perusahaan baru untuk mulai berkompetisi.
4. Threat of substitute products
Yaitu seberapa mudahnya sebuah produk atau layanan dapat disubtitusi, khususnya
membuatnya menjadi lebih murah.
5. Competitive rivalry within an industry
Yaitu seberapa kuat kompetisi antara perusahaan yang telah ada. Apakah hanya satu
yang dominan atau semuanya sama kekuatan dan ukurannya.
Gambar 2 : Porter’s five forces analysis(Anonim 1)
SWOT Analysis
Analisis yang membantu para pengusaha untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan
dari dalam perusahaan dengan kesempatan dan ancaman dari luar. SWOT yaitu
Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats.
Gambar 3 : SWOT Analysis(Anonim 2)
Pemasaran
Menurut buku Marketing Management oleh philip kotler edisi 11, pemasaran dibedakan
menjadi dua aspek yaitu aspek sosial dan aspek manajerial. Definisi sosial lebih
diarahkan pada aturan pemasaran yang digunakan dalam masyarakat, dimana seorang
pemasar menyebut hal ini sebagai sebuah aturan untuk memberikan sebuah standar hidup
yang lebih tinggi (kotler, 2003). Berdasarkan aspek sosial tersebut di atas, secara lengkap
pemasaran didefinisikan sebagai proses sosial antara individu maupun kelompok dalam
mengungkapkan keinginan dan kebutuhannya melalui penciptaan (creating), penawaran
(offering), dan kebebasan tukar menukar (freely exchanging) produk dan jasa satu sama
lain (kottler, 2003), sedangkan secara manajerialnya pemasaran dideskripsikan sebagai
seni menjual produk.
Namun pada dasarnya bagian terpenting di dalam pemasaran adalah bukan penjualan itu
sendiri. Penjualan hanya merupakan sebagian kecil dari pemasaran. Sebagai tambahan,
organisasi mulai mengidentifikasi dan menganalisa siapa saja pelanggan yang potensial
dan apa yang mereka butuhkan. Konsep ini akan menghasilkan dan menjaga relasi jangka
panjang dengan pelanggan dan supplier.
1.1.1 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
progam – program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan
perusahaan. Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya
mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan. (kotler, 2003)
Perancangan strategi manajemen pemasaran bertujuan untuk mendapatkan pelanggan
baru dan melakukan transaksi serta membina hubungan baik dengan pelanggan hingga
menjadi pelanggan yang loyal.
1.1.2 Konsep Pemasaran
Ada enam konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan
pemasaran (kotler, 2003), yaitu:
1. Konsep berwawasan produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk dengan harga murah
dan mudah didapat.
2. Konsep berwawasan produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan
mutu, kinerja, dan hal – hal inovatif lainnya.
3. Konsep berwawasan penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen enggan untuk membeli dan harus didorong
supaya membeli, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan
penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian.
4. Konsep berwawasan pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci utama untuk mencapai tujuan perusahaan terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta memberikan kepuasaan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada kompetitor. Konsep ini bersandar
pada empat pilar utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang
terkoordinir, serta keuntungan.
5. Konsep berwawasan konsumen
Konsep ini beranggapan bahwa untuk meningkatkan penjualan maka perusahaan
harus fokus terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat menaikkan
loyalitas konsumen.
6. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas dari perusahaan adalah menentukan kebutuhan,
keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif,
serta lebih efisien daripada kompetitor dengan cara mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
1.1.3 Perencanaan Strategi Pemasaran
Definisi perencanaan strategi adalah proses mendefinisikan objektif utama organisasi dan
mengadopsi pelatihan atau pembelajaran untuk diimplementasikan sehingga dapat
mencapai objektif tersebut.
1.1.4 Marketing Mix
Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran yang sudah dibidik (kurtz, 2008).
Marketing mix terdiri dari 7 kelompok variabel, yaitu:
1. Product,
2. Place,
3. Price,
4. Promotion,
5. People,
6. Process,
7. Physical Evidence.
Product Strategy
Kata produk dalam konsep pemasaran memiliki arti lebih dari sekedar barang, pelayanan,
atau ide. Produk adalah sebuah konsep yang luas yang mengarahkan pada pemenuhan
kepuasaan kebutuhan pelanggan yang berkaitan dengan barang, pelayanan dan ide
tersebut. Jadi strategi produk tidak hanya sebatas memutuskan barang atau pelayanan apa
yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Hal itu juga mencakup
keputusan tentang pelayanan pada pelanggan, desain produk, merek, hak cipta, garansi,
pengolahan produk, posisi produk dalam pasar, dan pengembangan produk baru.
Place Strategy
Strategi ini untuk meyakinkan pelanggan untuk menemukan produk – produk dalam
jumlah yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat juga. Keputusan strategi distribusi
termasuk dalam hal transportasi, penyimpanan, kontrol gudang, proses pemesanan, dan
pemilihan cara penyaluran.
Price Strategy
Strategi harga diputuskan dengan metode untuk mendapatkan keuntungan dan
penyesuaian harga. Satu dari banyak faktor – faktor akan menjadi pengaruh penetapan
harga di pasar.
Promotion Strategy
Promosi adalah mata rantai komunikasi antara penjual dan pembeli. Organisasi
menggunakan banyak cara untuk menyampaikan pesan pada barang, layanan dan ide –
ide nya. Perusahaan akan mengkomunikasikan pesannya secara langsung melalui
salespeople atau secara tidak langsung melalui media periklanan dan promosi.
People
Merekrut staff yang tepat dan memberikan training atau mengikuti seminar merupakan
hal yang penting untuk perusahaan. Dengan menetapkan suatu standar akan menjadi
sebuah competitive advantage terhadap perusahaan lainnya.
Process
Proses merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan pelayanan pada
pelanggan. Dengan memperhatikan efisiensi waktu proses, pelanggan akan lebih senang
ketika melakukan transaksi.
Physical Evidence
Merupakan faktor yang akan membuat pelanggan mendapatkan gambaran mengenai
keseluruhan perusahaan/organisasi. Maka physical evidence ini perlu diperhatikan agar
pelanggan merasakan nyaman ketika berada di lingkungan perusahaan/ organisasi.
1.1.5 Strategi Marketing Mix
Pemasaran yang efektif akan mengkombinasikan seluruh elemen pemasaran ke dalam
suatu program koordinasi yang dirancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan
dengan mempersembahkan nilai kepada konsumen. Bauran pemasaran menciptakan
seperangkat alat untuk membangun posisi yang kuat dalam pasar sasaran. (kotler, 2003)
Gambar 4 : Marketing mix(Anonim 3)
Strategi marketing mix mencakup strategi pada product, price, promotion, place, people,
process dan physical evidence.
Competitive Advantage
Tujuan dari competitive advantage ini adalah untuk dapat bersaing dengan kompetitor
dengan melakukan perbaikan dan peningkatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Competitive advantage akan terbentuk ketika sebuah perusahaan mempunyai keuntungan
yang melebihi rata – rata dari perusahaan lain di dalam industri yang sejenis (Arthur
A.Thomspon, Jr. dan A. J. Strickland III, 2003, p150).
1.1.6 Porter’s Five Generic Competitive Strategies
The Five Generic Competitive Strategies dapat digunakan untuk mendapatkan posisi di
dalam pasar, mengetahui target market perusahaan apakah itu broad atau niche.
Gambar 5 : Porter’s Five generic competitive strategies
Diadaptasi dari Michael E.Porter, Competitive Strategy (New York : Free Press, 1980),
Cost leadership berarti perusahaan bertujuan menjadi produsen dengan biaya terendah
dalam industrinya. Sumber keunggulan bersaing berasal dari market share, kemampuan
akses pada sumber bahan baku dengan harga yang menguntungkan, dan keunggulan
teknologi.
Perusahaan yang berhasil di dalam cost leadership biasanya mempunyai beberapa
kelebihan internal yaitu:
Î Keahlian untuk mendesain produk yang efisien di dalam kegiatan produksi.
Î Mempunyai staff ahli di dalam proses manufakturing.
Î Distribusi channel yang efisien.
Organisasi dengan differentiation strategy fokus pada penyediaan produk dengan atribut
yang dinilai secara tinggi oleh pelanggannya. Termasuk kualitas, after-sales service,
ketersediaan secara luas produk, dan fleksibilitas.
Perusahaan yang berhasil didalam differentiation strategy biasanya mempunyai beberapa
kelebihan internal yaitu:
Î Akses ke dalam scientific research.
Î Team pengembangan yang kreatif dan ahli.
Î Sales team yang kuat sehingga dapat mempresentasikan produk dengan baik.
Î Standart kualitas dan inovasi yang baik.
Sementara perusahaan dengan focus strategy membatasi hanya pada segmen pasar yang
mempunyai kebutuhan khusus yang kurang dipenuhi oleh pesaing lain dalam industri.
Keunggulan bersaing dari focus strategy berasal dari cost leadership atau differentiation.
Hal penting di dalam focused differentiation strategy adalah pelayanan dan loyalitas
pelanggan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah perusahaan lain dengan bisnis model
yang sejenis, dan perubahan dalam segmen target.
Start-up Company
Menurut wikipedia, start-up company adalah perusahaan yang masih sedikit sejarah
operasinya. Perusahaan ini, secara umum baru dibentuk, berada dalam fase
pengembangan dan pencarian pasar.
Gambar 6 : Startup financing cycle(Anonim 4)
Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel - variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel - variabel tersebut antara lain pendapatan nasional, kesempatan
kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi,
maupun neraca pembayaran internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut:
•
Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi.
Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment.
Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti
perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum
berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
•
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi
inflasi dan sebaliknya terjadi deflasi.
•
Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang
satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Kegiatan ekonomi di masing-masing negara dihitung melalui perhitungan Produk
Domestik Bruto (PDB) (Gross Domestic Product), Produk Nasional Bruto (PNB) (Gross
National
Product),
maupun
Pendapatan
Nasional
(PN)
(National
Income).
PDB adalah nilai seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh siapapun di dalam
wilayah teritorial suatu negara selama periode waktu satu tahun.
PNB adalah nilai seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga
negara suatu negara selama periode waktu satu tahun.
Organic
1.1.7 Organic Material
Material organik adalah material yang berasal dari organisme yang steril; dapat
mengalami proses pembusukan, atau pembusukan produk; atau kumpulan organik yang
tenang.
1.1.8 Organic Cotton
Organic cotton adalah cotton yang dibuat tanpa bahan kimia atau peptisida dari
tumbuhan yang tidak melalui proses genetika. Organic cotton lebih sedikit berakibat pada
kondisi lingkungan daripada cotton yang diproduksi secara konvensional, itu lebih mahal
untuk diproduksi. Efek samping dari produksi konvensional adalah polusi pada udara dan
air disebabkan oleh penggunaan bahan – bahan kimia. Bahan – bahan kimia tersebut
dapat mengakibatkan iritasi pada kulit konsumen.
1.1.9 Organic Movement
Pergerakan ke produk organik secara luar menuju ke organisasi dan individual dalam
meningkatkan promosi dalam peternakan organik, dimana dipercaya akan lebih
bermanfaat pada pertanian. Disamping memberikan efek yang baik bagi lingkungan
sekitar, produk organik lebih aman untuk dikonsumsi.
1.1.10 Organic Production
Prinsip dasar dari produksi organik adalah untuk tujuan kesehatan, biologically active
soil, serta tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Download