BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut IFRS

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut IFRS (http://www.ifrs.org), laporan keuangan memiliki tujuan
umum menyediakan informasi keuangan perusahaan pelapor bagi investor,
pemberi modal, serta kreditor sebagai dasar pembuatan keputusan. Melalui
laporan keuangan, investor dapat mempertimbangkan apakah akan menjual atau
menahan saham yang dimiliki, pemberi modal dapat membuat pertimbangan
terkait penanaman modal, sedangkan kreditor dapat membuat keputusan terkait
pemberian kredit. Oleh sebab itu, penyajian informasi keuangan yang berkualitas
dalam laporan keuangan sangatlah diperlukan.
Penyajian laporan keuangan yang berkualitas akan sangat menunjang
ketepatan pengambilan keputusan bagi stakeholder. Meski demikian, tidak semua
pihak manajemen perusahaan menyadari pentingnya penyajian laporan keuangan
yang berkualitas. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kasus kecurangan
laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.
Kecurangan (fraud) merupakan “suatu penipuan yang disengaja dan
merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang dirugikan tersebut tidak
menyadarinya” (Alison, 2006) dalam (Tjoanda dan Diptyana, 2013). Association
of Certified Fraud Examiner (ACFE) mengklasifikasikan kecurangan menjadi tiga
kelompok utama, yaitu penyalahgunaan aset (asset misappropriations), korupsi
(corruptions), dan kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud). Dari
ketiga kategori tersebut, ACFE (2014) menyebutkan bahwa kasus kecurangan
laporan keuangan memiliki persentase terkecil, yakni 9%. Meski demikian, kasus
kecurangan laporan keuangan memberikan dampak finansial terbesar dengan
kerugian rata-rata sebesar $1 juta sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus.
Kasus kecurangan laporan keuangan telah terjadi baik di luar maupun
dalam negeri. Di Amerika, kasus kecurangan laporan keuangan terjadi pada Enron
(Thomas, 2001). Kasus tersebut menyebabkan kebangkrutan dan kerugian yang
sangat besar. Sementara, kasus kecurangan laporan keuangan di Indonesia terjadi
pada sektor pemerintahan (kebocoran APBN (Thoyibatun, 2012)), sektor swasta
(manipulasi pajak (Wilopo, 2006)), dan sektor BUMN (manipulasi laporan
keuangan PT Kereta Api Indonesia tahun 2006 dan PT Kimia Farma tahun 2001).
Kecurangan laporan keuangan merupakan salah satu bentuk dari perilaku
tidak etis (Dewi, 2014). Munculnya perilaku tidak etis didorong oleh karakteristik
individu yang terdapat dalam diri seseorang. Hasil meta analisis Kish-Gephart et
al. (2010) terhadap berbagai penelitian dalam rentang waktu lebih dari 30 tahun
menunjukkan bahwa karakteristik individu yang mendorong perilaku tidak etis
diantaranya perkembangan moral kognitif, idealisme, relativisme, locus of
control, dan gender. Meski demikian, pendapat tersebut masih menuai pro dan
kontra.
Penelitian Dewi (2014) menunjukkan bahwa perkembangan moral
memiliki pengaruh negatif terhadap kecurangan laporan keuangan sedangkan Ayu
et al (2007) menyatakan bahwa perkembangan moral tidak memiliki hubungan
dengan perilaku etis.
Penelitian Henle et al (2005) dan Cote et al (2013) mengungkapkan bahwa
idealisme berpengaruh negatif terhadap perilaku tidak etis, sedangkan Nugroho
(2008) dan Dewi (2010) justru berpendapat bahwa idealisme tidak berpengaruh
terhadap persepsi mahasiswa mengenai perilaku tidak etis akuntan. Perbedaan
serupa juga terjadi pada relativisme. Ketika Park (2005) dan Cote et al (2013)
menyatakan bahwa relativisme berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan tidak etis, Henle et al (2005) dan Nugroho (2008) menyatakan bahwa
relativisme tidak memiliki hubungan dengan perbuatan tidak etis.
Selain itu, karakteristik individu yang memiliki keterkaitan dengan
perilaku etis adalah locus of control dan gender. Suryaningrum (2012) melakukan
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis mahasiswa
dan dosen akuntansi. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan lebih etis daripada
laki-laki serta individu dengan locus of control internal cenderung lebih etis
dibanding individu dengan locus of control eksternal. Penelitian tersebut
menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian Lucyanda dan Endro (2012)
yang menyatakan bahwa gender dan locus of control tidak menunjukkan pengaruh
terhadap perilaku etis mahasiswa.
Berdasarkan pro kontra hasil penelitian tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
guna
menguji
pengaruh
karakteristik
individu
(perkembangan moral kognitif, idealisme, relativisme, locus of control, dan
gender) terhadap persepsi mahasiswa S1 akuntansi mengenai kecurangan laporan
keuangan.
Penelitian ini diadopsi dari meta analisis Kish-Gephart et al (2010). Dari
penelitian tersebut, penulis hanya mengambil variabel yang masih menuai prokontra dan relevan diterapkan pada responden penelitian yakni mahasiswa S1
akuntansi yang telah menempuh mata kuliah etika bisnis dan profesi. Variabelvariabel tersebut telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya. Penulis juga
mengubah variabel perilaku tidak etis menjadi persepsi mahasiswa mengenai
kecurangan laporan keuangan (dalam penelitian ini penulis menyebutnya sebagai
kecurangan laporan keuangan persepsian). Perubahan variabel perilaku menjadi
persepsi disebabkan karena penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang tidak
menghadapi kasus kecurangan laporan keuangan secara langsung sehingga
perilakunya belum dapat diukur. Meski demikian, persepsi ini akan berpengaruh
dalam menentukan sikap dan perilaku individu di masa yang akan datang
((Retnowati (2003) dalam Nugrahaningsih (2005)) dan Falah (2006), sehingga
perilaku akuntan di masa depan dapat diprediksi dan diperbaiki sejak dini.
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menguji
karakteristik individu yang berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
persepsian. Penulis berharap, hasil penelitian ini mampu memperkuat penelitian
terdahulu dan dapat menjadi gambaran serta pertimbangan bagi institusi
pendidikan khususnya perguruan tinggi dalam merumuskan strategi perbaikan
moral mahasiswa sebagai upaya untuk menurunkan kecurangan laporan
keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar
latar
belakang
yang
telah
diuraikan,
maka
penulis
mengidentifikasi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
perkembangan
moral
kognitif
berpengaruh
terhadap
kecurangan laporan keuangan persepsian?
2. Apakah idealisme berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
persepsian?
3. Apakah relativisme berpengaruh terhadap kecurangan laporan
keuangan persepsian?
4. Apakah locus of control berpengaruh terhadap kecurangan laporan
keuangan persepsian?
5. Apakah gender berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
persepsian?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan,
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan
mengetahui pengaruh perkembangan moral kognitif, idealisme, relativisme, locus
of control, dan gender terhadap kecurangan laporan keuangan persepsian.
1.4 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya:
1. Memberikan kajian dan pengetahuan terkait faktor-faktor individu
yang berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan persepsian
pada mahasiswa S1 akuntansi. Kajian dan pengetahuan yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi institusi
pendidikan dalam pembuatan kurikulum pendidikan khususnya
pendidikan etika untuk mahasiswa akuntansi sehingga perilaku
akuntan di masa yang akan datang bisa dibentuk dan diperbaiki sejak
dini.
2. Memperkuat penelitian terdahulu yang berkaitan dengan karakteristik
individu yang berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan
persepsian.
3. Memberikan gambaran dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan melakukan/mengembangkan penelitian dengan topik yang sama.
1.5 Sistematika Penulisan
Sripsi ini memiliki sistematika sebagai berikut:
BAB I:
Merupakan pendahuluan. Bab ini berisi uraian mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II:
Merupakan tinjauan pustaka dan pengembangan hipotesis. Bab ini
menjelaskan teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik
penelitian, hubungan antarvariabel dan perumusan hipotesis, serta
kerangka penelitian.
BAB III:
Merupakan metode penelitian. Bab ini berisi deskripsi mengenai
populasi dan sampel penelitian, jenis dan metode pengumpulan data,
variabel penelitian, definisi operasional variabel, dan instrumen
penelitian, model penelitian, serta metode analisis data.
BAB IV:
Merupakan hasil dan pembahasan. Bab ini berisi data hasil penelitian
beserta pembahasannya yang terdiri dari gambaran umum penelitian,
statistik deskriptif, hasil pengujian instrumen penelitian, dan hasil
pengujian
statistika.
Disamping
itu,
bab
ini
juga
akan
menginterpretasikan dan menganalisis hasil penelitian yang dilakukan.
BAB V:
Merupakan penutup. Bab ini merupakan uraian mengenai kesimpulan
hasil penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran yang berkaitan
dengan pengembangan penelitian selanjutnya.
Download