PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PERDANA JATIPUTRA Jeane Capricornia Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected] Cecep Hidayat (Dosen Pembimbing) Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected] Abstrak PT Perdana Jatiputra merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distributor untuk produk Konika Minolta Jepang di Indonesia. PT Perdana Jatiputra memasarkan mesin fotokopi, dengan produk Micrographic System, Laser Beam Printer, MI3MS, (Minolta Integrated Information & Image Management System), Digital Camera dan Quick Scan 35. Penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian pada perusahaan berkenaan dengan iklim organisasi dan stress kerja terhadap komitmen organisasi dan dampaknya pada kepuasan kerja karyawan PT Perdana Jatiputra baik secara parsial maupun simultan. Penelitian menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel. Tenik pengambilan data dilakukan dengan wawancara dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan PT Perdana Jatiputra dan di analisis dengan menggunakan skala likert. Time horizon yang digunakan adalah cross sectional, dimana pengumpulan data yang digunakan dilakukan sebanyak satu kali pada waktu tertentu. Dari data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan pendekatan Path Analysis atau analisis jalur. Dari hasil analisis data diperoleh adanya pengaruh iklim organisasi dan stres kerja terhadap komitmen organisasi dan dampaknya pada kepuasan kerja karyawan. Namun secara individual, iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi dan iklim organisasi mempengaruhi kepuasan kerja karyawan secara langsung dan tidak langsung pada PT Perdana Jatiputra. Sedangkan stress kerja berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi dan stress kerja mempengaruhi kepuasan kerja karyawan secara langsung maupun tidak lngsung pada PT Perdana Jatiputra. Demikian juga komitmen organisasi mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada PT Perdana Jatiputra. Kata Kunci : Iklim Organisasi, Stres Kerja, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja Karyawan PENDAHULUAN Di era globalisasi pada saat ini, perekonomian semakin maju dengan pesat dari tahun ke tahun. Dan selalu diikuti dengan semakin ketatnya persaingan bisnis. Perusahaan saling berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang semakin besar yang akan mempengaruhi perubahan lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan kerja secara internal maupun eksternal mendorong organisasi untuk merespon dengan cepat dan beradaptasi dengan lingkungan yang penuh dengan persaingan. Pada kondisi lingkungan bisnis pada saat ini keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari keberhasilan perencanaan bisnis yang dibuat. Namun dilihat dari keunggulan sumber daya manusia (SDM) yang mengolahnya. untuk memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan untuk dapat mempertahankan sumber daya manusia (SDM) yang ada tidaklah mudah. Menurut Delon dan Nilam 1 (2009) salah satu aspek yang sering digunakan untuk melihat kondisi suatu organisasi adalah tingkat kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja rendah menimbulkan dampak negative seperti mangkir, pindah kerja, produktivitas rendah, kesehatan tubuh menurun, kecelakaan kerja, pencurian, dan lain-lain yang menyebabkan menurunnya kinerja karyawan dan turnover karyawan. Kepuasan kerja yang rendah dapat disebabkan oleh kondisi iklim organisasi tempat individu bekerja dan stress kerja yang dialami oleh karyawan yang akan mempengaruhi komitmen organisasi. Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah penelitian oleh Delon, Runtu dan Nilam Widyarini dari Universitas Gunadarma pada tahun 2009 yang berjudul iklim organisasi dan stress kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan menggunakan regresi, pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga macam skala, yaitu skala kepuasan kerja, skala stress kerja dan skala kepuasan kerja. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa : (1) Terdapat kontribusi Iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 8,5% (2) Terdapat kontribusi Stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 7,2 % (3) Terdapat kontribusi Iklim organisasi dan Stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan secara bersama-sama sebesar 14,7%. Berdasarkan latar belakang dan penelitian sebelumnya, maka akan diteliti mengenai pengaruh iklim organisasi dan stress kerja terhadap komitmen organisasi dan dampaknya pada kepuasan kerja karyawan. Pengujian iklim organisasi dan stress kerja secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan serta pengujian komitmen organisasi dan penggunaan metode yang dilakukan akan membedakan penelitian ini dengan yang sebelumnya. Serta pemilihan objek penelitian, dimana PT. Perdana Jatiputra memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Javad Eslami dan Davood Gharakhani dari Islamic Azad University pada tahun 2012 yang berjudul Organizational Commitment and Job Satisfaction. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kepuasan kerja karyawan memiliki pengaruh yang positif terhadap komitmen organisasi Menurut Wirawan (2008:122) iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi (secara individual atau kelompok) dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi dilingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi. Menurut pendapat Veithzal Rivai dan Ella Jauvani dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan” (2009:1008) stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam gejala stress yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Menurut Luthans (2006:249) komitmen organisasi merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiaannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Menurut Robbins & Timothy A. Judge (2008:100) adalah tingkat sampai mana seseorang karyawan memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Jadi keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen organisasi yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dan berdasarkan Menurut Luthans (2006:243), kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang. Luthans (2006:243) menyampaikan bahwa ada beberapa faktor penentu kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan, yaitu sebagai berikut (1) pekerjaan itu sendiri (2) atasan (3) rekan kerja (4) promosi (5) gaji (6) kondisi kerja. Sebagai perusahaan yang merupakan distributor resmi, selain harus memperhatikan kepuasan pelanggannya, perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan karyawannya yang akan mempengaruhi kinerja karyawan. Menurunnya kinerja karyawan diakibatkan kurangnya kepuasan karyawan dalam bekerja. Rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan karena kurangnya komitmen organisasi karyawan terhadap perusahaan. Tingkat kepuasan kerja yang rendah menimbulkan dampak negatif seperti mangkir kerja, pindah kerja, produktivitas rendah, kesehatan tubuh menurun, kecelakaan kerja, dan lain-lain. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya perusahaan dalam memperhatikan dan menciptakan iklim organisasi didalam perusahaan dan banyaknya karyawan yang mengalami stress dalam menyelesaikan pekerjaannya karena banyaknya tekanan dalam menyelesaikan pekerjaan dan beban kerja yang cukup tinggi. Jika keadaan ini terus 2 berlangsung dapat berdampak buruk pada menurunnya kinerja perusahaan yang terus menerus, selain itu akan pula berdampak pada bagian lain perusahaan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif mengetahui hubungan antara variabel dengan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent (variable bebas) dengan variabel dependent (variable bergantung) kemudian metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert (dengan pilihan jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju). Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu para karyawan. Time horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dimana data yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam jangka menjawab penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 69 karyawan dari total populasi 218 karyawan di PT. Perdana Jatiputra. Kemudian dilakukan analisa jalur (path analysis) untuk menguji pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen pada penelitian ini. Data ordinal yang diperoleh berupa kuesioner yang memiliki alternatif jawaban kemudian dilakukan transformasi data menjadi interval karena peneliti akan menganalisis data dengan statistik parametik. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Kemudian, menggunakan SPSS 17 dilakukan berbagai pengujian sebagai berikut: uji validitas yang diketahui bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pernyataan, sedangkan uji reabilitas bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item-item pernyataan di dalam sebuah kuesioner. Kemudian uji normalitas yang dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal. Uji analisis korelasi, untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) dan Analisis jalur, untuk mengetahui pengaruh langsung, tidak langsung, dan total antara variabel eksogen (bebas) terhadap variabel endogen (terikat). Dari penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan faktor-faktor yang menjadi penentu kepuasan kerja karyawan agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan dan menurunkan turnover karyawan serta dapat mempertahankan karyawan dengan meningkatkan kepuasan kerja mereka. HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian maka dihasilkan uji validitas, reliabilitas, dan uji normalitas sebagai berikut : 1. Uji Validitas : Dari seluruh butir pernyataan pada setiap variabel iklim organisasi, stress kerja, komitmen organisasi dan kepuasan kerja yang telah diuji maka menghasilkan data yang valid karena rhitung ≥ 0,1997 2. Uji Reliabilitas : Dari seluruh butir pernyataan pada setiap variabel iklim organisasi, stress kerja, komitmen organisasi dan kepuasan kerja yang telah diuji maka data yang dihasilkan reliable karena Cronbach Alpha ≥ 0,60 3. Uji Normalitas : Dari seluruh hasil penelitian yang dilakukan maka data yang dihasilkan berdistribusi normal karena sig 0,200 > 0,1. Setelah dilakukan pengujian maka data yang sudah diuji di interpretasikan terlebih dahulu Untuk menginterpretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel iklim organisasi (X1), stres kerja (X2), komitmen organisasi (Y), dan kepuasan kerja karyawan (Z). Untuk menentukan kriteria tersebut, maka digunakan rumus Sturges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (I), dimana jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga “cukup”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (1) yaitu I = ( Xmax – Xmin )/k Berdasarkan kriteria yang dibuat, maka hasil deskripsi data yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 3 Tabel 1 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Kepuasan Kerja Karyawan 2.8757 .57569 69 Iklim Organisasi 3.0229 .57299 69 Stres Kerja 2.0541 .53685 69 Komitmen Organisasi 2.9547 .59217 69 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012 Berdasarkan tabel diatas terlihat mean (rata-rata) dari variabel iklim organisasi (X1) = 3,023 dapat dinilai baik, Untuk variabel stres kerja (X2) dengan mean (rata-rata) = 2,0541 dapat dinilai baik, sedangkan untuk variabel komitmen organisasi (Y) dengan mean = 2,9547 termasuk dalam kategori baik. Dan mean dari kepuasan kerja karyawan (Z) = 2,8757. Selanjutnya, akan dilihat hubungan bivariat antara variabel X1, X2, dan Y dengan menggunakan korelasi pearson yang melihat hubungan satu arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh dari faktor lain. Tabel 2 Sifat Hubungan Bivariat X1, X2, dan Y Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan X1 dengan X2 -0,898 Kuat, searah, dan signifikan X1 dengan Y 0,904 Kuat, searah, dan signifikan X2 dengan Y -0,882 Kuat, searah, dan signifikan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Berdasarkan tabel diatas maka X1 dengan X2 memiliki hubungan kuat, serah, dan signifikan. Kemudian X1 dengan Y memiliki hubungan kuat, searah, dan signifikan. Dan X2 dengan Y memiliki hubungan kuat, searah, dan signifikan. Tabel 3 Sifat Hubungan Bivariat X1, X2, dan Y Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan X1 dengan Z 0,961 Kuat, Searah, dan Signifikan X2 dengan Z -0,914 Kuat, Searah, dan Signifikan Y dengan Z 0,939 Kuat, Searah, dan Signifikan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Berdasarkan tabel diatas maka X1 dengan Z memiliki hubungan kuat, serah, dan signifikan. Kemudian X2 dengan Z memiliki hubungan kuat, searah, dan signifikan. Dan Y dengan Z memiliki hubungan kuat, searah, dan signifikan. 4 Gambar 1 Sub Struktur 1 Hasil Analisi Sub-Struktur1 : Variabel Komitmen organisasi (Y) dipengaruhi oleh iklim organisasi (X1) dan stres kerja (X2) secara simultan sebesar 84,2% dan sisanya sebesar 15,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini Gambar 2 Sub Struktur 2 Hasil Analisi Sub-Struktur2 : Kepuasan kerja karyawan (Z) dipengaruhi oleh iklim organisasi (X1), stres kerja (X2), dan komitmen organisasi (Y) secara simultan sebesar 95,4 % dan sisanya sebesar 4,6% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain di luar penelitian ini. 5 Tabel 4 Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, Y, dan Z Variabel Koefisien Jalur Pengaruh Kausal Langsung Tidak Langsung Total X1 terhadap Y 0,576 0,576 - 0,576 X2 terhadap Y -0,365 -0,365 - -0,365 X1 terhadap Z 0,533 0,533 0,533 X 0,333 =0,177 0,710 X2 terhadap Z -0,142 -0,142 -0,142 X 0,333 = -0,189 -0,047 Y terhadap Z 0,333 0,333 - 0,333 ε1 0,158 - - 0,158 ε2 0,046 - - 0,046 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Berdasarkan Tabel diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi sebagai berikut : 1. Iklim Organisasi (X1) dan Stres Kerja (X2) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap Komitmen Organisasi (Y) adalah sebesar 84,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 15,8% dijelaskan oleh aspek-aspek lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Iklim Organisasi (X1) dan Stres Kerja (X2) serta Komitmen Organisasi (Y) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Z) sebesar 0,5332 x 100 = 28,41%, kontribusi stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan -0,1422 x 100 = 2,02%, dan kontribusi komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 0,3332 x 100 = 11,09 % Sedangkan besarnya kontribusi iklim organisasi, stres kerja, dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 95,4% dan sisanya 4,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini Pembahasan Dari penelitian ini menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki kontribusi positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pada PT Perdana Jatiputra dengan pengaruh yang kuat, walaupun iklim organisasi memiliki pengaruh yang kuat namun bagi karyawan belum cukup puas dikarenakan belum terciptanya hubungan dan kerja sama yang harmonis diantara seluruh karyawan, serta memperhatikan lingkungan kerja yang kondusif . Dari penilaian dilapangan memang saat ini terjadi miskomunikasi antar karyawan, sehingga karyawan sering merasa lingkungan kerja nya kurang mendukung dalam mengerjakan tugas. Maka untuk itu perusahaan perlu memperhatikan para karyawannya agar perusahaan dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan perusahaan. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja memiliki kontribusi yang negatif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, dengan pengaruh cukup kuat. Hal ini berarti jika stress kerja karyawan naik maka tingkat komitmen karyawan dalam berorganisasi akan menurun, untuk meningkatkan organisasi karyawan diperlukan rasa tanggung jawab yang besar dari setiap karyawan dan perusahaan harus membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja agar rasa keterkaitan karyawan terhadap 6 perusahaan semakin tinggi. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa iklim organisasi dan stress kerja memiliki kontribusi positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Perdana Jatiputra, dengan sifat pengaruh kuat. Dengan kondisi tersebut berarti perusahaan saat ini sudah dapat memperhatikan iklim organisasi dengan dengan sangat baik yang menjadi kebutuhan utama karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, dan untuk itu perusahaan harus dapat mempertahankannya, agar perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang akan berpengaruh terhadap hasil kerja karyawan dengan lebih baik lagi. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja memiliki kontribusi yang negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Perdana Jatiputra, dengan sifat pengaruh yang cukup kuat, sehingga stress kerja yang dialami karyawan secara langsung mempengaruhi kepuasan kerja karyawan cukup berhasil. Diperlukan pengaruh lain secara bersama-sama untuk mengurangi kontribusi stress kerja agar kepuasan kerja karyawan bisa tercapai sesuai tuntutan perusahaan. Ini dapat dilakukan perusahaan dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan karyawan apa yang saat ini diperlukan sesuai dengan tingkat kebutuhan karyawan pada saat bekerja. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Perdana Jatiputra, dengan sifat pengaruh kuat. Hal ini berarti jika komitmen organisasi semakin tinggi maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat. Sebenarnya komitmen organisasi karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan bisa lebih baik lagi jika Perusahan lebih memahami iklim organisasi ditempat kerja pada saat ini untuk meningkatkan komitmen karyawan, disamping itu stress kerja yang dialami karyawan dapat menurun apabila komitmen organisasi dan kepuasan kerja karyawan sudah dapat terpenuhi dengan baik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan antar variabel iklim organisasi (X1), stres kerja (X2), komitmen organisasi (Y), dan kepuasan kerja karyawan (Z) sebagai berikut : 1. Secara simultan Iklim Organisasi dan Stres Kerja memiliki kontribusi yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Secara parsial Iklim Organisasi memiliki kontribusi positif dan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Sedangkat stress kerja memiliki kontribusi positif dan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. 2. Iklim Organisasi dan Stres Kerja terhadap Komitmen Organisasi dan dampaknya pada kepuasan kerja karyawan secara simultan memiliki kontribusi yang signifikan. Secara parsial iklim organisasi memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Stress kerja memiliki pengaruh secara langsung yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, sedangkan kepuasan kerja karyawan berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas maka saran-saran yang ada dapat diberikan kepada PT Perdana Jatiputra adalah sebagai berikut : 1. Pada variabel iklim organisasi, disarankan perusahaan harus dapat menciptakan iklim organisasi dengan merubah tempat kerja atau ruangan yang ada di perusahaan agar karyawan merasa nyaman dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepada mereka. Sehingga karyawan dapat menunjukan professionalitas diri dalam bekerja dengan memperhatikan keahlian dan kemampuannya berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman dan tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang diberikan pun dapat terlaksana. 2. Pada variabel stress kerja, perusahaan sebaiknya memperhatikan stress kerja yang dialami oleh karyawan dengan memperbaiki kekompakan tim dalam bekerja melalui perbaikan komunikasi antara anggota kelompok sehingga dapat meringankan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan beban kerja yang dialami 7 oleh karyawan sehingga perusahaan dapat memberikan waktu lebih dengan keluhan karyawan diharapkan perusahaan mengevaluasi setiap karyawan untuk mendapatkan sejauh mana kemampuan masing-masing karyawan serta jika perlu memberikan konseling dan gathering bagi karyawan agar kekompakan dalam bekerja dapat tercipta kembali. 3. Pada variabel komitmen organisasi, perusahaan disarankan menciptakan suatu organisasi yang baik agar karyawan merasa memiliki keterkaitan karyawan terhadap organisasi untuk itu diperusahaan diharapkan selalu memberikan motivasi kepada setiap karyawan, dengan memberikan reward apabila karyawan memiliki prestasi yang baik dan memberikan punishment apabila karyawan melanggar aturan. 4. Pada variabel kepuasan kerja, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja terhadap karyawan. Karena selama ini karyawan sudah loyal terhadap perusahaan dan untuk itu perusahaan disarankan perlu memberikan umpan balik seperti pemberian reward agar karyawan merasa prestasi mereka dihargai. Seperti memperhatikan masa kerja karyawan, beban kerja karyawan, dan prestasi kerja karyawan, serta perusahaan harus memperhatikan gaji , bonus dan tunjangan yang mereka terima saat ini. REFERENSI Byars, I.I. & Rue, L.W. (2006). Human Resource Management. United states: McGraw-Hill. Dessler, Gary. (2006). Human Resource Management. Eight Edition . New Jersey: Prentice Hall, Inc Greenberg, Jerald and Baron, Robert A. (2003).Behavior in Organization. Edisi Delapan. New Jersey: Prentice Griffin, R.W.(2002). “Manajemen”. Jilid 1. Edisi 7. Edisi bahasa Indonesia. Handoko, Hani. (2011). Manajemen Yogyakarta. Erlangga, Jakarta. Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara Idrus, Muhammad. 2006. Implikasi Iklim Organisasi terhadap kepuasan kerja dan kualitas kehidupan kerja karyawan. Jurnal Psikologi Vol. 3 No 1 Kuncoro, EA & Riduwan (2007). Cara menggunakan dan memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Alfabeta Kuncoro, EA & Riduwan (2008). Cara menggunakan dan memakai Analisis Jalur (Path Analysis) Cetakan kedua. Bandung : Alfabeta Lila J. Trevett. 2002. Managerial Economic. Penerbit South Western College, USA Martini, Y. & Rostiana. 2003. “Komitmen Organisasi ditinjau dari Iklim Organisasi dan Motivasi Berprestasi”. Phronesis. Vol. 5. No. 9. p. 21-31 Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Yogyakarta : ANDI Mathis, Robert L. & John H. Jackson. (2006). Human Reseource Management: Manajemen Daya Manusia Edisi ke-10. Edisi Bahasa Indonesia. Salemba Empat, Jakarta Sumber Rivai, Veithal dan Jauvani, Ella. 2009. Manajemen Sumber Daya untuk Perusahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Robbins,S & Judge,T. (2008). “Perilaku Organisasi”. Buku 1. Edisi 12. Salemba empat, Jakarta 8 Sarjono, H & Juanita, W. (2011). SPSS. Vs Lisrel. Jakarta : Salemba. Sekaran, Uma. (2007).”Research methods business”. Salemba Empat, Jakarta Sutrisno, Edy. (2010). Budaya Organisasi. Jakarta : Kencana Simamora, Henry. (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta Sugiyono. (2007).”Metode Penelitian Bisnis”.Alfabeta, Bandung Tunjungsari, Peni. (2011). Pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada kantor pusat PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG. Vol.1 No 1, Maret 2011 Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wirawan, 2007, Budaya dan iklim organisasi, Salemba Empat, Jakarta. RIWAYAT PENULIS Jeane Capricornia lahir di Cianjur pada 14 januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta dalam bidang Manajemen, program studi Bisnis dan Organisasi pada tahun 2013. 9