1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit jantung merupakan penyakit yang mematikan. Data WHO (2008) menyebutkan 17,8 juta orang meninggal akibat penyakit serangan jantung. Salah satu penyebab dari serangan jantung adalah adanya kelainan yang terdapat di jantung. Kelainan jantung dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelainan dalam bentuk morfologis dan fisiologis. Hal yang harus diperhatikan sebelum mendeteksi kelainan jantung adalah memisahkan suara jantung menjadi komponen-komponen utamanya, yaitu S1(suara jantung pertama), S2(suara jantung kedua), dan murmur pada satu siklus suara jantung melalui analisis frekeuensi. Murmur merupakan salah satu kelainan fisiologis pada jantung. Murmur adalah suara (bunyi) yang dapat didengar dengan stethoscope, yang dihasilkan ketika aliran darah didalam jantung tidak lancar dan menyebabkan turbulensi[1]. Identifikasi jenis murmur diperlukan untuk mengetahui kelainan pada bagian tertentu pada jantung. Sampai saat ini, dokter masih menggunakan teknik auskultasi, yaitu mendengarkan suara jantung dengan menggunakan bantuan stetoskop. Teknik seperti ini membutuhkan kepekaan tinggi serta pengalaman untuk mendapatkan murmur yang menentukan ada tidaknya kelainan jantung yang dialami pasien. Kesalahan mendiagnosa suara jantung menyebabkan kesalahan dalam menangani pertolongan bagi pasien. Pengolahan sinyal digital menawarkan solusi untuk analisa rekaman suara jantung (phonocardiogram). Data mentah suara jantung menghadirkan informasi waktu saja. Hal ini menyulitkan untuk mengetahui informasi lainnya seperti informasi frekuensi. Informasi yang terkandung di dalam phonocardiogram (PCG) dapat digali untuk menentukan ciri dari suara yang terkandung, khususnya pada analisis komponen frekuensi yang terkandung. Salah satu metode untuk pengolahan sinyal digital adalah continuous wavelet transform (CWT). Transformai ini dikenakan pada suatu sinyal sehingga diperoleh informasi frekuensi-waktu secara bersamaan yang memberikan representasi waktu-frekuensi suatu sinyal. CWT menawarkan representasi frekuensi-waktu dalam bentuk skala-translasi dalam melakukan transformasi. CWT cocok untuk analisis yang membutuhkan representasi frekuensi-waktu secara bersamaan. Pengenalan pola dari PCG dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan. Pada umumnya JST melupakan pola yang telah dipelajari sebelumnya begitu pola masukan baru dipelajari. Pola masukan akan dilatih kembali untuk mengenali pola masukan yang baru dan ditambahkan dengan polapola yang telah dipelajari sebelumnya.. Hal ini akan mengurangi pengertian JST dalam merepresentasikan kerja syaraf manusia. Kemampuan sistem untuk mengenali pola masukan yang baru tanpa melupakan pola masukan yang telah dipelajari sebelumnya sangat dibutuhkan. Adaptive Resonance Theory 2 (ART-2) menawarkan solusi atas permasalahan di atas. ART-2 akan beradaptasi terhadap 1 pola masukan baru tanpa melupakan pola masukan yang dipelajari sebelumnya dengan mekanisme pembentukan cluster baru untuk pola masukan yang baru pertama kali dipelajari. Pada tugas akhir ini, dibangun sebuah sistem untuk mengatasi permasalahan permasalahan di atas dengan menggunakan CWT dan ART-2 sehingga mempermudah dokter dalam mendiagnosa kelainan jantung. Rekaman suara jantung menjadi masukan untuk sistem ini. Output sistem ini dapat menjadi salah satu rujukan dokter dalam menentukan diagnosa. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah pada tugas akhir ini adalah 1. Bagaimana mendapatkan ciri PCG dengan CWT? 2. Bagaimana mengklasifikasikan suara jantung menjadi empat macam, yaitu normal, murmur sitolik, murmur diastolik, dan murmur kontinu dengan ART2? 3. Bagaimana analisis performansi ketepatan deteksi murmur dan klasifikasi suara jantung? 1.3 BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah 1. Masukan bagi perangkat lunak yang dirancang adalah sinyal suara jantung yang telah direkam dengan format *.wav, frekuensi sampling 8000 Hz dan kuantisasi 16 bit serta mencakup minimal dua siklus suara jantung. 2. Tidak dibahas mengenai cara perekaman suara jantung 3. Keluaran pola suara jantung mencakup normal, murmur diastolik, murmur sistolik, dan murmur kontinu. 4. Sistem ini tidak menganalisis suara jantung secara real-time (offline). 1.4 TUJUAN Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah 1. Mengimplementasikan CWT dan ART-2 ke dalam diagnosa murmur. 2. Menunjukkan bahwa diagnosa murmur menggunakan CWT dan ART-2 mampu untuk mendeteksi kelainan pada jantung. 3. Membantu pembelajaran diagnosa murmur pada jantung. 1.5 HIPOTESA Penggunaan CWT dan ART-2 ke dalam diagnosa murmur dapat mengenali 4 jenis pola, yaitu normal, murmur diastolik, murmur sistolik, dan murmur kontinu dengan tingkat akurasi lebih dari 85%. 2 1.6 METODOLOGI PENYELESAIAN MASALAH Metode Penyelesaian masalah dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi Literatur, yakni dengan mempelajari berbagai referensi dan literatur yang relevan dengan materi CWT dan ART-2, serta melakukan konsultasi kepada para pakarnya. 2. Pengumpulan Data, yaitu mengumpulkan data dari pakar jantung, serta melakukan wawancara dengan pakar jantung. 3. Perancangan Sistem, yaitu dengan menggunakann konsep desain dan perancangan sistem. 4. Implementasi Program, yaitu dengan melakukan coding menggunakan tools MATLAB R2010b untuk membangun sistem sesuai dengan rancangan pada tahap sebelumya. 5. Pengujian dan Analisis, yaitu dengan melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun dengan data testing. Selanjutnya, hasil pengujian akan dianalisis sesuai dengan parameter-parameter pengujian yang telah ditetapkan sebelumnya. 6. Penyusunan Laporan, yakni dengan mendokumentasikan dan melaporkan hasil pengerjaan Tugas Akhir sesuai dengan kaidah dan sistematika penulisan yang telah ditetapkan oleh pihak konstitusi. 3