BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya Klien bagi auditor ialah karena klien memberikan manfaat ekonomis kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) melalui sejumlah pembiayaan yang dibayarkan kepada KAP atas jasa audit yang dilakukan. Semakin besar kontribusi ekonomis yang diberikan oleh klien kepada KAP berarti KAP melihat klien sebagai pihak yang berperan penting dalam operasional KAP. Ketika hubungan antara KAP dan klien berjalan saling menguntungkan, maka keduanya berusaha untuk bisa terus menjalin hubungan tersebut dalam jangka waktu ke depan. Faktor ketergantungan ekonomi, dapat mendorong auditor melakukan apa saja yang diminta manajemen. Audit Tenure ialah masa jabatan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Di Indonesia, Menteri Keuangan kemudian menetapkan Keputusan Menteri Keuangan nomor: 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan publik yang direvisi dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 359/KMK.06/2003 tanggal 21 Agustus 2003 mewajibkan perusahaan untuk membatasi masa penugasan KAP selama lima tahun dan akuntan publik selama tiga tahun. Pada tahun 2008, Menteri Keuangan merevisi kembali tentang audit tenur yaitu Peraturan Menteri Keuangan No 17 Tahun 2008, isi peraturan ini disebutkan batasan masa 1 pemberian jasa audit selama tiga tahun untuk auditor dan enam tahun untuk KAP (Kementerian Keuangan RI, 2008). Spesialisasi Industri Auditor menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu yang diproksi dengan jasa audit pada bidang industri tertentu. Auditor spesialis industri memiliki pengetahuan yang spesifik dan mendalam serta berpengalaman dalam suatu bidang industri tertentu. Auditor spesialis industri diyakini mampu mendeteksi kesalahan-kesalahan secara lebih baik, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran laporan keuangan. Balsam, Krishnan dan Yang (2003) menemukan bahwa auditor yang berpengalaman dalam industri manufaktur lebih memiliki kemampuan dalam mengenali kesalahan data perusahaan manufaktur klien dibandingkan dengan auditor yang memiliki sedikit pengalaman dalam industri manufaktur. Klien serta para pengguna laporan keuangan sangat bergantung pada laporan keuangan yang sudah diaudit, dalam hal melakukan penilaian dan evaluasi kinerja perusahaan. Dengan adanya opini audit tersebut dalam laporan keuangan auditan, maka akan meningkatkan keandalan laporan keuangan dan membuat pengguna dapat menginterpretasikan informasi laporan keuangan dengan tepat atas dasar laporan keuangan yang sudah diverifikasi oleh auditor. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan 2 Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penelitian yang dilakukan Kubota, Suda dan Takehara (2010) di jepang menunjukkan bahwa biasanya perusahaan menggunakan informasi laporan tengah tahunan untuk merevisi perkiraan surplus dalam laporan tahunan. Sedangkan menurut Butler, Kraft dan Weiss (2007) menunjukkan bahwa di Amerika Serikat pada tahun 1971 mengharuskan informasi laporan triwulan tertentu untuk memiliki efek yang diharapkan dapat meningkatkatkan surplus tahunan. Namun, seringkali opini yang diberikan oleh auditor berbeda pada saat laporan tengah tahunan dan laporan tahunan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Hsiang dan Shu di Bursa Efek Taiwan (2012) menunjukkan bahwa untuk laporan tengah tahunan auditor menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian sebanyak 20,73 persen dan pendapat wajar dengan pengecualian sebanyak 62,24 persen, dan untuk laporan tahunan auditor menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian sebanyak 36,31 persen, pendapat wajar tanpa pengecualian dimodifikasi sebanyak 63,06 persen, dan hanya 0,81 pendapat wajar dengan pengecualian. 3 Hasil ini menunjukkan pergeseran dalam opini-opini audit antara laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan, pendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan tahunan meningkat sebesar 15,04 persen, sedangkan opini wajar dengan pengecualian pada laporan tahunan secara dramatis menurun sebesar 61,43 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor sering merubah pendapat “negatif” mereka dalam laporan tengah tahunan dan pendapat “positif” dalam laporan tahunan. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa auditor lebih cenderung untuk mengeluarkan opini “negatif” dalam laporan tengah tahunan untuk melindungi diri dan untuk mengeluarkan pendapat “positif” dalam laporan tahunan untuk menjaga kepentingan klien. Dari perspektif ekonomi, semakin besar ketergantungan keuangan auditor terhadap klien, semakin besar kemungkinan auditor akan berkompromi dengan klien dalam hal perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi, dan akan semakin sulit mempertahankan sikap adil dan obyektif dan untuk memberikan pendapat yang handal. Berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti kembali penyebab perubahan opini yang diberikan oleh auditor dan peneliti memutuskan untuk mengajukan skripsi dengan judul : “Pengaruh Pentingnya Klien, Audit Tenure dan Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Perbedaan Opini Antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan Dan Tahunan”. 4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Pentingnya Klien berpengaruh terhadap Perbedaan Opini antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Tahunan ? 2. Apakah Tenure Audit berpengaruh terhadap Perbedaan Opini antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Tahunan ? 3. Apakah Spesialisasi Industri Auditor berpengaruh terhadap Perbedaan Opini antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Tahunan ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut ini : 1. Untuk mengetahui apa pengaruh Pentingnya Klien terhadap Perbedaan Opini antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Tahunan. 2. Untuk mengetahui apa pengaruh Tenure Audit terhadap Perbedaan Opini antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Tahunan. 3. Untuk mengatahui apa pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Perbedaan Opini antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Tahunan. Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain: 5 1. Bagi Akuntan Publik dan KAP, menjadi refrensi yang dapat digunakan dalam menjalankan praktik jasa auditnya, dalam usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan audit melalui pengelolaan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Auditor Judgement dan Spesialisasi Industri Auditor. 2. Akademisi, menambah wawasan dan pengetahuan dibidang audit, khususnya mengenai Auditor Judgment dan Spesialisasi Industri Auditor. 3. Peneliti, menjadi refrensi bagi peneliti selanjutnya terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Auditor Judgment dan Spesialisasi Industri Auditor. 6