PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan III-2009 Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2009 secara tahunan sebesar 4,2% dan secara triwulanan sebesar 3,9% Perekonomian Indonesia baik secara tahunan (yoy) maupun triwulanan (qtq) pada triwulan III-2009 tumbuh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Secara tahunan ekonomi tumbuh 4,2%, sedangkan secara triwulanan tumbuh 3,9%. Secara kumulatif, pertumbuhan PDB sampai dengan triwulan III-2009 tumbuh sebesar 4,2% (ctc). Dari sisi produksi, pertumbuhan secara tahunan didorong oleh peningkatan pertumbuhan sektor pengangkutan & komunikasi (18,2%) dan sektor listrik, gas dan air bersih (14,6%), sedangkan dari sisi penggunaan didorong oleh pertumbuhan permintaan domestik, terutama konsumsi pemerintah (10,2%). Tanda-tanda pemulihan kondisi ekonomi dari tekanan krisis global semakin menguat. Pada triwulan III-2009, PDB atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp.1.452,5 triliun dan PDB atas dasar harga konstan tercatat sebesar Rp. 561,3 triliun. Secara tahunan (yoy), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2009 tercatat sebesar 4,2%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya (4,0%), tapi masih lebih rendah dari pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,4%. Perekonomian secara triwulanan (qtq) tumbuh sebesar 3,9%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya (2,4%) dan pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya (3,7%). Secara kumulatif, pertumbuhan PDB sampai dengan triwulan III-2009 tumbuh sebesar 4,2% (ctc), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan PDB sampai dengan triwulan III-2008 (6,4%). Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi tahunan pada triwulan III-2009 terjadi pada hampir seluruh sektor ekonomi, kecuali sektor perdagangan, hotel & restoran yang mengalami kontraksi (-0,6%). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi (18,2%), diikuti oleh sektor listrik, gas & air bersih (14,6%) dan sektor bangunan (8,8%). Sementara itu, peningkatan tertinggi PDB dari sisi penggunaan terjadi pada konsumsi pemerintah (10,2%) diikuti oleh konsumsi rumah tangga (4,7%). Grafik 1 Pertumbuhan PDB (%) 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 -2.00 -4.00 -6.00 I II III 2006 IV I II III 2007* Pertumbuhan PDB (q-t-q) IV I II III 2008** IV I II III 2009*** Pertumbuhan PDB (y-o-y) Metodologi Statistik Produk Domestik Bruto yang dilaksanakan oleh BPS disajikan berdasarkan lapangan usaha (sektoral) dan pengeluaran (penggunaan). Data PDB menurut lapangan usaha (sektoral) merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam negara Indonesia selama periode tertentu, dan dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan data PDB menurut pengeluaran (penggunaan) merupakan seluruh komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, ekspor neto selama periode tertentu. Data agregat PDB dihitung dengan Perkembangan Indikator Riil Terpilih menggunakan harga berlakuSektor dan harga konstan tahun dasar 2000. Karakteristik data PDB terbagi dalam tiga sifat: data sangat sangat sementara (***), data sangat sementara (**) dan sementara (*), serta angka tetap (tanpa bintang). 1 Produk Domestik Bruto Grafik 2 Perkembangan PDB atas dasar harga berlaku dan konstan (Miliar (Miliar 1,700,000 (Miliar 1,500,000 1,300,000 1,100,000 900,000 700,000 500,000 300,000 100,000 I II III IV I 2006 II III IV I 2007* Atas Dasar Harga Berlaku II III IV 2008** I II III 2009*** Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan PDB Sektoral Hampir seluruh sektor ekonomi mengalami ekspansi, kecuali sektor perdagangan, hotel & restoran Dari sisi lapangan usaha/sektoral, pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) pada triwulan III-2009 terjadi pada hampir seluruh sektor ekonomi kecuali sektor perdagangan, hotel & restoran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan & komunikasi (18,2%) yang terutama terjadi pada sub sektor komunikasi (26,3%), diikuti oleh sektor listrik, gas & air bersih (14,6%) terutama terjadi pada subsektor gas kota yang tumbuh sebesar 41,8%, dan sektor bangunan (8,8%). Sementara itu, kontraksi pertumbuhan hanya terjadi pada sektor perdagangan, hotel & restoran yaitu sebesar -0,6% yang berasal dari subsektor perdagangan sebesar -2,2%, sedangkan pada subsektor hotel dan subsektor restoran masih mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,8% dan 8,7%. Berdasarkan kontribusi sektoral, pertumbuhan ekonomi secara tahunan sebesar 4,2% terutama disumbang oleh sektor pengangkutan & komunikasi (1,4%), diikuti oleh sektor bangunan, sektor pertambangan & penggalian, sektor jasa-jasa, sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan yang masing-masing berkontribusi sebesar 0,5%. Dilihat rincian subsektor, sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan tahunan tersebut bersumber dari subsektor komunikasi sebesar 1,2%, diikuti subsektor pertambangan tanpa minyak & gas (0,5%), jasa swasta (0,4%) dan subsektor industri tanpa minyak dan gas (0,4%) terutama dari makanan, minuman & tembakau (0,6%). Sementara itu, sumbangan terbesar terhadap penurunan tahunan terjadi pada sub sektor perdagangan besar & eceran sebesar -0,3%. Perkembangan kontribusi sektoral, selengkapnya pada grafik 3. Grafik 3 Kontribusi Sektor Terhadap Pertumbuhan PDB tahunan (%) 1.5 1.3 1.1 0.9 0.7 0.5 0.3 0.1 -0.1 Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Tw III-08** Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih Listrik, Gas & Air bersih Tw IV-08** Bangunan Tw I-09*** Perdagangan, Hotel & Restoran Tw II-09*** Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-jasa Tw III-09*** 2 Produk Domestik Bruto Grafik 4 Kontribusi Subsektor Terhadap Pertumbuhan PDB (%) 1.6 1.3 1.0 0.7 0.4 0.1 -0.2 -0.5 -0.8 Alat angkutan, mesin Makanan, minuman & Perdagangan besar & Pertambangan tanpa & peralatannya tembakau eceran migas Tw III-08** Tw IV-08** Tw I-09*** Tw II-09*** Komunikasi Bangunan Tanaman Bahan Makanan Tw III-09*** Pertumbuhan ekonomi secara triwulanan (qtq) sebesar 3,9% terjadi pada hampir seluruh sektor ekonomi, kecuali sektor jasa-jasa. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (7,3%) diikuti oleh sektor bangunan (5,5%), sektor pertambangan & penggalian (5,1%), sektor pengangkutan & komunikasi (5,1%) dan sektor perdagangan, hotel & restoran (4,6%). Peningkatan yang tinggi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan terutama berasal dari subsektor tanaman perkebunan yang meningkat sebesar 26,2% dari periode sebelumnya. Sementara itu, peningkatan pada sektor pertambangan & penggalian didorong oleh pertumbuhan pada subsektor pertambangan tanpa minyak dan gas (9,5%). Kontraksi pertumbuhan terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar -0,3% yang berasal dari subsektor pemerintahan umum (-3,8%), sedangkan subsektor jasa swasta masih mengalami ekspansi (2,4%). Perkembangan PDB Penggunaan Konsumsi masih menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) sebesar 4,2% yang bersumber dari permintaan domestik. Permintaan domestik menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,1% terutama dari konsumsi pemerintah (10,2%). Selain konsumsi domestik, pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) juga menunjukkan ekspansi sebesar 4,0%. Sementara itu, ekspor dan impor barang/jasa pada triwulan III-2009 masih mengalami kontraksi masing-masing sebesar -8,2% dan -18,3%. Kontraksi ekspor dan impor barang & jasa tersebut lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya. Nilai ekspor barang & jasa masih lebih besar dibandingkan nilai impor barang & jasa sehingga secara net ekspor masih menunjukkan nilai yang positif. Pertumbuhan tahunan net ekspor pada trwulan III-2009 menunjukan ekspansi yang cukup tinggi, yakni 39,8%, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya (22,5%). Dilihat dari sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi secara tahunan, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi paling tinggi yakni sebesar 2,6%, diikuti oleh kontribusi dari komponen Pembentukan Modal tetap Domestik Bruto (PMTB) sebesar 0,9% dan konsumsi pemerintah sebesar 0,8%. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3 Produk Domestik Bruto Grafik 5 Kontribusi PDB menurut Pengeluaran (%) 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Konsumsi Rumah Tangga Tw III-08** Belanja barang pemerintah mengalami ekspansi tertinggi terhadap pertumbuhan konsumsi pada triwulan III-2009 Konsumsi Pemerintah Tw IV-08** Investasi (PMTB) Tw I-09*** Net Ekspor Tw II-09*** Tw III-09*** Konsumsi domestik secara tahunan pada triwulan III-2009 tumbuh positif sebesar 5,1% meskipun melambat dibandingkan dengan kondisi pada triwulan II-2009 (5,4%) dan kondisi pada triwulan I-2009 (7,2%). Berdasarkan komponen konsumsi, pengeluaran konsumsi pemerintah dalam bentuk belanja barang mengalami ekspansi tertinggi yaitu sebesar 13,9% disamping konsumsi rumah tangga bukan makanan (5,8%). Grafik 6 Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi (%) 20 16 12 8 4 0 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2007* Pengeluaran investasi secara tahunan tumbuh Tw II Tw III Tw IV Tw I 2008** Tw II Tw III 2009*** Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Konsumsi makanan Konsumsi bukan makanan Pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) secara tahunan pada triwulan III-2009 tumbuh sebesar 4,0% atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2,6% pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan komposisinya, pertumbuhan PMTB tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan investasi bangunan (8,8%) serta pertumbuhan mesin & perlengkapan dalam negeri (1,6%). Sementara itu, PMTB dalam bentuk mesin & perlengkapan dari luar negeri menunjukkan penurunan terbesar yaitu -14,8%. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4 Produk Domestik Bruto Grafik 7 Pertumbuhan Pengeluaran Investasi (%) 80 60 40 20 0 -20 -40 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II 2007* Tw III Tw IV Tw I Tw II 2008** Tw III 2009*** Bangunan Mesin dan Perlengkapan Dalam Negeri Mesin dan Perlengkapan Luar Negeri Alat Angkutan Dalam Negeri Alat Angkutan Luar Negeri Lainnya Dalam Negeri Lainnya Luar Negeri Ekspor barang dan jasa masih kontraksi, namun melambat dibandingkan periode sebelumnya. Perkembangan membaik pada pertumbuhan ekonomi secara umum juga didukung oleh membaiknya kinerja neraca perdagangan meskipun masih berada pada pertumbuhan negatif. Ekspor barang dan jasa Indonesia pada triwulan III-2009 mengalami kontraksi sebesar -8,2% atau melambat dari periode sebelumnya yang turun sebesar -15,5% dan dua periode sebelumnya (-18,7%). Kontraksi nilai ekspor tersebut disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi baik pada komponen ekspor barang (-8,8%) maupun ekspor jasa (-3,2%). Grafik 8 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa (%) 30 Trend pertumbuhan ekspor jasa 20 10 0 Trend pertumbuhan ekspor barang -10 -20 -30 I II III IV I 2006 III IV I 2007* Ekspor Barang dan Jasa Tren penurunan impor barang dan jasa juga melambat II II III IV I 2008** Ekspor barang II III 2009*** Ekspor jasa Sejalan dengan kontraksi yang terjadi pada komponen ekspor, pertumbuhan tahunan (yoy) komponen impor barang & jasa pada triwulan III-2009 juga mengalami kontraksi sebesar -18,3%, atau melambat dibandingkan periode sebelumnya (-23,9%). Sumber kontraksi terjadi pada impor barang yaitu sebesar -23,4%, sedangkan impor jasa masih menunjukkan peningkatan sebesar 1,2%. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 5 Produk Domestik Bruto Grafik 9 Pertumbuhan dan Trend Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa (%) 30 Trend pertumbuhan impor barang 20 10 0 -10 Trend pertumbuhan impor jasa -20 -30 -40 I II III IV I II 2006 III IV II 2007* III IV I 2008** Impor barang dan jasa Pertumbuhan ekonomi secara triwulanan didorong oleh PMTB I II III 2009*** Impor barang Impor jasa Pertumbuhan ekonomi secara triwulanan (qtq) sebesar 3,9% terutama didorong oleh ekspansi yang cukup tinggi pada permintaan domestik terutama dari investasi (6,9%). Sementara itu, pengeluaran konsumsi hanya tumbuh 1,5% terutama dari konsumsi rumah tangga (1,8%) sebagai dampak dari faktor musiman yaitu bulan puasa dan perayaan hari lebaran. Sebaliknya, konsumsi pemerintah yang telah tumbuh tinggi pada triwulan sebelumnya kini mengalami kontraksi sebesar 0,5%. Komponen ekspor dan impor barang & jasa pada triwulan III-2009 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 8,5% dan 8,3% atau lebih tinggi dari peningkatan pada triwulan II-2009. Dilihat dari sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi secara triwulanan, PMTB memberikan kontribusi paling tinggi yakni sebesar 1,5%, diikuti oleh kontribusi dari konsumsi rumah tangga (1,1%) dan kontribusi dari net ekspor sebesar 1,0%. Perkembangan PDB Deflator Pertumbuhan PDB deflator pada triwulan III-2009 melambat secara tahunan dan triwulanan Perkembangan PDB Deflator sebagai cerminan dari perkembangan harga pada triwulan III-2009 secara tahunan menunjukkan tren pertumbuhan yang melambat, yaitu dari 7,5% pada triwulan II-2009 menjadi 4,6% pada triwulan III-2009. Tren perlambatan pertumbuhan PDB deflator tersebut terjadi sejak triwulan IV-2008. Di sisi lain, pertumbuhan PDB Deflator secara triwulanan (q-t-q) yang sempat meningkat pada triwulan II-2009 sebesar 3,0%, namun pada triwulan III-2009 kembali melambat menjadi sebesar 1,7%. Grafik 10 Pertumbuhan PDB Deflator (Indeks) Pertumbuhan (%) 25.0 280 20.0 240 200 15.0 160 10.0 120 5.0 80 0.0 40 0 -5.0 I II III IV I 2006 III IV I 2007* PDB Deflator Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih II Pertumbuhan (q-t-q) II III 2008** IV I II III 2009*** Pertumbuhan (y-o-y) 6 Tabel 1 Perkembangan Produk Domestik Bruto berdasarkan Lapangan Usaha Harga Berlaku (miliar Rp) LAPANGAN USAHA (SEKTOR) Harga Konstan (miliar Rp) 2009*** 2008** 2008** 2009*** Tw II Tw III Pertumbuhan (yoy) Kontribusi thd. Pertumbuhan (yoy) Pertumbuhan (qtq) Kontribusi thd. Pertumbuhan (qtq) 2008** 2009*** 2008** 2009*** 2008** 2009*** 2008** 2009*** 2008** 2009*** Tw III Tw II Tw III Tw III Tw II Tw III Tw III Tw II Tw III Tw III Tw II Tw III Tw III Tw II Tw III Tw III Tw II Tw III 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 207,518.8 214,126.3 236,725.5 79,375.6 75,928.9 81,508.0 15.6 15.6 16.3 3.4 2.5 2.7 0.5 0.4 0.4 7.2 3.5 7.3 1.0 0.5 1.0 2. Pertambangan & Penggalian 147,061.9 129,274.5 141,991.5 43,566.7 44,166.0 46,411.5 11.0 9.4 9.8 2.1 3.3 6.5 0.2 0.3 0.5 1.9 1.6 5.1 0.2 0.1 0.4 3. Industri Pengolahan 372,021.2 363,132.5 380,023.4 142,988.0 140,788.8 144,780.3 27.9 26.4 26.2 4.3 1.5 1.3 1.2 0.4 0.3 3.1 1.5 2.8 0.8 0.4 0.7 4. Listrik, Gas, & Air Bersih Tw III Pangsa terhadap PDB (%) 10,513.8 11,799.9 11,878.7 3,823.1 4,314.2 4,382.8 0.8 0.9 0.8 10.4 15.4 14.6 0.1 0.1 0.1 2.3 8.1 1.6 0.0 0.1 0.0 5. Bangunan 113,414.4 135,766.4 145,324.6 33,242.7 34,276.0 36,164.9 8.5 9.9 10.0 7.6 6.4 8.8 0.5 0.4 0.5 3.2 2.5 5.5 0.2 0.2 0.3 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 183,398.0 182,420.1 193,800.2 94,361.1 89,662.3 93,778.0 13.8 13.3 13.3 8.4 (0.3) (0.6) 1.4 (0.1) (0.1) 4.9 2.5 4.6 0.8 0.4 0.8 7. Pengangkutan & Komunikasi 81,133.3 86,947.4 91,849.9 42,345.2 47,613.1 50,053.3 6.1 6.3 6.3 15.5 17.5 18.2 1.1 1.4 1.4 4.5 4.7 5.1 0.4 0.4 0.5 8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 94,527.8 99,622.0 101,986.2 50,080.9 51,801.0 52,550.4 7.1 7.2 7.0 8.6 5.3 4.9 0.8 0.5 0.5 1.8 0.6 1.4 0.2 0.1 0.1 122,927.6 152,025.1 148,922.2 48,783.5 51,802.9 51,635.9 9.2 11.1 10.3 7.2 7.4 5.8 0.6 0.7 0.5 1.1 3.1 (0.3) 0.1 0.3 (0.0) 1,332,516.8 1,375,114.2 1,452,502.2 538,566.8 540,353.2 561,265.1 100.0 100.0 100.0 6.4 4.0 4.2 6.4 4.0 4.2 3.7 2.4 3.9 3.7 2.4 3.9 1,188,232.6 1,276,630.4 1,343,047.9 502,547.3 505,158.7 525,450.7 89.2 92.8 92.5 6.9 4.4 4.6 6.4 4.1 4.3 3.9 2.6 4.0 3.6 2.4 3.8 144,284.2 98,483.8 109,454.3 36,019.5 35,194.5 35,814.4 10.8 7.2 7.5 (0.1) (1.0) (0.6) (0.0) (0.1) (0.0) 1.3 (0.4) 1.8 0.1 (0.0) 0.1 9. Jasa-Jasa Produk Domestik Bruto PDB Non Migas PDB Migas Sumber : BPS (diolah) Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 7 1 7 Tabel 2 Perkembangan Produk Domestik Bruto berdasarkan Penggunaan Harga Berlaku (miliar Rp) KOMPONEN 1. Pengeluaran Konsumsi 2009*** 2008** Pangsa terhadap PDB (%) Harga Konstan (miliar Rp) 2008** Tw III Tw II Tw III Tw III 2009*** Tw II 2008** Tw III Tw III 2009*** Tw II Pertumbuhan Tahunan (yoy) 2008** Tw III Tw III 2009*** Tw II Kontribusi thd. Pertumbuhan Tahunan (yoy) 2008** 2008** Tw III Tw II Tw III Pertumbuhan Triwulanan (qtq) 2009*** 2008** Tw II Tw III Tw III 2009*** Tw II Kontribusi thd. Pertumbuhan Triwulanan (qtq) 2008** 2008** Tw III Tw II Tw III 2009*** Tw II Tw III 883,140.3 944,403.1 975,648.4 343,054.0 356,239.8 361,680.4 63.7 65.9 64.4 6.3 6.3 5.4 3.6 4.0 4.0 3.5 2.3 2.8 1.5 2.4 1.5 1.8 2. Konsumsi rumah tangga 777,102.7 808,660.1 843,107.7 300,237.5 308,811.7 314,497.3 55.7 57.1 56.0 5.3 4.8 4.7 3.2 3.0 2.7 2.6 1.9 0.2 1.8 0.8 1.1 0.1 1.1 3. Konsumsi pemerintah 106,037.6 135,743.0 132,540.7 42,816.6 47,428.1 47,183.1 8.0 8.8 8.4 14.1 17.0 10.2 0.4 1.0 1.3 0.8 5.6 23.7 -0.5 1.7 0.4 1.7 0.0 373,270.0 429,181.3 462,618.1 128,764.7 125,549.0 134,177.7 23.9 23.2 23.9 9.5 3.2 4.2 2.4 2.2 0.7 1.0 5.8 5.0 6.9 0.2 1.4 1.1 1.6 369,257.7 425,102.9 457,456.5 127,126.1 123,992.4 132,149.3 23.6 22.9 23.5 12.2 2.6 4.0 2.7 2.7 0.6 0.9 5.2 2.3 6.6 0.7 1.2 0.5 1.5 4,012.2 4,078.3 5,161.6 1,638.6 1,556.6 2,028.4 0.3 0.3 0.4 -61.3 88.2 23.8 -0.2 -0.5 0.1 0.1 98.2 196.0 30.3 -0.5 0.2 0.6 0.1 4. Investasi 5. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 6. Perubahan Inventory Diskrepansi Statistik 1.0 80,078.6 -38,659.8 -4,701.6 21,046.1 -68.2 1,519.5 3.9 0.0 0.3 -12.6 -100.5 -92.8 0.6 -0.6 -2.8 -3.6 44.4 -101.0 2,328.0 0.3 1.2 -1.3 0.3 1,256,410.2 1,373,584.4 1,438,266.5 471,818.8 481,788.8 495,858.1 87.6 89.2 88.3 7.2 5.4 5.1 6.0 6.3 4.8 4.5 3.3 3.4 2.9 2.6 2.9 3.0 2.6 8. Ekspor bersih -3,972.8 40,189.6 18,937.3 45,702.0 58,632.6 63,887.5 8.5 10.9 11.4 9.0 22.5 39.8 -0.2 0.7 2.1 3.4 -4.5 7.1 9.0 -0.2 -0.4 0.7 1.0 9. Ekspor barang dan jasa 384,468.2 323,205.9 341,752.8 263,606.1 223,004.3 241,885.3 48.9 41.3 43.1 10.6 -15.5 -8.2 6.0 5.0 -7.9 -4.0 -0.1 7.5 8.5 1.7 -0.1 3.0 3.5 10. Impor barang dan jasa 388,441.0 283,016.3 322,815.5 217,904.1 164,371.7 177,997.8 40.5 30.4 31.7 11.0 -23.9 -18.3 6.1 4.3 -10.0 -7.4 0.8 7.7 8.3 1.9 0.3 2.2 2.5 1,332,516.1 1,375,114.2 1,452,502.2 538,566.8 540,353.2 561,265.1 100.0 100.0 100.0 6.4 4.0 4.2 6.4 6.4 4.0 4.2 3.7 2.4 3.9 2.8 3.7 2.4 3.9 7. Permintaan domestik Produk Domestik Bruto Sumber : BPS (diolah) Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 7 2 8