BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang pasti dalam hidup ini dan pada hakikatnya manusia pasti berinteraksi dengan manusia lainnya. Karena pada kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial, dimana mereka membutuhkan komunikasi baik dalam bentuk interaksi anatara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Interaksi tersebut pun dapat mereka lakukan secara verbal maupun non verbal. Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi dapat dengan mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan jarak yang tidak akan menjadi penghalang untuk kita dapat berkomunikasi. Hakekat proses komunikasi itu sendiri merupakan proses penyampaian pikiran atau persaaan melalui symbol symbol baik secara verbal maupun non verbal oleh komunikator ke komunikan1. Oleh Karena itu disini mereka dituntut untuk dapat melakukan sebuah proses komunikasi yang berbeda, unik dan kreatif yang diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat. Hal yang seperti ituu biasa kita sebut dengan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran sendiri termasuk ke dalam sebuah komunikasi yang dilakukan oleh si produsen dalam memasarkan produk mereka pada khalayak, dalam Uchjana, Onong Effendy, MA. 2000. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung. PT Citra Aditya Bhakti. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sigma teoritisnya komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dalam menyampaikan pesan melaluo media tertentu untuk disampaikan kepada komunikan dan nantinya akan menimbulkan respon dari komunikan terhadap komunikator dalam bentuk yang beragam, misalnya bisa dalam bentuk jual – beli yang terjadi antara komunikan dan komunikator. Salah satu contoh bentuk komunikasi pemasaran yaitu dengan adanya iklan. Dalam strategi pemasaran modern, keberadaan iklan sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari demi sebuah produk yang ditawarkan agar mendapat perhatian dalam kehidupan masyarakat. Dimana iklan tersebut dikemas dengan konsep konsep yang menarik dengan menggunakan media tertentu agar tepat sasaran. Iklan disini berfungsi sebagai salah satu bagian dari usaha mempromosikan barang atau jasa maka dari itu harus mampu tampil menarik dan persuasive. Dalam sebuah iklan ada sebuah istilah yang sering kita dengar yaitu Endorser. Pada saat ini endorser iklan banyak bermunculan pada iklan televisi. Iklan dengan menggunakan selebriti endorser cukup efektif untuk menanamkan image di benak konsumen, karena banyak konsumen masih dipengaruhi oleh figure figure tertentu dalam membeli sebuah produk. Dari berbagai macam media, banyak pengiklan yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan tentang produk yang ditawarkan. Keunggulan yang dimiliki televisi adalah kemampuannya menjangkau sasaran yang sangat luas, selain itu televisi juga mampu menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan menekankan dua indera sekaligus yaitu penglihatan (visual) dan pendengaran (audio). Dengan melihat http://digilib.mercubuana.ac.id/ sekaligus mendengarkan iklan, diharapkan kosumen akan merasa tertarik terhadap produk yang diiklankan sehingga akan tercapai tujuan dari iklan tersebut. Hal ini menyebabkan promosi menjadi sesuatu yang sangat penting karena persepsi konsumen terhadap produk adalah lebih penting daripada kenyataan yang melekat pada produk itu sendiri mengingat dalam beberapa hal, konsumen lebih memperhatikan merek daripada produknya pada saat melakukan pembelian dan mereka memilih merek tertentu karena merek tersebut mempunyai persepsi yang baik dalam benaknya (Ishak, 1996: 32). Salah satu upaya membuat iklan agar menarik adalah dengan menampilkan daya pikat tertentu dalam iklan (Shimp, 2003: 459) menyebutkan ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk membuat iklan menarik, yaitu: menjadikan selebriti sebagai endorser (pendukung) yaitu dengan menggunakan humor, pemakaian rasa bersalah, dan memakai unsur seksual. Penelitian ini di latarbelakangi oleh gencarnya penggunaan selebriti endorser di berbagai iklan dalam menghadapi persaingan. Saat ini, penggunaan selebriti dalam berbagai iklan terbukti sangat efektif untuk membentuk stopping power bagi penonton.Kehadiran selebriti dimaksudkan untuk mengkomunikasikan suatu merek produk dan membentuk identitas serta menentukan brand image produk yang diiklankan. Pemakaian selebriti sebagai daya tarik iklan dinilai dapat mempengaruhi preferensi konsumen. Salah satu industri yang saat ini tengah melakukan persaingan ketat adalah industri kopi instan. Kopi merupakan salah satu komoditi yang memiliki banyak peminat dan penikmat. Seiring dengan berkembangnya teknologi pada industri makanan dan minuman, semakin banyak pula varian kopi yang ditawarkan di pasaran. http://digilib.mercubuana.ac.id/ Di Indonesia ada begitu banyak produsen kopi yang sudah lama eksis di seperti PT. Torabika Eka Semesta, PT Santos Jaya Abadi, PT Intradita Prosimpex dan PT Sari Incofood. Produk yang mereka tawarkan mulanya hanya kopi hitam instan atau kopi hitam berampas, namun memasuki tahun 2010 muncul perusahaan produsen kopi putih atau white coffee yang menjadi pesaing baru bagi produsen kopi lama, yaitu PT Javaprima Abadi dengan brandnya Luwak White Koffie. Alasan peneliti memilih Luwak White Koffie sebagai objek penelitian, karena Luwak White Koffie merupakan brand pencipta trend bagi “kopi putih” di Indonesia dan telah menjadi pionir kopi putih di Indonesia seperti yang dikemukakan Schanaars (1994), pionir adalah perusahaan yang memperkenalkan suatu produk ke pasar dan pertama kali menjualnya dengan sukses. Kesuksesan Luwak White Koffie berawal dari tahun 2014 hingga tahun 2016 dengan penghargaan sebagai Top Brand kategori Kopi Putih Instan dan Powder Coffee. Kesuksesan yang diraihnya mendorong banyak produsen kopi turut mengeluarkan varian white coffee diantaranya ABC White Coffee, TOP White Coffee, Kopiko White Coffee, Indocafe White, Kapal Api White Coffee2. Tabel 1. Top Brand Fase 1 Tahun 2016, Kategori White Coffee Merek TBI Luwak White Koffie 74.2% ABC White Coffee 9.1% http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2016_fase_1diakses pada 16 November 2016 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ TOP TOP TOP White Coffee 5.4% Kapal Api White Coffee 2.5% Munculnya varian white coffee membuat pilihan masyarakat untuk menikmati kopi semakin banyak dan persaingan produk kopi dalam merebut pasar semakin ketat. Luwak White Koffie harus tetap menjaga popularitas dan eksistensinya agar masyarakat tetap dan selalu ingat terhadap Luwak White Koffiie. Salah satu upayanya adalah dengan menggunakan iklan yang ditayangkan di televisi, karena iklan televisi merupakan media komunikasi massa yang efektif dan efisien sebagai media untuk menginformasikan produk dan citra suatu perusahaan. Luwak White Koffie memilih menggunakan endorser dari kalangan selebriti sebagai pendukung produk. Terence A Shimp3 menjelaskan bahwa suatu survey pada eksekutif periklanan menjelaskan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menggunakan selebriti sebagai endorser agar dapat diterima publik. Diurutkan dari tingkat kepentingannya yaitu pertama adalah kredibilitas selebriti, kredibilitas selebriti meliputi dapat dipercayanya seorang selebriti dan keahlian yang dimilikinya. Selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat dan memiliki keunggulan atraktif yang membedakannya dari individu lain. Kata-kata yang diucapkan dan bahkan terkadang hanya kharisma dari seorang selebriti mampu memengaruhi seseorang untuk 3 Terence A. Shimp, op.cit., 463-464. http://digilib.mercubuana.ac.id/ berhenti dan mengarahkan perhatian kepadanya. Penggunaan selebriti diharapkan mampu mengkomunikasikan suatu merek dan akhirnya dapat membentuk brand image positif pada produk yang diiklankan. Jika selebriti sebagai ikon dipersepsikan positif, diharapkan akan terbentuk brand image yang positif di benak konsumen (Wiryawan dan Pratiwi, 2009)4. Penggunaan celebrity endorser diharapkan dapat memberikan asosiasi positif antara produk dengan endorser. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau image tertentu yang dikaitkan pada suatu merek. Oleh karena itu keberhasilan upaya membangun brand image sangat ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap endorser yang menjadi ikon produk tersebut. Iklan sangat berkaitan dengan positioning yang berfungsi sebagai indera pengingat produk ke dalam otak dan pikiran konsumen. Maka dari itu Luwak White Koffie memilih Lee Min Ho dari kalangan selebriti sebagai endorsernya untuk membentuk brand image yang positif pada merek Luwak White Koffie. Lee Min Ho adalah aktor asal Korea Selatan jebolan Konkuk University. Nama Lee Min Ho baru melejit ketika dirinya berperan dalam serial "Boys Over Flowers" (2009). Serial drama tersebut telah membawa Lee Min Ho memenangkan penghargaan "Aktor Pendatang Terbaik" versi "KBS Drama Awards 2009" dan "45th PeakSang Arts Awards". Ia juga "Aktor Terbaik" dan "Hallyu Star Award" di ajang Wiryawan Driya dan Anisa Pratiwi. 2009. Analisis Pengaruh Selebriti Endorser Terhadap Brand Image Pada Iklan Kartu Prabayar XL, Bebas di Bandar Lampung. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Volume 5. 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ penghargaan "Korea Drama Festival Award" dalam drama korea City Hunter tahun 2011. Tahun 2013, ia membintangi serial drama Heirs dan berkat drama tersebut Lee Min Ho berhasil membawa pulang 5 piala dari SBS Drama Awards. Popularitas Lee Min Ho di luar negeri terus terangkat usai membintangi "Heirs". Ia juga kebanjiran berbagai job iklan seperti maskapai penerbangan Jeju Air dan pusat perbelanjaan Lotte Duty Free. Selain melejit di dunia seni peran, Lee Min Ho juga sudah merilis empat single yang berjudul "My Everything" (2009), "Extreme" (2009), "Say Yes" (2011) dan "Be My Last Love" (2011). Lee Min Ho juga dipercaya sebagai bintang iklan beberapa produk seperti elektronik, mobil dan makanan. Tak hanya dalam dunia hiburan, Lee Min Ho juga pernah dinobatkan sebagai Duta UNICEF untuk kampanye memerangi penyakit Malaria tahun 2009-2010. Selain itu, ia juga terpilih sebagai "Duta Jaksa Korea 2012". Realitas diatas menunjukan pemilihan Lee Min Ho sebagai endorser asing pertama iklan Luwak White Koffie bukan tanpa alasan. Lee Min Ho memiliki kualifikasi dalam atribut endorser yaitu Celebrity Physical Attractiveness dan Celebrity Credibility. Lee Min Ho juga memiliki daya tarik fisik yang sangat menawan yang bisa dilihat dari penampilan fisiknya ataupun penampilan luarnya serta rekam jejak Lee Min Ho yang jauh dari gossip negatif, kaya akan karya, dan seorang pria berpendidikan yang semakin menambah kredibilitas Lee Min Ho dalam menyampaikan informasi untuk khalayak. General Manager Luwak White Koffie juga mengatakan, pemilihan Lee Min Ho ini diharapkan bisa mengajak anak anak muda Indonesia pada khususnya http://digilib.mercubuana.ac.id/ untuk mulai menyukai seduhan kopi putih instan asli Indonesia, karena mulai tahun 2016 Luwak White Koffie mengubah target audience mereka yang lebih menyasar ke kalangan anak muda seperti mahasiswa/I dan juga diharapakan dapat menjangkau pasar ekspor dunia. Untuk menggambarkan suatu pengaruh penggunaan celebrity endorser terhadap brand image Luwak White Koffie, peneliti menggunakan Teori SOR. Teori Stimulus – Organisme – Response, digunakan karena peneliti ingin mengetahui adakah pengaruh celebrity endorser dalam tayangan iklan televisi yang diasumsikan sebagai stimulus, yang diberikan kepada organisme dalam hal ini masyarakat untuk menghasilkan sebuah tindakan dalam hal ini adalah menghasilkan sebuah persepsi pada benak konsumen mengenai keberadaan sebuah merek Luwak White Koffie. Alasan peneliti memilih selebriti Lee Min Ho sebagai subjek yang akan diteliti pengaruhnya terhadap brand image Luwak White Koffie, karena menurut peneliti, Lee Min Ho sebagai aktor yang berskala internasional adalah sosok yang berkepribadian baik, optimistis dan cerdas. Lee Min Ho juga memiliki fans yang luar biasa di Indonesia. Apakah dengan kepribadiannya yang seperti itu, emosional brand dengan konsumen dapat lebih mudah terbangun sehingga menimbulkan brand image yang positif pada Luwak White Koffie di benak konsumen? Bedasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui adakah pengaruh celebrity endorser Lee Min Ho dalam tayangan iklan TVC terhadap brand image Luwak White Koffie. Penelitian ini penting dilakukan guna http://digilib.mercubuana.ac.id/ mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan celebrity endorser dalam tayangan iklan yang ada saat ini. Hal ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan atau pemilik merek dalam hal penggunaan celebrity endorser untuk setiap produk yang akan diiklankan di televisi. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengambil judul “Pengaruh Celebrity Endorser Lee Min Ho dalam Tayangan Iklan TVC Terhadap Brand Image Luwak White Koffie” survey pada Mahasiswa dan Mahasiswi Reguler II jurusan Periklanan dan Komunikasi Pemasaran angkatan 2014 - 2016 Universitas Mercu Buana Menteng. 1.2 Perumusan Masalah Bedasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah Pengaruh Celebrity Endorser Lee Min Ho dalam tayangan Iklan TVC Terhadap Brand Image Luwak White Koffie? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh Celebrity Endorser Lee Min Ho dalam tayangan Iklan TVC Terhadap Brand Image Luwak White Koffie. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi penelitian ilmu komunikasi khususnya mengenai faktor faktor yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ berpengaruh untuk membuat citra merek suatu produk melalui penggunaan endorser dari kalangan selebriti dalam tayangan iklan televisi. b. Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi masyarakat, dan penyedia jasa periklanan yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi para mahasiswa dan mahasiswi, konsumen mengenai pengaruh seorang endorser dari kalangan selebriti di dalam tayangan iklan televisi dan pesan iklan televisi yang dapat menumbuhkan citra merek suatu produk. http://digilib.mercubuana.ac.id/