PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA (Studi Di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh : Dian Utari G 000 090 037 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 AB STRAK Peran Orang Tua dalam Menanamkan Nilai Pendidikan Islam Dalam Keluarga (Studi Di Desa Blumbang RT07 dan RT08 RW 02 , Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali). Pendidikan Agama Islam sangat penting untuk ditanamkan kepada anak sejak usia dini dalam keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam membentuk kepribadian anak berdasarkan ajaran agama. Orang tuamempersiapkan bekal selengkap-lengkapnya kepada anak dengan memperkenalkan pola tingkah laku, keyakinannya dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan dijalankan oleh anak-anak kelak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam keluarga. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak meliputi: nilai akidah, ibadah, dan akhlak. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalahnya yaitu bagaimana peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam keluarga di desa Blumbang RT 07 dan RT 08 RW 02, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam menanamkan nilai- nilai pendidikan Islam dalam keluarga di Desa Blumbang, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Manfaat penelitian ini, yaitu menambah khasanah pengetahuan tentang pentingnya menanamkan pendidikan Islam dalam keluarga.Segi edukatif, diharapkan dapat menambah dan memperkaya wawasan orang tua dankeluargadalam hal pendidikan anak, khususnya penanaman rasa keagamaan pada anak.Segi psikologis, diharapkan mampu merubah dan memperbaiki sikap sebagian orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan agama anaknyaterutamadidalamkeluarga. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif.Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua dan guru TPA.Metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adala h dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini, dapat diperoleh kesimpulan bahwa orang tua di Desa Blumbang RT 07 dan RT 08 RW 02, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali memiliki peran dalam menanamkan nilai akidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak kepada anak sejak usia dini. Kata kunci: peran orang tua, nilai pendidikan Islam mendasarinya.Islam PENDAHULUAN sebagai Islam menegaskan bahwa agama, tentu dasarnya adalah al pendidikan itu dimulai dari buaian Qur’an dan Hadits.Kedudukan al dan berakhir hingga ke liang Qur’an sebagai dasar pendidikan lahat, pendidikan Islam dapat dilihat dari beberapa sepa njang usia jelas mengakui ayat al Qur’an yang menunjukkan adanya hal tersebut. Q.s. Al Tahrim (66) : berarti pendidikan dalam keluarga terutama di saat anak 6, yaitu: masih kecil. Bahkan bukan itu saja, karena pendidikan anak di lingkungan keluarga adalah yang paling awal, maka ia menempati posisi yang sangat penting dan Artinya:“Hai orang -orang yang mendasar atau sebagai penyangga beriman, peliharalah dirimu dan pendidikan fase keluarga dan neraka...”. anak pada selanjutnya. Keluarga lingkungan anaklah kamu dari api yang Ayat di atas menunjukkan mempengaruhi dan membentuk betapa besarnya tanggung jawab kepribadian, perilaku orang tua di dalam mendidik kecenderungan sesuai dan dengan anak-anaknya demi untuk bakat yang ada dalam dirinya. mencapai kebahagiaan hidup yang Tetapi, pengaruh yang kuat dan diridha i oleh Allah SWT.Di dalam cukup langgeng adalah kejadian al Qur’an terdapat banyak ajaran dan pengalaman pada masa kecil yang sang anak yang tumbuh dari pendidikan, suasana keluarga yang ia tempati Lukman yang mengajari anaknya. (Ma’ruf Zurayk, 1994: 21). Q.s. Luqman (31): 12-19. Kisah Agar dapat pendidikan dilaksanakan Islam dan berisi Luqman prinsip-prinsip diantaranya bersama menggariskan kisah anaknya prinsip bermanfaat bagi manusia, maka pendidikan perlu masalah iman, ibadah, akhlak, acuan pokok yang yang terdiri materi da ri sosial, dan ilmu pengetahuan (Muhammad Azmi, 2006: 24-26). Setiap kegiatan dalam jiwa anak.Kepribadian yang luhur agamis yang membalut apapun jiwa anak menjadikannya insan- bentuk dan jenisnya, disadari atau insan yang penuh iman dan takwa tidak, selalu mengarah kepada kepada Allah swt. tujuan yang ingin Anak merupakan amanah yang dan tanggung jawab dari Allah Nabi Muhammad SWT yang harus dibimbing dan Makkah merupakan dididik dengan sebaik mungkin prototipe yang bertujuan untuk agar menjadi generasi yang saleh membina pribadi muslim agar dan memiliki akhlak mulia, maka menjadi kader yang berjiwa kuat. orang tua wajib mencari petunjuk Di samping itu, pendidikan Islam dari Allah untuk membimbing juga anaknya.Anak mempunyai hak dicapai.Pendidikan dilakukan Saw.di Islam membina kemanusiaan aspek-aspek dalam mengelola untuk dibimbing oleh orang dan menjaga kesejahteraan alam tuanya agar dapat berhubungan semesta. Secara umum tujuan dengan Allah secara benar serta pendidikan Islam sama dengan Dia tujuan hidup manusia. adalah sumber bagi pendidikan Orang peranan tua yang memiliki strategis sebagai pemberi amanat anak. Secara praktis, anak harus dalam mendapatkan asuhan, bimbingan, mentradisikan ritual keagamaan, dan pendidikan agar pada usia sehingga nilai-nilai agama dapat dewasanya akan menjadi manusia ditanamkan jiwa yang sesuai harapan agama. Maka anak.Kebiasaan orang tua dalam dalam mengasuh, membimbing, melaksanakan ibadah, misalnya dan mendidiknya secara alami seperti salat, puasa, infaq, dan terpundak di atas bahu kedua shadaqah menjadi suri tauladan orang tuanya. ke dalam bagi anak untuk mengikutinya.Di sini nilai- nilai bersemi dengan agama dapat suburnya di Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda: “Setiap dari kalian adalah tanggung jawab penuh. Namun pemimpin, dan setiap dari pada kenyataannya masih banyak kalian bertanggungjawab orang tuayang menganggap remeh atas pendidikan agama terhadap anak kepemimpinannya.Seorang karena Amir (Pemimpin negara) orang adalah agama.Para pemimpin.Dan tentang pendidikan orang tua sudah bagi anak merasa keluarganya.Wanita mendapatkan pendidikan agama juga cukup adalah pemimpin dalam di rumah agama di rumah dianggap tidak suaminya dan bagi anak- sekolah-sekolah.Pendidikan begitu perlu untuk anaknya.Setiap dari kalian secara mendetail lagi. adalah Problematika dihadapioleh pemimpin setiap dari bertanggungjawab dan kalian atas kepemimpinannya”.(Hadit s Shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ahmad dari Ibn ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, Faidh Al Qadir, 5 : 38) Maksud dari hadits di atas bahwa Islam telah menjelaskan dengan tepat dan ketat tentang cara mendidik dan mengajar, serta menetapkan bagi mereka tua pengetahuan laki-laki adalah pemimpin pemimpin adalah minimnya yang melaksanakannya mampu untuk dengan tuadalammelaksanakan pendidikan diajarkan yang orang agama Islamdilingkungankeluarga minimal adadua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern yang keduanyasalingmempengaruhi.Fa ktor intern maksudnya adalah hambatan yang datang dari dalam keluarga itu sendiri, yang meliputi: 1. Pendidikan orang tua Orang tua memahami yang kurang masalah pendidikan, maka kemungkinan besar untuk dapat mendidik anaknya dan keluarga akan mengalami kesulitan. 2. Kondisi ekonomi orang tua 1. Faktor Lingkungan Kondisi perekonomian yang Interaksi kurang memenuhi kebutuhan lingkungan dapat dijelaskan.Karena menghambat anak dengan tidak dapat anak pelaksanaan pendidikan anak membutuhkan karena sarana dan prasarana bermain yang sebaya yang bisa yang diajak bicara.Dalam berteman dibutuhkan dalam pendidikan tersebut tidak dapat kadang terpenuhi positif akibat kondisi ekonomi tersebut. memiliki dan berdampak 3. Sikap Orang tua teman pengaruh untuk dampak kadang juga negatif karena lingkunga n yang Apabila orang tua beranggapan sangat besar.Oleh karena itu, bahwa anaknya orang tua harus berhati-hati pendidikan cukup diserahkan pada dalam memilihkan teman dan lembaga formal guru tidak gampang untuk memilih ngajinya saja, maka orang tua teman yang baik bagi anak- tidak anaknya. atau akan perkembangan anaknya, mengerti pendidikan apakah 2. Faktor Media Massa anaknya Informasi yang sudah mengerti atau belum diberikan oleh media massa, mengenai baik cetak maupun elektronik ilmu yang didapatkan anaknya. Selain faktor memiliki intern daya tarik atau pengaruh yang sangat kuat. sebagaimana diuraikan di atas, Satu sisi terdapat juga terdapat faktor ekstern yang positifnya, mempengaruhi pendidikan agama kecepatan Islam di dalam keluarga.Faktor dalam ekstern adalah hambatan yang dengan media massa maka datangnya dari luar rumah tangga dapat atau keluarga. Adapun faktor ini bacaan meliputi: tajwidnya antara dan lain keakuratan menyajikan mengakses Al-Qur’an secara dampak berita, bacaandan online. Sebagai lahan info baik sekaligus pola pikir anak-anak kebudayaan, tanpa pandang bulu, adanya dengan adanya jejaring sosial facebook dan twitter juga dapat seperti facebook dan twitter membuat dapat informasi menjadi lupa waktu, mudah maupun berita dari teman yang terjadinya penipuan, bahkan berasal dari segala penjuru sampai pada penculikan anak. daerah bahkan dunia, selain itu Oleh karena itu, jika tidak ada jejaring sosial gunakan ini pendidikan, berbagi juga bisa pengawasan dan pengarahan sebagai lahan dari orang tua maka anak akan dakwah keagamaan. menyerap Selain itu, ada juga sisi negatifnya, penggunanya antara lain informasi (menerima) tersebut diseleksi tanpa sedikitpun kecanduan (bagi yang maniak (http://dheanda478.blogspot.co game), boros (internet tidak m/2012/11/dampak-positif- murah), merusak otak (porno dan-negatif-teknologi.html, di site), akses pada tanggal 17 April merusak mata, lupa waktu, dapat merusak mental 2013, pukul 20:22) sarana pendidikan yang utama dan Kesadaran akan amanat dan pentingnya pendidikan dalam keluarga akan menumbuhkan akan tercipta learned families. Dalam pembinaan kaitan dengan keimanan dan motivasi kepada orang tua untuk keIslaman, maka tanggung jawab selalu berusaha agar rumah tangga orang tua terhadap anaknya tampil dapat memberikan sesuatu yang dalam bentuk yang bermacam- bernilai positif kepada anak, sebab macam. hal itu menjadi fondasi bagi tanggung pendidikan selanjutnya. Demikian terhadap pula akan tumbuh tanggung jawab bergembira menyambut kelahiran untuk menjadikan rumah sebagai anak, memberi nama yang baik, Secara jawab garis orang anaknya besar, tua adalah memperlakukan dengan lembut untuk dan kasih sayang, menanamkan pendidikan Islam dalam keluarga. rasa cinta sesama anak, menanamkan Desa nilai-nilai Blumbang, memberikan pendidikan akhlak, Kecamatan menanamkan Boyolali merupakan komunitas akidah tauhid, melatih anak mengerjakan shalat, masyarakat berlaku dimana adil, memperhatikan beragama, lingkungan membentuk memberi hiburan, yang perbuatan bebas, menjauhkan Kabupaten yang teman anak, menghormati anak, mencegah Klego, suatu religius Dalam sosialnya masyarakat dan tataran harmonis. norma, anak dari hal-hal porno (baik maupun pornoaksi maupun pornografi), istiadat, aturan-aturan dan lain menempatkan dalam lingkungan sebagainya yang daerah baik, memperkenalkan tradisi kultur seperti yang tersebut dari adat terdapat tidak di dapat kerabat kepada anak, mendidik dilepaskan ajaran-ajaran bertetangga dan bermasyarakat. agama yang diyakininya, yaitu Peran keluarga, khususnya agama Islam. Hal ini terlihat dari orang tua sangat penting dalam hubungan atau interaksi dengan membentuk antar kepribadian anak individu berdasarkan ajaran agama. Orang menghargai tua penghormatan berusaha bekal kepada mempersiapkan selengkap-lengkapnya anak tindakan yang sangat tata cara dalam berbagai individu ketika dengan berinteraksi dengan anggota tingkah masyarakat lain, seperti laku, keyakinanya dan nilai-nilai menghargai tamu dengan yang dianut oleh masyarakat serta menghargai dan menghormatinya. mempelajari yang Selain itu, juga melakukan acara- diharapkan akan dijalankan oleh acara ritual formal keagamaan anak-anak kelak. Oleh karena itu, seperti, sangat penting bagi orang tua pengajian rutin mingguan yang memperkenalkan pola peranan sholat berjamaah, dilakukan secara kontinyu dan bekerja sesuai dengan tuntunan ajaran-ajaran ajaran agama.Pola hubungan yang dikarenakan dibangun antar warga disandarkan perlu untuk ditanamkan kepada pada tuntunan yang ada pada anak secara dini dalam keluarga. ajaran agama. Namun, hal ini terkadang tidak Dalam keluarga Islam.Hal pendidikan ini Islam warga dapat dilaksanakan dengan baik Desa Blumbang Kecamatan Klego oleh orang tua karena beberapa Kabupaten faktor, antara lain: karena orang Boyolali hal-hal sebagaimana disebutkan di atas, tua mengacu pada ajaran agama yang pekerjaannya diyakini, yaitu agama Islam. Oleh memiliki waktu mendidik anak- karena itu, penanaman nilai-nilai anaknya atau mungkin karena pendidikan Islam sudah mulai orang dikenalkan pengetahuan yang cukup tentang kepada anak-anak terlalu tua agama demikian, peran orang tua sangat mendidik anak. dalam mendidik, pada sehingga tidak tidak sejak dari usia dini. Dengan penting sibuk memiliki maupun Berpijak cara-cara pada latar membimbing dan mengarahkan belakang masalah di atas, maka anak penulis supaya dapat memiliki tertarik melakukan kepribadian yang baik sampai penelitian dengan judul “Peran dewasa Orang Tua Dalam Menanamkan nanti sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Nilai Pendidikan Islam Dalam Setiap orang tua di Desa Blumbang Kecamatan Keluarga (Studi Di desa Klego Blumbang RT07 dan RT08 RW Kabupaten Boyolali menyadari 02, Kecamatan Klego, Kabupaten bahwa Boyolali). sebagai mempunyai orang kewajiban tua untuk mendidik anak-anaknya mengenai LANDASAN TEORI A. Peran Orang Tua 1. Pengertian Peran a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1051) bagi mendefinisikan peran berkembangnya adalah perangkat tingkah yang diharapkan tumbuh dengan pertumbuhan intelektual, orang yang agamanya. berkedudukan di masyarakat. b. E. moral dan Menurut Hasbullah (2003: 41-43), peranan orang tua antara Mulyasa 180) seorang anak baik yang berkenaan dimiliki oleh dan (2011: lain sebagai berikut: menjelaskan menjamin kehidupan “peran adalah sebagai emosional anak, suatu menanamkan dasar rangkaian perasaan, ucapan, dan pendidikan tindakan, sebagai pola peletak dasar keagamaan. hubungan unik yang ditujukan oleh individu terhadap individu lain”. moral , B. Nilai Pendidikan Islam 1. Pengertian Nilai a. Menurut Rohmat Mulyana (2011: 10), 2. Pengertian Orang Tua nilai adalah konsepsi Menurut Kartini Kartono (tersurat atau tersirat, (1985: 27), orang tua yang adalah pria da n wanita membedakan individu yang atau terikat dalam sifatnya ciri-ciri perkawinan dan siap sedia kelompok) dari apa untuk memikul tanggung yang diinginkan, yang jawab sebagai ayah dan memengaruhi ibu dari anak-anak yang tindakan dilahirkannya. terhadap cara, tujuan 3. Peran Orang Tua antar dan tujuan akhir. Keluarga mempunyai b. Sofyan peranan yang besar sekali Herlan pilihan Sauri dan Firmansyah (2010: 3) mendefinisikan sebagai nilai pengertian- pengertian dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam (conceptions) dihayati yang seseorang mengenai apa yang lebih atau penting sesuatu (Ahmad D. Marimba, 1981: 2324). b. Pendidikanagama Islam menurut kurang penting, apa Muhaimin yang lebih baik atau Mansur 2007: 328) kurang baik, dan apa adalah yang lebih benar atau mengubah kurang benar. laku 2. Pengertian Pendidikan Islam proses tingkah individu kehidupan pada pribadi, masyarakat, dan alam a. Pendidikan adalah jasmani (dalam Islam bimbingan dan berdasarkan rohani hukum- sekitarnya, cara dengan pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan hukum agama Islam profesi menuju profesi-profesi kepada terbentuknya kepribadian menurut di sebagai antara asasi dalam masyarakat. utama 3. Tujuan Pendidikan Islam ukuran Tujuan pendidikan Islam Kepribadian dibagi menjadi dua, yaitu utama yang disebut tujuan umum dan tujuan ini adalah kepribadian khusus. muslim, ialah adalah beribadah kepada kepribadian yang Allah SWT. umum sifatnya Islam. memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih Tujuan umum Tujuan tetap berlaku di segala tempat, waktu dan keadaan. pada diri anak semenjak Sementara, tujuan khusus usia dini adalah sebagai pendidikan Islam berikut: ditetapkan berdasarkan a. Nilai-nilai akidah keadaan tempat dengan Menurut Nipan Abdul mempertimbangkan Halim (2003: 93-100) keadaan geografis, dan di antara beberapa hal lain-lain yang ditempat perlu tersebut. Tujuan khusus ditanamkan pada anak dapat yang dirumuskan berkenaan berdasarkan ijtihad para dengan akidah adalah ahli di tempat tersebut membaca (Muhammad Azmi, 2006: tauhid, menanamkan 30). nilai kecintaan kepada 4. Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Keluarga Menurut Allah dan RasulNya. b. Nilai-nilai Ibadah Nilai Hasan Basri kalimat ibadah harus yang diajarka n (1999: 89), ajaran agama dengan dengan tuntunan akhlak antaranya dan ibadah serta akidah mengajarkan jika Qur’an, mengajarkan dilaksanakan sungguh-sungguh mampu baik di adalah Al- akan sholat, mengajarkan menghasilkan puasa, mengajarkan perkembangan anak yang zakat saleh mengajarkan yang mampu dan membahagiakan keluarga. haji(Yusuf Ali Anwar, Di 2003: 158-165). antara keluarga menanamkan peranan dalam c. Nilai-nilai Akhlak nilai-nilai Toto Suryana (1997: pendidikan agama Islam 188) membagi akhlak menjadi tiga bagian antara fenomena yang diteliti yaitu (Husaini Usman, 1996: 4). 1).Akhlak terhadap Allah 2).Akhlak terhadap 2. Penentuan Obyek Penelitian a. Populasi sesama manusia dan Populasi adalah seluruh data 3). Akhlak terhadap yang lingkungan dalam suatu ruang lingkup 5. Metode Penanaman dan menjadi waktu perhatian yang telah Pendidikan Islam Dalam ditentukan.Jadi, Keluarga berhubungan dengan data, Adapun populasi metode yang bukan manusianya.Adapun dapat dilakukan oleh yang orang tua menanamkan menjadi populasi dalam dalam penelitian ini adalah nilai-nilai warga Desa Blumbang RT pendidikan Islam adalah 07 memotivasi berjumlah 108 KK (Kepala memberi anak, teladan anak, pada membentuk dan RT 08 Keluarga). b. Sampel kebiasaan-kebiasaan Sampel anak. bagian dari populasi. 1. Jenis Penelitian penelitian bersifat adalah sebagai Dalam penetapan sampel, METODE PENELITIAN Penelitian yang penulis mengambil 15% ini adalah dari keseluruhan warga RT lapangan yang 07 dan 08 yang berjumlah kualitatif dengan 108 Kepala Keluarga. menggunakan studi deskripsi. Dengan demikian, sampel Studi deskripsi yaitu dengan yang penulis ambil adalah membuat 108x15%=16,2 gambaran secara Kepala sistematis, faktual, dan akurat Keluarga. Untuk mengenai fakta serta hubungan mempermudah dalam perhitungan, maka jumlah sampel yang diambil adalah 1) sesuai dengan tujuan 16 orang, yang terdiri dari penelitian, 2) direncanakan orang tua dan guru TPA. dan 3. Metode Pengumpulan Data Adapun penelitian yang dikontrol penulis (realibilitasnya) untuk keshahihannya yang (validitasnya) data secara sistematis, dan 3) dapat metode pergunakan mengumpulkan dicatat diperlukan sebagai berikut: a. Metode dokumentasi kendalanya dan (Husaini Usman, 1996 : 54). c. Metode Wawancara Dokumentasi berasal Metode wawancara dari kata dokumen, yang ialah metode tanya jawab artinya barang-barang lisan antara dua orang atau dalam lebih secara langsung untuk tertulis.Di melaksanakan metode memperoleh dokumentasi, peneliti diperlukan (Husaini Usman, menyelidiki benda -benda tertulis seperti buku-buku, majalah, data yang 1996: 57-58). 4. Metode Analisis Data dokumen, Analisis data adalah peraturan-peraturan, notulen upaya yang dilakukan dengan rapat, catatan harian, dan jalan sebagainya mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi (Suharsimi Arikunto, 1989: 131). b. Metode Observasi Observasi bekerja dengan data, satuan yang dapat dikelola, ialah mensintesiskan, mencari dan pengamatan dan pencatatan menemukan pola, menemukan yang mana yang penting, apa yang sistematis gejala -gejala diteliti.Observasi terhadap yang dapat dipelajari serta menjadi memutuskan apa yang dapat teknik diceritakan kepada orang lain pengumulan data, apabila: (Lexy. J. Moleong, 2004: 248). salah satu Teknik yang digunakan fase usia anak, pendidikan akidah dalam menganalisis data, yaitu diberikan melalui nasehat- nasehat dengan maupun metode kualitatif.Data deskrptif bentuk cerita. sudah Bentuk penanaman nilai akidah penelitian adalah membiasakan anak untuk dapat disusun dan langsung mengucapkan “bismillah” ketika ditafsirkan akan memulai suatu kegiatan dan diperoleh yang dalam selama untuk kesimpulan yang menyusun penelitian.Cara dilakukan melalui kategorisasi data berdasarkan masalah tujuan kualitatif penelitian mengucapkan “alhamdulillah”. Selain itu, juga membiasakan anak untuk mengucapkan salam (Nana “assalamu’alaikum” ketika akan masuk dan keluar rumah. Sementara itu, bagi orang tua HASIL DAN PEMBAHASAN yang telah dipaparkan dan terbatas , maka pendidikan akidah dianalisis pada bab-bab sebelumnya, anak diserahkan kepada orang maka dapat disimpulkan tentang yang memiliki kemampuan lebih peran orang tua dalam menanamkan dalam ilmu agama, seperti guru pendidikan Islam dalam keluarga di ngaji maupun diikutkan dalam desa Desa Blumbang Kecamatan kegiatan Klego Kabupaten Boyolali sebagai ini,peran orang tua adalah sebagai berikut: motivator bagi anak. dikumpulkan, 1. Peran data dengan dan Sudjana, 2007: 126). Berdasarkan mengakhirinya orang menanamkan tua nilai-nilai dalam akidah yang 2. Peran kemampuan TPA. Dalam orang menanamkan agamanya tua nilai-nilai hal dalam ibadah pada anak di Desa Blumbang pada anak di Desa Bulumbang Kecamatan Kecamatan Klego Kabupaten Klego Boyolali, sudah dilakukan oleh Boyolali orang baru tersebut tampak pada usaha yang proses dilakukan orang tua untuk selalu tuasejak dilahirkan. anak Pada pertumbuhan dan perkembangan sangat Kabupaten menanamkan besar. nilai-nilai Peran ibadah dan melatih anak supaya akhlak dimulai oleh orang tua mempunyai kepribadian yang kuat sejak anak masih berusia dini. dalam Pada masa ini, merupakan saat menjalankan Peran dalam yang tepat untuk melatih anak menanamkan nilai ibadah kepada supaya memiliki akhlak yang anak adalah dengan membiasakan baik. Orang tua mendidik anak- anak untuk belajar membaca dan anaknya supaya dapat berbuat menulis Al Qur’an, mengerjakan maupun berkata baik, taat dan sholat patuh serta bersikap hormat, baik ibadah orang ibadahnya. 5 tua waktu, puasa menjalankan pada bulan di lingkungan keluarga sendiri Ramadhan, membayar zakat, dan maupun memberikan keluarga. penjelasan bahwa di luar lingkungan Anak-anak juga ibadah haji wajib dilakukan bagi diajarkan untuk memiliki rasa yang mampu. Dalam hal ini, kasih orang tua memberikan contoh makhluk atau keteladanan kepada anak- mampu menjaga dan melestarikan anaknya untuk selalu menjalankan lingkungan yang ibadah yang wajib dilakukan oleh sekitarnya. Apabila umat tersebut sudah tertanam dalam muslim. merupakan untuk cara Keteladanan yang menanamkan efektif nilai-nilai sayang dengan ciptaan semua Tuhan ada serta di kebiasaan jiwa anak mulai sejak dini, maka ketika dewasa kelak akan ibadah dalam keluarga. Hal ini memiliki pribadi yang baik dan dikarenakan terpuji. dengan adanya keteladanan dari orang tua itu DAFTAR PUSTAKA sendiri, maka anak-anak pun akan Aly, Heri Noer. 1999. Ilmu mengikuti apa yang dilakukan Pendidikan oleh orang tuanya. Logos Wacana Ilmu. 3. Peran orang menanamkan tua nilai-nilai Islam. Jakarta: dalam akhlak Arisandi, Deni. Februari 2011. juga menjadi perhatian da lam “Pengertian Peran”. keluarga. Penanaman nilai-nilai http://arisandi.com/pengertian -peran/. Diakses 31 Januari Jakarta: 2014, pukul 19.24. Pustaka Indonesia. Azmi, Muhammad. 2006. Halim, Nipan Abdul. 2003. Anak Pembinaan Akhlak Anak Shaleh Usia Keluarga . Pra Gramedia Sekolah. Yogyakarta : Belukar. Dambaan Yogyakarta: Mitra Pustaka. Buseri, Kamra ni. 1990. Pendidikan Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Keluarga Dalam Islam. Pendidikan . Jakarta: Raja Yogyakarta:Bina Usaha. Grafindo Persada. Daradjat, Zakiah. 2000. Pendekatan Psikologis dan Idris, Zahara dan Lisma Jamal. 1992. Fungsi Keluarga Pengantar Pendidikan I. dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja. Semarang: Jakarta: Gramedia Ilyas, Asnely. 1995.Mendambakan Universitas Diponegoro. Anak Saleh. Bandung: Al-Bayan. Daud Ali, Muhammad. Pendidikan Agama 1998. Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Kartono, Kartini. 1985. Seri Psikologi Terapan 1:Peranan Keluarga Djahiri, Achmad Kosasih. 1999. Memandu Anak. Jakarta: Rajawali. Strategi Pengajaran AfektifNilai-Moral Games V.C.T. dalam dan V.C.T. Bandung: IKIP Bandung. Langgulung, Hasan. TT. Beberapa Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Al-Maarif. Depdiknas. 2008.Kamus Bahasa Besar Indonesia . Tentang Lexy. J. Moleong, 2004. Metodologi Pendidikan Penelitian Kualitatif. Gramedia Bandung: Remaja Indonesia. Nilai. Jakarta: Widiasarana Rosdakarya. Muhaimin. Mahmud, Heri Gunawan dan Yuyun Yulianingsih, 2013. Pendidikan dalam Agama Keluarga: 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Islam Sebuah Purwanto, Ngalim. 2000. Ilmu Teoritis Dan Panduan Lengkap bagi Guru, Pendidikan Orang Praktis. Bandung: Remaja Tua, dan Calon. Jakarta: Akademia Permata. Mans ur. 2007. Pendidikan Anak Usia Rosdakarya. Rahmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Dini Dalam Islam, Cetakan Agama. II. Grafindo Persada. Yogyakarta: Pustaka Jakarta: Raja Pelajar. Ramayulis. 1990.Pendidikan Islam Marimba, Ahmad D. 1981. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Ilmu dalam Rumah Tangga. Jakarta: Kalam Mulia. Jakarta: Al-Ma’arif. Sauri, Sofyan dan Herlan Firmansyah. 2010. Meretas Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Menyenangkan. Pendidikan Nilai. Bandung: Arfindo Raya. dan Bandung: Remaja Rosdakarya. Siregar, Marasuddin. 1999.Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyana, Rohmat. Mengartikulasikan 2011. Sudjana, Nana. 2007. Penelitian dan Penilaian Kuantitatif dan http://dheanda478.blogspot.com/201 2/11/dampak-positif-dan- Kualitatif. Yogyakarta: Graha negatif-teknologi.html, Ilmu. akses pada tanggal 17 April 2013, pukul 20:22). Suryana, Toto. 1997. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Bandung: TigaMutiara. Tafsir, Ahmad, 1992. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tarazi, Norma. 2001. Wahai Ibu Kenali Anakmu. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Usman, Husaini. 1996. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara. Zuhaili, Muhammad. 2002. Pentingnya Pendidikan Sejak Dini. Jakarta: A.H. Ba’adillah Press. Zurayk, Ma’ruf. 1994. Aku dan Anakku. Bandung : Al Bayan. di