PEMETAAN DAN EVALUASI KAWASAN PESISIR KOTA

advertisement
PEMETAAN DAN EVALUASI KAWASAN PESISIR KOTA
SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS DAN DATA PENGINDERAAN JAUH
Nama Mahasiswa
NRP
Jurusan
Dosen Pembimbing
: Rindri Rahmasari
: 3506 100 037
: Teknik Geomatika FTSP-ITS
: Dr. Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc
Abstrak
Suatu perencanaan dalam pengelolaan kawasan pesisir
memerlukan batasan dan deskripsi mengenai kawasan pesisir
secara jelas, karena kawasan pesisir merupakan sumber daya
unik
yang
memerlukan
pendekatan
khusus
dalam
pengelolaannya.
Permasalahan pada kota Surabaya adalah belum adanya
penetapan batas pesisir terutama ke arah daratan yang mengacu
pada deskripsi dan batasan pesisir menurut peraturan yang ada.
Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan fisik lingkungan
pesisir, yaitu terkait intrusi air laut (perembesan air asin) yang
masuk ke daratan (air tanah) dimana menurut kaidah prinsip
dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Lautan Terpadu (PWPLT)
air merupakan faktor kekuatan penyatu utama dalam suatu
wilayah pesisir. Konsep pemetaan ini dilakukan dengan cara
melakukan delineasi batas pesisir pada data penginderaan jauh
(citra) sesuai jangkauan masuknya air laut/asin sehingga
didapatkan peta kawasan pesisir kota Surabaya beserta penutup
lahannya.
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
kesesuaian maupun penyimpangan terkait kawasan pesisir kota
Surabaya antara kawasan yang telah terintrusi air laut/asin
dengan peta perencanaan penataan ruang pesisir terkini (Peta
Rencana Tata Ruang Laut 2015) yang telah dibuat oleh
pemerintah kota Surabaya dengan metode overlay dan
menggunakan Sistem Informasi Geografis.
Data yang digunakan selama proses penelitian yaitu data
citra satelit Quickbird Multispektral tahun 2008, data tingkat
intrusi air laut di kota Surabaya hasil penelitian tahun
2008/2009, dan peta rencana pengembangan tata ruang kawasan
pesisir, yaitu RTRL (Rencana Tata Ruang Laut) tahun 2015.
Hasil pemetaan kawasan pesisir menunjukkan sebagian
besar wilayah kota Surabaya yaitu sebesar 15.961,95 hektar
(48% dari total keseluruhan wilayah Surabaya) telah terintrusi
air laut yang terdapat pada 19 kecamatan, baik yang terkena
total maupun hanya sebagian. Dari peta penutup lahan, kawasan
pesisir didominasi oleh tambak-rawa dan diikuti pemukiman
penduduk. Evaluasi pergeseran linier antara batas kawasan
pesisir dengan peta RTRL menunjukkan selisih jarak terbesar
sebesar 6.929,19 meter dan terkecil 64,98 meter dengan titik
yang sesuai (berhimpit) yaitu titik dengan koordinat
234331,84E;688427,3N. Jarak terdekat ke aliran air sungai Kali
Mas mencapai 722,77 meter pada sisi timur pesisir intrusi dan
741,31 meter pada sisi utara intrusi.
Kata Kunci: batas pesisir, pemetaan, sistem informasi geografis,
penginderaan jauh, evaluasi
Download