II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Hias Indonesia Wilayah dan iklim di Indonesia yang termasuk dalam wilayah tropis menyebabkan banyak tanaman dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, salah satunya yaitu tanaman hias (Lestari, 2009). Menurut Direktorat Budidaya Tanaman Hias (2005), tanaman hias adalah jenis tanaman yang berasal dari kelompok tanaman daun atau tanaman bunga yang ditata untuk memperindah lingkungan sehingga suasana menjadi lebih artistik dan menarik. Tanaman hias memiliki banyak fungsi dan kegunaan. Dalam lanskap, tanaman hias memiliki fungsi sebagai tanaman pelindung, penghias taman, centre point, bedengan dan penutup tanah. Sementara itu, menurut Waty (2010) tanaman hias juga dapat memberikan suasana indah mempesona, melembutkan pandangan, dan memberikan kecemerlangan sepanjang waktu. Berbagai tanaman hias umumnya ditanam untuk menghijaukan dan mempercantik suatu taman atau sebagai tanaman hias pot yang ditempatkan di meja ataupun areal rumah, perkantoran, hotel, restoran atau apartemen. Pada kehidupan sehari-hari komoditas tanaman hias dibudidayakan untuk dinikmati keindahannya yang dapat terpancar dari keseluruhan tajuk tanaman juga bentuk, warna bunga, dan kerangka tanaman (Waty, 2010). Tanaman hias memiliki berbagai macam jenis. Menurut Endah (2007), tanaman hias berdasarkan bagian tanaman yang dinikmatinya terbagi menjadi dua jenis yaitu tanaman hias daun dan tanaman hias bunga. Tanaman hias daun adalah tanaman hias yang memiliki warna warni daun yang indah dengan bentuk dan tajuk bervariasi, unik, dan eksotik. Sehingga meskipun tidak berbunga tetapi keindahan warna dan bentuk daunnya mampu menghadirkan keasrian di lingkungan sekitar rumah, perkantoran atau apartemen. Sedangkan tanaman hias bunga adalah tanaman hias yang memiliki kemampuan menghasilkan bunga dengan bentuk, warna, dan keharuman yang unik. Menurut Direktorat Budidaya Tanaman Hias (2005), tanaman hias daun mulai banyak diminati masyarakat karena penampilan bentuk tajuk, bentuk batang, bentuk daun dan teksturnya. Selain itu, perawatan tanaman hias daun juga 11 lebih mudah dan dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan tanaman hias bunga. Pemanfaatan tanaman hias dapat dilakukan pada pada areal yang sempit bahkan dapat ditanam pada lahan vertikal yaitu dengan konsep taman tegak. Akan tetapi tidak semua jenis tanaman hias dapat dimanfaatkan pada lahan vertikal. Tanaman ± tanaman yang memiliki karakteristik daun yang merambat atau menjulur dengan waktu pertumbuhan yang relatife sama akan lebih menambah keindahan taman tegak tersebut, dan pada umumnya jenis tanaman hias yang digunakan adalah tanaman hias daun.. Adapaun beberapa jenis tanaman hias daun yang dapat dimanfaatkan untuk VEGA antara lain yaitu : 1. Begonia thelmae Begonia thelmae merupakan terna berukuran kecil yang tumbuh merayap. Daunnya berbentuk memanjang dan berukuran kecil dengan panjang 6-7 cm dan lebar 3-4 cm, berwarna hijau dan ditumbuhi bulu yang tampak seperti beludru, permukaan bawah daun berwarna kemerahan, bertangkai pendek dengan ukuran 0.8-1 cm. Tanaman ini memiliki bunga berwarna putih dan berukuran kecil (Hartutiningsih dan Siregar, 2008). 2. Dracaena Menurut Direktorat Budidaya Tanaman Hias (2005), tanaman Dracaena merupakan tanaman hias tropis yang sangat prospektif, mengingat tanaman ini mudah tumbuh di Indonesia dengan perawatan yang relatif mudah. Dracaena juga memiliki potensi besar terutama di pasar ekspor sehingga membutuhkan pengembangan yang intensif (Anggraeni, 2010). Dracaena merupakan tanaman hias yang termasuk dalam famili agavacaea. Tanaman ini memerlukan suhu yang panas, pencahayaan matahari yang cukup, kelembaban yang cukup dan merupakan tanaman asli Afrika yang dapat tumbuh baik di dalam ruangan dan luar ruangan. Dracaena umumnya ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis Asia dan Amerika Tengah (Brigg dan Calvin, 1987). 12 3. Epipremnum gold Menurut Brigg dan calvin (1987), Epipremnum gold merupakan tanaman hias yang termasuk dalam famili Aracaea. Tanaman ini memerlukan suhu yang panas, pencahayaan matahari yang cukup, dan kelembaban yang cukup. 4. Homalomena Menurut Heyne (1987), Homalomena merupakan suatu terna yang cegak, dengan akar dan batang yang sebagian besar terletak di tanah yang menegak pada ujungnya, daun berbentuk jantung, tipis, dan mengkilap. Tanaman ini memiliki rimpang yang terbagi dalam ruas-ruas pendek namun tidak menonjol. Selain itu, rimpangnya juga diselimuti oleh kulit ari yang berwarna coklat tua. Bagian dalam rimpang berwarna putih, padat, berserat, dan apabila terpotong maka akan mengeluarkan bau yang merangsang indera penciuman seperti bau akar kelor yang dimemarkan. 5. Miana Menurut Brigg dan Calvin (1987), Miana atau coleus merupakan tanaman hias yang termasuk dalam famili Labiatae atau bayam-bayaman. Berasal dari daratan Afrika yang beriklim tropis dan negara-negara Asia. Tanaman ini memerlukan suhu yang panas, pencahayaan matahari yang cukup, kelembaban yang cukup. Perbanyakan tanaman hias ini dapat dilakukan dengan stek pucuk dan biji 6. Monocostus uniflorus Monocostus uniflorus termasuk dalam famili Costaceae. Tanaman ini memiliki daun berbentuk oval dengan ketebalan sekitar 2 sampai 2,5 inci, berwarna kuning (Brigg dan Calvin, 1987). 7. Peperomia obtusivolia variegata Menurut Brigg dan Calvin (1987), Peperomia merupakan famili dari Piperacaea. Genus dari peperomia mencakup lebih dari 1000 spesies yang hanya sedikit dibudidayakan secara luas. Tanaman ini merupakan tanaman rumput yang banyak berada di daerah tropis dan subtropis, tumbuh pada lingkungan yang kering, dengan temperatur yang panas, pencahayaan yang cukup. Perkembangbiakan peperomia dapat dilakukan dengan stek batang dan 13 daun. Peperomia obtusivolia variegata memiliki daun dengan batas putih krem dengan zona pusat hijau. 8. Peperomia scandens Menurut Brigg dan Calvin (1987), Peperomia merupakan famili dari Piperacaea. Genus dari peperomia mencakup lebih dari 1000 spesies yang hanya sedikit dibudidayakan secara luas. Berasal dari Meksiko dan Amerika Selatan. Peperomia scandens memiliki daun berbentuk hati, berwarna hijau pucat dan berukuran 5-8 cm. Tanaman ini merupakan tanaman rumput yang banyak berada di daerah tropis dan subtropis, tumbuh pada lingkungan yang kering, dengan temperatur yang panas, pencahayaan yang cukup. Perbanyakan tanaman hias ini dapat dilakukan dengan stek batang dan stek daun. 9. Polyscias Menurut Heyne (1987), Polyscias merupakan tumbuhan berpembuluh dan berbunga, menghasilkan biji, dan termasuk dalam famili Araliaceae. Kelompok ini terdiri dari sekitar delapan puluh semak tropis dan pohon-pohon yang asli Selandia Baru, Asia Tropis, dan Kepulauan Pasifik. Polyscias tumbuh baik pada suhu di atas 55º F, di bawah sinar matahari penuh atau cahaya terang. Mereka dapat tumbuh di setiap tanah yang baik, namun lebih memilih lempung, gambut, dan cetakan daun, dengan sedikit pasir dan arang. Perbanyakan Polyscias dapat dilakukan dengan stek batang, stek akar, dan tunas. 10. Schefflera varigata Menurut Heyne (1987), walisongo varigata atau Schefflera varigata merupakan tumbuhan perdu yang bercabang sangat banyak. Schefflera membutuhkan pencahayaan yang terang. Jika tanaman tidak menerima cahaya yang cukup atau terlalu jauh dari sumber cahaya, Schefflera akan menjadi kurus. Perbanyakan dilakukan dengan stek daun. 11. Syngonium pink neon Menurut Heyne (1987), Syngonium merupakan tanaman hias daun yang berasal dari hutan hujan tropis dan termasuk dalam keluarga Aracaea. Tanaman ini 14 termsuk dalam tanaman berpembuluh, berbunga, dan berkeping satu. Daun syngoniums kebanyakan kasar, mengkilap, dan berwarna merah muda. 2.2 Optimalisasi Produksi Komoditas Tanaman Hias Penelitian mengenai optimalisasi produksi telah banyak dilakukan. Hasil penelitian tersebut dapat berfungsi sebagai tambahan informasi bagi penelitian yang akan dilakukan. Pada umumnya penelitian mengenai optimalisasi produksi bertujuan untuk mencari kombinasi produksi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang maksimal dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan (Irawan 2001; Silalahi 2006; Mariyati 2008; Lestari 2009). Linear programming merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memecahkan permasahan optimalisasi tersebut. Lestari (2009) dan Silalahi (2006) menggunakan metode linear programming untuk memecahkan permasahan optimalisasi dalam penelitiannya, sedangkan Irawan (2001) dalam tesisnya menggunakan metode goal programming untuk memecahkan permasalahan optimalisasi produksi bibit tanaman dengan bioteknologi sistem kultur jaringan pada PT Dafa Teknoagro Mandiri. Untuk memperoleh model linear programming dibutuhkan tiga unsur utama yaitu fungsi tujuan, variabel keputusan, dan kendala. Variabel keputusan yang digunakan dalam suatu penelitian dapat berupa jenis komoditas (Lestari 2009; Irawan 2001; Maryati 2008). Selain komoditas yang dijadikan sebagai variabel keputusan, dimensi waktu juga dapat dijadikan sebagai variabel keputusannya. Silalahi (2006), menggunakan dimensi waktu dari triwulan 1 sampai triwulan 12. Optimalisasi produksi untuk setiap jenis produk yang dihasilkan memiliki fungsi kendala yang berbeda-beda, tergantung dari jenis produknya dan keadaan perusahaan. Pada berbagai penelitian terdahulu yang terkait dengan optimalisasi produksi dengan menggunakan linear programming variabel yang digunakan sebagai kendala pada umumnya adalah lahan, bibit, pupuk, pestisida, media tanam, dan tenaga kerja. Irawan (2001) juga memasukan kendala mesin, ruang stock dan ruang pendingin. Selain kendala umum tersebut Irawan (2001) dan Lestari (2009) memasukan kendala permintaan pasar sehingga terdapat batasan 15 jumlah yang akan diproduksi. Batas minimum jumlah yang harus produksi dan modal juga dapat dimasukan menjadi kendala (Silalahi, 2006) Analisis yang dapat digunakan dalam linear programming yaitu analisis primal, dual, dan sensitivitas. Akan tetapi, dapat pula dilengkapi dengan analisis post optimal (Irawan 2001; Silalahi 2006; Mariyati 2008; Lestari 2009). Berdasarkan hasil penetitian terdahulu mengenai optimalisasi produksi, maka dapat diketahui bahwa salah satu alat analisis kuantitatif yang dapat membantu dengan baik dalam penyusunan perencanaan keputusan kombinasi produksi optimal adalah linear programming. Penyusunan produksi optimal akan mengahasilkan suatu jawaban atau solusi optimal. Solusi optimal yang diperoleh dari model yang terbentuk dapat berbeda dengan kondisi aktual yang ada pada perusahaan. Silalahi (2006) menyatakan bahwa berdasarkan model yang dibentuk terdapat adanya perbedaan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa solusi optimal mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi produksi aktual yang ada dalam perusahaan. Hal tersebut juga terjadi pada penelitian Irawan (2001), Mariyati (2008), dan Lestari (2009) yang menyebutkan bahwa pada kondisi produksi yang optimal mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi aktual. Penelitian mengenai optimalisasi produksi yang telah dilakukan sebelumnya memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Adapun perbedaanya terletak pada komoditas yang diteliti yaitu tanaman hias serta variabel-variabel kendala yang ada. Sedangkan persamaan penelitian ini dapat terlihat dari metode analisis yang sama yaitu Linear Programming. Penelitian terdahulu mempunyai manfaat bagi penelitian ini sebagai bahan referensi dalam penyusunan fungsi tujuan serta fungsi kendala yang terdapat dalam Linear Programming. Adapun data penelitain terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. 16 Tabel 4. Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian NAMA PENULIS Dendi Irawan Mubarak Ahmad Silalahi Sri Maryati TAHUN 2001 2006 2008 Septi Budhi Lestari 2009 Gita Eka Waty 2010 Rani Anggraeni 2010 JUDUL PENELITIAN Optimalisasi produksi bibit tanaman dengan bioteknologi sistem kultur jaringan pada PT Dafa Teknoagro Mandiri Optimalisasi Produksi Bunga Potong Di 3UL¶V)DUP.HFDPDWDQCaringin Bogor Optimalisasi Produksi Bibit Tanaman Hias PT.Inggu Laut Abadi Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Optimalisasi Produksi Adenium dan Aglaonema Pada PT Istana Alam Dewi Tara, Sawangan Kota Depok Propinsi Jawa Barat Penyusunan Strategi Bisnis Tanaman Hias pada Tyas Orchid, Bogor, Jawa Barat Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias Tropis pada CV Bunga Indah Farm, Bogor 17