word - Fakultas Teknologi Pertanian

advertisement
Exported from [http://tp.ub.ac.id/saktinya-mahasiswa-ftp-tanam-sayuran-di-air-laut/]
Export date : Tue, 18 Jul 2017 21:27:12
[:id]Saktinya Mahasiswa FTP Tanam
Sayuran di Air Laut [:]
[:id]
Sulitnya persediaan sayuran di daerah pesisir mengakibatkan kurangnya konsumsi masyarakat
pesisir akan sayuran. Salah satunya adalah Dusun sendang Biru yang berada di desa tambakrejo
daerah malang selatan. Faktor utama penyebab tidak adanya persediaan sayuran di dusun tersebut
yaitu tidak adanya lahan bercocok tanam. Hal tersebut dikarenakan kondisi fisik lahan mudah
tererosi, berkapur dan mengandung kadar garam yang tinggi, sehingga tidak memungkinkan lahan
tersebut untuk ditanami tanaman khususnya sayur sayuran. Di daeah ini pernah ditanami tanaman
tapi tumbuh tidak optimal bahkan tanaman tersebut mati. Selama ini, pemenuhan sayur dusun
sendang biru hanya bergantung pada pedagang dari luar karena jauhnya akses ke dusun tersebut
mengakibatkan harga beli sayur tersebut 2 kali lebih mahal dari harga normal.
Tanpa disadari masyarakat, sebenarnya didaerah tersebut terdapat potensi alam yang besar yang
dapat dijadikan media berbudidaya sayuran, Potensi tersebut adalah air laut. Karena adanya
permasalahan tersebut 5 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yaitu
Lantip titik Sarici (THP 2014), Diki Darmawan (TEP 2013), Rizky Adha Lubis (TEP 2014), Laela
Firtiani (TEP 2015) dan Adamsyah Harika (TEP2015) tergerak untuk melakukan pengabdian
kepada masyarakat untuk memanfaatkan air laut untuk di destilasi sehingga menjadi air tawar, air
hasil destilasi iniilah yang digunakan sebagai media budidaya secara hidroponik.
Lantip ketua pelaksana pengabdian mengatakan “Alat destilasi ini dibuat dengan bahan yang
sangat sederhana yaitu berupa kaca yang dibentuk seperti trapesium, sehingga mudah
diaplikasikan ke masyarakat. “
Proses destilasi tersebut yaitu pertama air laut dimasukkan kedalam ruang destilasi kemudian
dengan memanfaatkan panas matahari, air laut yang berada diruang destilasi akan menguap
sehingga membentuk titik-titik embun. Titik-titik embun tersebut akan dialiran ke lubang
penampungan air tawar (air hasil ditilasi).
“Apabila panas matahari maksimal air destilasi dapat mencapai 600 ml per hari dan sampai saat
ini hasil destilasi tersebut mencapai 25 liter sampai 30 liter air tawar” ujar Diki Darmawan sebagai
anggota pengabdian masyarakat
Air hasil destilasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk media budidaya hidroponik. Sementara ini
masyrakat dusun Sendang biru sudah melakukan budidaya tanaman sawi, kangkung dan bayam
yang mencapai 50 bibit tanaman. Harapannya dengan adanya program pengabdian masyarakat ini
dusun Sendang Biru dapat menjadi daerah percontohan pengembangan pertanian hidroponik di
daerah pesisir lainnya di Indonesia. (dse)
[:]
Download